Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PROPOSAL ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING

DI RUANG GALUNGGUNG RSUD DR. SAIFUL ANWAR

Kelompok 7, 8 dan 9 Profesi Ners 28

Siti Anisa Fitriyani NIM. 202310461011016


Muhammad FiqriHidayaturrahman NIM. 202310461011010
Husnul Khatimah NIM. 202310461011031
Yunda Yusriana NIM. 202310461011019
Muhammad Syahrul Yoga NIM. 202310461011057
Dina Wahyu Rohmawati NIM. 202310461011055
Farradiska Febrisni Putri P. NIM. 202310461011035
A’yunin Soleha NIM. 202310461011011
Nur Fitri Firaramadani NIM. 202310461011032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2024
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien


mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan
perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam
mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk
kembali ke lingkungannya. Discharge Planning menunjukkan beberapa
proses formal yang melibatkan team atau memiliki tanggung jawab
untuk mengatur perpindahan sekelompok orang ke kelompok lainnya.
Pasien yang memerlukan keperawatan kesehatan dirumah, konseling
kesehatan atau penyuluhan, dan pelayanan komunitas tetapi tidak
dibantu dalam upaya memperoleh pelayanan sebelum pemulangan
sering kembali ke ruang kedaruratan dengan masalah minor, seringkali
diterima kembali dalam waktu 24jam sampai 48jam, dan kemudian
pulang kembali (Nursalam, 2014).
Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan
sebagai discharge planner perawat mengkaji setiap pasien dengan
mengumpulkan dan menggunakan data yang berhubungan untuk
mengidentifikasi masalah actual dan potensial, menentukan tujuan
dengan atau bersama pasien dan keluarga, memberikan tindakan khusus
untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam
mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara
optimal dan mengevaluasi kesinambungan Asuhan Keperawatan.
Merupakan usaha keras perawat demi kepentingan pasien untuk
mencegah dan meningkatkan kondisi kesehatan pasien, dan sebagai
anggota tim kesehatan, perawat berkolaborasi dengan tim lain untuk
merencanakan, melakukan tindakan, berkoordinasi dan memfasilitasi
total care dan juga membantu pasien memperoleh tujuan utamanya
dalam meningkatkan derajat kesehatannya (Nursalam, 2014).
Discharge planning keperawatan merupakan komponen yang
terkait dengan rentang keners. Rentang keperawatan sering pula disebut
dengan keperawatan berkelanjutan yang artinya keperawatan yang
dibutuhkan oleh pasien dimanapun pasien berada. Kegagalan untuk
memberikan dan mendokumentasikan perencanaan pulang akan
beresiko terhadap beratnya penyakit, ancaman hidup, dan disfungsi fisik.
Dalam perencaan pulang diperlukan komunikasi yang baik terarah,
sehingga apa yang disampaikan dapat mengerti dan berguna untuk
keperawatan dirumah (Nursalam, 2024).
1.2 Tujuan
Tujuan pelaksanaan discharge planning adalah :
1. Mengkaji kebutuhan rencana pemulangan
2. Mengidentifikasi masalah pasien
3. Memprioritasakan masalah pasien yang utama
4. Membuat perencanaan pasien pulang yaitu mengajarkan pada
pasien yang harus dilakukan dan dihindari selama di rumah
5. Melakukan evaluasi pada pasien selama diberikan penyuluhan
6. Mendokumentasikan pelaksanaan discharge planning
1.3 Manfaat
Bagi Pasien :
• Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan perawatan di
rumah
• Meningkatkkan perawatan berkelanjutan pada pasien
• Membantu pasien memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien
Bagi Perawat :
• Terjadi pertukaran informasi antara mahasiswa dengan pasien
sebagai penerima pelayanan
• Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada
penyembuhan pasien
• Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan
perawatan di rumah
1.4 Prosedur Discharge Planning

