Disusun Oleh :
2
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................... i
3
Surat Persetujuan Sentralisasi Obat........................................................ 22
Naskah Rollplay Sentralisasi Obat........................................................... 23
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan
(Nursalam, 2011). Alur pengolahan obat yang melibatkan dokter, pasien dan
tenaga medis ini harus terkoordinasi dengan baik.
1.2 Tujuan
6
3) Bagi Institusi Mahasiswa
a. Mengaplikasikan model asuhan keperawatan profesional
b. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan sentralisasi obat
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan
diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat
(Nursalam, 2009). Sentralisasi obat meliputi obat oral, injeksi, maupun cairan
diserahkan sepenuhnya kepada perawat. Pengeluaran dan pembagian obat
tersebut dilakukan oleh perawat dimana pasien atau keluarga wajib
mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat tersebut.
8
2.3 Penerimaan obat
a. Obat yang telah diresepkan oleh dokter akan diserahkan kepada perawat
dan perawat akan menunjukkan resep tersebut kepada pasien atau
keluarga pasien untuk mendapatkan persetujuan pasien atau keluarga
terkait dengan harga obat jika pasien merupakan pasien umum.
b. Perawat memberikan resep kepada farmasi untuk dipersiapkan oleh
tenaga farmasi dalam bentuk one day dose dispensing (ODDD)
c. Perawat mengambil sediaan obat pasien ke depo farmasi dengan
menerima lembar terima obat.
d. Obat yang telah diterima selanjutnya disimpan oleh perawat dalam kotak
obat.
e. Pasien atau keluarga selanjutnya mendapatkan salinan obat yang harus
diminum.
9
2.5 Penambahan obat baru
a. Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis atau jadwal
pemberian obat, maka informasi ini akan dimasukkan dalam format
pemberian obat oral/ injeksi dan diinformasikan pada depo farmasi.
b. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja), maka
dokumentasi dilakukan pada format pemberian obat khusus dan
selanjutnya diinformasikan kepada keluarga dengan kartu khusus obat
(Nursalam, 2009)
10
Keuntungan sistem ini adalah:
1. Pasien hanya membayar obat yang dipakai
2. Tidak ada kelebihan obat atau alat yang tidak dipakai di ruangan perawat
3. Menciptakan pengawasan ganda oleh apoteker dan perawat
4. Kerusakan dan kehilangan obat hampir tidak ada
5. Obat yang tidak digunakan dikembalikan ke instalasi farmasi
Sistem penyaluran/distribusi perbekalan farmasi dapat dilakukan secara:
1. Sentralisasi
Semua pelayanan perbekalan farmasi diatur oleh instalasi farmasi sentral
dan tidak ada cabang IFRS di daerah perawatan penderita.
2. Desentralisasi
Pelayanan perbekalan farmasi terbagi-bagi di daerah perawatan farmasi
sehingga lebih cepat menjangkau penderita.
11
2.9 Alur Sentralisasi Obat
Dokter
(Resep)
Surat persetujuan
sentralisasi obat dari
perawat Pemberian informasi
oleh perawat tentang
sentralisasi obat
Keluarga / pasien
Farmasi / apotek
Keluarga / pasien
Lembar serah
terima obat
Pasien / Klien
12
BAB 3
PELAKSANAAN
3.3 Metode
1. Pengawasan nama obat, jumlah, rencana pemakaian, penerima dan
pemberi obat sesuai dengan identitas pasien dan dicatat dalam buku
serah terima obat
2. Pengawasan dan perencanaan nama obat, dosis, frekuensi, jadwal dan ja
pemberian obat, jenis pemberian obat oral atau injeksi, sesuai dengan
identitas pasien pada format kontrol dan pemakaian obat.
3.4 Instrumen
1. Lembar Cek list sentralisasi obat
2. Lembar serah terima obat
3. Lembar pemberian dan sentralisasi obat
4. Lembar persetujuan dilakukan sentralisasi obat
13
3.5 Mekanisme Kegiatan Sentralisasi Obat
14
3.5 Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
1) Persiapan pasien
2) Persiapan format dan kelengkapan sentralisasi obat
3) Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan di ruang rawat inap Lt.2
RS. Kamar Medika
4) Perawat yang bertugas dalam pelaksanaan sentralisasi obat
2. Evaluasi proses
1) Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan
yang telah di tentukan dan pasien telah menyetujui informed
consent untuk dilakukan sentralisasi obat
2) Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan rencana dan alur yang
telah ditentukan.
