2
secara benar sesuai dengan teori sebagai upaya untuk menyelesaikan
masalah dan pemberian intervensi pada p asien yang akan pulang dan
asuhan keperawatan saat pasien di rumah.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mahasiswa profesi Ners mengaplikasikan teori tentang
perencanaan pulang diharapkan mahasiswa profesi Ners memahami dan
mampu menerapkan discharge planning secara benar saat praktek
manajemen.
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa profesi Ners mampu:
1) Mengkoordinasi Tim dalam kegiatan discharge planning
2) Memerankan peran perawat sesuai dengan job disc-nya
3) Memprioritaskan masalah pasien yang utama
4) Membuat perencanaan pasien selama perawatan dan memberikan
pendidikan kesehatan saat pulang
5) Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
1.2 Manfaat
2 Mahasiswa mampu mengkoordinasi tim dalam kegiatan discharge
planning
3 Mahasiswa mampu memerankan peran perawat sesuai dengan job
disc-nya
4 Mahasiswa mampu memprioritaskan masalah pasien yang utama
5 Membuat perencanaan pasien selama perawatan dan memberikan
pendidikan kesehatan saat pulang
6 Mahasiswa mampu mendokumentasikan tindakan yang telah dilkukan
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan
sistematis dari penilaian, persiapan, serat koordinasi yang dilakukan untuk
memberikan kemudahan pengawasan pelayanan keperawatan dan sosial
sebelum dan sesudah pulang (Nursalam, 2014:349). Menurut Hurts (1990)
yang dikutip dari Nursalam (2011:336) perencanaan pulang merupakan
proses yang dinamis agar tim kesehatan mendapatkan kesempatan yang
cukup untuk menyiapkan pasien melakukan perawatan mandiri di rumah.
4
2.4 Prinsip-prinsip discharge planning
Prinsip-prinsip disharge planning, meliputi (Nursalam, 2014:350):
1) Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. Nilai keinginan dan
kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi
2) Kebutuhan pasien diidentifikasi, kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah
3) yang mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga
kemungkinan masalah yang timbul di rumah dapat segera diantisipasi
4) Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif, perencanaan pulang
merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja
sama.
5) Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang
ada. Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang
disesuaikan dengan pengetahuan dari tenaga yang tersedia maupun
fasilitas yang tersedia di masyarakat.
6) Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan kesehatan.
Setiap klien masuk tatanan pelayanan, maka perencanaan pulang harus
dilakukan.
2.5 Jenis-jenis discharge planning
Menurut Chesa (1982) yang dikutip oleh Nursalam (2009:242),
mengklasifikasi jenis pemulangan pasien sebagai berikut :
1) Conditioning discharge (pulang sementara atau cuti). Dilakukan apabila
kondisi pasien baik dan tidak terdapat komplikasi. Pasien untuk
sementara dirawat di rumah namun harus ada pengawasan dari pihak
rumah sakit atau puskesmas terdekat
2) Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya). Cara ini merupakan
akhir dari hubungan Instruksi tentang penyakit yang diderita, pengobatan
yang harus dijalankan serta masalah-masalah atau komplikasi yang dapat
terjadi
3) Informasi tertulis tentang perawatan yang harus dilakukan di rumah
4) Pengaturan diit khusus dan bertahap yang harus dijalankan
5) Jelaskan masalah yang mungkin timbul dan cara mengantisipasinya
6) Pendidkan kesehatan yang ditujukan kepada keluarga maupun pasien
sendiri dapat digunakan metode ceramah, demonstrasi dan lain-lain
7) Informasi tentang nomor telepon layanan perawatan, dokter dan
pelayanan keperawatan, serta kunjungan rumah apabila psien
memerlukan.
5
8) Pasien dengan rumah sakit. Namun apabila pasien perlu dirawat kembali,
maka prosedur perawatan dapat dilakukan kembali
9) Judicial discharge (pulang mbaksa). Kondisi ini pasien diperbolehkan
pulang walaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang,
tetapi pasien harus dipantau dengan melakukan kerja sama dengan
perawat puskesmas terdekat.
