Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL DISCHARGE PLANNING

DI RUANG CRISTAL RS LAVALET KOTA MALANG

Disusun oleh:
Kelompok 3
Ari Wijiantoro (2024201004)
Arif Guntoro (2024201005)
Alfian Deddy riswanto (20242010XX)
Ely Nufriyanti (2024201014)
Fitri Yuliati (2024201015)
Nurul Hidayah (2024201024)
Wahyu Handrianto (2024201032)
Widyaningsih (2024201033)

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT
MOJOKERTO
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal pelaksanaan ini telah disetujui dan diterima untuk memenuhi


tuga spraktek Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto
Departemen Manajemen Keperawatan di ruang Teratai Lantai II RSUD Sidoarjo
pada :

Hari :
Tanggal :

Pembimbing Institusi

STIKES Majapahit Mojokerto Pembimbing Klinik Ruang


Cristal Rs lavalet

Ike Rochmawati Febriana


Ika Suhartanti S.Kep., Ns., S.Kep., Ns
M.Kep

Kepala Cristal RS Lavalet Kota


Malang

Aditya Yossi, S.Kep., Ns

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunianya
sehingga laporan praktik manajemen keperawatan di Ruang Crystal RS Lavalette dapat
terselesaikan dengan baik. Dalam penulisan laporan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada kami sebagai
berikut:
1. Direktur RS Lavalette yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk
melaksanakan praktik klinik Manajemen Keperawatan.
2. Ibu Aditya Yossi, S.Kep., Ns. selaku Asisten manajer Keperawatan RS Lavalette
yang telah mengarahkan kami dalam melaksanakan praktik klinik Manajemen
Keperawatan.
3. Ibu Eny Widiastutik, S.Kep., Ns. selaku koodinator Ruang Rawat Inap Umum
yang telah memberikan masukan dalam penyusunan laporan praktik klinik
Manajemen Keperawatan.
4. Ibu Rita Indrawati, S. Kep., Ns. selaku Kepala Ruangan Crystal RS Lavalette, Ibu
Ari Dwi K S. Kep., Ns. selaku pembimbing ruangan yang telah memberikan
kesempatan untuk melakukan praktik manajemen keperawatan dan memberikan
arahan dalam penerapan manajamen dan proses kegiatan praktik klinik.
5. …………….. selaku Dosen Pembimbing Institusi Praktik Klinik Manajemen
Keperawatan.
6. Seluruh Staf dan Perawat Ruang Crystal yang terlibat secara langsung maupun
tidak langsung yang telah mendukung proses kegiatan praktek Manajemen
Keperawatan.
7. Seluruh teman-teman kelompok 3 atas kerjasama dan partisipasinya sehingga
praktek klinik 8 keperawatan manajemen berjalan dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun. Harapan penulis semoga Proposal ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
pembelajaran untuk program S1 Keperawatan STIKes Maharani Malang.
Malang, Juni 2022
Ketua Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................i


KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................1
1.2.1 Tujuan Umum..............................................................................1
1.2.2 Tujuan Khusus.............................................................................1
1.3 Manfaat.................................................................................................2
1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa............................................................2
1.3.2 Manfaat Bagi Perawat.................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................3
2.1 Pengertian................................................................................................3
2.2 Tujuan .....................................................................................................3
2.3 Manfaat ...................................................................................................4
2.4 Prinsip – Prinsip ......................................................................................4
2.5 Jenis – Jenis ............................................................................................4
2.6 Hal – Hal Yang Harus Diketahui Pasien Sebelum Pulang .....................5
2.7 Faktor – Faktor Yang Perlu Dikaji Dalam Perencanaan Pulang Pasien .5
2.8 Alur Discharge Planning..........................................................................7
BAB 3 PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING8
3.1 Pengorganisasian.....................................................................................8
3.2 Mekanisme Kegiatan ..............................................................................8
3.3 Metode ....................................................................................................8
3.4 Media ......................................................................................................8
3.5 Pelaksanaan Kegiatan .............................................................................8
3.6 Evaluasi ...................................................................................................9