3) Perawat yang bertugas sesuai perannya
3. Evaluasi hasil
1) Klien dan keluarga puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat
2) Perawat mudah mengontrol pemberian obat
3) Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar
4) Kien dapat mempercayakan pengaturan dan pemberian obat kepada
petugas
5) Meningkatkan kepatuhan klien terhadap program terapi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
SOP Sentralisasi Obat
SENTRALISASI OBAT
17
pasien/keluarga pasien menyimpan obat yang
telah diterima untuk di bawa sendiri ke ruang
pasien
6. Perawat melakukan tindakan pemberian obat
di dekat pasien langsung saat memberikan
obat.
7. Perawat memberikan obat ke pasien.
8. Perawat mengisi format pemberian obat sesuai
jadwal obat
C. TAHAP KERJA.
Teknis pengisian format surat persetujuan
sentralisasi obat
1. Nama, umur, jenis kelamin, alamat dapat
diisi dengan nama pasien sendiri, anak, istri,
suami, orang tua, dan lain-lain.
2. Nama Klien, Umur, Jenis kelamin, alamat,
no.reg diisi sesuai dengan data klien yang
bersangkutan.
3. Ruangan diisi sesuai tempat pasien dirawat.
4. Pengisian tanggal sesuai dengan tanggal
pelaksanaan informed consent.
5. Format ditandatangani oleh perawat yang
menerangkan dan klien yang menyetujui
dilakukan tindakan sentralisasi obat, disertai
para saksi-saksi.
Teknis Pengisian format pemberian obat
1. Pengisian nama pasien, No. Register, umur,
ruangan.
2. Kolom Nama obat diisi sesuai dengan obat
yang diberikan sesuai dosis, dan cara
pemberian.
3. Kolom tanggal diisi tanggal penerimaan
obat, secara vertikal begitu juga pada kolom
terima yaitu jumlah obat yang diterima dan
ditulis nama terang perawat dan keluarga
yang menerima.
4. Kolom pemakaian obat diisi sesuai jam
berapa obat diberikan beserta nama
perawat.
5. Kolom sisa diisi oleh perawat shift malam
yaitu jumlah obat yang masih ada setelah
pamberian beserta nama perawat.
Teknis pengisian tanda bukti serah terima
obat (untuk pasien)
1. Pengisian nama pasien, umur, No.
Registrasi ruangan.
2. Kolom tanggal penerimaan obat diisi sesuai
dengan tanggal serah terima obat.
18
3. Kolom nama obat, dosis dan jumlah
(sediaan) diisi sesuai dengan nama obat,
frekuensi pemberian dan jumlah yang
diterima.
4. Kolom TT/Nama terang yang menyerahkan
disi oleh keluarga/klien.
5. Kolom TT/Nama terang yang menerima
diisi oleh perawat atau keluarga yang
menerima.
D. Tahap Terminasi
1. Memeriksa kembali kelengkapan bukti
berkas dokumen persetujuan sentralisasi
obat yang di isi oleh pihak pasien atau
keluarga dan perawat dengan benar
2. Memastikan kembali bahwa setiap bagian
yang perlu di isi sudah di isi dengan benar
dan tidak ada penulisan yang salah
3. Memastikan kembali bahwa obat yang telah
di serahkan kepada pihak keluarga untuk di
simpan sendiri diruangannya telah lengkap
dan berada di posisi serta tempat yang telah
sesuai
4. Mengucapkan terimakasih
19
PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDY PROFESI NERS
STIKES BINA SEHAT PPNI KAB. MOJOKERO
Hari / Tanggal :
Nama pasien / RM :
Ruangan :
Penanggung jawab :
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai.
ASPEK DILAKUKAN
PARAMETER KETERANGAN
PENILAIAN Ya Tidak
Tahap 1. Persiapan berkas dokumen
persiapan untuk sentalisasi obat
2. Katim telah meminta izin untuk
di lakukan sentralisasi obat
kepada kepala ruangan
3. Katim melakukan penkajian
terhadap keluhan yang
dirasakan pasien saat ini
4. Katim melakukan komunikasi
efektif dengan dokter
mengkonsultasikan terapi obat
yang akan di berikan pada
pasien
5. Dokter memberikan resep obat
yang harus di berkan pada
pasien
Tahap pra Katim menginformasikan kepada
interaksi anggota tim nya bahwa akan
dilakukan tindakan sentralisasi
obat
Tahap 1. Perawat mengucapkan salam
orientasi dan menjelaskan tujuan serta
manfaat dari sentralisasi obat.