2.6 Komponen Perencanaan Pasien Pulang
Komponen perencanaan pasien pulang, antara lain (Nursalam, 2014:350):
1) Perawatan di rumah meliputi pemberian pengajaran atau pendidikan
kesehatan (health education) mengenai diet, mobilisasi, waktu kontrol
dan tempat kontrol pemberian pelajaran disesuaikan dengan tingkat
pemahaman dan keluarga mengenai perawatan selama pasien di rumah
nanti.
2) Obat-obat yang masih diminum dan jumlahnya, meliputi dosis, cara
pemberian dan waktu yang tepat minum obat.
3) Obat-obat yang dihentikan, karena meskipun ada obat-obat tersebut
sudah tidak diminum lagi oleh pasien, obat-obat tersebut tetap di bawa
pulang pasien.
4) Hasil pemeriksaan, termasuk hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dan
hasil pemeriksaan selama MRS, semua diberikan ke pasien saat pulang.
5) Surat-surat seperti surat keterangan sakit surat kontrol
2.7 Faktor-faktor yang perlu dikaji sebelum pasien pulang
Hal-hal yang perlu dikaji sebelum pasien pulang, yaitu (Nursalam,
2014:350):
1) Pengetahun klien dan keluarga tentang penyakit, terapi dan perawatan
yang diperlukan
2) Kebutuhan psikologi dan hubungan interpersonal didalam keluarga
3) Keinginan keluarga dan pasien menerima bantuan dan kemampuan
mereka memberi asuhan
4) Bantuan yang diperlukan pasien
5) Pemenuhan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari
6) Sumber dan sistem pendukung yang ada di masyarakat
7) Sumber finansial dan pekerjaan
8) Fasilitas yang ada di rumah dan harapan pasien setelah dirawat
9) Kebutuhan perawatan dan supervisi di rumah.
6
Menurut Neylor (2003) beberapa tindakan yang dapat diberikan pada
pasien sebelum diperbolehkan pulang antara lain (Nursalam, 2014:351):
1) Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan diharapkan bisa mengurangi angka kekambuhan atau
komplikasi dan meningkatkan pengetahuan pasien serta keluarga tentang
perawatan di rumah, meliputi :
(1) Kontrol ( waktu dan tempat)
(2) Lanjutan perawatan ( luka operasi, perawatan gips dll)
(3) Diit/nutrisi yang dikonsumsi
(4) Aktivitas dan istirahat
(5) Perawatan diri ( mandi dan kebersihan )
2) Program pulang bertahap
Program pulang bertahap bertujuan melatih pasien untuk kembali ke
lingkungan keluarga dan masyarakat antara lain apa yang harus dilakukan
pasien di rumah sakit dan apa yang harus dilakukan oleh keluarga.
3) Rujukan.
Integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara
perawat komunitas atau praktik mandiri perawat dengan rumah sakit
sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien di rumah.
7
2.8 Alur Discharge planning
Pasien MRS
Keadaan pasien :
1. Keadaan klinis dan pemeriksaan
lain
2. Tingkat ketergantungan pasien
Perencanaan pulang
Keterangan:
: Garis Komando
8
5) Menyediakan format Discharge planning
6) Mendokumentasikan Discharge planning
2.9.3 Tugas Perawat Associate
Melaksanakan agenda Discharge Planning (pada saat perawatan dan di
akhir perawatan).
9
BAB 3
PERENCANAAN
3.1 Pengorganisasian
1) Kepala Ruangan : Siti Armijah S. Kep.
2) PP : Ningsy N Nendir., S. Kep.
3) PA : Yarni Nabuasa., S. Kep.
4) Notulen : Angelmo Fernandes, S. Kep.
5) Observer : Yusri W Saku, S. Kep.
3.2 Pelaksanaan
1) Topik : Discharge planning
2) Sasaran : Pasien dan keluarga
3) Hari/tanggal : Kamis, 17 Maret 2022
4) Waktu : Jam 13.00 WIB
5) Pelaksana : Perawat primer
6) Pembimbing Akademik : Rhisan Albahri S.Kep.,Ns
7) Pembimbing Klink : Maria Imelda, S. Kep. Ns.
