Anda di halaman 1dari 19

Perencanan Pulang (Discharge Planning)

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen


Keperawatan

Disusun oleh :
Anggota Kelompok 3

1. Ayu Sulastri (1802056)


2. Annisa Fatimah (1802052)
3. Riskawati (1802081)
4. Nurul ‘Ainii (1802079)

2 B / DIII KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini
yang berjudul Perencanaan Pulang (Discharge Planning)

Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai Perencanaan pulang merupakan


proses yang dinamis, agar tim kesehatan mendapatkan kesempatan yang cukup
untuk menyiapkan pasien melakukan keperawatan mandiri dirumah.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Klaten, 04 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................2


BAB 1 .....................................................................................................................4
PENDAHULUAN ..................................................................................................4
Latar Belakang Masalah ......................................................................................4
Tujuan ..................................................................................................................5
Manfaat ................................................................................................................5
BAB II .....................................................................................................................6
PEMBAHASAN .....................................................................................................6
BAB III .................................................................................................................18
PENUTUP .............................................................................................................18
Kesimpulan ........................................................................................................18
Saran ..................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................19
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perencanaan pulang (discharge planning) merupakan komponen yang terkait


dengan rentang ners. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan
keperawatan yang berkelanjutan yang artinya keperawatan yang selalu dibutuhkan
pasien dimana pun pasien berada. Rentang keperawatan kontinu (continum of care)
adalah integrasi sistem keperawatan yang berfokus pada pasien terdiri atas
mekanisme pelayanan keperawatan yang membimbing, mengarahkan pasien
sepanjang waktu (Chesca, 1982).

Perencanaan pulang merupakan bagian penting dari program keperawatan pasien


yang dimulai segera setelah pasien masuk rumah sakit. Hal ini merupakan suatu
proses yang menggambarkan usaha kerja sama antara tim kesehatan, keluarga,
pasien dan orang yang penting bagi pasien.

Setelah pasien menjalani perawatan di rumah sakit, tidak jarang pasien pulang
dengan kondisi yang belum mandiri sepenuhnya. Beberapa pasien pulang dengan
status kondisi critical. Pada kondisi seperti proses pemulangan menjadi sangat
sensitif. Perawat harus mampu menangkap permasalahan ini dengan baik dan
mengantisipasinya. Pasien yang pulang dengan kondisi critical atau membutuhkan
bantuan, seringkali menjadikan kebingungan bagi keluarga untuk melanjutkan
perawatan dirumah. Untuk mengatasi hal ini pemulangan haruslah direncanakan
dengan baik oleh seluruh konponen pemberi asuhan di rumah sakit.
Tujuan

Tujuan perencanaan pulang:

1. Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis dan sosial

2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga

3. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien

4. Membantu rujukan pasien pada sistem pelayanan yang lain

5. Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta


sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien

6. Melaksanakan rentang keperawatan antara rumah sakit dan masyarakat

Rorden dan Nursalam (2011) mengungkapkan bahwa perencanaan pulang


bertujuan untuk:

1. Membantu pasien dan keluarga untuk dapat memahami permasalahan,


pencegahan yang harus ditempuh sehingga dapat mengurangi angka kambuh
dan penerimaan kembali kerumahsakit, dan

2. Terjadi pertukaran informasi antara pasien sebagai penerima pelayanan


dengan keperawatan dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.

Manfaat

Perencanaan pulang mempunyai manfaat antara lain sebagai berikut ( Nursalam,


2002, 2007, 2011).