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Perencanaan pulang (Discharge Planning) akan menghasilkan
sebuah hubungan yang terintegrasi yaitu antara keperawatan yang diterima
pada waktu di rumah sakit dengan keperawataan yang diberikan setelah
pasien pulang. Keperawatan di rumah sakit akan bermakna jia dilanjutkan
dengan ners dirumah. Namunsampai saat ini, perencanaan pulang bagi
pasien yang dirawat dirumah sakit belum optimal dilaksanakan, dimana
peran keperawataan terbatas pada kegiatan rutinitas saja yaitu hanya berupa
informasi kontrol ulang. Pasien yang memerlukan keperawatan kesehataan
dirumah, konseling kesehataan atau penyuluhan, dan pelayanaan komunitas
tetapi tidak dibantu dalam upaya memperoleh pelayanan sebelum
pemulangan sering kembali ke ruang daruraan dengan masalah minor,
sering kali diterima kembali dalam waktu 24 jam sampai 48 jam, dan
kemudian pulang kembali (Nursalam, 2017).
Discharge planning keperawatan merupakan komponen yang terkait
dengan rentang keners. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan
keperawatan berkelanjutan yang artinya keperawataan yang dibutuhkan oleh
pasien di mana pun berada. Kegagalan untuk memberikan dan
mendokumentasikan perencanaan pulang akan berisiko terhadap beratnya
penyakit, ancaman hidup, dan disfungsi fisik. Dalam perencanaan pulang
diperlukan komunikasi yang baik terarah, sehingga apa yangdisampaikan
dapat dimengerti dan berguna untuk keperawataan dirumah (Nursalam,
2017).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

Mengkomunikasikan antara keperawatan yang diterima di rumah sakit


dengan keperawatan yang diberikan setelah pasien pulang.

1
1.2.2 Tujuan Khusus

1) Mengkaji kebutuhan rencana pemulangan


2) Mengidentifikasi masalah pasien
3) Memprioritaskan masalah pasien yang utama
4) Membuat perencanaan pasien pulang, yaitu mengajarkan pada
pasien yang harus dilakukan dan dihindari selama di rumah sakit
5) Melakukan evaluasi pada pasien selama diberikan penyuluhan.
6) Mendokumentasikan

1.3 Manfaat
a. Bagi Pasien
1) Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan keperawatan
dirumah
2) Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien
3) Membantu pasien memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap
dalam memperbaiki, serta mempertahankan status kesehatan pasien.
b. Bagi perawat
1) Terjadi pertukaran informasi antara perawat dengan pasien sebagai
penerimaan pelayanan
2) Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan
pasien
3) Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan
keperawaan dirumah

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Discharge planning merupakan suatu proses yang digunakan
memutuskan apa yang perlu pasien lakukan untuk dapat meningkatkan
kesehatannya. Dahulu, discharge planning sebagai suatu layanan untuk
membantu pasien dalam mengatur perawatan yang diperlukan setelah
tinggal di rumah sakit. Ini termasuk layanan untuk perawatan di rumah,
perawatan rehabilitatif, perawatan medis rawat jalan, dan bantuan lainnya.
Sekarang discharge planning dianggap sebagai proses yang dimulai saat
pasien masuk dan tidak berakhir sampai pasien dipulangkan. Keluar dari
rumah sakit tidak berarti bahwa pasien telah sembuh total. Ini hanya berarti
bahwa dokter telah menetapkan bahwa kondisi pasien cukup stabil untuk
melakukan perawatan dirumah (Ali Birjandi, 2008).
Discharge planning sebagai proses mempersiapkan pasien untuk
meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain di dalam atau di
luar suatu agen pelayanan kesehatan umum. Discharge planning yang
efektif seharusnya mencakup pengkajian berkelanjutan untuk mendapatkan
informasi yang komprehensif tentang kebutuhan pasien yang berubah-ubah,
pernyataan diagnosa keperawatan, perencanaan untuk memastikan
kebutuhan pasien sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pemberi pelayanan
kesehatan. Discharge planning merupakan suatu proses interdisiplin yang
menilai perlunya sebuah perawatan tindak lanjut dan seseorang untuk
mengatur perawatan tindak lanjut tersebut kepada pasien, baik perawatan
diri yang diberikan oleh anggota keluarga, perawatan dari tim profesional
kesehatan atau kombinasi dari keduanya untuk meningkatkan dan
mempercepat kesembuhan pasien.

3
2.2 Tujuan
a. Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologi dan sosial
b. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga
c. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien
d. Membantu rujukan pasien pada sistem pelayanan yang lain
e. Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan keterampilan
serta sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan
pasien
f. Melaksanakan rentang keperawatan antara rumah sakit dan masyarakat

2.3 Manfaat
a. Membri kesempatan kepada psien untuk mendapat penjaran selama di
rumah sakit sehingga bisa dimanfaatkan sewaktu di rumah
b. Tindak lanjut yang sistematis yang digunakan untuk menjamin
kontinuitas keperawatan pasien
c. Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang terencana pada
penyembuhan pasien dan mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan
keperawatan baru
d. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan keperawatan
dirumah.

