Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL SENTRALISASI OBAT

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM


PROFESI NERS STIKES HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
DI IRNA DAHLIA RSUD DR. ISKAK TULUNGAGUNG

Disusun oleh:
Kelompok 4:

1. Achmad Dhorifu Arfaq A3R22001


2. Dinda Ayu Lestari A3R22019
3. Elen Frasiela Esferen A3R22027
4. Esti Yuli Lestari A3R22028
5. Gempita Mahendra A3R22034
6. Kiki Fajar Nurhidayah A3R22044
7. Melina Fitriani A3R22049
8. Mohamad Efendi Samsudin A3R22051
9. Ricka Anggi Pramesti A3R22066
10. Wahyu Eka Wulandari A3R22078
11. Wanda Nur Sabrina A3R22079

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


ILMU KEPERAWATAN STIKES HUTAMA ABDI HUSADA
TULUNGAGUNG TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Tuntutan kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai suatu
fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada harus
bersifarus bersifatat kondusif dengan belajar banyak langkah-langkah konkrit
dalam pelaksanaanya (Nursalam, 2015), salah satunya dalam penggunaan
obat. Penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai kerugian
pada pasien. Resistensi tubuh terhadap obat dan resiko resistensi kuman
penyakit dapat terjadi manakala konsumsi obat oleh penderita tidak terkontrol
dengan baik. Kerugian lain yang bisa terjadi adalah terjadinya kerusakan
organ tubuh atau timbulnya efek samping obat yang tidak diharapkan. Selain
itu penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan kerugian pasien
secara ekonomi
Teknik pengelolaan secara sentralisasi merupakan pengelolaan obat
dimana seluruh obat yang akan diberikan pada pasien diserahkan sepenuhnya
kepada perawat. Pengeluaran dan pembagian obat juga sepenuhnya dilakukan
oleh perawat.
Kegiatan sentralisasi obat meliputi pembuatan strategi persiapan
sentralisasi obat, persiapan sarana yang dan membuat petunjuk teknis
penyelenggaraan sentralisasi obat serta pendokumentasian hasil pelaksanaan
sentralisasi obat. Kontroling penggunaan obat dan konsumsi obat merupakan
salah satu peran perawat ,oleh karena itu pengontrolan obat bagi pasien perlu
ditingkatkan lagi sehingga resiko-resiko penyimpangan dapat diminimalisir.
Dalam praktek manajemen ini kami melaksanakan sentralisasi obat injeksi dan
obat oral.

2. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Mampu melaksanakan peran perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat
dan mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat dengan benar.
2.2 Tujuan Khusus
2.2.1 Mampu mengelola obat pasien : pemberian obat secara tepat dan
benar sesuai dengan prinsip 5 T + 1 W
2.2.2 Menyeragamkan waktu pemberian obat oral dan injeksi serta
mengamankan obat-obat yang dikelola.
2.2.3 Meningkatkan kepatuhan klien terhadap program terapi.
2.2.4 Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap perawat
dalam pengelolaan sentralisasi obat.
2.2.5 Meningkatkan kepuasan klien dan keluarga terhadap asuhan
keperawatan yang telah diberikan

3. Manfaat
3.1 Bagi Klien
 Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan
keperawatan.
 Klien dapat terhindar dari resiko resistensi tubuh terhadap obat
3.2 Bagi Perawat
 Tercapainya kepuasan kerja yang optimal.
 Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang di konsumsi
klien
 Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada perawat
3.3 Bagi Institusi
 Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan sentralisasi obat
 Terciptanya model asuhan keperawatan professional
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian
Sentralisasi obat (tehnik pengelolaan obat penuh) adalah pengelolaan obat
dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan
sepenuhnya kepada perawat, pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya
dilakukan oleh perawat (Nursalam, 2015).

