Dosen Pembimbing :
Tantri Arini. S.Kep., Ns., M.Kep
Disusun oleh :
(Kelompok 4/7B)
1. Diyah Ayu Retno Sari (201702061)
2. Dwi Wahyuningrum (201702062)
3. Lativa Nuraini (201702076)
4. Lina Malia P. (201702078)
5. Lulut Oktavia (201702079)
6. Tsalisa Regita C. (201702097)
7. Yoqi Putra P. (201702030)
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2Manfaat ................................................................................................................... 2
1.3Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1Definisi Discharge Planning.......................................................................................... 3
2.2Tujuan Discharge Planning........................................................................................... 3
2.3Manfaat Discharge Planning......................................................................................... 4
2.4Prinsip-prinsip Discharge Planning............................................................................... 4
2.5Jenis Discharge Planning............................................................................................... 4
2.6Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Discharge Planning............................................. 5
2.7Alur Discharge Planning............................................................................................... 5
2.8Persiapan Sebelum Kepulangan Pasien......................................................................... 7
2.9Pada Hari Kepulangan Pasien....................................................................................... 7
2.10Keberhasilan Discharge Planning................................................................................ 8
2.11Petunjuk teknis pengisian format Discharge Planning................................................ 9
BAB IV PENUTUP
4.1Kesimpulan ............................................................................................................ 13
4.2Saran ...................................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 MANFAAT
1. Bagi pasien
a. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan keperawatan di rumah.
b. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien.
c. Membantu pasien memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam
memperbaiki, serta mempertahankan status kesehatan pasien.
2. Bagi mahasiswa
a. Terjadi pertukaran informasi antara mahasiswa dengan pasien sebagai
penerimaan pelayanan.
b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan pasien.
c. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan keperawatan di rumah.
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan diharapkan Ruang Y
mampu menerapkan discharge planning.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengkaji kebutuhan rencana pemulangan.
2. Mengidentifikasi masalah pasien.
3. Memprioritaskan masalah pasien yang utama.
4. Membuat perencanaan pasien pulang, yaitu mengajarkan pada pasien yang
harus dilakukan dan dihindari selama di rumah.
5. Melakukan evaluasi pada pasien selama diberikan penyuluhan.
6. Mendokumentasikan.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
2.3MANFAAT
Perencanaan pulang mempunyai manfaat antara lain sebagai berikut (Nursalam,
2002, 2007, 2011).
1. Memberi kesempatan kepada pasien untuk mendapat penjaran selama di rumah
sakit sehingga bisa dimanfaatkan sewaktu di rumah.
2. Tindak lanjut yang sistematis yang digunakan untuk menjamin kontinuitas
keperawatan pasien.
3. Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang terencana pada penyembuhan pasien
dan mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan keperawatan baru.
4. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan keperawatan rumah.
2.4PRINSIP-PRINSIP
1. Pasien merupakan fokus dalam perencanan pulang. Nilai keinginan dan kebutuhan
dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah yang
mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga kemungkinan masalah yang
timbul di rumah dapat segera diantisipasi.
3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan pulang merupakan
pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama.
4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada.
Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan
pengetahuan dari tenaga yang tersedia atau fasilitas yang tersedia di masyarakat.
5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan kesehatan.
2.5JENIS-JENIS
Discharge planning dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Pulang sementara atau cuti (conditioning discharge). Keadaaan pulang ini dilakukan
apabila kondisi klien baik dan tidak terdapat komplikasi. Klien untuk sementara
dirawat di rumah namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau Puskesmas
terdekat.
b. Pulang mutlak atau selamanya (absolute discharge). Cara ini merupakan akhir dari
hubungan klien dengan rumah sakit. Namun apabila klien perlu dirawat kembali, maka
prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.
4
c. Pulang paksa (judicial discharge). Kondisi ini klien diperbolehkan pulang walaupun
kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi klien harus dipantau
dengan melakukan kerjasama dengan perawat puskesmas terdekat.