8) Metode
1) Role Play
2) Diskusi
3) Tanya jawab
9) Media
1) Status
2) Sarana dan prasarana perawatan
3) Leaflet
4) Format discharge planning
10
3.3 Alur Discarge Planing
Perancanaan pulang
Pasien KRS
Penyelesaian Lain-lain
administrasi
Program HE
1) Pengobatan atau kontrol
2) Kebutuhan nutrisi
3) Aktivitas dan istirahat
4) Perawatan di rumah
11
3.4 Mekanisme
Tabel 3.1 Mekanisme Discharge planning
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
12
3.5 Evaluasi
Kriteria Evaluasi:
1) Struktur
Sebelum dilakukan role play, dilakukan penyusunan proposal yang
dikonsultasikan dengan pembimbing klinik dan pembimbing akademik.
Setelah dilakukan konsultasi proposal, dilakukan penentuan pasien yang akan
dilakukan discharge planning dan penentuan materi untuk pendidikan
kesehatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
2) Proses
(1) Keluarga pasien menyimak selama diberikan pendidikan kesehatan
tentang perawatan pasien dengan stroke.
3) Hasil
(1) Keluarga pasien mampu menyebutkan kembali tanda-tanda stroke dan
pentingnya mobilisasi pada pasien tiap 3 jam.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
PRAKTIK KEPERAWATAN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKES MARANATHA
KUPANG
ANGKATAN 2021-2022
DI RSUD SK. LERIK KOTA KUPANG
DISCHARGE PLANNING
Obat-obat yang masih diminum, dosis, efek samping dan sisa obat: ..........................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
15
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Lain-lain : ....................................................................................................................................
Sidoarjo, ….........................
Klien / Keluarga Perawat
( ) ( )
16
3. Jenis kelamin : diisi laki-laki/perempuan
4. Alamat : diisi sesuai dengan alamat klien
5. Paviliun/kamar : diisi sesuai dimana klien dirawat
6. Tanggal MRS : diisi sesuai kapan klien masuk rumah sakit
7. dr. Yang merawat : diisi sesuai dengan dokter yang merawata selama
MRS.
8. Diagnosa MRS : diisi oleh perawat berdasarkan diagnosa medis
yang ditentukan oleh dokter
9. Tanggal KRS : diisi sesuai tanggal ditetapkannya klien pulang
oleh dokter
10. Diagnosa KRS : diisi oleh perawat berdasarkan diagnosa medis
yang ditentukan oleh dokter
11. Diagnosa keperawatan : diisi berdasarkan diagnosa keperawatan
selama dirawat di RS
12. Obat-obat yang masih diminum : diisi sesuai obat yang dibawa pulang meliputi
nama obat, jumlah, dosis, aturan minum
13. Diit : diisi berdasarkan anjuran ahli gizi
14. Aktivitas dan istirahat : diisi perawat sesuai keadaan klien saat pulang,
tentang aktivitas dan istirahat waktu di rumah
15. Tanggal/tempat kontro/ jam : diisi sesuai tempat, tanggal dan waktu kontrol di
mana
klien harus kontrol.
16. Hasil pemeriksaan yang dibawa : diisi sesuai jumlah yang dibawa pulang
Pulang (lab, foto, EKG,surat
keterangan istirahat)
17. Dipulangkan dari RSK dengan keadaan: diisi dengan tanda
18. Lain-lain : diisi dengan hal-hal yang perlu diperhatikan
klien
17
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Umur :
Alamat :
Umur :
Alamat :
Ruang :
No. RM :
Sidoarjo,…………
Perawat yang menerangkan PenanggungJawab
(………………………….) (………………………..)
