Anda di halaman 1dari 4

SOAL UJIAN STASE GADAR TAHUN 2022

1. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang neurologi dengan pasca stroke hari ke-2. Saat
dilakukan pengkajian tiba-tiba pasien mengalami kejang. Pasien terlihat kaku seluruh tubuh selama 1
menit, wajah menoleh ke kiri, mulut mencong, mata mendelik. Apakah tindakan keperawatan yang
tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Berikan posisi semi Fowler
b. Observasi tanda vital
c. Jauhkan benda tajam
d. Miringkan pasien
e. Pasang spatel
Jawaban:
Analisis:

2. Seorang laki-laki berusia 60 tahun di rawat diruang penyakit dalam dengan diagnose DM. hasil
pengkajian pasien mengeluh lemas, berkeringat dingin, pucat, dan gelisah, GDS: 58 mg/dl. Pasien
mendapat therapi insulin 10 iu namun tidak menghabiskan makanannya. Apakah intervensi yang tepat
dilakukan pada kasus tersebut?
a. Memberikan dextrose 40%
b. Memonitor glukosa darah
c. Memberikan minuman manis
d. Menganjurkan untuk segera makan nasi
e. Menganjurkan menghentikan sementara obat diabetes
Jawaban:
Analisis:

3. Seorang laki-laki berusia 26tahun dirawat di ruang bedah dengan fraktur krusis, pasien mengeluh nyeri.
TD 140/90 mmHg, Nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 37,2 0C. pasien mengungkapkan
kecemasannya dengan rencana operasi yang akan dilakukan, tampak gelisah dan murung, dan
mengungkapkan rasa takutnya. Apakah tindakan yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. Mengelola nyeri
b. Melibatkan keluarga
c. Mengelola kecemasan pasien
d. Memberikan penjelasan manfaat operasi
e. Memberikan motivasi untuk menyetujui operasi
Jawaban:
Analisis:

4. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di ruang bedah akibat fraktur. Pasien mengeluh nyeri di kaki
kanannya. Hasil pengkajian: kaki tampak bengkak, nyeri skala7, gelisah, terpasang traksi, tampak
lemah, sering terak-teriak. TD 140/90 mmHg, frekuenai nadi 100x/mnt, frekuensi napas 26x/mnt.
Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Observasi CRT
b. Lakukan massage
c. Observasi kekuatan otot
d. Lakukan relaksasi napas dalam
e. Kolaborasi pemberian analgesic
Jawaban:
Analisis:
5. Seorang laki-laki berusia 24 tahun dirawat di ruang bedah akibat fraktur femur tertutup 1/3 distal. Hasil
pengkajian, tampak bengkak, nyeri skala 6. Pasien direncanakan pemasangan gips, persiapan alat dan
pasien sudah dilakukan. Pasien telah mendapatkan penjelasan tentang pemasangan gips yang akan
dilakukan. Apakah prosedur selanjutnya kasus tersebut?
a. Pasang stockinete
b. Pembersihan kulit
c. Berikan bantalan tambahan
d. Pasang penyangga tunggkai
e. Tekan bagian distal daerah femur
Jawaban:
Analisis:

6. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan ulkus diabetikum pada
kaki kanan. Perawat sedang melakukan perawatan luka, setelah membuka balutan kemudian mengkaji
karakteristik luka, tampak kemerahan pada luka dengan Sebagian bewarna hitam. Kemudian perawat
membersihkan luka dengan NaCL 0,9%. Apakah prosedur selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Mengeringkan luka
b. Melakukan nekrotomi
c. Memberikan obat pada luka
d. Memberikan kompres basah
e. Menutup luka dengan kasa steril
Jawaban:
Analisis:

7. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis leukimia. Hasil
pengkajian Hb 6,4 gr/dl, pasien direncanakan utuk tranfusi darah. Perawat telah memasang jalur
intravena dan memberikan NaCI 0,9% 500 cc, darah yang sudah disiapkan kemudian dihangatkan.
Apakah tindakan selanjutnya yang tepat?
a. Mengobservasi pasien
b. Memasang darah transfuse
c. Mendokumentasikan data yang relevan
d. Mengecek label darah dan mencocokannya
e. Menutup klem yang berada dibawah kantong normal salin
Jawaban:
Analisis:

8. Seorang laki-laki berusia 21 tahun dating ke Voluntary Counselling and Testing (VCT) untuk
melakukan konsultasi pengobatan antiretroviral (ARV) setelah dinyatakan positif HIV dari hasil
pemeriksaan rapid-test. Pasien diberikan informasi dasar tentang pengobatan ARV. Rencana terapi,
kemungkinan timbulnya efek samping dan konsekuensi ketidakpatuhan. Edukasi tentang kontinuitas
mengkonsumsi ARV sangat ditekankan oleh konselor. Apakah tindakan selanjutnya yang tepat pada
kasus tersebut?
a. Menetukan pengawas minum ARV
b. Membuat jadwal mengkonsumsi ARV
c. Memastikan tempat penyimpanan ARV
d. Mengingatkan waktu kunjungan dan pengambilan ARV
e. Menyarankan pasien menggunakan pengingat minum ARV
Jawaban:
Analisis:
9. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di unit luka bakar. Hasil pengkajian luka bakar grade II
dengan luas 35%, BB 50 Kg, TB 156 cm. TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 60 x/menit, frekuensi napas
20 x/menit. Pasien telah diberikan terapi cairan RL sebanyak 2000 cc. apakah yang menjadi kriteria
keberhasilan terapi cairan tersebut?
a. Urin output 12,5-25 ml/jam
b. Urin output 25-50 ml/jam
c. Urin output 50-75 ml/jam
d. Urin output 75-100 ml/jam
e. Urin output 100-125 ml/jam
Jawaban:
Analisis:

10. Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnose DM. hasil pengkajian
didapatkan pasien tampak lemah, gemeter, keluar keringat dingin. TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi
100 x/menit, frekuensi napas 22 x/menit, suhu 360C. pasien telah disuntik dengan Actrapid 30 menit
yang lalu. Apakah evaluasi tindakan pada kasus tersebut?
a. Monitor tingkat kesadaran
b. Monitor glukosa darah
c. Monitor balans cairan
d. Monitor tetesan infus
e. Monitor tanda vital
Jawaban:
Analisis:

11. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas. Hasil
pengkajian sesak bertambah jika beraktivitas, batuk dan dahak bewarna putih kental, TD 140/90
mmHg, frekuensi nadi 118 x/menit, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, bunyi
jantung S3, oliguri, berat badan bertambah, edema anasarka, dan pasien tampak gelisah. Apakah
masalah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Gangguan kebersihan jalan napas tidak efektif
b. Risiko penurunan cardiac output
c. Kelebihan volume cairan
d. Intoleransi aktivitas
e. Cemas
Jawaban:
Analisis:

12. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di ruang bedah dengan crush injury. Hasil pengkajian
kesadaran pasien koma, tampak luka laceratum di sekujur tubuhnya dan fraktur pada kedua kakinya.
Tekanan darah 100/80 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit. Apakah hasil
laboratorium yang perlu diantisipasi meningkatkan pada pasien tersebut?
a. Prothrombin time
b. Hemoglobin
c. Hematocrit
d. Creatinine
e. Leukosit
Jawaban:
Analisis:

13. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di ruang bedah karena tumor giant cell pada femur. Hasil
pengkajian pasien Riwayat mengkonsumsi penumbuh tinggi badan yang terjual bebas, pasien
mengalami nyeri hebat skala 7, bertambah saat digerakan, dan hasil rontgen tampak osteoporosis pada
area tumor. Apakah tindakan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Eksternal fiksasi
b. Internal fiksasi
c. Skeletal traksi
d. Gips
e. Slab
Jawaban:
Analisis:

14. Seorang laki-laki berusia 44 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan kesadaran sopur, Riwayat
demam lebih dari 1 minggu, sering BAK, pemeriksaan TD 80/60 mmHg, N 115 x/m, S 38,2 derajat
Celsius, pernapasan kussamaul, dan jumlah urin 700 ml/2 jam. Pada tungkai kanan bawah terlihat
gangrene diabetes grade III dan GD sewaktu 350 gr/dl. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada
kasus tersebut?
a. Hipertermia
b. Resiko infeksi
c. Deficit volume cairan
d. Ketidak stabilan gula darah
e. Gangguan integritas kulit
Jawaban:
Analisis:

15. Seorang laki-laki berusia 24 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan pnurunan kesadaran lebih
dari 6 jam. Hasil pengkajian didapat tingkat dekortikasi, membuka mata dan mengerang saat diberi
rangsangannya nyeri, TD 150/90 mmHg, N 100 x/menit, P 28 x/menit, pupil anisokor kanan refleks
cahaya +/-, terdapat stidor (+) . hasil CT scan menunjukkan perdarahan pada intrakranial. Pasien masuk
karena kecelakaan lalulintas. Apakah tindakan yang tepat dilakukakan pada kasus tersebut?
a. Buat jalan napas paten
b. Kaji tingkat kesadaran pasien
c. Buat pasien bed rest dengan posisi semifowler
d. Kolaborasi pemberian manitol 20%
e. Kolaborasi pemberian diuretik
Jawaban:
Analisis:

Anda mungkin juga menyukai