Disusun oleh:
Kelompok 4:
1. Latar Belakang
Tuntutan kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai suatu
fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada harus
bersifarus bersifatat kondusif dengan belajar banyak langkah-langkah konkrit
dalam pelaksanaanya (Nursalam, 2015), salah satunya dalam penggunaan
obat. Penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai kerugian
pada pasien. Resistensi tubuh terhadap obat dan resiko resistensi kuman
penyakit dapat terjadi manakala konsumsi obat oleh penderita tidak terkontrol
dengan baik. Kerugian lain yang bisa terjadi adalah terjadinya kerusakan
organ tubuh atau timbulnya efek samping obat yang tidak diharapkan. Selain
itu penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan kerugian pasien
secara ekonomi
Teknik pengelolaan secara sentralisasi merupakan pengelolaan obat
dimana seluruh obat yang akan diberikan pada pasien diserahkan sepenuhnya
kepada perawat. Pengeluaran dan pembagian obat juga sepenuhnya dilakukan
oleh perawat.
Kegiatan sentralisasi obat meliputi pembuatan strategi persiapan
sentralisasi obat, persiapan sarana yang dan membuat petunjuk teknis
penyelenggaraan sentralisasi obat serta pendokumentasian hasil pelaksanaan
sentralisasi obat. Kontroling penggunaan obat dan konsumsi obat merupakan
salah satu peran perawat ,oleh karena itu pengontrolan obat bagi pasien perlu
ditingkatkan lagi sehingga resiko-resiko penyimpangan dapat diminimalisir.
Dalam praktek manajemen ini kami melaksanakan sentralisasi obat injeksi dan
obat oral.
2. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Mampu melaksanakan peran perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat
dan mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat dengan benar.
2.2 Tujuan Khusus
2.2.1 Mampu mengelola obat pasien : pemberian obat secara tepat dan
benar sesuai dengan prinsip 5 T + 1 W
2.2.2 Menyeragamkan waktu pemberian obat oral dan injeksi serta
mengamankan obat-obat yang dikelola.
2.2.3 Meningkatkan kepatuhan klien terhadap program terapi.
2.2.4 Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap perawat
dalam pengelolaan sentralisasi obat.
2.2.5 Meningkatkan kepuasan klien dan keluarga terhadap asuhan
keperawatan yang telah diberikan
3. Manfaat
3.1 Bagi Klien
Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan
keperawatan.
Klien dapat terhindar dari resiko resistensi tubuh terhadap obat
3.2 Bagi Perawat
Tercapainya kepuasan kerja yang optimal.
Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang di konsumsi
klien
Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada perawat
3.3 Bagi Institusi
Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan sentralisasi obat
Terciptanya model asuhan keperawatan professional
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Sentralisasi obat (tehnik pengelolaan obat penuh) adalah pengelolaan obat
dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan
sepenuhnya kepada perawat, pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya
dilakukan oleh perawat (Nursalam, 2015).
2.4 Pelaksanaan
Kegiatan sentralisasi obat dilaksanakan pada minggu kedua sampai
dengan minggu ketiga selama mahasiswa praktek di ruang dahlia . Ruangan
yang digunakan dalam mengelola sentralisasi obat adalah ruang nurse station
dan ruang perawatan. Metode yang digunakan adalah pendekatan secara
langsung dengan klien dan keluarga dengan komunikasi terapeutik untuk
meyakinkan klien agar bersedia mengikuti pengelolaan sentralisasi obat
3.1 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Selasa, 7 Maret 2023
Pukul : 11.00
Lama Kegiatan : 20 menit
Pelaksana : Karu, Katim, PP
Sasaran : Keluarga/pasien
Tempat : IRNA Dahlia
3.2 Media
1. Buku sentralisasi obat
2. Format kontrol dan pemakaian
3.3 Metode
1. Pengawasan dan pencatatan nama obat, jumlah, rencana pemakaian,
penerima dan pemberi obat sesuai dengan identitas pasien dan dicatat
dalam buku serah terima
2. Pengawasan dan pencatatan nama obat, dosis, frekuensi dan jadwal jam
pemberian, jenis obat oral atau injeksi, sesuai dengan identitas pasien pada
format control dan pemakaian obat.
3.4 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Mohamad Efendi Samsudin
Katim : Elen Frasiela Esferen
Perawat pelaksana : Gempita Mahendra
Pembimbing Akademik : Amita Audilla S.Kep,.Ners,.M.Kep
Pembimbing Klinik : Ninik Savitri S.Kep,.Ners
3.5 Metode
Pengawasan nama, jumlah, rencana pemakaian, penerima, dan pemberi
obat sesuai dengan identitas pasien dan dicatat dalam buku serah terima
obat.