5
Sedangkan faktor yang berasal dari pasien yang mempengaruhi keberhasilan dalam
pemberian pendidikan kesehatan:
a. Motivasi adalah faktor batin yang menimbulkan, mendasari dan mengarahkan pasien
untuk belajar. Bila motivasi pasien tinggi, maka pasien akan giat untuk mendapatkan
informasi tentang kondisinya serta tindakan yang perlu dilakukan untuk melanjutkan
pengobatan dan meningkatkan kesehatannya.
b. Sikap positif pasien terhadap diagnosa penyakit dan perawatan akan memudahkan
pasien untuk menerima informasi ketika dilakukan pendidikan kesehatan.
c. Emosi yang stabil memudahkan pasien menerima informasi, sedangkan perasaan
cemas akan mengurangi kemampuan untuk menerima informasi.
d. Kesehatan fisik pasien yang kurang baik akan menyebabkan penerimaan informasi
terganggu.
e. Tahap perkembangan berhubungan dengan usia. Semakin dewasa usia kemampuan
menerima informasi semakin baik dan didukung pula pengetahuan yang dimiliki
sebelumnya.
f. Kemampuan dalam belajar yang baik akan memudahkan pasien untuk menerima dan
memproses informasi yang diberikan ketika dilakukan pendidikan kesehatan.
Kemampuan belajar seringkali berhubungan dengan tingkat pendidikan yang dimiliki.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang umumnya kemampuan belajarnya juga
semakin tinggi.
6
2.9PERSIAPAN SEBELUM HARI KEPULANGAN PASIEN
a. Anjurkan cara-cara untuk merubah pengaturan fisik di rumah sehingga kebutuhan
pasien dapat terpenuhi.
b. Berikan informasi tentang sumber-sumber pelayanan kesehatan di masyarakat kepada
pasien dan keluarga.
c. Lakukan pendidikan untuk pasien dan keluarga sesegera mungkin setelah pasien di
rawat di rumah sakit (contoh: tanda dan gejala, komplikasi, informasi tentang obat-
obatan yang diberikan, penggunaan perawatan medis dalam perawatan lanjutan, diet,
latihan, hal-hal yang harus dihindari sehubungan dengan penyakit atau oprasi yang
dijalani). Pasien mungkin dapat diberikan pamflet atau buku
7
a. Periksa order pulang dari dokter tentang resep, perubahan tindakan pengobatan, atau
alat-alat khusus yang diperlukan pesan harus ditulis sedini mungkin).
b. Tentukan apakah pasien atau keluarga telah mengatur transportasi untuk pulang ke
rumah.
c. Tawarkan bantuan ketika pasien berpakaian dan mempersiapkan seluruh barang-
barang pribadinya untuk dibawa pulang. Berikan privasi jika diperlukan.
d. Periksa seluruh kamar mandi dan lemari bila ada barang pasien yang masih tertinggal.
Carilah salinan daftar barang-barang berharga milik kpasien yang telah ditandatangani
dan minta satpam atau administrator yang tepat untuk mengembalikan barang-barang
berharga tersebut kepada pasien. Hitung semua barang-barang berharga yang ada.
e. Berikan pasien resep atau obat-obatan sesuai dengan pesan dokter. Periksa kembali
instruksi sebelumnya.
f. Hubungi kantor keuangan lembaga untuk menentukan apakah pasien masih perlu
membayar sisa tagian biaya. Atur pasien atau keluarga untuk pergi ke kantor tersebut.
g. Gunakan alat pengangkut barang untuk membawa barang-barang pasien.
h. berikan kursi roda untuk pasien yang tidak bisa berjalan sendiri. Pasien yang
meninggalkan rumah sakit dengan mobil ambulans akan dipindahkan dengan kereta
dorong ambulans.
i. Bantu pasien pindah ke kursi roda atau kereta dorong dengan mengunakan mekanika
tubuh dan teknik pemindahan yang benar. Iringi pasien masuk ke dalam lembaga
dimana sumber transaportasi merupakan hal yang diperhatikan.
j. Kunci kursi roda. Bantu pasien pindah ke mobil atau alat transportasi lain. Bantu
keluarga memindahkan barang-barang pribadi pasien ke dalam kendaraan tersebut.
k. Kembali ke unit dan beritahukan departemen penerimaan dan departemen lain yang
berwenang mengenai waktu kepulangan pasien.
l. Catat kepulangan pasien pada format ringkasan pulang. Pada beberapa institusi pasien
akan menerima salinan dari format tersebut.
m. Dokumentasikan status masalah kesehatan saat pasien pulang.