1) ……………………………... …………………
2) ……………………………… …………………
18
1. Honesty (Kenyataan)
a. Perawat memberi informasi tentang
administrasi yang berlaku pada pasien rawat
inap di rumah sakit.
b. Perawat menjaga kebersihan dan kesiapan
alat-alat kesehatan yang digunakan
c. Perawat membantu anda untuk pelaksanaan
pelayanan foto dan laboratorium di rumah
sakit ini
d. Perawat dapat menjawab pertanyaan tentang
tindakan keperawatan yang diberikan
kepada anda
e. Perawat jujur dalam memberikan informasi
tentang keadaan anda
2. Profesionalisme
a. Perawat mampu menangani masalah
perawatan anda dengan tepat dan
professional
b. Perawat memberikan informasi tentang
fasilitas yang tersedia, tentang cara
penggunaannya, serta tata tertib yang
berlaku di rumah sakit.
c. Perawat teliti dan terampil dalam
melaksanakan tindakan keperawatan kepada
anda
d. Perawat memberitahu dengan jelas tentang
hal-hal yang dilarang dalam perawatan anda
e. Ketepatan waktu perawat tiba di ruangan
ketika anda membutuhkan pertolongan
3. Love
a. Perawat membeir perhatian terhadap
keluhan yang anda rasakan
b. Perawat selalu member salam dan senyum
ketika bertemu dengan anda
c. Perawat bersedia menawarkan bantuan
kepada anda ketika mengalami kesulitan
walaupun tanpa diminta
d. Perawat segera menangani anda ketika
sampai di ruangan rawat inap
Perawat menyediakan waktu khusus untuk
membantu anda berjalan, BAB, BAK, ganti
posisi tidur
e. Perawat membantu anda untuk memperoleh
obat
4. Empati
a. Perawat memberikan informasi kepada anda
tentang segala tindakan keperawatan yang
akan dilaksanakan
b. Perawat mudah ditemui dan dihubungi jika
19
anda membutuhkan
c. Perawat sering menengok dan memeriksa
keadaan anda seperti mengukur tensi, suhu,
nadi, pernafasan, dan cairan infuse.
d. Pelayanan yang diberikan perawat tidak
memandang pangkat atau status tapi
berdasarkan kondisi anda
e. Perawat perhatian dan member dukungan
moril terhadap keadaan anda ( menanyakan
dan berbincang-bincang tentang keadaan
anda )
Keterangan:
20
SKENARIO
Pada tanggal 17 Maret 2022 datang seorang pasien bernama Nn. Triesna di
Ruang Neonatonologi RSUD SK. Lerik Kota Kupang, dengan diagnosa medis
Diabetes melitus dengan luka Gangren di tungkai kaki sebelah kiri.
Setelah 6 hari dirawat pasien Triesna diperbolehkan pulang karena kondisinya
sudah membaik. Untuk itu Karu beserta TIM di Ruang Melati akan melakukan
tindakan Discharge planning.
Karu :”selamat pagi rekan-rekan, agenda kita pagi hari ini untuk pasien
Triesna adalah melakukan Discharge planning karena kondisi pasien sudah
membaik dan memungkinkan untuk perawatan dirumah, Bagaimana persiapan
katim/PP dari pasien Triesna?”
PP/Katim :”baik, untuk persiapan discharge planning pada pasien Triesna
sudah siap. Status pasien dan format discharge planning sudah dipersiapkan.
Untuk masalah pada pasien saat ini adalah luka pada kaki sebelah kiri pasien
yang memungkinkan untuk kambuh kembali sehingga perlu diinformasikan
kepada pasien dan keluraga mengenai diet, tempat kontrol, cara perawatan kaki
dirumah, dan tanda-tanda terjadi kekambuhan dan kegawatan pada pasien”
Karu :”baik, terima kasih untuk katim. Untuk coba berkas-berkasnya saya
periksa dulu”
PP :”baik mbak ini berkas-berkasnya beserta format discharge
planningnya”
Tahap pelaksanaan
Karu :”selamat pagi mbak Triesna, bagaimana kabar mbak hari ini?”