Pengawasan dan pencatatan nama obat, dosis, frekuensi, jadwal dan jam
pemberian obat, jenis pemberian obat oral atau injeksi, sesuai dengan
identitas pasien pada format kontrol dan pemakaian obat.
3.6 Instrumen
Dokumen Farmasi Obat (DFO).
Buku sentralisasi obat.
- Format serah terima obat
- Format pemberian obat oral.
- Format pemberian obat injeksi
Lemari obat sentralisasi obat.
DOKTER
FARMASI/
APOTEK
KLIEN / KELUARGA
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
KEGIATAN SENTRALISASI OBAT
Struktur Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Gempita Mahendra
Kepala ruangan : Mohamad Efendi Samsudin
Katim : Elen Frasiela Esferen
PP : Gempita Mahendra
Kriteria Hasil
Hasil yang diharapkan adalah :
1. Klien dapat mempercayakan pengaturan dan pemberian obat kepada
petugas.
2. Mampu mengelola obat klien dengan tepat dan benar.
3. Meningkatkan kepatuhan klien terhadap program terapi.
4. Klien dan keluarga merasa puas dengan pengelolaan sentralisasi obat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Persetujuan sentralisasi obat dapat diisi oleh klien, istri, suami, anak, atau
keluarga terdekat
2. Sebelumnya surat persetujuan tersebut dibaca dan diisi sesuai permintaan
3. Diisi dengan nama, umur, alamat keluarga.
4. Setelah itu ditulis nama, umur, alamat, ruang rawat klien
5. Mencoret salah satu kata “ setuju / tidak setuju “ untuk dilakukan
sentrakisasi obat.
6. Dipojok kanan bawah ditulis tanggal, bulan, tahun membuat persetujuan
dan ditandatangani oleh pembuat persetujuan.
7. Dipojok kiri bawah ditandatangani oleh perawat primer.
8. Dilengkapi dengan saksi saksi dari pihak keluarga dan perawat.
SURAT PERSETUJUAN
DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT
Saksi-saksi
1. .....................................
2. .....................................
PETUNJUK TEKNIS
PENGISIAN FORMAT SERAH TERIMA OBAT
1. Pengisian format penyerahan obat klien dilakukan pada semua klien yang
mendapat terapi obat oral/ injeksi atau pada klien yang mendapat resep
obat baru.
2. Pengisian no. adalah merupakan nomor urut yang dimulai dari no.1 dan
seterusnya.
3. Pengisian pada kolom tanggal dan jam disesuaikan dengan tanggal pada
saat pelaksanaan penyerahan obat.
4. Kolom nama obat diisi dengan nama obat klien.
5. Kolom dosis dan cara pemberian diisi sesuai pesanan dokter.
6. Kolom rute obat diisi sesuai rute yang diberikan, contoh IV, IM, oral
7. Kolom jumlah obat yang di serahkan ditulis sesuai dengan jumlah obat
yang diterima perawat.
8. Kolom tanda tangan perawat diisi oleh perawat primer yang bertanggung
jawab saat dilakukan penyerahan obat (sesuai shiff) atau perawat associate
yang mendapat pendelegasian dari perawat primer.
9. Kolom tanda tangan klien/keluarga diisi oleh klien/keluarga yang
menyerahkan obat.
10. Kolom nama dokter diisi sesuai dengan nama dokter yang
menginstruksikan/ memberi resep.
11. Kolom ketergantungan diisi dengan batas waktu obat tersebut habis.
PETUNJUK TEKNIS
PENGISIAN DAFTAR PEMBERIAN OBAT
1. Pengisian nama pasien, umur, kamar/bed dan no. register, diagnosa medis.
2. Kolom nama obat dan dosis ( misal : 10 mg, 100 mg, 500 mg, dst ), jumlah
obat, rute (IM.IV, oral,dll), waktu pemberian disesuaikan dengan daftar
pemberian obat.
3. Pengisian pada kolom tanggal disesuaikan dengan tanggal pada saat
pemberian obat.
4. Kolom dosis diisi sesuai dengan pesanan dokter.
5. Kolom nama diisi oleh perawat yang memberikan obat sesuai dengan
waktu pada pemberian obat, diberi garis miring dan ditandatangani.ss
LEMBAR SERAH TERIMA OBAT
DI RUANG DAHLIA