2. Pasien/keluarga mengisi format
peersetujuan sentralisasi obat.
3. Pasien/keluarga menerima obat
untuk disimpan di ruang kamar
pasien sendiri yang sebelumnya
20
telah diperiksa kelengkapan
serta kecocokan daftar obat
yang telah ditebus pihak
keluaga oleh perawat sera
menerima tanda bukti serah
terima obat dari perawat.
4. Keluarga/ pasien menyimpan
obat yang telah diterima di
kotak obat.yang telah
disediakan
5. Perawat mendatangi pasien
setiap waktu jadwal pemberian
obat obat Perawat memberikan
obat ke pasien.
6. Perawat mengisi format
pemberian obat
Tahap Teknis pengisian format surat
pelaksanaan persetujuan sentralisasi obat
1. Nama, umur, jenis
kelamin, alamat dapat diisi
dengan nama pasien
sendiri, anak, istri, suami,
orang tua, dan lain-lain.
2. Nama Klien, Umur, Jenis
kelamin, alamat, no.reg
diisi sesuai dengan data
klien yang bersangkutan.
3. Ruangan diisi sesuai
tempat pasien dirawat.
4. Pengisian tanggal sesuai
dengan tanggal
pelaksanaan informed
consent.
5. Format ditandatangani
oleh perawat yang
menerangkan dan klien
yang menyetujui dilakukan
tindakan sentralisasi obat,
disertai para saksi-saksi.
Teknis Pengisian format
pemberian obat
1. Pengisian nama pasien,
No. Register, umur,
ruangan.
2. Kolom Nama obat diisi
sesuai dengan obat yang
diberikan sesuai dosis,dan
cara pemberian.
21
3. Kolom tanggal diisi
tanggal penerimaan obat,
secara vertikal begitu juga
pada kolom terima yaitu
jumlah obat yang diterima
dan ditulis nama terang
perawat dan keluarga yang
menerima.
4. Kolom pemakaian obat
diisi sesuai jam berapa
obat diberikan beserta
nama perawat.
5. Kolom sisa diisi oleh
perawat shift malam yaitu
jumlah obat yang masih
ada setelah pamberian
beserta nama perawat.
Teknis pengisian tanda bukti
serah terima obat (untuk
pasien)
1. Pengisian nama pasien,
umur, No. Registrasi
ruangan.
2. Kolom tanggal penerimaan
obat diisi sesuai dengan
tanggal serah terima obat.
3. Kolom nama obat, dosis
dan jumlah (sediaan) diisi
sesuai dengan nama obat,
frekuensi pemberian dan
jumlah yang diterima.
4. Kolom TT/Nama terang
yang menyerahkan disi
oleh keluarga/klien.
5. Kolom TT/Nama terang
yang menerima diisi oleh
perawat atau keluarga
yang menerima.
Tahap 1. Perawat memeriksa kembali
Terminasi lengkapan bukti berkakas
dokumen persetujuan sentralisasi
obat yang di isi oleh pihak pasien
atau keluarga dan perawat
dengan benar
2. Perawat memastikan kembali
bahwa setiap bagian yang perlu
di isi sudah di isi dengan benar
dan tidak ada penulisan yang
22
salah
3. Perawat.memastikan kembali
bahwa obat yang telah di
serahkan kepada pihak keluarga/
pasien untuk disimpan dan
dibawa di kamar pasien sendiri
telah lengkap dan berada di posisi
serta tempat yang telah sesuai
4. Perawat mengucapkan
terimakasih
5. Perawat primer dan kepala
ruangan mengecek kembali
kelengkapan bekas sentalisasi
obat
Sub Total
Total
Prosentase
Keterangan :
Cukup : 65-75%
Observer
( ... ........... )
23
PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDY PROFESI NERS
STIKES BINA SEHAT PPNI KAB. MOJOKERO
MEDICATION CHART
Pedoman Pengisian
24
PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDY PROFESI NERS
STIKES BINA SEHAT PPNI KAB. MOJOKERO
25
( ) ( )
NASKAH ROLE PLAY SENTRALISASI OBAT
Kamis,07 Aprl 2022 pukul 13.00. Tn. S adalah pasien baru di Ruang Rawat
Inap Lt.2 RS. Kamar Medika. Setelah pasien baru diterima di Ruang Rawat
Inap Lt.2 RS. Kamar Medika kemudian perawat ruang akan melaksanakan
kegiatan sentralisasi obat.