1. Memberi kesempatan kepada pasien untuk mendapat pelajaran selama di


rumah sakit sehingga bisa di manfaatkan sewaktu dirumah

2. Tindak lanjut yang sistematis yang digunakan untuk menjamin kontinuitas


keperawatan pasien

3. Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang terencana pada penyembuhan


pasien dan mengidentifikasi kekambuhan/kebutuhan perawatan baru

4. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan keperawatan


rumah.
BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN DISCHARGE PLANNING

Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis dari
penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk memberikan
kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan
sesudah pulang. Perencanaan pulang merupakan proses yang dinamis, agar tim
kesehatan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk menyiapkan pasien
melakukan keperawatan mandiri dirumah. Perencanaan pulang didapatkan dari
proses interaksi ketika keperawatan profesional, pasien dan keluarga berkoordinasi
untuk memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang diperlukan oleh
pasien saat perencanaan harus berpusat pada masalah pasien yaitu pencegahan,
terapeutik, rehabilitatif, serta keperawatan rutin yang sebenarnya (Swenberg,
2000)

PRINSIP-PRINSIP DISCHARGE PLANNING

1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. Nilai keinginan dan


kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi

2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah


yang mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga kemungkinan
masalah yang timbul di rumah dapat segera diantisipasi

3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan pulang


merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama

4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada.
Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan
dengan pengetahuan dari tenaga yang tersedia atau fasilitas yang tersedia di
masyarakat

5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan kesehatan. Setiap


pasien masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus dilakukan.
JENIS-JENIS DISCHARGE PLANNING

Chesca (1982) mengklasifikasikan jenis pemulangan pasien sebagai berikut:

1. Conditioning discharge (pulang sementara atau cuti), keadan pulang pasien


baik dan tidak terdapat komplikasi. Pasien untuk sementara dirawat dirumah
namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat

2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya), cara ini merupakan akhir
dari hubungan pasien dengan rumah sakit. Namun apabila pasien perlu
dirawat kembali maka prosedur keperawatan dapat dilakukan kembali

3. Judicial discharge (pulang paksa), kondisi ini pasien diperbolehkan pulang


walaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi pasiem
harus dipantau dengan melakukan kerja sama dengan keperawatan puskesmas
terdekat.

HAL-HAL YANG HARUS DIKETAHUI PASIEN SEBELUM PULANG

1. Instruksi tentang penyakit yang diderita, pengobatan yang harus dijalankan,


serta masalah-masalah atau komplikasi yang dapat terjadi

2. Informasi tertulis tentang keperawatan yang harus dilakukan dirumah

3. Pengaturan diet khusus dan berharap yang harus dijalankan

4. Jelaskan masalah yang mungkin timbul dan cara mengantisipasi

5. Pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada keluarga maupun pasien sendiri


dapat digunakan metode ceramah, demonstrasi dll

6. Informasi tentang nomor telepon layanan keperawatan, medis dan kunjungan


rumah apabila pasien memerlukakan.
FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIKAJI DALAM PERENCANAAN
PULANG PASIEN DENGAN POSTLAPARANTOMI

Pada pasien dengan postlaparantomi beberapa faktor yang perlu dikaji dalam
perencanaan pulang adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit, terapi dan keperawatan


yang diperlukan

2. Kebutuhan psikologis dan hubungan interpersonal didalam keluarga

3. Keinginan keluarga dan pasien menerima bantuan dan kemampuan mereka


memberi asuhan

4. Bantuan yang diperlukakan pasien

5. Pemenuhan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari, seperti makan, minum,


eliminasi, istirahat dan tidur, berpakaian, kebersihan diri, keamanan dari
bahaya, komunikasi, keagamaan, rekreasi serta sekolah

6. Sumber dan sistem pendukung yang ada dimasyarakat

7. Sumber finansial dan pekerjaan

8. Fasilitas yang ada dirumah dan harapan pasien setelah dirawat

9. Kebutuhan keperawatan dan supervisi di rumah

Beberapa tindakan keperawatan yang dapat diberikan pada pasien sebelum pasien
diperbolehkan pulang antara lain sebagai berikut:

a. Pendidikan kesehatan, diharapkan bisa mengurangi angka kambuh atau


komplikasi dan meningkatkan pengetahuan pasien serta keluarga tentang
keperawatan postlaparatomi. Pendidikan kesehatan terkait dengan
keperawatan postoperatif yang perlu diberikan pada pasien dengan
postlaparatomi meliputi (Long, 1996):

a) Kontrol (waktu dan tempat)

b) Lanjutan keperawatan (luka operasi, pemasangan gift dan tindakan


lainnya)

c) Diet/nutrisi yang harus dikonsumsi


d) Aktivitas dan istirahat, kontrol

e) Keperawatan diri (kebersihan dan mandi).