2.2 Tujuan Pengelolaan Obat


Tujuan penggelolaan obat adalah menggunakan obat secara bijaksana dan
menghindari pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien
dapat terpenuhi.
Hal-hal berikut ini adalah beberapa alasan yang paling sering mengapa
obat perlu disentralisasikan.
1. Memberikan bermacam-macam obat untuk satu pasien
2. Menggunakan obat yang mahal dan bermerk, padahal obat standar
yang lebih murah dengan mutu yang terjamin memiliki efektifitas dan
keamanan yang sama.
3. Meresepkan obat sebelum diagnosis pasti dibuat hanya untuk mencoba
4. Menggunakan dosis yang lebih besar dari pada yang diperlukan
5. Memberikan obat kepada pasien yang tidak mempercayainya, dan
yang akan membuang atau lupa untuk minum.
6. Memesan obat lebih daripada yang dibutuhkan, sehingga banyak yang
tersisa sesudah batas kadaluarsa.
7. Tidak menyediakan lemari es, sehingga vaksin dan obat menjadi tidak
efektif.
8. Meletakkan obat ditempat yang lembab, terkena cahaya atau panas
9. Mengeluarkan obat (dari tempat penyimpanan) terlalu banyak pada
suatu waktu sehingga dipakai berlebihan atau dicuri
2. 3 Pengorganisasian Peran
1. Kepala Ruangan
 Memberikan perlindungan pada pasien terhadap tindakan
malpraktek.
 Memotivasi klien untuk mematuhi program terapi.
 Menilai kepatuhan klien terhadap program terapi.
2. Perawat Primer
 Menjelaskan tujuan dilaksanakannya sentralisasi obat.
 Menjelaskan manfaat dilaksanakannya sentralisasi obat.
 Melakukan tindakan kolaborasi dalam pelaksanaan program terapi.
3. Perawat Associate
Melakukan pencatatan dan kontrol terhadap pemakaian obat selama klien
dirawat.

2.4 Pelaksanaan
Kegiatan sentralisasi obat dilaksanakan pada minggu kedua sampai
dengan minggu ketiga selama mahasiswa praktek di ruang dahlia . Ruangan
yang digunakan dalam mengelola sentralisasi obat adalah ruang nurse station
dan ruang perawatan. Metode yang digunakan adalah pendekatan secara
langsung dengan klien dan keluarga dengan komunikasi terapeutik untuk
meyakinkan klien agar bersedia mengikuti pengelolaan sentralisasi obat

2.5 Tehnik Pengelolaan Sentralisasi Obat


Teknik pengelolaan sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana
seluruh obat yang diberikan kepada pasien baik obat oral maupun obat injeksi
diserahkan sepenuhnya kepada perawat. Penanggung jawab pengelolaan obat
adalah kepala ruangan yang secara operasional dapat didelegasikan kepada
staf yang ditunjuk. Pengeluaran dan pembagian obat tersebut dilakukan oleh
perawat dimana pasien atau keluarga wajib mengetahui dan ikut serta
mengontrol penggunaan obat tersebut
2.6 Penerimaan obat
Obat yang telah diresepkan dan dibeli oleh keluarga pasien diserahkan
kepada perawat disertai dengan lembar serah terima obat yang mana
sebelumnya mengisi dan menandatangani surat persetujuan sentralisasi
obat (Informed Consent).
a. Perawat menuliskan nama klien, nomor registrasi, jenis obat, jumlah dan
sediaan obat (bila perlu) dalam format serah terima obat dan diketahui
atau ditandatangani oleh klien / keluarga, format serah terima obat
selanjutnya dibawa oleh klien/ keluarga. Keluarga akan diberikan
penjelasan kapan obat tersebut akan habis.
b.Obat yang telah diserahkan oleh klien / keluarga selanjutnya disimpan
perawat di dalam kotak obat.
2.7 Pembagian obat
a. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya dicatat dalam format
pemberian obat oral/ injeksi.
b. Obat-obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh
perawat dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam format
pemberian obat oral/ injeksi dengan terlebih dahulu dicocokkan
dengan terapi yang diinstruksi dokter (status rekam medik / RM ).
c. Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat,
keguanaan obat, jumlah obat, dan efek samping obat. Usahakan tempat
obat kembali ke perawat setelah obat dikonsumsi oleh klien dan
observasi adanya efek samping setelah minum obat
d. Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap shift oleh petugas
yang ditunjuk dan didokumentasikan dalam buku masuk obat. Obat
yang hampir habis akan diinformasikan kepada pasien / keluarga dan
kemudian dimintakan kepada dokter penanggung jawab klien.
2.8 Penambahan Obat Baru
a. Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis atau jadwal
pemberian obat, maka informasi ini akan dimasukkan dalam format
pemberian obat oral/ injeksi.
b. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja), maka
dokumentasi dilakukan pada format pemberian obat oral / injeksi.
2.9 Obat Khusus
a. Obat disebut khusus apabila sediaan yang memiliki harga yang cukup
mahal, memiliki jadwal pemberian yang cukup sulit, memiliki efek
samping yang cukup besar atau hanya diberikan dalam waktu tertentu
atau sewaktu saja.
b. Pemberian obat khusus dilakukan dengan menggunakan format
pemberian obat oral/ injeksi khusus untuk obat tersebut dan dilakukan
oleh perawat primer
c. Informasi yang diberikan kepada klien/keluarga meliputi nama obat,
kegunaan obat, waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab
pemberian dan tempat obat, sebaiknya diserahkan atau ditunjukkan
kepada keluarga setelah pemberian obat. Usahakan terdapat saksi dari
keluarga pada saat pemberian obat
3.0 Pengembalian Obat
Bila klien pulang atau pindah ruangan dan obat masih sisa maka obat
dikembalikan kepada klien/keluarga dengan ditanda tangani oleh
klien/keluarga serta tanggal dan waktu penyerahan.
BAB III
RENCANA KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Selasa, 7 Maret 2023
Pukul : 11.00
Lama Kegiatan : 20 menit
Pelaksana : Karu, Katim, PP
Sasaran : Keluarga/pasien
Tempat : IRNA Dahlia

3.2 Media
1. Buku sentralisasi obat
2. Format kontrol dan pemakaian

3.3 Metode
1. Pengawasan dan pencatatan nama obat, jumlah, rencana pemakaian,
penerima dan pemberi obat sesuai dengan identitas pasien dan dicatat
dalam buku serah terima
2. Pengawasan dan pencatatan nama obat, dosis, frekuensi dan jadwal jam
pemberian, jenis obat oral atau injeksi, sesuai dengan identitas pasien pada
format control dan pemakaian obat.

3.4 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Mohamad Efendi Samsudin
Katim : Elen Frasiela Esferen
Perawat pelaksana : Gempita Mahendra
Pembimbing Akademik : Amita Audilla S.Kep,.Ners,.M.Kep
Pembimbing Klinik : Ninik Savitri S.Kep,.Ners
3.5 Metode
 Pengawasan nama, jumlah, rencana pemakaian, penerima, dan pemberi
obat sesuai dengan identitas pasien dan dicatat dalam buku serah terima
obat.
 Pengawasan dan pencatatan nama obat, dosis, frekuensi, jadwal dan jam
pemberian obat, jenis pemberian obat oral atau injeksi, sesuai dengan
identitas pasien pada format kontrol dan pemakaian obat.

3.6 Instrumen
 Dokumen Farmasi Obat (DFO).
 Buku sentralisasi obat.
- Format serah terima obat
- Format pemberian obat oral.
- Format pemberian obat injeksi
 Lemari obat sentralisasi obat.

3.7 Mekanisme Kegiatan


NO KEGIATAN TEMPAT WAKTU
PP ke KARU :
 Katim melapor KARU bahwa pasien
lama/baru yang mendapatkan obat baru Nurse
1 5 menit
belum disentralisasikan. Station
 KARU menyetujui Katim untuk
melaksanakan sentralisasi obat
2  KARU, Katim dan PP ke kamar pasien Kamar 10 menit
untuk melaksanakan sentralisasi obat Pasien
 KARU memberi salam pada klien /keluarga
dan mempersilahkan Katim untuk
menjelaskan sentralisasi obat
 Katim menjelaskan tentang sentralisasi obat
(inform consent, format serah terima).
KARU memberi kesempatan keluarga untuk
bertanya
 Keluarga menandatangani
persetujuan sentralisasi obat
 Katim dan keluarga menghitung jumlah
obat dibantu PP kemudian
didokumentasikan.
 KARU, Katim dan PP kembali ke Nurse
Station sambil membawa obat-obat yang
sudah disentralkan.
 Katim dan PP menyiapkan obat sesuai
program terapi : Nurse
3 5 menit
 obat oral Station
 obat injeksi
KARU mengecek kembali kelengkapan
Nurse
4 dokumentasi, inform consent, dan memberikan 5 menit
Station
reward kepada Katim dan PP.
Alur Pelaksanaan Sentralisasi Obat

DOKTER

FARMASI/
APOTEK

Surat Persetujuan KLIEN/


Sentralisasi KELUARGA
Pendekatan
KLIEN
Obat dari Perawat Perawat
KLIEN/ KELUARGA
*Lembar serah Terima
Obat Buku serah terima/
Masuk obat
PP / PERAWAT YANG
MENERIMA

PENGATURAN DAN PENGELOLAAN


OLEH PERAWAT

KLIEN / KELUARGA

Keterangan :

: Garis Komando
: Garis Koordinasi
KEGIATAN SENTRALISASI OBAT

Penanggung Jawab : ..................................................

Tujuan : Mampu melaksanakan peran perawat primer dalam


pengelolaan sentralisasi obat dan mendokumentasikan
hasil pengelolaan sentralisasi obat dengan benar.
Rencana Strategi :
1. Melakukan persiapan sentralisasi obat meliputi informed consent, format
serah terima obat dan format pemberian obat oral/ injeksi.
2. Melaksanakan sentralisasi obat berkolaborasi dengan dokter dan bagian
farmasi.
3. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pengelolaan sentralisasi obat.
Pelaksanaan
Hari : Selasa
Tanggal : 7 Maret 2023
Pelaksana : Kepala ruangan yang diserahkan dan didelegasikan
kepada staff yang ditunjuk (Katim).
Tempat : Ruang Dahlia RSUD DR Iskak
Pembimbing Akademik : Amita Audilla S.Kep,.Ners,.M.Kep
Pembimbing Klinik : Ninik Savitri S.Kep,.Ners

Struktur Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Gempita Mahendra
Kepala ruangan : Mohamad Efendi Samsudin
Katim : Elen Frasiela Esferen
PP : Gempita Mahendra
Kriteria Hasil
Hasil yang diharapkan adalah :
1. Klien dapat mempercayakan pengaturan dan pemberian obat kepada
petugas.
2. Mampu mengelola obat klien dengan tepat dan benar.
3. Meningkatkan kepatuhan klien terhadap program terapi.
4. Klien dan keluarga merasa puas dengan pengelolaan sentralisasi obat.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam,2015, Menejemen Keperawatan : aplikasi Dalam praktek


Keperawatan Proffesional,Salemba Medika,Jakarta.
Nursalam,2015.Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan praktek.
Salemba Medika, Jakarta
PETUNJUK TEKNIS

PENGISIAN PERSETUJUAN SENTRALISASI OBAT

1. Persetujuan sentralisasi obat dapat diisi oleh klien, istri, suami, anak, atau
keluarga terdekat
2. Sebelumnya surat persetujuan tersebut dibaca dan diisi sesuai permintaan
3. Diisi dengan nama, umur, alamat keluarga.
4. Setelah itu ditulis nama, umur, alamat, ruang rawat klien
5. Mencoret salah satu kata “ setuju / tidak setuju “ untuk dilakukan
sentrakisasi obat.
6. Dipojok kanan bawah ditulis tanggal, bulan, tahun membuat persetujuan
dan ditandatangani oleh pembuat persetujuan.
7. Dipojok kiri bawah ditandatangani oleh perawat primer.
8. Dilengkapi dengan saksi saksi dari pihak keluarga dan perawat.
SURAT PERSETUJUAN
DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : L / P *)
Umur :
Alamat :

Adalah istri / anak / orang tua *) dari pasien :


Nama :
Umur :
Alamat :
Ruang :
No. Reg. :
Menyatakan setuju/tidak setuju *) untuk dilakukan sentralisasi obat,,
dengan prosedur sebagai berikut :
 Pasien/keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja sama dalam
pengelolaan sentralisasi obat
 Setiap ada resep dari dokter diserahkan dahulu kepada perawat yang bertugas
saat itu
 Obat dari apotik diserahkan kepada perawat
 Nama obat, dosis, jumlah yang diterima akan dicatat dalam buku serah terima
dan ditandatangani oleh keluarga / pasien dan perawat yang menerima.
 Obat akan disimpan di kantor perawatan
 Setiap hari perawat membagi obat sesuai dosis atau aturan minum dan
diberikan pada pasien.
 Bila pasien pulang dan obat masih ada atau belum habis sisa obat akan
diberikan pada pasien/keluarga
Demikian persetujuan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
Tulungagung, 7 Maret 2023
Perawat Primer keluarga pasien

Saksi-saksi

1. .....................................
2. .....................................
PETUNJUK TEKNIS
PENGISIAN FORMAT SERAH TERIMA OBAT

1. Pengisian format penyerahan obat klien dilakukan pada semua klien yang
mendapat terapi obat oral/ injeksi atau pada klien yang mendapat resep
obat baru.
2. Pengisian no. adalah merupakan nomor urut yang dimulai dari no.1 dan
seterusnya.
3. Pengisian pada kolom tanggal dan jam disesuaikan dengan tanggal pada
saat pelaksanaan penyerahan obat.
4. Kolom nama obat diisi dengan nama obat klien.
5. Kolom dosis dan cara pemberian diisi sesuai pesanan dokter.
6. Kolom rute obat diisi sesuai rute yang diberikan, contoh IV, IM, oral
7. Kolom jumlah obat yang di serahkan ditulis sesuai dengan jumlah obat
yang diterima perawat.
8. Kolom tanda tangan perawat diisi oleh perawat primer yang bertanggung
jawab saat dilakukan penyerahan obat (sesuai shiff) atau perawat associate
yang mendapat pendelegasian dari perawat primer.
9. Kolom tanda tangan klien/keluarga diisi oleh klien/keluarga yang
menyerahkan obat.
10. Kolom nama dokter diisi sesuai dengan nama dokter yang
menginstruksikan/ memberi resep.
11. Kolom ketergantungan diisi dengan batas waktu obat tersebut habis.
PETUNJUK TEKNIS
PENGISIAN DAFTAR PEMBERIAN OBAT

1. Pengisian nama pasien, umur, kamar/bed dan no. register, diagnosa medis.
2. Kolom nama obat dan dosis ( misal : 10 mg, 100 mg, 500 mg, dst ), jumlah
obat, rute (IM.IV, oral,dll), waktu pemberian disesuaikan dengan daftar
pemberian obat.
3. Pengisian pada kolom tanggal disesuaikan dengan tanggal pada saat
pemberian obat.
4. Kolom dosis diisi sesuai dengan pesanan dokter.
5. Kolom nama diisi oleh perawat yang memberikan obat sesuai dengan
waktu pada pemberian obat, diberi garis miring dan ditandatangani.ss
LEMBAR SERAH TERIMA OBAT
DI RUANG DAHLIA

Nama Pasien : No. Kamar :


Umur : No. Reg. :
N Tanggal Nama Obat Jml TTD / TTD/ Keterangan
o. nama terang nama terang
keluarga perawat

Anda mungkin juga menyukai