Karu (Fera) : iya selamat pagi Ns. Vera, ada apa ini Ns?
PP (Vera) : ini Ns, kita memiliki pasien baru Tn.S dengan diagnose
Thypoid + Vomiting dengan Riwayat PJK dan HT di
ruang Anggrek 11, yang tadi sudah dilakukan Penerimaan
Pasien Baru oleh Ns. Lulus, nah, sekarang saya akan
melakukan sentralisasi obat pasien baru, bagaimana
menurut Ns. Fera?
Karu (Fera) : baik Ns. Vera, saya setuju untuk dilakukan sentralisasi
obat pasien baru. Bagaimana tindakan pelaksanaan dan
keperluan instrumennya?
Karu (Fera) : baik Ns. Vera, saya rasa persiapannya sudah matang bias
dilakukan sekarang Ns.
26
and Farmasi, kesini.
PA (Alvin) : iya Ns. Vera Jadi yang harus saya lakukan sekarang apa
Ns?
Perawat asosiet Perawat primary dan Farmasi menuju ruang bangsal pasien
Kel Px (Fera) : iya sus, saya orang tua Nn.S, ada apa ya sus?
27
dan keluarga mengisi form lembar serah terima obat, lalu
perawat yang akan mengelola tentang pemberian obatnya.
Alur diruang Lt.2 pak dokter memberikan resep ke
farmasi, farmasi mengantar obat dan meletakkan obat di
dispensing (ruang penyimpanan obat) , farmasi melakukan
serah terima kepada perawat primer , setelah itu perawat
mengelola obat terkait pemberian obat. Jika obat tidak
tersedia obat difarmasi ruangan, maka bapak akan
menebus resep yang diberikan oleh dokter di farmasi luar
ruangan setelah itu diserahkan kepada perawat diruangan.
Perawat akan menyimpan obat dikamar obat/dispensing
dan akan dikelola untuk pemberian ke pasien.
Mungkindari farmasi dapat menambahkan?
Farmas (Lulus) : iya pak benar sekali, jadi saya jelaskan kembali ya pak,
mohon diperhatikan dengan baik dan jika ada yang kurang
dimengerti silahkan ditanyakan. Sesuai dengan Prosedur
Standart keselamatan dan kenyamanan pasien kami akan
melaksanakan Prosedur sentralisasi Obat pasien.
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh
obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan
pengelolaan sepenuhnya oleh perawat.
28
9. Mengeluarkan obat ( dari tempat penyimpanan)
terlalu banyak pada suatu waktu sehingga dipakai
berlebihan atau dicuri .
PA (Alvin) : baik pak mari saya bantu untuk mengisi berkas format
persetujuan. Ini berkasnya silahkan di baca terlebih
dahulu.
Kel Px (Fera) : baik pak..
29
Kel Px (Fera) : sudah Ns.
Farmasi (Lulus) : Ini obat untuk Tn.S dengan nomer register 16120611,
terapi infus Widabes 16 tpm, Injeksi Ceftriaxone 2 x II
Vial, Antrain 3x1 ampul, Geani 1x1 ampul. Dan untuk
obat oralnya dapat Netrokaf 1x1 (sesudah makan),
pantopum 1-0-0, sucralfat syr 3x1 sdm (sebelum makan),
Tevoflok 2x1/2 (sesudah makan), dan Tonicard 1x1
(sesudah makan)
PP (Vera) : Tunggu saya akan lihat terlebih dahulu daftar obat Tn.S
Farmasi (Lulus) : Ok
PP (Vera) : Ns, Lulus, ini obat untuk Tn.S nomer registrasi
., apakah
anda bisa membantu saya untuk memberikan obat ini ke
Nn.Y?
PA 1 (Lulus) : Ya baik Ns
PA 1 (Lulus) : Ok Ns
PA 1 (Lulus) : Permisi
Pasien : Ya sus
30
Pasien : Nama saya Tn.S
Pasien : Ya silahkan
Pasien : Adakah efek samping dari obat ini jika saya makan
bersama?
PA 1 (Lulus) : Sama-sama
Karu (Fera) : baik Ns. Vera, terima kasih sudah bekerja dengan baik
sesuai Standart operasional Prosedur.
31