b. Program pulang bertahap, bertujuan untuk melatih pasien kembali ke


lingkungan keluarga dan masyarakat antara lain apa yang harus dilakukan
pasien dirumah sakit dan apa yang harus dilakukan oleh keluarga

c. Rujukan integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan


langsung antara keperawatan komunitas atau praktik mandiri keperawatan
dengan rumah sakit, sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien
dirumah.
Keterangan:

1. Tugas Keperawatan Primer

a. Membuat rencana discharge planning

b. Membuat leaflet

c. Memberikan konseling

d. Memberikan pendidikan kesehatan

e. Menyediakan format discharge planning

f. Mendokumentasikan discharge planning

2. Tugas Keperawatan Associate

Melaksanakan agenda discharge planning (pada saat keperawatan dan diakhiri


ners)
LAMPIRAN PROPOSAL

TUJUAN

Tujuan Umum:

Setelah dilakukan praktik manajemen keperawatan diharapkan ruang Y mampu


menerapkan discharge planning.

Tujuan Khusus:

1. Mengkaji kebutuhan rencana pemulangan

2. Mengidentifikasi masalah klien

3. Memprioritaskan masalah pasien yang utama

4. Membuat perencanaan pasien pulang, yaitu mengajarkan pada pasien yang


harus dilakukan dan dihindari selama dirumah

5. Melakukan evaluasi pada pasien selama diberikan penyuluhan

6. Mendokumentasikan

MANFAAT

1. Bagi pasien:

a. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan keperawatan dirumah

b. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien

c. Membantu pasien memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam


memperbaiki, serta mempertahankan status kesehatan pasien.

2. Bagi mahasiswa:

a. Terjadi pertukaran informasi antar mahasiswa dengan pasien sebagai


penerimaan pelayanan

b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan pasien

c. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan keperawatan


dirumah
PENGORGANISASIAN

Kepala ruangan :

PP1 :

PA1 :

PA2 :

PP2 :

Supervisor/pembimbing :

MEKANISME KEGIATAN

1. Topik : Discharge planning pada Ny.Kdt dengan diagnostik medis TB


paru dan efusi pleura

2. Sasaran : Ny. Kdt

3. Hari/tanggal :

4. Waktu :

5. Materi :

a. Asuhan keperawatan pada pasien dengan TB paru dan efusi plaura

b. Masalah keperawatan yang muncul pada pasien dengan TB paru dan efusi
pleura

c. Perencanaan pulang pada pasien dengan TB paru dan efusi pleura.

METODE

1. Diskusi

2. Tanya jawab
MEDIA

1. Status pasien

2. Sarana dan prasarana ners

3. Leaflet

PELAKSANAAN KEGIATAN

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana

Persiapan 1. PP I sudah siap dengan status 10 Nurse PPI


pasien dan format discharge menit station
planning

2. Menyebutkan masalah pasien

3. Menyebutkan hal-hal yang


perlu diajarkan pada pasien
dan keluarga

4. KARU memeriksa
kelengkapan administrasi KARU

Pelaksanaan 1. PP I menyampaikan pendidikan 30 Bed PPI


kesehatan, melakukan demonstrasi menit pasien
dan redemonstrasi:

a. Diet

b. Aktivitas dan istirahat

c. Minum obat teratur

d. Keperawatan diri

2. PP I menanyakan kembali
kepada pasien tentang materi yang
disampaikan

3. PP I mengucapkan terimakasih

4. Pendokumentasian
EVALUASI

1. Struktur

a. Persiapan dilakukan pada saat pasien masuk Ruang Paru

b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik

c. Penyusunan proposal

d. Menetapkan kasus

2. Proses

a. Kelancaran kegiatan

b. Peran serta keperawatan yang bertugas

3. Hasil

a. Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh pasien dan keluarga

Lampiran: Format Discharge Planning

PASIEN PULANG

DISCHARGE PLANNING No. Reg:

Nama:

Jenis kelamin:

Tanggal MRS: Tanggal KRS:

Bagian: Bagian:

Dipulangkan dari RSY dengan keadaan

Sembuh

Meneruskan dengan obat jalan

Pindah ke RS lain
Pulang keatas

Lari

Meninggal

A. Kontrol:

a. Waktu :

b. Tempat:

B. Lanjutan keperawatan dirumah (luka operasi, pemasangan gift,


pengobatan, dll)

C. Aturan diet dan nutrisi:

D. Obat-obat yang masih diminum dan jumlahnya:

E. Aktivitas dan masyarakat:

Hal yang dibawa pulang (hasil lab, foto, EKG, obat, lainnya)

Lain-lain

Pasien/ keluarga Surabaya,..................

Ners

( ) ( )
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN

DISCHARGE PLANNING

1. No. Reg:

Diisi sesuai dengan nomor register pasien.

2. Nama:

Diisi sesuai nama pasien.

3. Jenis kelamin:

Diisi laki-laki/perempuan.

4. Tanggal MRS:

Sesuai pasien masuk RS

5. Diagnosis MRS:

Diisi oleh dokter berdasarkan pemeriksaan klinis

6. Tanggal MRS:

Tanggal ditetapkannya pasien pulang oleh dokter

7. Diagnosis KRS:

Diagnosis pasien berdasarkan pemeriksaan klinis adalah pasien


diperbolehkan pulang

8. Dipulangkan dari RS Y dengan keadaan:

Diisi berdasar kondisi pasien pulang

9. Tanggal/tempat kontrak:

Diisi sesuai tempat dan kontrol ketika pasien kontrol

10. Lanjutan keperawatan dirumah:

Diisi keperawatan lanjutan sesuai diagnosis sewaktu pulang (keperawatan


luka, gift, dll)
11. Aturan diet:

Diisi berdasarkan anjuran dari ahli gizi

12. Obat-obat yang diminum dan jumlahnya:

Diisi sesuai obat yang dibawa pulang aturannya, dosisnya, jumlahnya

13. Aktivitas dan istirahat:

Diisi sesuai advis dokter tentang kegiatannya, dan istirahatnya dirumah

14. Hal yang dibawa pulang (hasil laboratorium, foto, EKG)

Hasil pemeriksaan pasien yang diperbolehkan pulang

15. Lain-lain:

Diisi hal diluar ketentyan diatas misal:obat-obat yang distop/dihentikan.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis dari
penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk memberikan
kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial sebelum
dan sesudah pulang.

Terdapat 3 jenis pemulangan pasien menurut Chesca (1982) : Conditioning


discharge (pulang sementara/cuti), absolute discharge (pulang
mutlak/selamanya), Judicial discharge (pulang paksa).

Manfaat discharge planning bagi pasien : Meningkatkan kemandirian pasien,


meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan, membantu pasien memiliki
pengetahuan, keterampilan, serta mempertahankan status kesehatan.

Tahap-tahap discharge planning pada dasarnya sama dengan tahap-tahap


dalam asuhan keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.

Saran

Merupakan usaha keras perawat demi kepentingan pasien untuk mencegah


dan meningkatkan kondisi kesehatan pasien dan sebagai anggota tim
kesehatan, perawat berkolaborasi dengan tim lain untuk merencanakan,
melakukan tindakan, berkoordinasi dan memfasilitasi total care dan juga
membantu pasien memperoleh tujuan utamanya dalam meningkatkan derajat
kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA

Chesca. 1990. “Perencanaan Pulang Pasien”. makalah Kuliah untuk Ners,


Jakarta.

Keliat, BA. 1995. Peran serta Keluarga dalam Keperawatan Pasien di Rumah
Sakit, Jakarta: ECG.

Long. B. Keperawatan Medikal Bedah III. Pajajaran. Bandung

Nursalam, 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai