Anda di halaman 1dari 34

"DISCHARGE

PLANNING
Discharge planning ?

 Komponen sistem perawatan berkelanjutan,


Bentuk pelayanan yg diperlukan secara
berkelanjutan

 Bantuan perawatan yg berlanjut membantu


klien dan keluarga dlm memecahkan masalah
kesehatanya dg baik
Manfaat

• Memaksimalkan manfaat sumber pely. Kesh


• Meningkatkan kondisi kesehatan klien
• Mengurangi angka kekambuhan
• Meningkatkan kemampuan keluarga dlm perawatan klien
• Menurunkan beban perawatan keluarga
• Sebagai bahan pendokumentasian keperawatan ( Hester,
Leimnetser)
Tujuan Discharge Planning

1. Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, dan


sosial.
2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga.
3. Meningkatkan keperawatan yg berkelanjutan pd pasien.
4. Membantu rujukan pasien pd sistem pelayanan yg lain
5. Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan
keterampilan serta sikap dlm memperbaiki serta
mempertahankan status kesehatan pasien
6. Melaksanakan rentang keperawatan antara rumah sakit dan
masyarakat.
Discharge teaching bertujuan agar pasien

1. Memahami penyakitnya
2. Melakukan terapi obat secara efektif
3. Mengikuti aturan diet secara hati-hati
4. Mengatur level aktivitasnya
5. Mengetahui tentang perawatan yg dilakukan
6. Mengenali kebutuhan istirahatnya
7. Mengetahui komplikasi yg mungkin dialami
8. Mengetahui kapan mencari follow up care
Manfaat Discharge planning

Perencanaan plg mempunyai manfaat antara lain sbb (Nursalam,


2011) :
1. Memberi kesempatan kepada pasien u/ mendapat panjaran
selama di rumah sakit shg bisa dimanfaatkan sewaktu di
rumah.
2. Tindak lanjut yg sistematis yg digunakan u/ menjamin
kontinutas keperawatan pasien.
3. Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yg terencana pd
penyembuhan pasien dan mengidentifikasi kekambuhan atau
kebutuhan keperawatan baru.
4. Membantu kemandirian pasien dlm kesiapan melakukan
keperawatan rumah.
Moorhouse & Murr (2007) manfaat dari discharge planning,
diantaranya :

1. Menurunkan jumlah kekambuhan


2. Penurunan perawatan kembali ke rumah sakit dan
kunjungan ke ruangan kedaruratan yg tdk perlu kecuali u/
beberapa diagnosa
3. Membantu pasien u/ memahami kebutuhan setelah
perawatan dan biaya pengobatan
4. Setelah pasien dipulangkan, pasien dan keluarga dpt
mengetahui apa yg telah dilaksanakan, apa yg harus dan tdk
boleh dilakukan dan bagaimana mereka dpt meneruskan u/
meningkatkan status kesehatan pasien
5. Ringkasan pulang dpt disampaikan oleh perawat praktisi
atau perawat home care dan mungkin dpt dikirim ke
dokter yg terlibat u/ dimasukkan dlm catatan institusi u/
meningkatkan kesinambungan perawatan dgn kerja yg
kontinu ke arah tujuan dan pemantauan kebutuhan.
Prinsip Discharge planning

1. Mempunyai pengetahuan yg spesifik thdp suatu proses


penyakit dan kondisinya
2. Dpt memperkirakan berapa lama recovery pasien, serta
perbaikan kondisi yg muncul dari proses penyembuhan
tersebut
3. Melibatkan serta selalu berkomunikasi dgn pasien, keluarga
atau pengasuh dlm proses discharge planning
4. Turut serta dlm menangani masalah dan kesulitan yg mungkin
akan muncul terhadap pasien
5. Melibatkan suatu proses dlm tim multidisiplin
6. Selalu mengkomunikasikan rencana yg akan dilakukan dgn tim
multidisiplin u/ menghindari adanya kesalahan
6. Membuat suatu arahan yg tepat dan tindak lanjut yg
sesuai dgn hasil
7. Memiliki suatu koordinasi tim u/ tindak lanjut rencana
perawatan berkelanjutan dan memiliki informasi tentang
nama tim kesehatan yg bertanggung jawab u/ setiap
tindakan, serta dlm kasus yg kompleks dilakukan
identifikasi satu pemimpin kasus
8. Disiplin, tegas serta selalu melaksanakan aktivitas dari
discharge planning
9. Meninjau dan selalu memperbarui rencana u/ progress
yg lebih baik
10. Selalu memberikan informasi yg akurat terhadap semua
yg terlibat.
beberapa prinsip pd pelaksanaan discharge planning menurut Nursalam
(2011), yaitu:

1. Pasien mrpk fokus dlm perencanaan pulang. Nilai keinginan dan kebutuhan
dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.

2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. dikaitkan dgn masalah yg mungkin


timbul pd saat pasien pulang nanti, shg kemungkinan masalah yg mungkin
timbul di rumah dpt segera diantisipasi.

3. Dilakukan secara kolaboratif. Dan mrpk pelayanan multidisiplin dan setiap


tim harus saling bekerja sama.

4. Disesuaikan dgn sumber daya dan fasilitas yg ada. Tindakan atau rencana
yg akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dgn pengetahuan dari tenaga
yg tersedia atau fasilitas yg tersedia di masyarakat.

5. Dilakukam pd setiap sistem pelayanan kesehatan. Setiap pasien masuk


tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus dilakukan.
Jenis Discharge planning

Chesca (1982) dlm Nursalam (2011) mengklasifikasikan jenis pemulangan


pasien sbb :
1. Conditioning discharge pulang ini dilakukan apabila kondisi pasien
baik dan tdk ada komplikasi. Pasien u/ sementara dirawat di rumah
namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas
terdekat.

2. Absolute discharge  cara ini mrpk akhir dari hubungan pasien dgn
rumah sakit. Namun apabila pasien perlu dirawat kembali, maka
prosedur perawatan dpt dilakukan kembali.

3. Judicial discharge  kondisi ini pasien diperbolehkan pulang walaupun


kondisi kesehatan tdk memungkinkan u/ pulang, tetapi pasien harus
dipantau dgn melakukan kerja sama dgn perawat puskesmas terdekat.
Komponen Discharge planning

Secara spesifik dari discharge planning yg hrs didokumentasikan


(Kowalski : 2008), :
1. Peralatan atau barang yg diperlukan dirumah; pastikan bahwa
keluarga dpt memperoleh atau mengetahuinya dimana keluarga
dpt mendapatkan segala peralatan atau barang yg dibutuhkan
pasien
2. Perkenalkan cara penggunaan peralatan atau barang yg
diperlukan pasien, termasuk ajarkan dan demonstrasikan cara
perawatan pasien kepada keluarga
3. U/ diet, sarankan pd ahli nutrisi u/ mengajarkan pasien dan
keluarga agar memahami makanan yg seharusnya dikonsumsi
maupun tdk.
4. Obat-obatan selalu dipastikan selalu tersedia di rumah
5. U/ prosedur tertentu, ex : penggantian dresssing, dpt
dilakukan dirumah. Pd kondisi awal, prosedur harus didampingi
oleh perawat supervisi dan klien / keluarga dpt mengikuti u/
mempraktekkan dibawah pengawasan perawat supervisi
6. Pd setiap kunjungan, perawat selalu mendokumentasikan
apakah pasien dan keluarga mendapatkan atau menyediakan
obat atau alat yg dibutuhkan pasien dirumah
7. Membuat janji u/ kunjungan rumah selanjutnya
8. Ajarkan mengenai aktivitas yg dianjurkan dan boleh dilakukan
serta yg tdk diperbolehkan
9. Dokumentasikan setiap edukasi yg telah diajarkan pd pasien
dan keluarga
Menurut CADPACC (1995) dlm Gielen (2015) ada beberapa
komponen sebelum dilakukannya discharge planning, yaitu:

1. Identifikasi dan kaji apa yg kebutuhan pasien yg harus dibantu


pd discharge planning.
2. Kolaborasikan bersama pasien, keluarga dan tim kesehatan
lainnya u/ memfasilitasi dilakukannya discharge planning
3. Mengajarkan kepada pasien dan keluarga tentang strategi
pencegahan agar tdk terjadi kekambuhan atau komplikasi
4. Rekomendasikan beberapa pelayanan rawat jalan atau
rehabilitasi pd pasien dgn penyakit kronis
5. Komunikasi dan koordinasikan dgn tim kesehatan lainnya
tentang langkah atau rencana dari discharge planning yg akan
dilakukan
Mekanisme Discharge planning

Mencakup kebutuhan seluruh pasien, mulai dari fisik,


psikologis, sosial, budaya, dan ekonomi.
Proses ini tiga fase, yaitu akut, transisional, dan pelayanan
berkelanjutan.
1. Fase akut, diutamakan upaya medis u/ segera
melaksanakan discharge planning.
2. Fase transisional, ditahap ini semua cangkupan pd fase
akut dilaksankan tetapi urgensinya berkurang.
3. Fase pelayanan berkelanjutan, pasien mampu u/
berpartisipasi dlm perencanaan dan pelaksanaan aktivitas
perawatan berkelanjutan yg dibutuhkan setelah
pemulangan. (Perry & Potter, 2005).
Menyusun format discharge planning : Perry dan Potter (2005),

a. Pengkajian
1. Sejak pasien masuk kaji kebutuhkan discharge planning pasien,
focus pd  kesehatan fisik, status fungsional, sistem
pendukung sosial, finansial, nilai kesehatan, latar belakang
budaya dan etnis, pendidikan, serta tantangan terhadap
keperawatan.

2. Kaji pasien dan keluarga terhadap pendidikan kesehatan b/d


kondisi yg akan diciptakan di rumah tempat tinggal pasien
setelah keluar dari rumah sakit shg terhindar dari komplikasi
3. Kaji cara pembelajaran yg disukai oleh pasien agar
pendidikan kesehatan yg diberikan bermanfaat dan dpt
ditangkap oleh pasien maupun keluarga. Tipe materi
pendidikan yg berbeda- beda dpt mengefektifkan cara
pembelajaran yg berbeda pd pasien.

4. Kaji bersama-sama dgn pasien dan keluarga terhadap setiap


faktor lingkungan di dlm rumah yg mungkin menghalangi dlm
perawatan diri seperti ukuran ruangan, kebersihan jalan
menuju pintu, lebar jalan, fasilitas kamar mandi,
ketersediaan alat-alat yg berguna (seorang perawat
perawatan di rumah dpt dirujuk u/ membantu dlm
pengkajian).
5. Melakukan kolaborasi dgn tenaga kesehatan lain dlm mengkaji kebutuhan
u/ rujukan pelayanan kesehatan rumah maupun fasilitas lain.

6. Kaji persepsi pasien dan keluarga terhadap keberlanjutan perawatan


kesehatan di luar rumah sakit. Mencakup pengkajian terhadap
kemampuan keluarga u/ mengamati care giver dlm memberikan perawatan
kepada pasien. Dalam hal ini sebelum mengambil keputusan, mungkin
perlu berbicara secara terpisah dgn pasien dan keluarga u/ mengetahui
kekhawatiran yg sebenarnya atau keragu-raguan diantara keduanya.

7. Kaji penerimaan pasien terhadap penyakit yg sedang diderita b/d


pembatasan

8. Konsultasikan tim pemberi layanan kesehatan yg lain tentang kebutuhan


setelah pemulangan (seperti ahli gizi, pekerja sosial, perawat klinik
spesialis, perawat pemberi perawatan kesehatan di rumah). Tentukan
kebutuhan rujukan pd waktu yg berbeda.
b. Diagnosa Keperawatan
Perry dan Potter (2005) diagnosa keperawatan yg dpt ditegakkan
antara lain:
1. Kecemasan, hal ini dpt menginterupsi proses keluarga.
2. Tekanan terhadap care giver, hal yg menyebabkannya 
ketakutan.
3. Kurang pengetahuan terhadap pembatasan perawatan di
rumah, pasien mengalami defisit perawatan diri
4. Stres sindrom akibat perpindahan, hal ini b/d upaya
meningkatkan pertahanan/pemeliharaan di rumah.
c. Perencanaan
Perry dan Potter (2005) hasil yg diharapkan jika seluruh
prosedur telah dilaksanakan :
1. Pasien atau keluarga sebagai caregiver mengerti akan
keberlangsungan pelayanan kesehatan di rumah (atau
fasilitas lain), penatalaksanaan atau pengobatan apa yg
dibutuhkan, dan .
2. Pasien dan keluarga mampu mendemonstrasikan
aktivitas perawatan diri.
3. Rintangan kepada pergerakan pasien dan ambulasi telah
diubah dlm setting rumah.
d. Penatalaksanaan

Perry dan Potter (2005) penatalaksanaan dpt dibedakan dlm dua


bagian, yaitu penatalaksanaan yg dilakukan sebelum hari
pemulangan, dan penatalaksanaan yg dilakukan pd hari pemulangan.
a. Persiapan Sebelum Hari Pemulangan Pasien
1. Menganjurkan cara u/ merubah keadaan rumah demi memenuhi
kebutuhan pasien.
2. Mempersiapkan pasien dan keluarga dgn memberikan informasi
tentang sumber-sumber pelayanan kesehatan komunitas.
Rujukan dpt dilakukan sekalipun pasien masih di rumah.
3. Setelah menentukan segala hambatan u/ belajar serta kemauan
u/ belajar, mengadakan sesi pengajaran dgn pasien dan keluarga
secepat mungkin selama dirawat di rumah sakit. Pamflet, buku-
buku, atau rekaman video dpt diberikan kepada pasien maupun
sumber yg dpt diakses di internet.

4. Komunikasikan respon pasien dan keluarga terhadap penyuluhan


dan usulan perencanaan pulang kepada anggota tim kesehatan lain
yg terlibat dlm perawatan pasien.
b. Penatalaksanaan pd Hari Pemulangan:

1. Beri kesempatan pasien dan keluarga bertanya dan diskusikan


isu-isu yg b/d perawatan di rumah. Kesempatan terakhir u/
mendemonstrasikan kemampuan juga bermanfaat.
2. Periksa instruksi pemulangan dokter, masukkan dlm terapi,
atau kebutuhan akan alat-alat medis yg khusus. (Instruksi
harus dituliskan sedini mungkin). Persiapkan kebutuhan yg
mungkin diperlukan pasien selama perjalanan pulang (seperti
tempat tidur rumah sakit, oksigen, feeding pump).
3. .
3. Pastikan pasien dan keluarga telah dipersiapkan dlm
kebutuhan transportasi menuju ke rumah.

4. Tawarkan bantuan u/ memakaikan baju pasien dan semua


barang milik pasien. Jaga privasi pasien sesuai kebutuhan.

5. Periksa seluruh ruangan dan laci u/ memastikan barang-barang


pasien. Dptkan daftar pertinggal barang-barang berharga yg
telah ditandatangani oleh pasien, dan instruksikan penjaga
atau administrator yg tersedia u/ menyampaikan barang-
barang berharga kepada pasien
6. Persiapkan pasien dgn prescription atau resep pengobatan
pasien sesuai dgn yg diinstruksikan oleh dokter. Lakukan
pemeriksaan terakhir u/ kebutuhan informasi atau fasilitas
pengobatan yg aman u/ administrasi diri.

7. Berikan informasi ttg petunjuk u/ janji follow up ke kantor


dokter.

8. Hubungi kantor agen bisnis u/ menentukan apakah pasien


membutuhkan daftar pengeluaran u/ kebutuhan pembayaran.
Anjurkan pasien dan keluarga mengunjungi kantornya.
9. Dapatkan kotak u/ memindahkan barang-barang pasien. Kursi roda
u/ pasien yg tdk mampu ke mobil ambulans. Pasien yg pulang dgn
menggunakan ambulans diantarkan oleh usungan ambulans.

10. Bantu pasien menuju kursi roda atau usungan dan gunakan sikap
tubuh dan teknik pemindahan yg sopan. Dampingi pasien memasuki
unit dimana transportasi yg dibutuhkan sedang menunggu. Kunci
roda dari kursi roda. Bantu pasien pindah ke mobil pribadi atau
kendaraan u/ transportasi. Bantu keluarga menempatkan barang-
barang pribadi pasien ke dlm kendaraan.

11. Kembali ke bagian, dan laporkan waktu pemulangan kepada


departemen pendaftaran/penerimaan. Ingatkan bagian kebersihan
u/ membersihkan ruangan pasien.
e. Evaluasi
1. Minta pasien dan anggota keluarga menjelaskan tentang
penyakit, pengobatan yg dibutuhkan, tanda-tanda fisik atau
gejala yg harus dilaporkan kepada dokter.

2. Minta pasien atau anggota keluarga mendemonstrasikan setiap


pengobatan yg akan dilanjutkan di rumah.

3. Perawat yg melakukan perawatan rumah memperhatikan


keadaan rumah, mengidentifikasi rintangan yg dpt
membahayakan bagi pasien, dan menganjurkan perbaikan.
Alur Discharge Planning
Keterangan :
1. Tugas Keperawatan Primer
a. Membuat rencana discharge planning.
b. Membuat leaflet.
c. Memberikan konseling.
d. Memberikan pendidikan kesehatan.
e. Menyediakan format discharge planning.
f. Mendokumentasikan discharge planning.
2. Tugas Keperawatan Associate
Melaksanakan agenda discharge planning (pd saat
keperawatan dan diakhiri ners).
 Contoh discharge planning
Quiz....

Apa yang dimaksud dengan


1. Conditioning discharge.

2. Absolute discharge.

3. Judicial discharge

4. Buat contoh discharge planing sesuai penyakitnya...


DAFTAR PUSTAKA

Azimatunnisa & Kirnantoro. 2011. Hubungan Discharge planning dengan Tingkat


Kesiapan Klien dalam Menghadapi Pemulangan di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta. Yogyakarta

Birjandi, Ali & Lisa M. Bragg. 2008. Discharge planning Handbook for Healthcare:
Top 10 Secrets to Unlocking a New Revenue Pipeline. London: CRC Press.

Bull, M.J. 2000. Discharge planning for older people: A Review of Current
Research. British Journal of Community Nursing, 5(2), pp 70

Ernita, Dewi, Rahmalia & Riri. 2015. Pengaruh Perencanaan Pasien Pulang
(Discharge planning) yang dilakukan oleh Perawat terhadap Kesiapan Pasien TB
Paru Menghadapi Pemulangan. JOM Vol 2 No 1, Februari 2015. Riau

Kozier, B., et al. 2004. Fundamentals of Nursing Concepts Process and Practice. 1
st volume, 6 th edition. New Jersey : Pearson/prentice Hall.
Lees, Liz. 2012. Timely Discharge from Hospital. m&k publishing: England NHS
Foundation Trust, Birmingham

Nursalam. 2009. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek Keperawatan


Profesional. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek Keperawatan


Profesional. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika

Potter P.A & Perry A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,
Proses, dan Praktik Volume 1. Alih bahasa: Yasmin Asih et al. Edisi 4. Jakarta: EGC.

Purnamasari, Liliana Dewi & Chandra Bagus Ropyanto. 2012. Evaluasi Pelaksanaan
Perencanaan Pulang. Jurnal Nursing Studies, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012,
Hal.213-218.

Williams, Lippincot., Wilkins. 2009. Lippincott’s Nursing Procedures 5th Edition.


London: Williams & Wilkins Inc.
Selamat belajar...............

Anda mungkin juga menyukai