10
BAB III
PROPOSAL
ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING
3.2 PENGORGANISASIAN
Dokter : Diyah Ayu Retno S
3.3 METODE
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3.4 MEDIA
1. Status klien
2. Format discharge planning (terlampir)
3. Leaflet (terlampir)
4. Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
11
3.5 MEKANISME KEGIATAN
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1.PP 1 sudah siap dengan status 10 menit Nurse PP1
pasien dan format discharge station
planning.
2.Menyebutkan masalah pasien.
3.Menyebutkan hal-hal yang perlu KARU
diajarkan pada pasien dan keluarga.
4.KARU memeriksa kelengkapan
administrasi.
Pelaksanaan 1.PP 1 menyampaikan pendidikan 30 menit Bed PP1
kesehatan, melakukan demonstrasi pasien
dan redemonstrasi:
a. diet,
b. aktivitas dan istirahat,
c. minum obat teratur,
d. keperawatan diri.
2.PP1 menanyakan kembali pada pasien
tentang materi yang telah disampaikan,
3.PP1 mengucapkan terima kasih.
4.Pendokumentasian.
3.6 EVALUASI
1. Struktur.
a. Persiapan dilakukan pada saat pasien masuk Ruang Paru.
b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
c. Penyusunan proposal.
d. Menetapkan kasus.
2. Proses.
a. Kelancaran kegiatan.
b. Peran serta keperawatanyang bertugas.
3. Hasil.
a. Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh pasien dan keluarga.
BAB IV
12
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan
pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses
penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien
merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Tujuan Discharge Planning adalah untuk
mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk di transfer ke
rumah atau ke suatu lingkungan yang dapat disetujui.
Manfaat Discharge Planning adalah Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang
terencana pada penyembuhan pasien dan mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan
keperawatan baru. Prinsip-prinsip Discharge Planning adalah Pasien merupakan fokus
dalam perencanan pulang, Nilai keinginan dan kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi,
Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif.
Perencanaan pulang merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama.
Discharge planning dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu: Pulang
sementara atau cuti (conditioning discharge), Pulang mutlak atau selamanya (absolute
discharge), Pulang paksa (judicial discharge). Faktor yang berasal dari perawat yang
mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian pendidikan kesehatan adalah sikap, emosi,
pengetahuan dan pengalaman masa lalu
4.2 SARAN
Sebagai anggota tim kesehatan, perawat berkolaborasi dengan tim lain untuk
merencanakan, melakukan tindakan, berkoordinasi dan memfasilitasi total care dan juga
membantu pasien memperoleh tujuan utamanya dalam meningkatkan derajat
kesehatannya. Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik
dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya
sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Jadi, sudah merupakan
usaha keras perawat demi kepentingan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
13
A Potter & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik Volume 1. Alih bahasa: Yasmin Asih et al. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Chesca. 1990. “Perencanaan Pulang Pasien”. Makalah Kuliah untuk Ners. Jakarta.
Keliat, BA. 1995. Peran serta Keluarga dalam Keperawatan Pasien di Rumah Sakit. Jakarta:
EGC.
14
Lampiran 1
FORMAT PERENCANAAN PULANG
DISCHARGE PLANNING No. Reg. :
Nama :
Jenis Kelamin :
Tanggal Tanggal
MRS : KRS :
Bagian : Bagian :
Dipulangkan dari RS Y dengan keadaan
Sembuh Pulang paksa
Meneruskan dengan obat jalan Lari
Pindah ke RS lain Meninggal
A. Kontrol:
a. Waktu:
b. Tempat:
B. Lanjutan keperawatan di rumah (luka operasi, pemasangan gift, pengobatan, dan
lain-lain)
C. Aturan diet/nutirisi:
Hal yang dibawa pulang (hasil laboratorium, foto, EKG, obat, lainnya):
Lain-lain:
Madiun , …………………….
Pasien/Keluarga Ners
( ) ( )
15
Lampiran 2
SKENARIO ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING
16
Dokter dan perawat pelaksana 2 melakukan visit pagi hari di ruang mawar,
kamar 002, Pada pasien Ny. Lina dengan diagnose DHF.
Perawat P2 : “Selamat pagi, Bu. Bagaimana keadaan Ibu hari ini?”
Pasien : “Pagi. Sudah mendingan suster ,Saya sudah tidak demam lagi.”
Perawat P2 : “Bagaimana tidurnya tadi malam Bu?”
Pasien : “Nyenyak suster”
Perawat P2 : “Sepertinya kondisi Ibu sudah membaik, hari ini akan ada
kunjungan dari Dokter. Ibu akan dicek kondisi kesehatannya.”
Dokter : “Selamat pagi, Bu. Saya dengar dari suster yang merawat Ibu
bahwa kondisi Ibu sudah mulai membaik dan dari hasil laboratorium
juga sudah menunjukkan perkembangan yang baik, Bagaimana pola
makannya, Bu? Apakah pagi ini makanannya sudah di habiskan
Bu?”
Pasien : “Hari ini saya makan habis 1 porsi, dokter. Berbeda dengan
kemarin.
Dokter : “Sudah bagus pola makannya. Nanti lebih banyak minum air putih,
agar suhu badan ibu tetap normal dan untuk memperbaiki sistem
kekebalan tubuh ibu juga. Secara keseluruhan dari hasil pengamatan
saya, ibu sudah mengalami perkembangan kesehatan yang cukup
baik. Hanya saja perlu banyak istirahat dulu dalam beberapa hari.”
Perawat : “Baik ibu, sekarang bisa istirahat kembali. Sebelum saya
tinggalkan, apakah ibu ada pertanyaan?”
Pasien : “Tidak ada, suster.”
Perawat : “Baik kalau tidak ada, kami permisi bu.”
Di ruang perawat, dokter, kepala ruangan, ketua tim, perawat pelaksana 1 dan
perawat pelaksana 2 berdiskusi mengenai keadaan pasien Ny. Lina dan rencana
pemberian terapi selanjutnya.
Kepala Ruangan : “Dok, mengenai pasien Ny. Lina, apa sebaiknya bisa direncanakan
untuk pulang saja, dari hasil observasi yang dilakukan perawat, kondisi
pasien sudah membaik dan dari hasil laboratorium normal. Trombosit
dan hematokritnya juga sudah normal. Sebaiknya apa tidak direncanakan
17
pulang saja?”
Dokter : “Tadi juga saya sudah melihat hasil laboratoriumnya memang
menunjukkan peningkatan dan bisa dikatakan normal, tapi menurut saya
sebaiknya jangan dipulangkan dulu untuk lebih memastikan
keadaannya.”
Kepala Ruangan : “Begini Dok, dari sisi asuhan keperawatan pasien sudah bisa membaik,
intervensi keperawatan yang diberikan juga sudah tercapai, dan hanya
perlu untuk lebih banyak istirahat dan pemulihan saja di rumah. Dan
mengenai penanganan demam yang nantinya jika muncul lagi, kita sudah
merencanakan discharge planning. Discharge planning ini nantinya akan
diberikan edukasi kepada pasien mengenai yang perlu diperhatikan di
rumah nantinya.”
Ketua Tim : “Iya Dok, discharge planning ini nantinya akan diberikan oleh perawat-
perawat yang bertugas hari ini.”
Dokter : “Baik kalau begitu, saya harapkan nantinya discharge planning ini
nantinya benar-benar dilaksanakan kepada pasien dan pastikan jika
pasien juga sudah memahami apa yang harus dilakukan di rumah.”
Ketua Tim : “Iya nanti akan diberikan leaflet yang berisikan informasi penting bagi
kelurga pasien.”
Kepala Ruangan : “Iya Dok, jadi bagaimana bisa dipulangkan pasien Ny. Lina hari ini?”
Dokter : “Bisa. Pasien Ny. Lina bisa pulang hari ini, saya akan membuat surat
ijin pulangnya dan resep obat yang harus diberikan ke pasien.”
Kepala Ruangan : “Ns. Tsalisa, ini format discharge planning yang sudah saya setujui dan
bisa dilakukan pada pasien Ny. Lina. Bisa disiapkan untuk discharge
planning sekarang.”
Perawat P1 : “Baik Ns, nanti akan saya siapkan terlebih dahulu. Ns. Lulut, tolong
panggilkan keluarga pasien Ny. Lina agar datang ke ruangan perawat
sekarang.”
Perawat P2 : “Baik, Ns.”
22
Lampiran 3
SURAT KONTROL
( )
23