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


Persiapan 1) Karu mengucapkan salam kemudian 10 Menit Ruang Karu
menanyakan bagaimana persiapan Ketua Karu
Tim untuk pelaksanaan discharge
planning Katim
2) Ketua Tim sudah siap dengan status klien Katim
dan format discharge planning Katim
3) Menyebutkan masalah-masalah klien
4) Menyebutkan hal-hal yang perlu
diajarkan pada klien dan keluarga.
5) Karu memeriksa kelengkapan discharge
planning
Pelaksanaan 1) Karu membuka acara discharge planning 30 Menit Bed Karu,
2) Ketua Tim dibantu PA menyampaikan Pasien Katim, PA
pendidikan kesehatan, dan menjelaskan
tentang :
a. Memotivasi pasien untuk mematuhui
diet yang sudah ditetapkan yaitu
rendah lemak, rendah glukosa, tinggi
serat sebagai cara efektif untuk
mengendalikan lemak darah, gula
darah dan kolesterol.
b. Menjelaskan tanda-tanda kekambuhan
seperti sesak nafas, batuk dan nyeri
dada.
c. Menjelaskan pentingnya menjaga
hygine dan kebersihan lingkungan
tempat tinggal
d. Jaga lingkungan sekitar pasien dari
kontaminasi
e. Menganjurkan tetap untuk kontrol
gula darah secara rutin
f. Menjelaskan jangan menghentikan
terapi obat tanpa konsultasi dengan
dokter
g. Minum obat secara teratur
h. Informasi kepada klien tentang latihan
batuk efektif
 Anjurkan pasien dikondisikan
dalam posisi semi fowler atau
fowler saat di rumah untuk
menghindari sulit bernapas
 Anjurkan tarik napas dalam
melalui hidung selama 4 detik,
ditahan selama 2 detik,
kemudian keluarkan dari
mulut dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8 detik
 Anjurkan mengulangi tarik
napas dalam hingga 3 kali
 Anjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah tarik napas
dalam yang ke-3
 Jika kondisi batuk berdahak,
ajurkan membuang dahak di
tempat yang sudah disediakan
 Anjurkan pasien tetap
menggunakan prinsip aseptic
saat di rumah
3) Ketua Tim menanyakan kembali kepada
klien dan keluarga tentang materi yang
telah disampaikan
4) Ketua Tim mengucapkan terima kasih
5) Pendokumentasian
6) Timbal balik antara Karu, Ketua Tim, PA
dengan keluarga klien
Penutup Karu memberikan pujian dan masukan atau 2 menit Ruang Karu
saran kepada Ketua Tim dan PA Karu
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Alur Discharge Planning

2.2 Renstra Discharge Planning


Pelaksanaan Discharge Planning
Hari/tanggal : Jum’at , 23 Februari 2024
Pukul : 14.00 WIB
Topik : Discharge Planning
Tempat : Ranap Inap Galunggung RSSA
Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
Media
1. Status pasien
2. Buku timbang terima
3. Alat tulis
4. Leaflet
5. Sarana dan prasarana perawatan

Pengorganisasian
Kepala Ruang : Fiqri
Perawat Katim (PP) : Dina
Perawat Associate (PA) : Husnul
2.3 Pelaksanaan

Setelah…. hari dirawat pasien Tn…..diperbolehkan pulang karena


kondisinya sudah membaik. Untuk itu Karu beserta TIM di Ruang
Galunggung akan melakukan tindakan Discharge Planning.
Tahap Persiapan di ruang Karu
Karu :”Selamat pagi rekan-rekan, agenda kita pagi hari ini untuk pasien
Tn…. adalah melakukan Discharge Planning karena kondisi pasien sudah
membaik dan memungkinkan untuk perawatan dirumah, Bagaimana
persiapan katim/PP dari pasien Tn ….?”
PP/Katim :”Baik, untuk persiapan discharge planning pada pasien
Tn…..sudah siap. Status pasien dan format discharge planning sudah
dipersiapkan. Untuk materi saat ini perawatan “post kemoterapi”
Karu :”Baik, terima kasih untuk katim. Untuk coba berkas2nya saya periksa
dulu”
PP :”Baik pak ini berkas-berkasnya beserta format discharge
planningnya”
Setelah Karu memeriksa kelengkapan berkas, Karu beserta TIM ke ruangan
pasien untuk melakukan discharge planning