Pasien :”selamat pagi Sus. semakin baik
21
Karu :”hari ini ada kabar gembira untuk mbak. Jadi hari ini mbak
diperbolehkan untuk pulang. Namun sebelum pulang keluarga harus mengurus
administrasi”
Pasien :”mohon maaf Mbak untuk administrasinya sudah diurus semua, ini
berkas-berkasnya”
Karu :”o.. baik, bagus sekali kalau begitu. Namun ada satu hal lagi yang perlu
dilakukan terkait dengan kepulangan Mbak. Ini nanti suster Pelita dan
Imelda akan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan perawatan
mbak dirumah, bagaimana apakah mbak bersedia?”
Pasien :”iya mbak, boleh. Silahkan”
PA :”baik mbak disini sya akan menyampaikan beberapa hal, yaitu yang
pertama :
1. Mbak harus mematuhui diet yang sudah ditetapkan yaitu rendah
lemak, rendah glukosa, tinggi ini untuk mengendalikan lemak
darah, gula darah dan kolesterol. (beras merah, hindari asin,
jeroan, masakan bersantan, dan olah raga yang teratur)
2. tanda-tanda hipoglikemi (kadar gula darah turun) seperti
mengantuk, binggung, lemas, keringat dingi, mula muntah maka
mbak harus segera mencari bantuan untuk segera ke yankes.
3. perawatan kaki dan mencegah luka baru seperti tidak memakai
sepatu yang sempit harus memakai alas kaki, hindari kulit yang
lembab.
4. Jaga luka tetap bersih dan kering
5. Hindari penekanan yang lama pada kaki yang luka
6. tetap kontrol gula darah secara rutin
7. jangan menghentikan terapi obat tanpa konsultasi dengan dokter
8. Minum obat secara teratur
PA :”bagaimana ada yang ditanyakan mbak ?”
Pasien :”tidak ada sus”
PP :”baik kalau tidak ada, kita lanjutkan mbak ya, selain yang
disampaikan perawat Imelda tadi hal ini juga perlu mbak dan kelurga
ketahui, yaitu:
1. cara perawatan kaki
mbak sendiri atau bisa dibantu keluarga harus membersihkan
kaki dengan sabun terutama disela-sela jari
22
Potong kuku jari kaki mengikuti lekukkan jari kaki jangan
memotong kuku berbentuk lurus pada tepinya karena dapat
menyebabkan tekanan pada jari-jari yang berdekatan
Hati-hati saat mengikir tepi kuku yang kasar untuk mencegah
kerusakan kuku
Hindari merendam kaki berlama-lama dan mengunakan air
panas
Gunakan pelembab untuk kulit yang kering
Mbakai kaos kaki yang terawat dari bahan kualitas baik
latihan kaki untuk mempertahankan sirkulasi
2. mengenai alas kaki
Hindari berjalan tanpa alas kaki
Mbakai sepatu yang pas, tidak sempit
Periksa sepatu dari benda asing setiap hari
Hindari memakai kaos kaki yang sempit
Gunakan sepatu yang terbuat dari bahan yang menyerap
Ganti sepatu bila sudah rusak
PP :”bagus sekali mbak triesna, saya kira mbak cukup paham dengan apa
yang disampaikan oleh perawat. Terima kasih atas kerjasamanya.”
Pasien :”iya sus, sama-sama”
Karu :”baik mbak W, saya kira semua sudah disampaikan dan mbak sudah
paham. Sekarang mbak dan keluarga diperbolehkan untuk bersiap-siap
meninggalkan ruangan ini. Dan kami mohon maaf apabila selama perawatan
mbak disini ada yang kurang. Semoga mbak sehat selalu.”
Pasien :”iya mbak, tidak apa-apa. Terima kasih banyak”
Karu :”iya mbak sama-sama. selamat pagi mbak”
Pasien :”selamat pagi”
23
Tahap penutup
Karu :”terima kasih atas kerjasama rekan-rekan semua, saya kira untuk
kegiatan discharge planning pada pagi hari ini cukup bagus, namun saya harap
untuk kedepannya lebih ditingkatkan lagi untuk kenyamanan dan kepuasan
pasien dan keluarga”
PP/PA :”baik mbak”.
Karu :”baik selamat bertugas kembali, dan tetap jaga diri dan semangat”
PP/PA :” baik Mbak”
24