Disusun Oleh:
Kelompok 2
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu melaksanakan peran perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat dan
mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat dengan benar.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mampu mengelola obat pasien: pemberian obat secara tepat dan benar sesuai dengan
prinsip 7B.
b. Menyeragamkan waktu pemberian obat oral dan injeksi serta mengamankan obat-obat
yang dikelola.
c. Meningkatkan kepatuhan klien terhadap program terapi.
d. Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap perawat dalam pengelolaan
sentralisasi obat.
e. Meningkatkan kepuasan klien dan keluarga terhadap asuhan keperawatan yang telah
diberikan.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Klien
1. Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan keperawatan.
2. Klien dapat terhindar dari resiko resistensi tubuh terhadap obat
1.3.2 Bagi Perawat
a. Tercapainya kepuasan kerja yang optimal.
b. Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang di konsumsi klien
c. Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada perawat
1.3.3 Bagi Institusi
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan sentralisasi obat
b. Terciptanya model asuhan keperawatan professional
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat di mana seluruh obat yang akan diberikan
kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat (Nursalam, 2013).
d. Obat Khusus
1. Obat disebut khusus apabila sediaan yang memiliki harga yang cukup mahal, memiliki
jadwal pemberian yang cukup sulit, memiliki efek samping yang cukup besar atau
hanya diberikan dalam waktu tertentu atau sewaktu saja.
2. Pemberian obat khusus dilakukan dengan menggunakan format pemberian obat oral/
injeksi khusus untuk obat tersebut dan dilakukan oleh perawat primer
3. Informasi yang diberikan kepada klien/keluarga meliputi nama obat, kegunaan obat,
waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab pemberian dan tempat obat,
sebaiknya diserahkan atau ditunjukkan kepada keluarga setelah pemberian obat.
Usahakan terdapat saksi dari keluarga pada saat pemberian obat
e. Pengembalian Obat
Bila klien pulang atau pindah ruangan dan obat masih sisa maka obat dikembalikan
kepada klien/keluarga dengan ditanda tangani oleh klien/keluarga serta tanggal dan waktu
penyerahan.
2.4 Diagram Alur Pelaksanaan Sentralisasi Obat
DOKTER
PENDEKATAN PERAWAT
KELUARGA/ PASIEN
FARMASI/ APOTIK
Surat Persetujuan
sentralisasi obat dari
KELUARGA/ PASIEN perawat
PENGATURAN / PENGELOLAAN
OLEH PERAWAT
BAB 3
RENCANA KEGIATAN
3.3 Metode
a. Pengawasan nama obat, jumlah, rencana pemakaian, penerimaan dan pemberian obat
sesuai denga identitas pasien dan di catat dalam buku serah terima obat.
b. Pengawasan dan pencatatan nama obat, dosis, frekuensi, jadwal, dan jam pemberian obat,
dan jenis pemberiaan obat atau injeksi sesuai identitas pasien pada format kontrol dan
pemakaian obat.
3.4 Media
a. Lembar/ format pasien masuk RS
b. Status pasien
c. Nursing kit
d. Kotak penyimpanan obat
e. Lembar persetujuan sentralisasi obat
f. Lembar serah terima obat
g. Format pemberian obat
3.5 Instrument
a. Informed Consent pengelolaan sentralisasi obat.
b. Format kontrol dan pemakaian obat.
c. Lemari dan kotak sentralisasi obat.
3.6 Pelaksanaan
a. Hari/ Tanggal :
b. Tempat : Ruang Multazam RSU Aisyiyah Ponorogo
3.7 Peserta
3.8 Pengorganisasian
a. Kepala Ruangan :-
b. Perawat Primer :-
c. Perawat Associate : -
3.9 Mekanisme kegiatan
PETUNJUK TEKNIS
PENGISIAN PERSETUJUAN SENTRALISASI OBAT
1. Persetujuan sentralisasi obat dapat di isi oleh klien, istri, suami, anak, atau keluarga terdekat.
2. Sebelumnya surat perseyujuan tersebut dibaca dan di isi sesuai permintaan.
3. Diisi dengan nama, umur, alamat keluarga.
4. Setelah itu di tuis nama, umur, alamat, ruang rawat klien.
5. Mencoret salah satu kata “setuju/tidak setuju” untuk dilakukan sentralisasi obat.
6. Di pojok kanan bawah di tulis tanggal, bulan, tahun membuat persetujuan dan di tanda tangani
oleh pembuatan persetujuan.
7. Di pojok kiri bawah di tanda tangani oleh perawat primer.
8. Dilengkapi dengan saksi-saksi dari pihak keluarga dan perawat.
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT
Ponorogo,……………........
Perawat yang Menerangkan Menyetujui
(………………………….) (………………………….)
Saksi 1 :…………………(….........................)
Saksi 2 :…………………(.............................)
PETUNJUK TEKNIS
PENGISIAN FORMAT SERAH TERIMA OBAT
1. Pengisian format penyerahan obat klien dilakukan pada semua klien yang mendapat terapi
obat oral atau injeksi atau pada klien yang mendapat resep obat baru
2. Pengisian nomer adalah merupakan nomor urut yang dimulai dari nomer satu dan seterusnya
3. Pengisian pada kolom tanggal dan jam disesuaikan dengan tanggal pada saat penyerahan obat
4. Kolom nama obat diisi dengan nama obat klien
5. Kolom dosis dan cara pemberian diiisi sesuai pesanan dokter
6. Kolom rute obat diisi sesuai rute yang diberikan contoh (IV,IM,ORAL)
7. Kolom jumlah obat yang diserahkan ditulis sesuai jumlah obat yang diterima perawat
8. Kolom tanda tangan perawat diisi oleh perawat primer yang bertanggung jawab saat
dilakukkan penyerahan obat (sesuai sift) atau perawat associate yang mendapat pendelegasian
dari perawat primer
9. Kolom nama dokter diisi sesuai dengan nama dokter yang menginstruksikan / yang
member resep.
Format Serah Terima Obat
Umur : No Reg :
PETUNJUK TEKNIS
PENGISIAN DAFTAR PEMBERIAN OBAT
a. Evaluasi
1) Struktur
Proses sentralisasi obat di pimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh
perawat primer dan perawat associate yang bertugas. Perawat primer beserta dengan
perawat associate melaksanakan pengelolaan obat yang difasilitasi oleh
Karu,ditempat penyimpanan obat. Dan selanjutnya perawat primer melaporkan
kegiatan pengelolaan obat pada Kepala ruangan yang bertempat di ruang nurse
station. Isi pengelolaan obat mencakup jumlah obat, jenis obat dan dosis obat yang
akan diberikan pada pasien.
3) Hasil
b) Tempat penyimpanan obat sudah memadai dan tertata rapi di ruang Nurse
Station
c) Prinsip One day dosis sudah dilakukan di Ruang Multazam
a) Faktor Pendukung
b) Faktor Penghambat
Belum adanya surat persetujuan untuk dilakukan sentralisasi obat sehingga belum
memenuhi setandart yang ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Gillies, 1989. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem. Edisi Terjemahan. Alih
Bahasa Dika Sukmana Dkk. Jakarta