Tahap pelaksanaan
Karu :”Selamat pagi pak, bagaimana kabar bapak hari ini?”
Pasien:”Selamat pagi pak. Alhamdulillah semakin baik”
Karu :”Alhamdulilah, hari ini ada kabar gembira untuk bapak. Jadi hari ini
bapak diperbolehkan untuk pulang. Namun sebelum pulang keluarga harus
mengurus administrasi”
Pasien:”Baik, nanti akan saya panggilkan keluarga saya untuk mengurus
administrasinya”
Karu :”O.. baik, kalau begitu. Namun ada satu hal lagi yang perlu dilakukan
terkait dengan kepulangan Bapak. Ini nanti suster…. dan …. akan
menyampaikan hal-hal yang terkait dengan perawatan bapak dirumah,
bagaimana apakah bapak bersedia?”
Pasien:”Iya pak, boleh. Silahkan”
PA :”Baik pak disini saya akan menyampaikan beberapa hal, yaitu yang
pertama :
1) (anjuran dan larangan saat pasien dirumah)
PA :”Bagaimana ada yang ditanyakan pak ?”
Pasien:”Tidak ada sus”
PP :”Baik kalau tidak ada, kita lanjutkan pak ya, selain yang disampaikan
perawat….. tadi hal ini juga perlu bapak dan keluarga ketahui, yaitu:
1) (anjuran dan larangan saat pasien dirumah)
PP :”Bagaimana pak sudah jelas?”
Pasien:”Sudah sus”
PP :”Coba bapak ulangi lagi”
Pasien menyampaikan kembali materi yang telah diajarkan dengan baik
PP :”Bagus sekali pak …, saya kira bapak cukup paham dengan apa
yang disampaikan oleh perawat. Terima kasih atas kerja samanya.”
Pasien:”Iya sus, sama-sama”
Karu :”Baik pak, saya kira semua sudah disampaikan dan bapak sudah
paham. Sekarang bapak dan keluarga diperbolehkan untuk bersiap-siap
meninggalkan ruangan ini. Dan kami mohon maaf apabila selama perawatan
bapak disini ada yang kurang. Semoga bapak sehat selalu.”
Pasien:”Iya pak, tidak apa-apa. Terima kasih banyak”
Karu :”Iya pak sama-sama. selamat pagi pak”
Pasien:”Selamat pagi”
Kemudian Karu dan TIM kembali keruangan
Tahap penutup
Karu :”Terima kasih atas kerjasama rekan-rekan semua, saya kira untuk
kegiatan discharge planning pada pagi hari ini cukup bagus, namun saya
harap untuk kedepannya lebih ditingkatkan lagi untuk kenyamanan dan
kepuasan pasien dan kelurga”
PP/PA:”Baik pak”.
Karu :”Baik selamat bertugas kembali, dan tetap jaga diri dan semangat”
PP/PA:”Baik Pak”

Evaluasi

1. Struktur

a. Persiapan dilakukan pada saat pasien masuk ruang bedah

b. Koordinasi dengan pembimbing/supervise

c. Penyusunan proposal

d. Menetapkan kasus

2. Proses

a. Kelancaran kegiatan

b. Peran serta perawat yang bertugas

3. Hasil

Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek


Keperawatan Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.
a. Lampiran Format Discharge Planning

No. Reg :
DISCHARGE PLANNING Nama :
Jenis kelamin :
Tgl. MRS : Tgl. KRS :
Bagian : Bagian :

Dipulangkan dari RSUD Dr. Saiful Anwar dengan keadaan :


Sembuh Pulang paksa
Meneruskan dengan obat jalan Lari
Pindah ke RS lain Meninggal

A. KONTROL
a. Waktu :
b. Tempat :

B. Lanjutan perawatan di rumah (luka operasi, pemasangan gips, pengobatan, dan


lain- lain)

C. Aturan diet/nutrisi

D. Obat-obat yang masih diminum dan jumlahnya

E. Aktivitas dan istirahat

Yang dibawa pulang (hasil lab, ECG, dan lain-lainnya)

Lain-lain :
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN DISCHARGE
PLANNING

1. No. Reg

Diisi sesuai nomor register pasien

2. Nama

Diisi sesuai nama pasien

3. Jeni kelamin

Diisi laki-laki/perempuan

4. Tanggal MRS

Sesuai pasien masuk masuk RS

5. Diagnosis MRS

Diisi oleh dokter berdasarkan pemeriksaan klinis

6. Tanggal KRS

Tanggal ditetapkannya pasien pulang oleh dokter

7. Diagnosis KRS

Diagnosis pasien berdasarkan pemeriksaan klinis setelah pasien


diperbolehkan pulang

8. Dipulangkan dari RSUD Dr. Saiful Anwar Kota


Malang dengan keadaan diisi berdasarkan
kondisi pasien pulang
9. Tanggal/tempat control

Diisi sesuai tempat dan control dimana pasien control

10. Lanjutan perawatan di rumah


Diisi perawatan lanjutan sesuai diagnosis sewaktu pulang (perawatan luka,
gift, dan lain-lain)

11. Aturan diet

Diisi berdasarkan anjuran dari ahli gizi

12. Obat-obat yang diminum dan jumlahnya

Diisi sesuai obat yang dibawa pulang aturannya, dosisnya dan jumlahnya

13. Aktivitas dan istirahat

Diisi sesuai advice dokter tentang kegiatannya, dan istirahatnya di rumah

14. Yang dibawa pulang (hasil laboratorium, foto, ECG)

Hasil dari pemeriksaan pasien yang diperbolehkan dibawa pulang

15. Lain-lain

Diisi hal di luar ketentuan di atas misalnya obat-obat yang


distop/dihentikan

Anda mungkin juga menyukai