2.4 Prinsip – Prinsip


a. Pasien merupakan focus dalam perencanaan pulang. Nilai keinginan dan
kebutuhan dari pasien perlu dikasi dan diintervensi
b. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan dengan
masalah yang mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga
kemungkinan masalah yang timbul dirumah dapat segera diantisipasi
c. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan pulang
merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja
sama
d. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang
ada. Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang

4
disesuaikan dengan pengetahuan dari tenaga yang bersedia atau fasilitas
yang tersedia di masyarakat
e. Perencaan pulang dilakukan pada setiap sistem palayanan kesehatan.
Setiap pasien masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus
dilakukan.

2.5 Jenis – Jenis


a. Conditioning discharge (pulang sementara atau cuti), keadaan pulang ini
dilakukan apabila kondisi pasien baik dan tidak terdapat komplikasi.
Pasien untuk sementara dirawat namun harus ada pengawasan dari pihak
rumah sakit atau puskesmas terdekat
b. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya), cara ini merupakan
akhir dari hubungan pasien dengan rumah sakit. Namun apabila pasien
perlu dirawat kembali maka prosedur keperawatan dapat dilakukan
kembali.
c. Judicial discharge (pulang paksa), konsis ini pasien diperbolehkan
pulang walaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang,
tetapi pasien harus dipantau dengan melakukan kerja sama dengan
keperawatan puskesmas terdekat.

2.6 Hal – Hal Yang Harus Diketahui Pasien Sebelum Pulang


a. Instruksi tentang penyakit yang diderita, pengobatan yang harus
dijalankan, serta masalah-masalah atau komplikasi yang dapat terjadi
b. Informasi tertulis tentang keperawatan yang harus dilakukan dirumah
c. Pangaturan diet khusus dan bertahap yang harus dijalankan
d. Jelaskan masalah yang mungkin timbul dan cara mengantisipasi
e. Pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada keluarga maupun pasien
sendiri dapat digunakan metode ceramah, demonstrasi dan lain-lain
f. Informasi tentang nomor telepon layanan keperawatan, medis, dan
kunjungan rumah apabila pasien memerlukan.

2.7 Faktor – Faktor Yang Perlu Dikaji Dalam Perencanaan Pulang Pasien

5
a. Pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit, terapi dan
keperawatan yang diperlukan
b. Kebutuhan psikologis dan hubungan interpersonal di dalam keluarga
c. Keinginan keluarga dan pasien menerima bantuan dan kemampuan
memberi asuhan.
d. Bantuan yang diperlukan pasien
e. Pemenuhan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari, seperti makan, minum
eliminasi, istirahat dan tidur, berpakaian, keberihan diri, keamanan dari
bahaya, komunikasi, keagamaan, rekreasi, serta sekolah
f. Sumber dan sistem pendukung yang ada dimasyarakat
g. Sumber finansial dan pekerjaan
h. Fasilitas yang ada di rumah dan harapan pasien setalah dirawat
i. Kebutuhan perawat dan supervisi dirumah

Beberapa tindakan keperawatan yang dapat diberikan pada pasien


sebelum pasien diperbolehkan pulang antara lain sebagai berikut:
a. Pendidikan kesehatan, diharapkan bisa mengurangi angka kambuh atau
komplikasi dan meningkatkan pengetahuan pasien serta keluarga tentang
keperawatan. Pendidkan kesehatan terkait dengan penyakit yang perlu
diberikan pada pasien meliputi:
1) Kontrol (waktu dan tempat)
2) Lanjutan keperawatan
3) Diet/nutrisi yang harus dikonsumsi
4) Aktivitas dan istirahat, kontrol
5) Keperawatan diri (kebersihan dan mandi)
b. Program pulang bertahap bertujuan untuk melatih pasien untuk kembali
ke lingkungan keluarga dan masyarakat antara lain apa yang harus
dilakukan pasien dirumah sakit dan apa yang harus dilakukan oleh
keluarga
c. Rujukan integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan
langsung antara keperawatan komunitas atau praktik mandiri

6
keperawatan dengan rumah sakit, sehingga dapat mengetahui
perkembangan pasien di rumah.

2.8 Alur Discharge Planning

Dokter dan tim Ners


kesehatan lain PP dan PA

Penentuan keadaan pasien:


1. Klinis dan pemeriksaan
penunjang lain
2. Tingkat ketergantungan
pasien

Perencanaan pulang

Penyelesaian Program HE Lain-lain


administrasi  Kontrol dan obat/nersan
 Nutrisi
 Aktivitas dan istirahat
 Perawatan diri

7
Monitor
(sebagai program service
safety)
Oleh keluarga dan petugas
Keterangan:
1. Tugas keperawatan primer
a. Membuat rencana discharge planning
b. Membuat leaflet
c. Memberikan konseling
d. Memberikan pendidikan kesehatan
e. Menyediakan discharge planning
f. Mendokumentasikan discharge planning
2. Tugas keperawatan Associate
Melakukan agenda discharge planning (pada saat keperawatan dan
diakhiri ners)

