Dosen Pembimbing :
Ana Zakiyah, M.Kep
Duwi Basuki.M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 12 dan 13
Hari/Tanggal :
Ruang : Ruang Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar Medika Kota Mojokerto
Mojokertoo, 2022
Mengetahui,
Menyetujui,
( )
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat tuhan yang maha kuasa yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, tuntunan serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga tim dapat
menyelesaikan praktik profesi (Ners) manajemen keperawatan di Ruang Rawat Inap RS.
Kamar Medika Kota Mojokerto.
Laporan ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan praktik profesi ners manajemen
keperawatan.Tim penulis menyadari bahwa praktik profesi ners manajemen ini sangat
bermanfaat bagi tim penulis dan bagi RS. Kamar Medika Kota Mojokerto. Terutama di ruang
Rawat Inap Lt.2 untuk meningkatkan kemampuan diri dalam memberikan pelayanan
kesehatan. Untuk itu tim penulis mengucapkan terimakasih kepada :
2. Novia Budi Nurulia AMd.Kep selaku kepala ruangan rawat inap Lt.2 RS. Kamar
Medika Kota Mojokerto.
3. Ibu Ana Zakiyah, M.Kep dan Duwi Basuki M.Kep selaku pembimbing Akademik
profesi ners manajeman keperawatan di Ruang Rawat Inap RS. Kamar Medika.
4. Seluruh perawat dan staf ruang rawat inap Lt. 2 RS. Kamar Medika Kota Mojokerto
yang telah membantu dan memfasilitasi mahasiswa dalam menjalankan praktik profesi
ners manajemen keperawatan.
Tim penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan praktik profesi ners manajemen
keperawatan ini jauh dari sempurna.Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan.
Mojokerto, 2022
Tim penulis,
iii
DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................3
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................4
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
BAB 2.............................................................................................................................................................5
2.1 Kajian Situasi RS. Kamar Medika..................................................................................................5
2.2 Kajian Situasi Di Ruang Rawat Inap Lantai 2 RS. Kamar Medika..............................................15
2.3 Sarana yang terdapat di Ruang Rawat Inap RS. Kamar Medika..................................................30
2.4 Fasilitas Ruang Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar Medika...................................................................31
BAB 3...........................................................................................................................................................66
3.1 M1 (MAN)....................................................................................................................................66
3.2 M2 (MATERIAL).........................................................................................................................68
3.3 M3 (METHODE)..........................................................................................................................71
3.4 M4 (MONEY)...............................................................................................................................86
3.5 M5 (MARKET)............................................................................................................................88
3.6 Identifikasi Masalah......................................................................................................................90
BAB 4 PENUTUP........................................................................................................................................91
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................................91
4.2 Strategi..........................................................................................................................................92
4.3 Saran.............................................................................................................................................92
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
2
1.3.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek klinik manajemen keperawatan,di Ruang Rawat Inap
Lt. 2 diharapkan mahasiswa mampu :
1. Melaksanakan pengkajian di Ruang Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar Medika Kota
Mojokerto
2. Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT.
3. Menentukan Rumusan masalah.
4. Menyususn rencana strategi operasional Ruangan berdasarkan hasil pengkajian
Metode Asuhan Keperawatan Profesional : MPKP, Timbang Terima, Ronde
Keperawatan, Sentralisasi Obat, Supervisi Keperawatan, Discharge Planning
Dokumentasi Keperawatan.
5. Mengevaluasi rencana strategi operasional Ruangan berdasarkan hasil
pengkajian Metode Asuhan Keperawatan Profesional : MPKP, Timbang
Terima, Ronde Keperawatan, Sentralisasi Obat, Supervisi
Keperawatan,Discharge Planning Dokumentasi Keperawatan.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa mampu mengumpulkan data (M1-M5) dalam penerapan manajemen
keperawatan di ruang rawat inap Lt. 2 RS Kamar Medika Kota Mojokerto.
2. Mahasiswa mampu menganalisa masalah dengan metode SWOT di ruang rawat
inap Lt. 2 RS Kamar Medika Kota Mojokerto.
3. Mahasiswa mampu merencanakan tindak lanjut atas permasalahan yang sudah
ditemukan.
4. Mahasiswa mampu menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan
perannya masing-masing dalam penerapan MAKP TIM.
5. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model asuhan
keperawatan metode TIM di ruang rawat inap Lt. 2 RS Kamar Medika Kota
Mojokerto.
6. Meningkatkan pelayanan keperawatan melalui praktik manajemen
pelayanan keperawatan profesional.
1.4.2 Bagi perawat
1. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
2. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim
kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga
3. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat
3
4. Meningkatkan kinerja perawat di ruang rawat inap Lt. 2 RS Kamar Medika
Kota Mojokerto.
1.4.3 Bagi pasien dan keluarga pasien
Pasien dan keluarga pasien mendapatkan pelayanan asuhan keperawatan yang
optimal sehingga memperoleh kepuasan dalam masa perawatan di ruang rawat inap
Lt. 2 RS Kamar Medika Kota Mojokerto.
1.4.4 Bagi rumah sakit
1. Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang rawat inap Lt. 2 RS Kamar
Medika Kota Mojokerto yang berkaitan dengan pelaksanaan asuhan
keperawatan professional.
2. Dapat menganalisis masalah yang ada dengan metode SWOT serta menyusun
rencana strategi.
3. Menerapkan Metode Keperawatan Profesional (MAKP).
4
BAB 2
PENGKAJIAN DAN PENGUMPULAN DATA
Dalam bab ini akan menyajikan tentang tahapan proses menejemen keperawatan yang
meliputi pengkajian dan pengumpulan data di ruang rawat inap Lt. 2 RS Kamar Medika Kota
Mojokerto.
Dalam kondisi dan tuntutan yang terus berubah, Rumah Sakit Kamar Medika
yang berlokasi di Jl. Empunala 351 Kota Mojokerto banyak mengalami perubahan
dalam perjalanannya. Kamar Medika telah beroperasi sejak tahun 2004 , dengan nama
awal Klinik Kamar Medika. Poliklinik rawat inap Kamar Medika terus mencoba
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Mojokerto. Setelah berjalan
selama kurang lebih tiga tahun, melihat kecenderungan masyarakat yang membutuhkan
pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta dengan banyak pertimbangan antara lain.
PT.Wak Kamar Medika Hospital dengan mempertimbangkan masukan dari menejemen
Kamar Medika, serta melihat kebutuhan masyarakat, maka pada tahun 2007 Kamar
Medika telah ditingkatkan statusnya menjadi RS. Ibu dan Anak Kamar Medika.
Pada tahun 2010 Rumah Sakit Kamar Medika mengajukan perubahan status
dari RS. Khusus Ibu dan Anak menjadi Rumah Sakit Umum. Dengan keputusan
Walikota Mojokerto Nomor : 188.45/446/417.111/2012 tentang ijin Tetap
penyelenggaraan Rumah Sakit Kamar Medika yang beralamat di jalan Empunala No.
5
351 Kota Mojokerto.
Pada saat ini tahun 2011 Rumah Sakit Kamar Medika mengajukan Kelas/type
D sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
HK.03.05/I/1419/12. Pertimbangan kami antara lain memenuhi kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan, serta memberi kesempatan kepada masyarakat untuk
mendapatkan dan memilih pelayanan kesehatan yang lebih baik. Rumah Sakit Kamar
Medika saat ini juga memiliki fasilitas yang semakin meningkat dengan tingkat human
pasien berkisar 60 – 65% dengan kapasitas yang sedang disediakan sebanyak 54 tempat
tidur dan untuk saat ini sudah terpakai 43 tempat tidur yang terbagi dalam masing-
masing kelas yaitu, VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Ruang Sadar, Ruang Rawat
Bersalin, Ruang Bayi, Ruang Isolasi, dan Ruang HCU. Rumah Sakit Kamar Medika
juga berusaha meningkatkan diri dibidang SDM, Dokter, Perawat, Bidan dan Peralatan
cukup lengkap dengan dibantu banyak tim baik non medis mapun medis, maka kami
ingin memberikan pelayanan kesehatan yang lebih paripurna dengan status menjadi
RSU. Harapan kami dengan peningkatan status Rumah Sakit Kamar Medika kami
dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih baik, serta dapat
bermitra dengan pemerintah melalui program-program Dinas Kesehatan untuk
membantu memperbaiki pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
Rumah Sakit Kamar Medika mencakup luas lahan 2366 M2, dengan luas
bangunan di lantai dasar 600 M2 dan lantai dua dengan luas bangunan 834 M 2 ,berada
6
di Jl. Empunala 351 Kota Mojokerto, No. Telp: ( 0321 ) 330088 Fax (0321) 393762,
Milik PT. WAK Kamar Medika Hospital yang didirikan berdasarkan akte Notaris
Yulita Dasawati Asmoro,SH yang berkedudukan di Mojokerto tanggal 14 November
2006 Jam 14.00 WIB.
3. Profesionalisme
4. Respect
Melayani semua orang dengan sopan, jujur, terbuka dan rendah hati.
5. Inovation
9
2.1.8 Struktur Organisasi RS. Kamar Medika
2.2 Kajian Situasi Di Ruang Rawat Inap Lantai 2 RS. Kamar Medika
1. M1 (MAN)
A. Struktur Organisasi
Ruang Rawat Inap Lantai 2 RS Kamar Medika dipimpin oleh seorang Kepala
Ruangan dan Kepala Tim dibantu oleh para anggota. Adapun organisasi sebagai
berikut :
Kepala Ruangan
Novia Budi N, Amd. Kep
15
B. Daftar Pegawai di Ruang Rawat Inap Lantai 2 RS. Kamar Medika
Tabel 2.1 Daftar Nama Tenaga Keperawatan di Ruang Rawat Inap Lantai 2 RS. Kamar Medika
D-III Kep
Gambar 2.2 Diagram Tingkat Pendidikan Tenaga Keperawatan Di ruang rawat inap
Lt.2 RS. Kamar Medika
a. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dengan cara melihat di buku daftar
pegawai pada hari rabu tanggal 23 Maret 2022, didapatkan data bahwa tingkat
pendidikan pegawai adalah D3 keperawatan sebanyak 6 orang (46%) dan Profesi
Ners sebanyak 7 orang (54%).
b. Berdasarkan hasil koesioner yang disebarkan pada hari rabu tangga 23 Maret
2022,didapatkan data bahwa tingkat pendidikan pegawai adalah D3 keperawatan
18
sebanyak 6 orang (46%) dan Profesi Ners sebanyak 7 orang (54%).
19
D. Jenis Pelatihan yang diikuti Tenaga Keperawatan di Ruang Rawat Inap Lt.2
Rumah Sakit Kamar Medika
BLS
30,8%
69,2 %
BTCLS
Berdasarkan hasil observasi pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2022, didapatkan
data seluruh pegawai sudah memiliki sertifikasi BLS 4 (30,8%) orang dan BTCLS 9
(69,2%) orang yang masih aktif.
E. Masa Kerja Tenaga Keperawatan di Ruang Rawat Inap Lt.2 Rumah Sakit
Kamar Medika
38%
31%
23%
Gambar 2.4 Diagram Masa Kerja Tenaga Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Lt.2
RS. Kamar Medika
20
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dengan cara melihat daftar buku
pegawai pada hari Rabu, tanggal 23 Maret 2022, didapatkan data sebagian besar
perawat yang memiliki masa kerja kurang dari 1 th sebanyak 1 orang (8%), 1-2
tahun sebanyak 4 orang (31%), 3 tahun sebanyak 3 orang (23%) dan lebih dari 3
tahun sebanyak 5 orang (38%). Berdasarkan hasil wawancara,seluruh perawat di
ruang rawat inap RS. Kamar Medika sudah memiliki STR yang masih aktif.
F. Tenaga Non-Keperawatan
Tabel 2.2 Daftar Jumlah Tenaga Kerja Non-Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Lt.2
RS. Kamar Medika
No Kualifikasi Jumlah (orang)
1 Ahli Gizi 2
2 Cleaning service 4
3 Farmasi klinis 4
Jumlah 10
Tabel 2.3 Daftar Pembagian Dinas Perawat Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar Medika
Tenaga Pagi Sore Malam Libur
Kepala Ruangan 1 - - -
Kepala Jaga 1 1 1 1
Perawat Pelaksana 2 2 2 2
Total 4 3 3 3
Berdasarkan data di atas di dapatkan hasil bahwa tenaga keperawatan di
Ruang Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar Medika berdasarkan dinas perawat dibagi dinas
pagi 4 orang dinas sore 3 orang malam 3 orang dan libur 3 orang.
H. Perhitungan Tenaga Keperawatan
a) Tingkat Ketergantungan Pasien Berdasarkan Standar Klasifikasi
Pasien Mengunakan Rumus Depkes RI
Cara perhitungan berdasarkan klasifikasi pasien :
21
1. Asuhan keperawatan minimal
2. Asuhan keperawatan parsial
3. Asuhan keperawatan total
Tabel 2.4 Tingkat Ketergantungan Pasien di Ruang Rawat Inap RS. Kamar
Medika Tanggal 23 Maret 2022
No Kategori Rata jumlah Jumlah jam Rata- rata jumlah
pasien/hari perawatan/hari pasien xjumlah jam
perawatan
1 Minimal 10 2 20
2 Parsial 3 3,08 9,24
3 total 0 4,15 0
jumlah 13 29,24
b. Loss Day
(Σ hari minggu dlm 1 th + cuti + hari besar) x Σ perawat dibutuhkan
Hasil Analisis
22
Berdasarkan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan menurut
Depkes (2005) rata-rata perawat pelaksana sebanyak 19 orang.
Sedangkan ruangan memiliki 13 perawat dengan perincian 12 orang
perawat pelaksana (4 PJ shift dan 8 PA) dan 1 kepala ruangan.
Berdasarkan perhitungan tenaga perawat pelaksana kekurangan
tenaga perawat sebanyak 2 orang/shift.
Berdasarkan wawancara dengan Kepala ruangan pada tanggal
23 Maret 2022 menyatakan bahwa kinerja perawat sudah cukup
bagus, dan disiplin dalam bekerja. Berdasarkan observasi dengan
cara mengamati perawat datang 30 menit lebih awal sebelum
operan shift. Berdasarkan hasil observasi kepala ruangan
menerapkan gaya kepemimpinan demokratis. Yakni, adanya peran
serta dari bawahan dalam pengambilan sebuah keputusan yang
dilakukan dengan cara musyawarah mufakat.
b) BOR di Ruang Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar Medika Tanggal 21-25 Maret 2022
Tabel 2.5 Ruang Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar Medika Tanggal 21-25 Maret 2022
23
2. M2 (MATERIAL)
2.1 Gambaran Umum RS Kamar Medika
A. Sejarah RSU Kamar Medika
Rumah sakit merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang
penting. Syarat dengan tugas, beban, masalah dan harapan yang digantungkan
padanya. Rumah sakit sebuah tempat, tetapi juga sebuah fasilitas, sebuah instansi,
sebuah organisasi. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat
kesehatan masyarakat di Indonesia. Peran strategis ini didapat karena Rumah Sakit
adalah fasilitas kesehatan yang padat teknologi dan padat pakar. Peran tersebut pada
dewasa ini makin menonjol mengingat timbulnya perubahan-perubahan
epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografis, perkembangan IPTEK,
perubahan struktur social ekonomi masyarakat dan pelayanan yang lebih bermutu,
ramah dan sanggup memenuhi kebutuhan mereka yang menuntut perubahan pola
pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Dalam kondisi dan tuntutan yang terus berubah, Rumah Sakit Kamar Medika
yang berlokasi di Jl. Empunala 351 Kota Mojokerto banyak mengalami perubahan
dalam perjalanannya. Kamar Medika telah beroperasi sejak tahun 2004 , dengan
nama awal Klinik Kamar Medika. Poliklinik rawat inap Kamar Medika terus
mencoba memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Mojokerto. Setelah
berjalan selama kurang lebih tiga tahun, melihat kecenderungan masyarakat yang
membutuhkan pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta dengan banyak
pertimbangan antara lain. PT.Wak Kamar Medika Hospital dengan
mempertimbangkan masukan dari menejemen Kamar Medika, serta melihat
kebutuhan masyarakat, maka pada tahun 2007 Kamar Medika telah ditingkatkan
statusnya menjadi RS. Ibu dan Anak Kamar Medika.
Pada tahun 2010 Rumah Sakit Kamar Medika mengajukan perubahan status
dari RS. Khusus Ibu dan Anak menjadi Rumah Sakit Umum. Dengan keputusan
Walikota Mojokerto Nomor : 188.45/446/417.111/2012 tentang ijin Tetap
penyelenggaraan Rumah Sakit Kamar Medika yang beralamat di jalan Empunala
No. 351 Kota Mojokerto.
Pada saat ini tahun 2011 Rumah Sakit Kamar Medika mengajukan
Kelas/type D sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
24
HK.03.05/I/1419/12. Pertimbangan kami antara lain memenuhi kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan, serta memberi kesempatan kepada
masyarakat untuk mendapatkan dan memilih pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Rumah Sakit Kamar Medika saat ini juga memiliki fasilitas yang semakin
meningkat dengan tingkat human pasien berkisar 60 – 65% dengan kapasitas yang
sedang disediakan sebanyak 54 tempat tidur dan untuk saat ini sudah terpakai 43
tempat tidur yang terbagi dalam masing-masing kelas yaitu, VIP, Kelas I, Kelas II,
Kelas III, Ruang Sadar, Ruang Rawat Bersalin, Ruang Bayi, Ruang Isolasi, dan
Ruang HCU. Rumah Sakit Kamar Medika juga berusaha meningkatkan diri
dibidang SDM, Dokter, Perawat, Bidan dan Peralatan cukup lengkap dengan
dibantu banyak tim baik non medis mapun medis, maka kami ingin memberikan
pelayanan kesehatan yang lebih paripurna dengan status menjadi RSU. Harapan
kami dengan peningkatan status Rumah Sakit Kamar Medika kami dapat
memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih baik, serta dapat bermitra
dengan pemerintah melalui program-program Dinas Kesehatan untuk membantu
memperbaiki pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
Rumah Sakit Kamar Medika mencakup luas lahan 2366 M2, dengan luas
bangunan di lantai dasar 600 M2 dan lantai dua dengan luas bangunan 834 M2 ,berada
di Jl. Empunala 351 Kota Mojokerto, No. Telp: ( 0321 ) 330088 Fax (0321) 393762,
Milik PT. WAK Kamar Medika Hospital yang didirikan berdasarkan akte Notaris
Yulita Dasawati Asmoro,SH yang berkedudukan di Mojokerto tanggal 14 November
2006 Jam 14.00 WIB.
25
B. Letak Geografis
Rumah Sakit Kamar Medika berada di wilayah kecamatan Magersari
Kotamadya Mojokerto, letak nya sangat strategis berdekatan dengan jalan raya utama
gerbang kota mojokerto dimana memiliki jumlah penduduk yang cukup padat
dengan karakter lingkungan berupa daerah perkotaan.
28
c. Buku nilai kritis laboratorium
d. Dokumen SOP
e. Buku monitoring inventaris sarana dan prasarana ruangan
f. Buku diet pasien
g. Buku visite dokter spesialis
h. Buku resep
i. Buku rapat
j. Buku bon umum dan logistic
k. Lembar diagnosa keperawatan
l. Berbagai macam lembar persetujuan medis dan penolakan medis
m. Buku observasi suhu kulkas
n. Buku dokumentasi obat emergency
o. Sistem informasi Manajemen (SIM)
p. Rekam medik atau status pasien (lembar penerimaan pasien baru, lembar
identitas, lembar pengkajian , laporan tindakan dan lembar observasi harian) :
➢ RM 1 : Ringkasan Pulang (Discharge Summary)
➢ RM 2 : Surat Pernyataan Umum Saat MRS
➢ RM 3 : Pelepasan Informasi Pasien
➢ RM 4 : Ringkasan Keluar Masuk
➢ RM 5 : Formulir Serah Terima Pasien
➢ RM 6 : Lembar Triase dan Pengkajian IGD
➢ RM 8 : Asesmen awal pasien rawat inap dewasa
➢ RM 9 : Formulir pemberian edukasi
➢ RM 10 : lembar CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi)
➢ RM 11 : Formulir tindakan pasien ke perawatan
➢ RM 12 : Lembar observasi dengan sekor news/ lembar observasi
➢ RM 13 : Lembar pengobatan
➢ RM 14 : Assesment nyeri wong baker fase skale
➢ RM 15 : Resiko jatuh pasien dewasa
➢ RM 16 : Formulir rekonsiliasi obat
➢ RM 19 : Lembar penempelan hasil
➢ RM 20 : Surat pengantar MRS
29
2.3 Sarana yang terdapat di Ruang Rawat Inap RS. Kamar Medika di Ruang Rawat
Inap RS. Kamar Medika sesuai dengan Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit Menurut Permenkes RI 2016
Tabel 2.6 Sarana yang terdapat di Ruang Rawat Inap RS. Kamar Medika sesuai
dengan Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Menurut Permenkes RI
2016
Kondisi
No Sarana Standart Depkes Keterangan
diruangan
1 Ruang Rawat Inap Kebutuhan Luas 1 ruang Kelas II terdapat 2
ruang 1 TT kelas II 7,5 TT, Kelas I 1 TT,
minimal 7,2 m2. VIP 1 TT, VVIP 1
m2. TT
2 Nurse Station 1 nurstasion Diruang -
maksimum untuk Rawat Inap
melayani 25 TT Lt.2 1
nurstasion
melayani 18
TT
3 Ruang Konsultasi Ada Tidak ada -
4 Ruang Tindakan Ada Tidak ada Di ruang rawat ianap
Lt.2 tidak ada ruang
tindakan khusus
5 Ruang Ada Tidak ada Diruang rawat inap
Administrasi Lt.2 untuk proses
administrasi
pengentrian data
dilakukan oleh
perawat tetapi untuk
proses administrasi
langsung ke bagian
administrasi kasir.
6 Ruang kepala Ada Tidak ada -
ruangan
30
8 Ruang linen Ada Ada -
kotor
Tabel 2.7 Fasilitas Nurse station di Ruang Rawat Inap RS. Kamar Medika
Tabel 2.8 Fasilitas Ruang rawat inap diruang rawat inap LT.2 RS. Kamar Medika
32
c. Alat Kesehatan Yang Ada di Nurse Station
Tabel 2.9 Alat Kesehatan Yang Ada di Nurse Station
33
12 Pinset anatomis, 2/ruangan 5 Jadi satu dengan set
cirugis,nekrotomi rawat luka
13 Gunting perban 2/ruangan 5 Jadi satu dengan set
rawat luka
14 Bengkok 2/ruangan 3 Baik
15 Suction 2/ruangan 1 Baik
16 Telepon 1/ruangan 1 Baik
17 Komputer 1/ruangan 1 Baik
18 Alat pemadam 1/ruangan 1 Baik
kebakaran
19 Lemari obat 2/ruangan 1 Baik
20 Lampu darurat 2/ruangan 2 Baik
21 Standar infuse 1:1 23 Tiap bed Terdapat
standar infuse
22 Ambu bag 1/ruangan 1 Baik
23 Termometer 5/ruangan 3 Baik
24 Troly rawat luka 1/ruangan 1 Baik
25 Troly injeksi 1/ruangan 1 Baik
26 Timbangan BB/TB 1/ruangan 1 Baik
27 Baki 5/ruangan 6 Baik
28 Oxymetri 1/ruangan 1 Baik
29 Nebulizer 2/ruangan 2 Baik
30 Lampu baca x-ray 1/ruangan 1 Baik
31 Syringpump 1/ruangan 3 Baik
32 ECG 1/ruangan 1 Baik
33 GDA 1/ruangan 1 Baik
34 Kursi roda 2-3/ 1 Baik
ruangan
35 Pispot 1:1 23 Baik
36 Urinal 1:1 23 Baik
Semua alat kesehatan yang tersedia diunit rawat inap sudah menunjang
dalam asuhan keperawatan masih layak pakai dan kondisi baik sesuai standart
Permenkes RI 2010 tantang klasifikasi rumah sakit.Dan semua peralatan medis
rutin dibersihkan setiap selesai pemakaian.
34
d. Persediaan Obat di Troli Emergency diruang rawat inap LT.2 RS. Kamar Medika
35
f. Persediaan linen di diruang rawat inap LT.2 RS. Kamar Medika
36
Gambar 2.6 Alur Pengelolaan Sampah/Limbah
SAMPAH MEDIS RUANGAN DI BUANG DIPLASTIK BERWARNA
KUNING DAN NON MEDIS DIPLASTIK BERWARNA HITAM
38
Data Wawancara
Hasil dari wawancara dengan tenaga Keperawatan tentang kelengkapan
sarana dan prasarana diruang rawat inap LT.2 RS. Kamar Medika hampir semua
alat tersedia,layak pakai, dan dalam kondisi baik, tidak ada alat rusak karena baru
di ganti semua awal tahun 2020. Fasilitas untuk ruang perawatan hampir semua
baik dan layak pakai.Pengadaan alat untuk mengatasi terjadinya kekurangan alat,
serta pengadaan alat baru,harus berdasarkan alur diantaranya ; usulan ,
perencanaan, persetujuan, pengadaan, pencairan, dan pemesanan.
Ruang Rawat Inap RS. Kamar Medika memilki nurse station yang lokasinya
strategis dengan ruang rawat inap.Selain itu, diruang rawat inap LT.2 RS. Kamar
Medika sudah memiliki ruangan untuk sentralisasi obat sekaligus menjadi tempat
beberapa tindakan,diantaranya; mengoplos obat.
Tempat cuci tangan sudah terpasang poster cuci tangan dan adanya tissue
sekali buang sebagai sarana mengeringkan tangan setelah selesai cuci tangan.
3 . M3 (METHODE)
3.1 MPKP
Struktur MPKP
Kepala Ruangan
PASIEN
39
a. Wawancara
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan di Ruang Rawat Inap RS. Kamar
Medika pada tanggal 24 Maret 2022 didapatkan hasil bahwa model keperawatan
yang digunakan di Ruang Rawat Inap RS. Kamar Medika yaitu model asuhan
keperawatan MPKP modifikasi Tim dan fungsional, yang dilaksanakan setiap
jaga,dikarenakan tenaga kerja perawat hanya sedikit, dengan jumlah 13 tenaga
perawat, dimana pada jam kerja pagi ada 3-4 perawat beserta dengan kepala
ruangan, sedangkan disaat jaga sore ada 3 perawat dan malam terdapat 3
perawat.
b. Observasi
Dari hasil observasi pada tanggal 21 s/d 25 Maret 2022 diruang rawat inap LT.2
RS. Kamar Medika model asuhan keperawatan professional MPKP diruang
rawat inap LT.2 RS. Kamar Medika yaitu menggunakan metode Modifikasi Tim
dan fungsional, dimana setiap jaga berjumlah 4 tenaga perawat untuk dipagi hari
dijam kerja dan 3 perawat untuk jada sore dan malam serta jaga dihari libur.Visi
dan misi serta motto sebagai acuhan dalam pelaksanaan pelayanan diruang
rawat inap LT.2 RS. Kamar Medika, sehingga komunikasi terlaksana secara
adekuat antar perawat dengan tim kesehatan yang lain dan terlihat peran dan
fungsi berjalan dengan baik.Mengingat dengan jumlah tenaga yang terbatas
model MPKP modifikasi tim dan fungsional sudah sesuai. Terlaksanakanya
komunikasi yang adekuat antar perawat dan tim kesehatan lain. Kepala
ruangan, kepala jaga, dan perawat pelaksana mengetahui peran dan fungsi
masing-masing dalam menjalankan metode tim. Hanya saja jika banyak pasien
pekerjaan terbengkalai karena setiap shift hanya 2-3 perawat yang berjaga.1-2
perawat pelaksana, 1 perawat sebagai penanggung jawab shift, pembagian tugas
terkadang kondisional saat shift berlangsung. Menjadi kesempatan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dengan adanya praktek manajemen
keperawatan diruang rawat inap LT.2 RS. Kamar Medika, malalui seminar
tentang manajemen keperawatan.Karena dengan adanya peningkatan tentang
manajemen keperawatan diharapkan mutu pelayanan rumah sakit meningkat
sesuai dengan visi misi dan motto rumah sakit, karena diruang rawat inap LT.2
RS. Kamar Medika merupakan ruang kelas I, II, VIP, VVIP dengan pelayanan
18 bed yang tidak menutup kemungkinan pasien dan keluarga memiliki presepsi
yang baik dan kritis.
40
c. Kuesioner
1. Pengatahuan Model MAKP
0%
20%
Baik
80% Cukup
Kurang
Gambar 2.7 Diagram Pengatahuan Model MAKP diruang rawat inap LT.2
RS. Kamar Medika
30%
Baik
70% Cukup
Kurang
Gambar 2.8 Diagram Pelaksanaan MAKP diruang rawat inap LT.2 RS.
Kamar Medika
41
3. Tanggung Jawab dan Pembagian Tugas
0%
20%
Baik
80% Cukup
Kurang
Gambar 2.9 Diagram Tanggung Jawab dan Pembagian Tugas diruang rawat
inap LT.2 RS. Kamar Medika
0%
Baik
Cukup
100
Kuran
%
g
Gambar 2.10 Diagram Pelaksanaan Timbang Terima diruang rawat inap LT.2
RS. Kamar Medika
0%
20%
Baik
Cukup
80%
Kurang
45
identitas yang farmasi. Pihak depo farmasi menyiapkan obat
46
dipakai pasien.Untuk pendokumentasian dari perawat ke depo farmasi sampai
obat diberikan ke pasien sudah baik,namun setelah obat diberikan tidak
ada pengaplikasian bukti pemberian terapi seperti tanda tangan pasien atau
keluaga pasien di lembar bukti pemberian obat untuk dokumentasi.
3.5 Supervisi
1. Wawancara
Dari hasil wawancara pada tangal 23-24 Maret 2022, didapatkan hasil dari staf
di ruang rawat inap Lt.2 RS. Kamar Medika yaitu supervisi yang dilakukan oleh
tim supervisi kepala bidang keperawatan di Ruang Rawat Inap RS. Kamar
Medika dilakukan setiap hari pada pagi hari kecuali hari sabtu dan minggu,hasil
kinerjanya selalu dilakukan apabila ada masalah atau problem dengan pasien
yang ada di ruang rawat inap Lt.2 RS. Kamar Medika. Supervisi juga dilakukan
oleh kepala ruangan terhadap perawat pelaksana, pelaksanaan supervisi
dilakukan secara visual yang dilakukan ditengah-tengah pelaksanaan tugas
serta apabila terjadi kesalahan pada proses asuhan keperawatan langsung
dilakukan pembenahan secara langsung dan tidak terjadwal.
2. Observasi
Pengkajian di Ruang Rawat Inap RS. Kamar Medika selama dua hari dari
tanggal 23-24 Maret 2022 didapatkan supervisi kepala bidang keperawatan
selalu mendatangi dan menanyakan apakah ada masalah atau problem di ruang
rawat inap Lt.2 RS. Kamar Medika, menanyakan kondisi pasien di ruang rawat
inap Lt.2 RS. Kamar Medika, mengecek kelengkapan administrasi, memeriksa
bak sampah, dan menanyakan tentang komunikasi efektif. Serta kepala ruangan
di ruang rawat inap Lt.2 RS. Kamar Medika bertugas mengawasi tugas perawat
pelaksana.
3. Kuesioner
10%
20%
Baik
70%
Cukup
Kurang
Gambar 2.13 Diagram Pengetahuan tentang supervisi di ruang rawat inap Lt.2
RS. Kamar Medika
47
Berdasarkan diagram diatas didapatkan hasil bahwa pengetahuan
pelaksanaan supervisi di ruang rawat inap Lt.2 RS. Kamar Medika baik sebesar
(70%),cukup (20 %) dan kurang (10%).
3.6 Discharge planning
a. Wawancara
Dari hasil wawancara pada tanggal 23 Maret 2022 pelaksanaan discharge
planning di ruang rawat inap Lt.2 RS. Kamar Medika sudah dilakukan sesuai
standart yang diterapkan oleh rumah sakit dengan lembar Discharge Planning,
yaitu saat pasien pertama kali masuk sampai pulang. Pada saat pasien MRS
perawat akan menjelaskan tentang aturan-aturan yang harus dipatuhi selama
pasien dirawat di ruang rawat inap Lt.2 RS. Kamar Medika seperti visite dokter,
orientasi ruangan,jika pasien membutuhkan perawat pasien sudah disediakan
tombol nurse station. Setiap pasien yang akan pulang dari rawat inap di ruang
rawat inap Lt.2 RS. Kamar Medika juga diberikan edukasi sebagai ilmu
perawatan dirumah. Kemudian perawat menyampaikan yang meliputi perawatan
dirumah dan jadwal kontrol.
b. Observasi
Hasil observasi selama 3 hari tanggal 23-24 Maret 2022 didapatkan bahwa saat
pasien yang baru MRS dan KRS sudah dilakukan discharge planning dengan
baik. Perawat dalam menerima pasien MRS melakukan orientasi kepada pasien
secara menyeluruh Saat pasien pulang perawat di ruang rawat inap Lt.2 RS.
Kamar Medika sudah melakukan discharge planning dengan menjelaskan
bagaimana perawatan dirumah dan jadwal kontrol , namun selama pengkajian
pelaksanaan discharge planning di ruang rawat inap Lt.2 RS. Kamar Medika
tidak menggunakan leaflet atau brosur sebagai media penyampaian edukasi ke
pasien dan hanya berupa lisan . Hal ini karena Kurang tersedianya leaflet
edukasi di nurse station sesuai dengan penyakit pasien. Perawat tidak
mengalami kesulitan selama memberikan penjelasakan tentang pendidikan
kesehatan dan bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh pasien.
Berdasarkan hasil lembar observasi ceklist didapatkan hasil bahwa proses
Discharge Planning di ruang rawat inap Lt.2 RS. Kamar Medika sudah sesuai
dengan SOP.
48
c. Kuesioner
10%
Baik
Cukup
90% Kurang
49
4. Pendokumentasian obat terdapat pada daftar sendiri yaitu di map hijau
Selama ini pendokumentasian asuhan keperawatan sudah dilaksanakan pada
lembar rekam medis dan format asuhan keperawatan.Catatan tindakan
keperawatan pada rekam medis terkait advice dari dokter, sedangkan pada
format pencatatan askep meliputi diagnosis dan intervensi serta evaluasi
keperawatan.
c. Observasi Rekam Medik
Tabel 2.8 Distribusi Frekuensi Pengisian Pengkajian - Evaluasi di Ruang Rawat
Inap Lt.2 RS. Kamar Medika Bulan Maret 2022
No RM Pengkajian Diagnosa Intervensi Implementasi Evaluasi Total % Krite
ria
1 29xx 1 1 1 1 1 5 100% Terisi
x
2 54xx 1 1 1 1 1 5 100% Terisi
x
3 63xx 1 1 1 1 1 5 100% Terisi
x
4 17xx 1 1 1 1 1 5 100% Terisi
x
5 55xx 1 1 1 1 1 5 100% Terisi
x
6 26xx 1 1 1 1 1 5 100% Terisi
x
7 61xx 1 1 1 1 1 5 100% Terisi
x
8 53xx 1 1 1 1 1 5 100% Terisi
x
9 50xx 1 1 1 1 1 5 100% Terisi
x
10 02xx 1 1 1 1 1 5 100% Terisi
x
50
Gambar 2.15 Diagram Tentang Dokumentasi Keperawatan di ruang rawat
inap Lt.2 RS. Kamar Medika Bulan Maret 2022.
Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah disebarkan kepada
perawat di ruang rawat inap Lt.2 RS. Kamar Medika didapatkan hasil rekam
medis sebesar 20% pada pengkajian, 20% pada diagnosa keperawatan, 20%
pada intervensi keperawatan, 20% implementasi keperawatan, 20% evaluasi
keperawatan.Dan hasil total keseluruhan 100% teriisi pada Rekam Medis di
ruang rawat inap Lt.2 RS. Kamar Medika.
d. Buku Laporan
Dari hasil observasi dan wawancara dengan perawat tanggal 25 Maret 2022
didapatkan hasil data bahwa ruangan memiliki buku timbang terima,dimana
buku laporan tersebut meliputi terapi obat intravena maupun oral ataupun
inhalan, tes darah yang sudah dilakukan maupun yang belum dilakukan, hasil
laboratorium, keluhan dan visite atau apa yang diinfokan oleh perawat pada
pasien saat visite. Beserta jumlah pasien pulang dan penambahan pasien di di
ruang rawat inap Lt.2 RS. Kamar Medika. Pasien pulang atu KRS
didokumentasikan di komputer dimana tercatat nama dan alamat pasien, No.
register, Diagnosis Medis, jenis jaminan pembayaran,dan sudah dicantumkan
alasan pasien pulang (pulang paksa / sembuh/meninggal).
e. Buku Penerimaan Obat
Dari hasil observasi tanggal 25 Maret 2022 di ruang rawat inap Lt.2 RS. Kamar
Medika terdapat 1 buku peneriman obat yang terdiri dari nomer urut,
tanggal,nama pasien, nomer rekam medis, jenis obat, jumlah dan keterangan.
f. Buku observasi TTV
Dari hasil observasi tanggal 25 Maret 2022 di ruang rawat inap Lt.2 RS. Kamar
Medika ada buku observasi,setelah melakukan TTV dicatat pada buku observasi
kemudian didokumentasikan dalam status perkembangan pasien. di ruang rawat
inap Lt.2 RS. Kamar Medika sudah terdapat format observasi TTV tiap pasien
yang diisi pada jam 05.00 WIB, jam 12.00 WIB, jam 19.00 WIB, 24.00 WIB
sudah terisi lengkap.
g. Buku SOP
Dari hasil wawancara didapatkan bahwa buku SOP sudah ada dari Tim komite
keperawatan RS. Kamar Medika yang menjadi acuan tindakan di Keperawatan.
h. Status Pasien Rawat Inap
Dari hasil observasi pada buku status pasien rawat inap didapatkan hasil data
51
bahwa buku status pasien rawat inap sudah ada.
52
i. Buku Nilai Kritis
Dari hasil observasi,bila pada pasien terdapat hasil yang tidak normal dalam arti
kurang dari batas normal dalam segi pemeriksaan medis maka dicatat pada buku
nilai kritis.
j. Buku visite
Dari hasil observasi visite yang dilakukan oleh dokter kepada perawat mengenai
nama pasien, diagnosis, dan tambahan terapi selanjutnya ataupun perhentian
terapi oral dan injeksi.
k. Buku register / sensus pasien
Dari hasil observasi buku sensus pasien terdapat data penambahan pasien baru,
dan data pasien meninggal,data pasien naik kelas ruangan. Selama ini
pendokumentasian asuhan keperawatan sudah dilaksanakan pada lembar rekam
medis dan format asuhan keperawatan. Catatan tindakan keperawatan pada
rekam medis terkait advice dari dokter, sedangkan pada format pencatatan askep
meliputi diagnosis dan intervensi serta evaluasi keperawatan.
l. Penerimaan Pasien Baru
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang kami lakukan,proses
penerimaan pasien yang datang di ruang rawat inap Lt.2 RS. Kamar Medika
dilakukan kegiatan PPB (penerimaan pasien baru). Alur penerimaan pasien
baru dimulai dari pasien masuk IGD. Perawat IGD menginformasikan ke
perawat ruangan bahwa ada pasien baru.Setelah mendapatkan informasi
tersebut via telepon, perawat menyiapkan kamar beserta bed pasien dan alat
medis yang dibutuhkan misalnya oksigen. Setelah itu perawat IGD
mengantarkan pasien baru ke ruangan.Saat tiba diruangan, pasien langsung
diantar ke kamar yang sudah disiapkan sebelumnya. Kemudian, perawat IGD
dan perawat ruangan melakukan timbang terima di ruang perawat. Pada saat
penerimaan pasien baru di ruangan, perawat belum melakukan pemberian
edukasi awal secara optimal yang meliputi pemasangan infus, manajemen
nyeri, langkah mencuci tangan, gizi seimbang.
53
4. M4 (MONEY)
Tabel 3.24 Distribusi Frekuensi Sumber Pendapatan Rumah Sakit Kamar Medika
Jamsostek, PTPN X)
3 Asuransi lain - -
Total 346
100
orang
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sumber pendapatan Rumah Sakit Kamar
Medika Mojokerto di ruang Rawat Inap Lantai 2 bulan Februari 2022 terbanyak adalah
2. Anggaran Perencanaan
a. Untuk pembangunan Rumah Sakit berasal dari tarif pelayanan rumah sakit ( pasien)
b. Terdapat reward bagi pegawai bila keuntungan atau laba mencapai target
c. Sumber gaji perawat didapat dari pasien dan tindakan keperawatan yang dilakukan,
tidak ada pihak ketiga sebagai donator (murni dari pasien), jadi jika pasien yang
54
3. System pembayaran gaji perawat
tanggal 23 Maret 2022, didapati hasil bahwa sistem penggajian perawat di RS Kamar
Medika untuk pegawai tetap berdasarkan masa kerja, jabatan, dan disesuaikan dengan
mendekati UMR.
a. Pasien swasta, melalui billing Rumah Sakit diharuskan membayar secara tunai
dimana membayar sesuai dengan tarif dan jasa pelayanan yang diterima saat
b. Pinjaman bagi pasien, berasal dari asuransi maupun BPJS dimana harus sesuai
dengan ketentuan dan syarat yang ada dan berlaku dimasing-masing asuransi
tersebut.
Tabel 3.25 Perincian Tarif Pelayanan di Ruang Rawat Inap Lantai 2 Rumah Sakit
Total
No. Uraian
(Rp)
1. Ruang Rawat Inap Kelas II 225.000
2. Ruang Rawat Inap Kelas III 80.000
3. Visite Dokter Umum
a. Kelas II 30.000
b. Kelas III 25.000
4. Visite Dokter Spesialis
a. Kelas II 65.000
b. Kelas III 50.000
5. Visite Dokter Sari & Adi
a. Kelas II 90.000
b. Kelas III 75.000
55
6. Tarif Penggunaan Kamar Operasi
Table 3.26 Perincian tarif pelayanan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Kamar
Medika Mojokerto
56
Sumber pendanaan di ruang rawat inap lantai 2 berasal dari asuransi, BPJS, swasta dan rekanan. Pendapatan rumah sakit
sebagian besar dari asuransi yang diperoleh dari kerjasama dengan instantsi dan perusahan terkait. Sistem pembayaran di RS
dana dari BPJS yaitu 3 bulan setelah pengembalian berkas ke BPJS. Sumber Daya Manusia Bagian Keuangan Jumlah pegawai
Kabid Keuangan
bagian keuangan berjumlah 11 orang, terdiri dari kabid keuangan 1 orang,
Risca Arifiyanti, kepala unit keuangan 1 orang, kepala unit inventory
S.Sos
Sub Ka Unit Bendahara Sub Ka Unit Akunting Sub Ka Unit Perpajakan Sub Ka Unit Logistik
Ainun Naimah Isnaini Ainun Riska Tri Wulandari, S.E
Sub Ka Unit Inventaris
Roziqin
Sub Ka Pengadaan Barang
Kasir Sentral Pembukuan dan Pelaporan
Rizkie Fitrie Febriana, S.Kom
Nadya Dwi
Kasir Penunjang
Erlin Devi Ariyanti,
Amd.Keb
Gambar 3.13 Struktur SDM
Bagian Keuangan
9. Biaya yang berlaku diruangan
Biaya perawatan pasien di ruang Rawat Inap Lantai 2 RS Kamar Medika Mojokerto
Lantai 2
59
Tabel 3.29 Tarif Sewa Alat
No
Tindakan Biaya
.
1. Syringe pump 75.000
2. Pulse Oxymetri 60.000
Catatan :
1. Tarif diatas adalah perkiraan biaya dari tindskan di RS. Kamar Medika
5. Bagi pasien Askes yang naik kelas maka biaya operasi sesuai dengan
Tabel 3.30 Perbandingan pasien swasta dan BPJS pada bulan Oktober 2021 s/d
Januari 2022
BPJS Swasta
Total
No Bulan Jumlah Jumlah
pasien Presentase Presentase
pasien pasien
1 Oktober 109 95 87,1% 14 12,8%
2 November 113 92 81,4% 21 18,6%
3 Desember 124 114 91,9% 10 8,9%
4. Januari 160 149 93,1% 11 6,9%
Hasil Analisa:
Hasil wawancara dengan kepala ruangan Rawat Inap lantai 2 RS Kamar Medika
Mojokerto pada tanggal 23 Maret 2022 bahwa sumber pembiayaan ruangan didapat
dari asuransi BPJS dan Umum. Dimana sistem pembayaran untuk rawat inap bisa
60
dengan uang tunai di kasir Rumah Sakit Kamar Medika Mojokerto. Untuk pasien
dengan BPJS hanya dapat naik satu tingkat diatas ketentuan dari pihak BPJS. Sebagai
contoh jika pasien dengan kelas 3 maksimal hanya dapat naik ke kelas 2. Apabila naik
kelas ke VVIP maka kesertaan BPJS akan hilang dan jadi pasien swasta. Sedangkan
pasien swasta, tarif pembayaran terhitung perhari sesuai dengan ketentuan tarif tahun
2019 yang berlaku di Rumah Sakit Kamar Medika Mojokerto, dan pembayarannya
5. M5 (MARKETING)
Rumah Sakit Kamar Medika Kota Mojokerto merupakan rumah sakit tipe D ter-
kepada pasien sehingga pasien dapat merasakan pelayanan yang terbaik sehingga tidak
menutup kemungkinan setelah pasien pulang akan menceritakan kepada keluarga dan
sanak family lain tentang pelayanan yang ada di Rumah Sakit Kamar Medika Kota
Mojokerto.
Kabid Umum
(Imam Mahmud, S.E)
Humas
(Sutiyono, S.E)
Marketing PIPP
(Yogik) Riska Afrista, S.Pd
61
pemasaran dilakukan secara kondisional, sehingga belum ada pembagian tugas secara
terstruktur. Sehingga hal ini dapat memperhambat rumah sakit untuk melakukan
pemasaran. Selain itu rumah sakit Kamar Medika tidak memiliki profil online seperti
website pribadi dimana hal tersebut sebenarnya bisa menjadi peluang yang baik untuk
melakukan pemasaran secara digital. Rumah sakit kamar medika mempunyai website
Daftar Perusahaan dan Asuransi yang bekerjasama dengan RS. Kamar Medika
Mojokerto dari asuransi dengan kesehatan maupun non kesehatan sesuai dengan
perjanjian kerjasama:
Tabel 3.31 Daftar Perusahaan dan Asuransi yang Bekerjasama dengan RS Kamar
Medika Mojokerto
ASURANSI PERUSAHAAN RUMAH SAKIT
1. BPJS Kesehatan Cabang Perusahaan swasta : 1. RSU Wahidin Sudiro
Mojokerto 1. Ajinomoto Husodo
2. BPJS Ketenagakerjaan 2. RS Gatoel
3. Jasa Raharja Perbankan 3. RS Sakinah
4. Allianz 1. Bank Rakyat
5. Prudential Indonesia PUSKESMAS
6. Ajinomoto 2. Bank Nasional 1. Puskesmas Kedundung
7. Generali (total insurance Indonesia 2. Puskesmas Wates
solution) 3. Puskesmas Bluto
4. Puskesmas Mentikan
5. Puskesmas Gedongan
KLINIK/BALAI
PENGOBATAN
1. PMI Kota Mojokerto
2. PMI Kab. Mojokerto
3. Dinkes Kota Mojokerto
1) Media social: instagram, facebook dan Telp : (0321) 330066/ 330088 (dalam
pelayanan).
62
4. Program Kerja Marketing di Rumah Sakit Kamar Medika Mojokerto
1) Menjual produk seperti: Paket MCU (Medical Check Up), Paket Check Up
Keluarga, USG
2) Penyuluhan Kesehatan.
3) HomeCare
4) Bhakti Sosial.
5. Mutu
No Nama Indikator
1 Kepatuhan terhadap Clinical Pathway
2 Kepatuhan identifikasi pasien
3 Angka kejadian pasien jatuh
4 Verifikasi oleh DPJP pada lembar konsultasi SBAR
No Rata-
Indikator Area Klinis Target OKT NOV DES
rata
1 Kepatuhan terhadap 84,2
100% 86.8 80.2 85.8
Clinical Pathway
2 Waktu Tanggap Gawat 100
100% 100 100 100
Darurat < 5menit
3 Waktu Lapor Hasil Kritis 62
100% 63.6 47 75.5
Laboratorium < 30 menit
4 Kepatuhan Jam Visite 72,8
100% 72 70.3 76
Dokter Spesialis
5 Waktu Tunggu Poli Rawat 80,5
100% 80.5 77.9 83
Jalan < 60 menit
6 Penulisan Resep sesuai 47
100% 50.8 44.5 45.7
Formularium Nas
7 Penundaan Operasi Elektif 85
90% 85 80 90
>48 jam
8 Kepuasan Pasien dan 79,7 81,2
80% 81.5 82.5
Keluarga (Rawat Inap) 2
63
9 Ketepatan Identifikasi 100
100% 100 100 100
Pasien (Rawat Inap)
10 Pelaksanaan Assesmen 98,2
100% 36.7 28.2 33.3
Resiko Jatuh
11 Kepatuhan Cuci Tangan 100% 93.3 100 100 97,8
64
bulan November dengan prosentase 81,5 %, dan pada bulan Desember mengalami
penurunan lagi dengan prosentase 79,7 % lalu pada bulan Januari mengalami
penurunan dengan prosentase 80 %. Indikator Ketepatan Identifikasi Pasien (Rawat
Inap) di dapatkan prosentase pada bulan Oktober 100% dan mengalami stabilitas
sampai pada bulan Desember. Lalu padabulan Januari mengalami kenaikan dengan
prosentase 80,3 %. Indikator Pelaksanaan Assesmen Resiko Jatuh didapat
prosentase pada bulan Oktober 36,7% yang mengalami penurunan di bulan
November dengan prosentase 28,2%, dan pada bulan Desember mengalami
kenaikan lagi dengan prosentase 33,3 % lalu pada bulan Januari mengalami
stabilitas dengan prosentase 34,2 %. Indikator Kepatuhan Cuci Tangan di dapatkan
prosentase pada bulan Oktober 93,3% dan mengalami peningkatan sampai pada
bulan Desember dengan prosentase 100%. Indikator Kecepatan Respon terhadap
Komplain di dapatkan prosentase pada bulan Oktober 85,7% dan mengalami
peningkatan sampai pada bulan Desember dengan prosentase 100%.
Angka penggunaan
98,1
3. antibiotic profilaxis pada 0% 97,5 96,8 100
operasi bersih
Angka kematian ibu
4. 0% 0 0 0 0
persalinan
Sisa makanan yang tidak
5. 90% 88 86 90 88
termakan oleh pasien <20%
Waktu tunggu pelayanan
6. 100% 97,5 100 100 99,2
radiologi on call <1jam
a. Hasil Capaian Indikator Mutu Area Klinis
Didapatkan hasil indicator area klinis : Waktu tunggu peresepan obat jadi
<30 menit didapatkan prosentase pada bulan Oktober 97,5 % yang mengalami
65
tunggu peresepan obat racikan <60menit didapatkan prosentase pada bulan
prosentase 96,8 %, lalu pada bulan Desember mengalami kenaikan lagi dengan
makanan yang tidak termakan oleh pasien <20% didapatkan prosentase pada
bulan November dengan prosentase 100%, lalu pada bulan Desember mengalami
pemindahan pasien dari UGD ke rawat inap< 2 jam didapatkan prosentase pada
prosentase 29,7%, dan pada bulan Desember mengalami kenaikan lagi dengan
prosentase 36,7% lalu pada bulan Januari mengalami kenaikan dengan prosentase
37%. Indicator Waktu kesediaan dokumen rekam medic rawat inap< 15 menit
bulan November dengan prosentase 44,2%, dan pada bulan Desember mengalami
rekam medic rawat jalan< 10 menit didapatkan prosentase pada bulan Oktober
dan pada bulan Desember mengalami kenaikan lagi dengan prosentase 33%.
inap< 2jam didapatkan prosentase pada bulan Oktober 98% yang mengalami
No Indicator Keselamatan
Target Oktober November Desember Rata-rata
. Pasien
Kegiatan pencatatan dan
1. pelaporan infeksi 100% 87,5 90 92 89,8
nosokomial
Verifikasi DPJP pada
2. 100% 76,5 65,5 78,2 73,4
lembar komunikasi SBAR
Tidak ada kejadian operasi
3. salah orang, salah sisi, 100% 100 100 100 100
salah prosedur
67
Kepatuhan kelabelan obat
4. 100% 100 100 100 100
High Alert
kenaikan lagi dengan prosentase 92% lalu pada bulan Januari mengalami
bulan Desember mengalami kenaikan lagi dengan prosentase 78,2% lalu pada
Tindak kejadian operasi salah orang, salah sisi, salah prosedur didapatkan
prosentase 100%.
68
Kejadian Nyaris Cedera Terjadi insiden tapi belum
2.
(KNC) sampai terpapar ke pasien
Kejadian Tidak Cedera Terjadi insiden tapi tidak
3.
(KTC) menimbulkan cedera
Kondisi yang sangat berpotensi
Kejadian Potensial Cedera
4. menimbulkan cedera, tapi
(KPC)
insiden belum terjadi
KTD yang menimbulkan
5. Kejadian Sentinel
kematian atau cedera serius
3) LOS (Long Of Stay) di Ruang lantai 2 RS Kamar Medika Mojokerto pada 3 bulan
terakhir (Oktober-Desember 2021) berdasarkan 4 kasus terbanyak.
penyakit yang diderita pasien diruang rawat inap lantai 2, dengan jumlah pasien 134
dan total lama dirawat 4 hari. Pada peringkat kedua yaitu penyakit Diabetes Melitus
1. Typhoid Fever
Lama rawat inap di lantai 2 pada bulan Oktober-Desember 2021 rata-rata 4 hari
2. Diabetes Mellitus
Lama rawat inap di lantai 2 pada bulan Oktober- Desember 2021 rata-rata 5 hari
3. Colik Abdomen
Lama rawat inap di lantai 2 pada bulan Oktober- Desember 2021 rata-rata 4 hari
4. Hipertensi
69
Lama rawat inap di lantai 2 pada bulan Oktober – Desember 2021 rata-rata 4 hari dari
70
BAB 3
ANALISA SWOT DAN IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam bab ini akan menyajikan tentang tahapan proses menejemen keperawatan yang
meliputi analisis SWOT dan identifikasi masalah diruang rawat inap Lt.2 RS. Kamar Medika
Kota Mojokerto.
3.1 M1 (MAN)
ANALISA SWOT
Analisa SWOT Bobot Rating Skor (Bobot x rating) Hasil
STRENGHT
Pegawai Ruang Rawat Inap Lt.2 RS. 0,2 4 0,8
Kamar Medika
menerapkan 5S dan juga
disiplin dengan waktu.
Adanya pembagian kerja 0,2 4 0,8
dan juga penanggung
jawab
shift
Semua perawat Ruang Rawat Inap 0,3 4 1,2
Lt.2 RS. Kamar Medika sudah
mengikuti Pelatihan.
S-W
Ada rencana pengembangan 0,3 3 0,9 = 3,7 - 2
SDM keperawatan (S1,S2) = 1,7
TOTAL 1 3,7
WEAKNESS
Tenaga perawat yang ada 0,5 2 1
di Ruang Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar
Medika
sebanyak 10 orang,6 orang
perawat (60 %) masih
lulusan D3
keperawatan dan
pra PK yaitu sebanyak 3
orang.
Menurut standart Depkes 0,5 2 1
kebutuhan perawat Ruang Rawat Inap
Lt.2 RS. Kamar Medika belum
memenuhi dengan jumlah pasien
yang ada setiap harinya (kurang 3
orang).
TOTAL 1 2
OPPORTUNITY
Adanya kegiatan 0,5 3 1,5 O-T
pelatihan dan refresh trainning bagi =3-2
perawat. =1
71
Diizinkannya semua staf dan 0,5 3 1,5
karyawan dalam mengemban ilmu
lanjutan (Lanjut S1/S2)
TOTAL 1 3
TREATHENED
Adanya tuntutan tinggi dari 0,5 2 1
masyarakat untuk pelayanan
perawatan yang
baik.
Makin tinggi pengetahuan 0,5 2 1
masyarakat tentang hukum.
TOTAL 1 2
Diagram Cartesius
X : S – W = 3,7 - 2 = 1,7
Y:O–T=3–2=1
Y
Kuadran 3 Kuadran 1(agresif)
3,5
2,5
1,5
1
X 0,5
0,511,522,5
Kuadran 4 Kuadran 2
Analisa Hasil:
Berdasarkan hasil analisa SWOT M1 (Man) didapatkan hasil pada M1 terletak
pada kuadran I artinya strategi pertumbuhan cepat atau agresif.K uadran 1 merupakan
situasi yang menguntungkan karena memilik peluang dan kekuatan yang baik dan bisa
72
dioptimalkan dengan cara meminimalisir segala kelemahan dan ancaman. Strategi yang
digunakan adalah pegawai Ruang Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar Medika menerapkan 5S
dan juga disiplin dengan waktu dimana sifat keramahan sangat dibutuhkan, semua
perawat Ruang Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar Medika sudah mengikuti pelatihan dalam
menunjang.skill yang dimilikinya. Tetapi, ketenagakerjaan perawat yang ada di Ruang
Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar Medika jejang karir masih belum ada. Serta, menurut
standart Depkes kebutuhan perawat di Ruang Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar Medika belum
memenuhi dengan jumlah pasien yang ada disetiap harinya.
3.2 M2 (MATERIAL)
ANALISA SWOT
Analisa SWOT Bobot Rating Skor (Bobot x rating) Hasil
STRENGHT
RS Kamr Medika letaknya strategis 0,2 4 0,8
yang deat dengan jalan raya
provinsi dan alternatif dan berada
di tengah perkotaan.
Sarana dan prasarana di Ruang 0,2 4 0,8
Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar
Medika memenuhi standart
akreditasi Rumah Sakit, kondisi
dalam keadaan baik dan dapat
digunakan.
RS Kamar Medika 0,2 4 0,8
memiliki layanan
unggulan,MEDJEK
RS Kamar Medika memiliki 0,2 4 0,8
sarana dan prasarana laboratorium S-W
dan radiologi yang baik. = 3,8-2
= 1,8
Diruangan terdapat administrasi 0,1 3 0,3
penunjang, buku injeksi, protap
SOP dll
Terdapat Fasilitas free WIFI bagi 0,1 3 0,3
pengunjung.
TOTAL 1 3,8
WEAKNESS
Kapasitas tempat tidur melebihi 0,4 2 0,8
standart akreditasi.kelas III 6-7
tempat tidur. Ruang Rawat Inap
Lt.2 RS. Kamar Medika ada
ruangan yang berisi 18 TT.
73
Tidak terdapat ruang 0,4 2 0,8
tindakan dan ruang
konsultasi di Ruang
Rawat inap Lt.2
Kurangnya ruang kamar 0,2 2 0,4
mandi/WC.Kamar mandi/WC
perawat jadi satu dengan bagian
umum.
TOTAL 1 2
OPPORTUNITY
Adanya bantuan dari 0,5 4 2
pemerintah berupa mesin
ventilator dan Oksigen.
Adanya kerjasama dengan vendor 0,5 3 1,5
dalam pengadaan alat medis.
Y
Kuadran 3 Kuadran 1(agresif)
3,5
2,5
1,5
1
X 0,5
0,511,522,5
Kuadran 4 Kuadran 2
74
Analisa Hasil:
Posisi material di Ruang Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar Medika berada pada posisi
kuadran 1 (agresif). Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
untuk lebih baik lagi untuk mengembangkan RS lebih luas dan ditunjang dengan
pembangunan sarana dan prasarana yang lebih memadai, rekomendasi strategi yang
diberikan adalah progesif artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga
sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi memperbesar pertumbuhan dan
meraih kemajuan secara optimal.dan strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan.
75
3.3 M3 (METHODE)
A. MAKP
ANALISA SWOT
Analisa SWOT Bobot Rating Skor (Bobot x rating) Hasil
STRENGHT
RS sudah memiliki visi, misi 0,2 4 0,8
dan motto sebagai acuhan
melaksanakan kegiatan
pelayanan.
Kepala ruangan sudah 0,2 3 0,6 S-W
melakukan manajemen ruangan = 3,2-3,5
dengan baik = -0,3
Sudah ada model MAKP yang 0,2 4 0,8
digunakan sesuai modelnya
yaitu modifikasi Tim dan
fungsional.
Terlaksananya komunikasi yang 0,2 2 0,4
adekuat antar perawat dan tim
kesehatan lain.
Kepala ruangan, kepala 0,1 2 0,2
jaga, dan perawat pelaksana
mengetahui peran dan
fungsi masing-masing dalam
menjalankan metode tim.
Pengetahuan perawat tentang 0,1 4 0,4
MPKP 80% baik.
TOTAL 1 3,2
WEAKNESS
Jika banyak pasien pekerjaan 0,5 4 2
terbengkalai karena setiap shift
hanya 3-4 perawat yang
berjaga. 1-2 perawat
pelaksana,1 perawat
penanggung jawab shift.
Pembagian tugas terkadang 0,5 2 1
kondisional saat shift
berlangsung.
TOTAL 1 3,5
OPPORTUNITY
Adanya mahasiswa 0,5 3 1,5
keperawatan profesi ners yang O-T
melakukan manajemen = 3,5-1,5
keperawatan. =2
76
TOTAL 1 3,5
TREATHENED
Adanya tuntutan mutu 0,5 2 1
pelayanan dari rumah sakit
sehingga diharapkan perawat
ruangan melaksanakan MAKP
sesuai prosedur yang
ditentukan.
Beberapa klien yang memiliki 0,5 1 0,5
pemikiran kritis namun belum
memahami MAKP beserta
kelebihan/kelemahannya, dapat
memiliki persepsi negative
mengenai asuhan keperawatan
yang diberikan dan membuat
opini yang disebarluaskan di
masyarakat.
TOTAL 1 1,5
Diagram Cartesius
X : S – W = 3,2 – 3,5 = -0,3
Y : O – T = 3,5 – 1,5 = 2
Y
Kuadran 3 Kuadran 1(agresif)
3,5
2,5
1,5
1
X 0,5
-0,3 0,511,522,5
Kuadran 4 Kuadran 2
Analisa Hasil:
MAKP yang ada di Ruang Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar Medika masuk kedalam
kuadran III trun-around, strategi yang harus dijalankan adalah ubah strategi yang artinya
harus menciptakan strategi yang memanfaatkan peluang dengan cara meminimalkan
77
kelemahan,solusinya yaitu melengkapi standart oprasional prosedur (SOP) supervisi dan
ronde keperawatan sehingga metode modifikasi Tim fungsional dapat memberikan
pengalaman pada perawat dalam pembuatan asuhan keperawatan agar dapat berjalan
lebih efisien.
78
B. Timbang Terima
ANALISA SWOT
Analisa SWOT Bobot Rating Skor (Bobot x rating) Hasil
STRENGHT
Diruangan rawat inap Lt.2 0,3 4 1,2
sudah memiliki SOP timbang
terima yang terarsip.
Timbang terima sudah dilakukan 0,3 4 1,2 S-W
disetiap pergantian shift dengan = 3,6-2
tepat waktu. = 1,6
Selalu ada interaksi dengan 0,2 3 0,6
pasien saat timbang terima.
Tahap-tahap timbang terima 0,2 3 0,6
sudah dijalankan secara
lengkap berdasarkan observasi
100% sedah sesuai dengan SOP
yaitu pelaksanaan operan
hingga
validasi ke pasien.
TOTAL 1 3,6
WEAKNESS
Saat timbang terima semua 1 2 2
perawat keliling ke bed pasien
tetapi terkadang perawat tidak
memvalidasi keluhan pasien.
TOTAL 1 2
OPPORTUNITY
Adanya mahasiswa Profesi 0,5 3 1,5
Keperawatan praktik yang terkait
masalah manajemen keperawatan.
Banyaknya masalah klien dengan 0,5 3 1,5
penyakit kronis yang dapat
membuka wawasan perawat O-T
dalam menerapkan asuhan = 3-2
keperawatan sehingga lebih baik. =1
TOTAL 1 3
TREATHENED
Dengan berkembangnya 0,5 2 1
persaingan IPTEK perawat
dituntut untuk lebih teliti
dan
meningkatkan pengetahuannya.
Meningkatnya kesadaran 0,5 2 1
masyarakat tentang tanggung
jawab dan tanggung gugat
perawat sebagai pemberian
asuhan keperawatan.
TOTAL 1 2
79
Diagram Cartesius
X : S – W = 3,6 – 2 = 1,6
Y:O–T=3–2=1
Y
Kuadran 3 Kuadran 1(agresif)
3,5
2,5
1,5
1
X 0,5
0,511,522,5
Kuadran 4 Kuadran 2
Analisa Hasil:
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa Timbang terima yang ada di Ruang
Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar Medika masuk kedalam kuadran 1 atau agresif yang artinya
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan semua peluang. Solusinya yaitu
tetap melaksanakan proses timbang terima sesuai SOP seperti yang sudah dilakukan,
meningkatkan interaksi dengan pasien selama proses timbang terima, mempertahankan
kedisiplinan waktu saat melakukan timbang terima serta memberi kesempatan pada
perawat untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, sehingga perawat dapat
mengembangkan SDM. Perawat dapat menuangkan wawasannya dalam menerapkan
asuhan keperawatan yang baik.
80
C. Ronde Keperawatan
ANALISA SWOT
Analisa SWOT Bobot Rating Skor (Bobot x rating) Hasil
STRENGHT
Ronde keperawatan pernah 0,4 0 0
dilakukan sesuai dengan kasus
gawat dan pada pasien
dirawat
lama. S-W
Sudah terbentuk Tim dalam 0,3 0 0 = 3,4-2,5
pelaksanaan ronde keperawatan = 0,9
Dari instrumen penilaian 0,3 0 0
Ronde keperawatan mencapai
persentase sebanyak 80% dalam
kategori baik.
TOTAL 1 0
WEAKNESS 0
Belum terdapat SOP Ronde 0,5 0 0
keperawatan di ruangan,Namun
sudah tersedia SOP di komite
keperawatan.
Belum adanya perawat yang 0,5 0 0
mengikuti pelatihan tentang
ronde keperawatan.
TOTAL 1 0
OPPORTUNITY
Adanya kesempatan kepala 0,2 0 0
ruangan melakukan ronde
Keperawatan.
Adanya mahasiswa Profesi 0,3 0 0 O-T
Keperawatan praktik yang =0–0
terkait masalah manajemen =0
keperawatan.
Adanya standar SNARS terkait 0,5 0 0
ronde keperawatan dalam
akreditasi RS.
TOTAL 1 0
TREATHENED
Adanya pemikiran yang lebih 0,5 0 0
kritis dari Masyarakat untuk
mendapatkan Pelayanan yang
lebih optimal.
Persaingan antar RS semakin 0,5 0 0
kuat dalam pemberian
pelayanan.
TOTAL 1 0
81
Diagram Cartesius
X:S–W=0–0=0
Y:O–T=0–0=0
Y
Kuadran 3 Kuadran 1(agresif)
3,5
2,5
1,5
1
X 0,5
0,511,522,5
Kuadran 4 Kuadran 2
Analisa Hasil:
Nilai M3 Ronde Keperawatan adalah 0 (nol), sebab di ruang rawat inap Lt.2 RS.
Kamar Medika tidak dilakukan ronde keperawatan.
82
D. Manajemen Pengelolaan Obat
ANALISA SWOT
Analisa SWOT Bobot Rating Skor (Bobot x rating) Hasil
STRENGHT
Sentralisasi obat di ruang rawat 0,2 4 0,8
inap Lt.2 menggunakan model
UDD (Unit Dose Dispensing)
Berdasarkan hasil observasi, saat 0,2 4 0,8
S-W
obat diberikan dari farmasi ke
= 3,8-2
pihak perawat sudah dilakukan
= 1,8
dengan baik oleh perawat dan
farmasi.
Berdasarkan hasil wawancara, 0,2 3 0,6
bila pasien pulang dan obat
masih tersisa, maka perawat akan
mengembalikan obat tersebut ke
pihak farmasi dengan mengisi
form retur.
Sentralisasi obat untuk high alert 0,2 4 0,8
disimpan di farmasi.
Alur penerima obat sudah melalui 0,2 4 0,8
sistem double check oleh perawat
dan farmasi.
TOTAL 1 3,8
WEAKNESS
Berdasarkan hasil observasi, saat 1 2 2
pemberian obat kepada pasien
tidak dilakukan pengaplikasian
tanda tangan dari pasien atau
keluarga pasien,meskipun dalam
pemberian form pemberian obat
terdapat kolom tanda tangan dari
pasien atau keluarga pasien yang
bersangkutan.
TOTAL 1 2
OPPORTUNITY
Standart SNARS tentang teknik 0,5 4 2
sentralisasi obat.
Adanya mahasiswa Profesi 0,5 3 1,5 O-T
Keperawatan praktik yang = 3,5 -2
terkait masalah manajemen = 1,5
keperawatan.
TOTAL 1 3,5
TREATHENED
Adanya tuntutan dari pasien 0,5 2 1
83
untuk mendapatkan pelayanan
keperawatan yang profesional.
Makin tinggi kesadaran 0,5 2 1
masyarakat tentang hukum.
TOTAL 1 2
Diagram Cartesius
X : S – W = 3,8 – 2 = 1,8
Y : O – T = 3,5 – 2 = 1,5
Y
Kuadran 3 Kuadran 1(agresif)
3,5
2,5
1,5
1
X 0,5
0,511,522,5
Kuadran 4 Kuadran 2
Analisa Hasil:
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa sentralisasi obat yang ada di RS. Kamar
Medika masuk kedalam kuadran 1 agresif, strategi yang digunakan yaitu SO yang
artinya keadaan ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan karena memiliki
peluang dan kekuatan untuk bisa dioptimalkan dengan memanfaatkan peluang yang
besar dan meningkatkan pelayanan yang berkualitas sehingga dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman yang ada.
84
E. Supervisi
ANALISA SWOT
Analisa SWOT Bobot Rating Skor (Bobot x rating) Hasil
STRENGHT
Kepala ruangan sudah 0,2 3 0,6
melakukan manajemen
Di ruangan sesuai SOP.
Sudah ada SOP supervisi 0,4 4 1,6
diruangan rawat inap Lt.2 S-W
Diruangan rawat inap Lt.2 0,4 4 1,6 = 3,8-2,5
supervisi sudah dilakukan oleh = 1,3
kepala ruangan dan kepala
bidang keperawatan.
TOTAL 1 3,8
WEAKNESS
Belum ada uraian yang jelas 0,5 3 1,5
tentang supervisi termasuk jadwal
Kurangnya program pelatihan 0,5 2 1
dan sosialisasi tentang supervisi.
TOTAL 1 2,5
OPPORTUNITY
Standart SNARS tentang 0,5 4 2
supervise dalam akreditasi RS.
Adanya mahasiswa Profesi 0,5 3 1,5 O-T
Keperawatan praktik yang = 3,5-2
terkait masalah manajemen = 1,5
keperawatan.
TOTAL 1 3,5
TREATHENED
Adanya tuntutan dari pasien 0,5 2 1
untuk mendapatkan pelayanan
keperawatan yang profesional.
Makin tinggi kesadaran 0,5 2 1
masyarakat tentang hukum.
TOTAL 1 2
85
Diagram Cartesius
X : S – W = 3,8 – 2,5 = 1,3
Y : O – T = 3,5 – 2 = 1,5
Y
Kuadran 3 Kuadran 1(agresif)
3,5
2,5
1,5
1
X 0,5
0,511,522,5
Kuadran 4 Kuadran 2
Analisa Hasil:
Berdasarkan hasil analisa SWOT M3 supervisi menunjukkan bahwa berada di
kuadran I agresif yang artinya keadaan ini merupakan situasi yang sangat
menguntungkan karena memiliki peluang dan kekuatan untuk bisa dioptimalkan dengan
memanfaatkan peluang yang besar dan meningkatkan pelayanan yang berkualitas
sehingga dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada.
86
F. Discharge planning
ANALISA SWOT
Analisa SWOT Bobot Rating Skor (Bobot x rating) Hasil
STRENGHT
Discharge planning dilakukan 0,3 3 0,9
ke semua pasien.
Tersedia format discharge 0,3 4 1,2
planning dan sudah diisi
sesuai S-W
SOP. = 3,3-2
Perawat tidak mengalami 0,25 3 0,75 = 1,3
kesulitan selama memberikan
penjelasakan tentang pendidikan
kesehatan dan Bahasa yang
digunakan mudah dimengerti
oleh pasien.
Berdasarkan kuesioner 90% 0,15 3 0,45
perawat dengan pengetahuan
baik tentang discharge planning.
TOTAL 1 3,3
WEAKNESS
Kurangnya tersedianya leaflet 1 2 2
edukasi di nurse station sesuai
dengan penyakit pasien
TOTAL 1 2
OPPORTUNITY
Adanya kerjasama yang 0,2 2 0,4
baik antara pasien dan
keluarga
dengan perawat ruangan.
Adanya kemauan dari pasien 0,2 3 0,6
dan keluarga untuk
memperoleh
pendidikan kesehatan. O-T
Adanya informasi tentang 0,2 2 0,4 = 3 -1,5
hak dan kewajiban pasien. = 1,5
Adanya Standart SNARS 0,4 4 1,6
tentang discharge planning
dalam akreditasi RS.
TOTAL 1 3
TREATHENED
Adanya tuntutan dari 0,5 2 1
masyarakat untuk
memperoleh pelayanan
keperawatan yang
professional.
Makin tinggi kesadaran 0,5 1 0,5
masyarakat akan
pentingnya
87
kesehatan.
TOTAL 1 1,5
88
Diagram Cartesius
X : S – W = 3,3 – 2 = 1,3
Y : O – T = 3 – 1,5 = 1,5
Y
Kuadran 3 Kuadran 1(agresif)
3,5
2,5
1,5
1
X 0,5
0,511,522,5
Kuadran 4 Kuadran 2
Analisa Hasil:
Nilai M3 Discharge Planning berada di kuadran I yakni agresif dimana situasi ini
sangat baik karena kekuatannya bisa dimanfaatkan untuk meraih peluang yang
menguntungkan dimana Discharge Planning sudah dilakukan dengan baik oleh Ruang
rawat inap Lt.2 sesuai dengan SOP di RS Kamar Medika.
89
G. Dokumentasi Keperawatan
ANALISA SWOT
Analisa SWOT Bobot Rating Skor (Bobot x rating) Hasil
STRENGHT
Terdapat semua format 0,3 4 1,2
pendokumentasian diruang
Rawat inap Lt.2
Terdapat SOP keperawatan 0,4 4 1,6
diruang rawat inap Lt.2 S-W
Pendokumentasian 0,3 3 0,9 = 3,7-2
dilakukan dengan sistem = 1,7
SBAR.
TOTAL 1 3,7
WEAKNESS
Implementasi terkadang masih 1 2 2
ada yang terlewatkan dalam
pendokumentasiannya.
TOTAL 1 2
OPPORTUNITY
Adanya mahasiswa Profesi 0,5 3 1,5
Keperawatan praktik yang O-T
terkait masalah manajemen = 3 -2
keperawatan. =1
Adanya Standart SNARS 0,5 3 1,5
tentang dokumentasi
keperawatan dalam akreditasi
RS.
TOTAL 1 3
TREATHENED
Adanya persaingan antar Rumah 0,5 2 1
sakit dalam system
pendokumentasian secara
komputerisasi.
Makin tingginya pengetahuan 0,5 2 1
masyarakat tentang hukum.
TOTAL 1 2
90
Diagram Cartesius
X : S – W = 3,7 – 2 = 1,7
Y:O–T=3–2=1
Y
Kuadran 3 Kuadran 1(agresif)
3,5
2,5
1,5
1
X 0,5
0,511,522,5
Kuadran 4 Kuadran 2
Analisa Hasil:
Nilai M3 Dokumentasi diruang rawat inap Lt.2 berada pada kuadran 1 yakni
agresif dimana pada kuadran ini merupakan organisasi ruangan yang paling kuat dan
berpeluang untuk lebih meningkatkan kualitas pendokumentasian sehingga memperkecil
resiko ancaman terhadap persaingan dengan rumah sakit lain.
91
3.4 M4 (MONEY)
ANALISA SWOT
Analisa SWOT Bobot Rating Skor (Bobot x rating) Hasil
STRENGHT
Sebagian besar pembiayaan 0,2 3 0,6
pasien melalui BPJS dan
sebagian kecil menggunakan
biaya sendiri (umum). Biaya
perawatan yang berlaku saat
ini sesuai dengan kelas
perawatan di ruang rawat inap
Lt.2
Pihak RS bekerjasama 0,1 3 0,3
dengan bank BRI dan bank
BNI untuk memudahkan
pembayaran
Pembayaran dari pasien rawat 0,2 3 0,6
inap dilakukan dengan mudah
yaitu tunai untuk umum, S-W
mengajukan klem pasien BPJS. = 3,4-2
Terdapat fasilitas mesin ATM 0,1 3 0,3 = 1,4
di RS yang dapat di akses
untuk mempermudah
pembayaran yang akan dibayar
oleh pasien.
Pegawai mendapat kan faskes 0,2 4 0,8
BPJS kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan.
Pegawai mendapat 0,2 4 0,8
reward sesuai dengan
kinerja.
TOTAL 1 3,4
WEAKNESS
Tidak adanya pendapatan 1 2 2
seperti dari usaha koperasi atau
arisan
di ruangan
TOTAL 1 2
OPPORTUNITY
Tidak menutup kemungkinan 0,2 3 0,6
untuk memperluas kerja
sama dengan perusahaan lain
untuk menambah pemasukan
dana
bagi Rumah Sakit.
Tenaga kerja yang 0,2 3 0,6
melanjutkan pendidikan
diperbolehkan oleh RS tanpa
ada syarat apapun.
92
Pihak RS melakukan MCU atau 0,2 3 0,6
menawarkan pemeriksaan
kesehatan pada karyawan
perusahaan untuk menambah
93
pemasukan. O-T
bekerjasama dengan perguruan 0,2 3 0,6 = 2,4 -1
tinggi yang dengan tarif sesuai = 1,4
kesepakatan.
TOTAL 1 2,4
TREATHENED
Banyaknya pelayanan di 1 1 1
rumah sakit lain yang
menawarkan fasilitas seperti
rontgent, general check up, CT
scan dengan harga
dibawahnya.
TOTAL 1 1
Y
Kuadran 3 Kuadran 1(agresif)
3,5
2,5
1,5
1
X 0,5
S
w
0,511,522,5
Kuadran 4 Kuadran 2
T
94
Analisa Hasil:
Posisi M4 (Money) di Ruang rawat inap Lt.2 berada pada posisi kuadran 1 (agresif)
dimana kuadran ini menggambarkan sesuatu yang baik karena ada kekuatan yang
dimanfaatkan untuk meraih peluang yang menguntungkan. Strategi yang digunakan
adalah SO yaitu menciptakan strategi dengan mengunakan kekuatan untuk
memanfaatkan strategi yang dapat dikembangkan mutu dan kualitas yang lebih baik.
3.5 M5 (MARKET)
ANALISA SWOT
Analisa SWOT Bobot Rating Skor (Bobot x rating) Hasil
STRENGHT
Tim marketing sudah 0,2 4 0,8
mempunyai jadwal kegiatan
yang jelas.
Pemasaran melalui media 0,2 4 0,8
cetak, online, dan media
elektronik. S-W
Tidak terdapat 0,2 4 0,8 = 3,7-2
adanya angka = 1,7
kejadian pada
indicator patient safety.
Rata-rata pasien dirawat di 0,1 4 0,4
Ruang rawat inap Lt.2
selama 4 hari.
Adanya variasi karakteristik 0,1 3 0,3
dari pasien (BPJS, Umum,
KIS)
RS. kamar Medika 0,1 3 0,3
Sebagai tempat praktik
mahasiswa keperaatan
D3, S1, dan Profesi Ners.
Pendidikan, sertifikasi serta 0,1 3 0,3
jumlah kebutuhan tim yang
dibutuhkan sudah terinci
dengan baik
TOTAL 1 3,7
WEAKNESS
Seminar offline dan kegiatan 1 2 2
yang lain tidak dapat
berjalan dengan baik karena
adanya pandemi covid-19.
TOTAL 1 2
OPPORTUNITY
95
Adanya kerjasama yang baik 0,3 3 0,9 O-T
antara Rumah sakit dengan = 3,4-2
perguruan tinggi. = 1,4
Adanya kerja sama dengan 0,4 4 1,6
beberapa kepolisian dalam
pengurusan KLL.
Adanya kerja sama dengan 0,3 3 0,9
asuransi dan perusahaan baik
dalam program MCU dan
vaksinasi.
TOTAL 1 3,4
TREATHENED
Diagram Cartesius
X : S – W = 3,7 – 2 = 1,7
Y : O – T = 3,4 – 2 = 1,4
Y
Kuadran 3 Kuadran 1(agresif)
3,5
2,5
1,5
1
X 0,5
0,511,522,5
Kuadran 4 Kuadran 2
96
Analisa Hasil:
Posisi M5 (Market) di Ruang rawat inap Lt.2 berada pada posisi kuadran 1
(agresif). Posisi ini menandakan bahwa ruang rawat inap Lt.2 adalah sebuah organisasi
yang kuat dan berpeluang. Angka LOS yang berada di angka 4 hari dan Indikator Mutu
Pelayanan di Ruang Rawat Inap Lt.2 RS. Kamar Medika yang sudah sesuai dengan
standart Kemenkes dan Standart Internasional sehingga dapat meningkatkatkan kepuasan
pasien.
Dari tabel prioritas masalah diatas dapat disimpulkan bahwa masalah yang prioritas
diruang rawat inap Lt2 adalah masalah M3 yaitu MAKP (1,7) dan Ronde Keperawatan
(0).
97
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan umum praktik manajemen keperawatan yaitu mahasiswa
dapat mengerti prinsip-prinsip manajemen keperawatan dan mampu melakukan
pengelolaan unit pelayanan keperawatan dengan model asuhan keperawatan profesional
sesuai dengan konsep dan langkah –langkah manajemen keperawatan dengan pendekatan
proses penyelesaian masalah, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan sudah terlaksana.
Hasil analisa swot yang dilakukan di Ruang Rawat inap Lt.2 RS. Kamar Medika
dari M1,M2,M3 (Timbang Trima, Ronde Keperawatan, MPO, Supervisi, Discharge
Planning, Dokumentasi),M4,M5 berada pada kuadran I yakni agresif,dimana pada
kuadran ini merupakan organisasi ruangan yang paling kuat dan memiliki peluang untuk
meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi.Ini merupakan situasi yang sangat
menguntungkan bagi ruangan karena memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Dengan pelayanan tenaga kesehatan yang
berkualitas,berpengalaman serta ditunjang oleh fasilitas yang memadai,sehingga
membuat pasien merasa puas dengan kinerja perawat diruang rawat inap Lt.2 serta
mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Fasilatas Pasien dan alat medis sudah
sesuai standar permenkes RI. Sedangkan fasilitas perawat rawat inap Lt.2 dalam kondisi
baik dan layak pakai hanya saja kamar Mandi/WC perawat masih jadi satu dengan
bagian umum.
Pada kuadran III (trun-around) terdapat pada M3 (MAKP).Posisi ini menandakan
sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi
sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap
peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi. Artinya harus menciptakan
strategi yang memanfaatkan peluang dengan cara meminimalkan kelemahan,solusinya
yaitu melengkapi standart oprasional prosedur (SOP) supervisi dan ronde keperawatan
sehingga metode modifikasi Tim fungsional dapat memberikan pengalaman pada
perawat dalam pembuatan asuhan keperawatan agar dapat berjalan lebih efisien dalam
memberikan pelayanan ke pasien.
98
4.2 Strategi
1. Diperlukan penambahan jumlah perawat sesuai standar yang ditetapkan Depkes
dengan melakukan perekrutan tenaga perawat secara bertahap.
2. Dibentuk struktur organisasi MAKP yang jelas sehingga dapat menjelaskan tentang
peran masing- masing anggota sehingga masing-masing anggota dapat melakukan
sasuai dengan jobdisk yang ada secara maksimal.
3. Pengembangan dokumentasi keperawatan berbasis komputerisasi
4. Pendistribusian SOP tentang ronde keperawatan ke ruang rawat inap sehingga perawat
dapat melakukan ronde keperawatan sesuai dengan peraturan atau SOP yang ada di
rumah sakit.
5. Berikan leaflet sesuai dengan penyakit yang diderita pasien pada saat discharge
planning agar pasien dapat mengerti dan mendapat informasi mengenai penyakitnya
dan pasien dapat mengetahui apa yang harus dilakukan keluarga untuk membantu
perawatan pasien dirumah.
4.3 Saran
Berdasarkan pengalaman yang kami dapat selama praktik Profesi Ners Manajemen
Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto di ruang rawat inap Lt.2,kami dapat
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi ruangan.
a. Bagi perawat di ruangan diharapkan tetap mempertahankan timbang terima dengan
baik dan sesuai SOP.Menggunakan komunikasi SOAP dan saat dilakukan validasi
pada pasien, perawat juga sudah memperkenalkan diri ke pasien setiap kali shift.
b. Untuk pelaksanaan Discharge planning saat pasien pulang hendaknya dilakukan
perawta dengan memberikan leaflet pada setiap pasien sebagai sarana untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemandirian pasien dan keluarga saat melakukan
perawatan dirumah.
c. Diharapkan bagi kepala ruangan mampu untuk melaksanakan supervisi nyata
secara rutin setiap hari atau setiap minggu dan terjadwal. Pelaksaknaan supervisi
pada setiap tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana
dan dikomunikasikan sebelum pelaksanaan sehingga perawat pelaksana dapat
mempersiapkan diri. Pelaksanaan supervisi didokumentasikan di buku supervisi
dan hasilnya disampaikan kepada perawat yang disupervisi untuk evaluasi kinerja.
Sebaiknya pemberian reward juga penting untuk memberi motivasi kerja pada staf
perawat.
99
d. Diharapkan pada pelaksanaan sentralisasi obat sebaiknya di lakukan dengan optimal, ada
beberapa item alur sentralisasi yang sering di lalaikan, yakni belum di lakukannya
penandatanganan pemberian obat pada pasien atau keluarga.
e. Pelaksanaan Ronde keperawatan diharapkan dilakukan ketika ruangan menemukan masalah
yang tidak bisa diselesaikan oleh perawat ruangan dan diharapkan ada jadwal khusus tentang
pelaksanaan ronde keperawatan dengan melibatkan profesi lain diantaranya adalah dokter,
farmasi, ahli gizi atau rehabilitasi medis jika diperlukan. Sebaiknya ronde keperawatn dilakukan
1 bulan sekali dan direncanakan. Hal ini bermanfaat sebagai media pembelajaran dan penelitian
untuk meningkatkan pengetahuan lintas profesi tentang kasus-kasus berat dan langka.
2. Bagi Mahasiswa:
a. Sebaiknya lebih banyak belajar lagi tentang MAKP dan job deiscription dari masing-masing
tugas.
b. Meningkatkan sikap tanggungjawab dan displin waktu akan peran dan tugas yang akan
dijalaninya.
c. Sebaiknya mahasiswa meningkatkan kepercayaan dirinya dan komunikasi efektifnya agar
mampu bersaing dan siap terjun di dunia kerja
d. Sebaiknya mahasiswa meningkatkan rasa empathy, caring terhadap pasiennya guna
memberikan asuhan keperawatan yang holistic baik fisik, maupun, psikis yang jarang
diperhatikan.
e. Pengelolaan sentralisasi obat sepenuhnya dan lebih memahami proses manajemen rumah sakit
terutama pada M3 (methode) agar lebih terampil dan apa yang sudah didapatkan selama praktik di rumah
sakit dapat bermanfaat dan bisa diterapkan dimasyarakat.
10
0
10
1