BAB III
PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING

4.1 Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
Katim 1 :
P. Pelaksana 1 :
Pasien :
Katim 2 :
P. Pelaksana 2 :
Pembimbing Lahan :
Pembimbing Akademik :

4.2 Mekanisme Kegiatan


1. Topik :
2. Sasaran :
3. Hari/tgl :

8
4. Waktu :
5. Materi :
4.3 Metode
2. Diskusi
3. Tanya jawab

4.4 Media
1. Status pasien
2. Sarana dan prasarana ners
3. Leaflet

4.5 Pelaksanaan Kegiatan

TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA


Persiapan
1. Katim 1 sudah siap dengan status 10 menit Nurse Katim 1
pasien dan format discharge Station
planning
2. Menyebutkan masalah pasien
3. Menyebutkan hal-hal yang perlu
diajarkan pada pasien dan keluarga
4. KARU memeriksan kelengkapan
administrasi
Pelaksanaan 1. Katim 1 menyampaikan 30 menit Bed Katim 1
pendidikan kesehatan, melakukan pasien
demonstrasi dan redemonstrasi :
a. Diet
b. Aktivitas dan istirahat
c. Minum obat teratur
d. Keperawatan diri
2. Katim 1 menanyakan kembali
pada pasien tentang materi yang
telah disampaikan
3. Katim 1 mengucapkan
terimakasih
4. Pendokumentasian

4.6 Evaluasi
1. Struktur
a. Persiapan dilakukan pada saat pasien masuk ruangan
b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.

9
c. Penyusunan proposal.
d. Menetapkan kasus.
2. Proses
a. Kelancaran kegiatan
b. Peran serta keperawatan yang bertugas
3. Hasil
7) Perawat mengkaji kebutuhan rencana pemulangan
8) Perawat mengidentifikasi masalah pasien
9) Perawat memprioritaskan masalah pasien yang utama
10) Perawat membuat perencanaan pasien pulang, yaitu mengajarkan
pada pasien yang harus dilakukan dan dihindari selama di rumah
sakit
11) Perawat melakukan evaluasi pada pasien selama diberikan
penyuluhan.
12) Perawat mendokumentasikan di format discharge planning

PASIEN PULANG
No. Reg :
Discharge Planning Nama :
Jenis Kelamin :
Tanggal MRS: Tanggal KRS:

Dipulangkan dari RS dengan Keadaan:


Sembuh Pulang Paksa
Meneruskan dengan Rawat Jalan Melarikan Diri
Pindah Ke RS lain Meninggal
A. Kontrol
1. Waktu :
2. Tempat:
B. Lanjutan keperawatan di rumah (perawatan luka, pengobatan, dan lain-lain)
-

C. Aturan diet/nutrisi:

D. Obat-Obat yang masih diminum dan jumlahnya:

E. Aktivitas dan istirahat:

10
-
Hal yang dibawa pulang (hasil laboratorium, foto, EKG, obat, lainya:

-
Lain-lain :

Malang 30/06/2022
Pasien/Keluarga Ners

(…………..…) (……………….)

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN


DISCHARGE PLANNING

1. No. Reg :
Diisi sesuai nomor registrasi pasien
2. Nama :
Diisi sesuai nama pasien
3. Jenis kelamin:
Diisi laki-laki/ perempuan
4. Tanggal MRS:
Sesuai pasien masuk RS
5. Diagnosis MRS:
Diisi oleh dokeres berdasarkan pemeriksaan klinis
6. Tanggal KRS:

11
Tanggal ditetapkannya pasien pulang oleh dokter
7. Diagnosis KRS:
Diagnosis pasien berdasarkan pemeriksaan klinis setelah pasien
diperbolehkan pulang
8. Dipulangkan dari RS dengan keadaan :
Diisi berdasarkan kondisi pasien pulang
9. Tanggal/tempat kontrol :
Diisi sesuai tempat dan kontrol ketika pasien kontrol
10. Lanjutan keperawatan dirumah :
Diisi keperawatan lanjutan sesuai diagnosis sewaktu pulang (keperawatan
luka, pengobatan dll)
11. Aturan diet :
Diisi berdasarkan anjuran dari ahli gizi
12. Obat-obatan yang diminum dan jumlahnya:
Diisi sesuai obat yang dibawa pulang aturannya, dosisnya, jumlahnya
13. Hal yang dibawa pulang (hasil laboratorium, foto, EKG) :
Hasil dari pemeriksaan pasien yang diperbolehkan dibawa pulang
14. Lain-lain :
Diisi hal dari luar ketentuan di atas misal: obat-obat yang di stop/ dihentikan.

12

Anda mungkin juga menyukai