Anda di halaman 1dari 27

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HAMIL RESIKO RENDAH


“ PENCEGAHAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) DAN ASUPAN GIZI IBU
HAMIL”
DI PUSKESMAS JANTI, KOTA MALANG

Dosen Pengampu:

Didien Ika Setyarini, S.Si.T ,M.Keb

Disusun Oleh :

Sabrina Maharani Artamevia

P17310214055

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN MALANG

TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


HAMIL RESIKO RENDAH
“PENCEGAHAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) DAN ASUPAN GIZI
PADA IBU HAMIL”
DI PUSKESMAS JANTI MALANG

Malang, 20 Mei 2023

Mahasiswa

Sabrina Maharani Artamevia

NIM: P17310214055

Preseptor Klinik Preseptor Akademik

Agustin Mushari S., A.Md.Keb Didien Ika Setyarini, S.Si.T ,M.Keb


NIP.198108082009032006
NIP. 197212102002122001
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

A. IDENTITAS SAP

Topik : Pencegahan Kekurangan Energy Kronis (KEK) Dan Asupan Gizi

Pada Ibu Hamil


Sasaran : Ibu Hamil
Penyuluh : Sabrina Maharani Artamevia
Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Mei 2023
Pukul : 08.30
Waktu : 30 Menit
Tempat : Puskesmas Janti
B. TUJUAN

A. Tujuan Intruksi Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan kekurangan energi


kalori dan asupan gizi pada kehamilan selama 30 menit, sasaran diharapkan mampu
memahami tentang pencegahan kekurangan energi kalori dan asupan gizi pada
kehamilan.

B. Tujuan Instruksi Khusus

1. Memahami tentang pengertian kekurangan energi kalori pada kehamilan


2. Memahami tentang tanda dan gejala kekurangan energi kalori pada kehamilan
3. Memahami tentang dampak yang ditimbulkan dari kekurangan energi kalori
pada kehamilan
4. Memahami tentang asupan makanan seimbang untuk kehamilan
5. Mengidentifikasikan pencegahan pada kekuranagan energi kalori pada
kehamilan
C. MATERI

1. Pengertian kekurangan energi kalori pada kehamilan


2. Tanda dan gejala kekurangan energi kalori pada kehamilan
3. Pencegahan kekurangan energi kalori pada kehamilan
4. Dampak yang ditimbulkan dari kekurangan energi kalori pada kehamilan
5. Kebutuhan nutrisi pada kehamilan
6. Pengobatan kekurangan energi pada kehamilan
D. KEGIATAN PENYULUHAN

Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Mei 2023

Pukul : 08.30

Kegiatan
No. Penyuluhan Sasaran Waktu
1.Pendahuluan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam 5 menit
2. Memperkenalkan diri 2. Ibu memperhatikan dan
3. Menjelaskan maksud dan mendengarkan
tujuan 3. Ibu mendengarkan dan
memahami

2. Peyajian Pencegahan KEK pada ibu 1. Ibu mendengarkan dan 20


hamil memperhatikan.
1. Pengertian KEK pada ibu 2. mengajukan pertanyaan
hamil terkait materi yang kurang
2. Faktor-faktor yang dipahami.
mempengaruhi KEK pada
ibu hamil
3. Tanda dan gejala KEK
pada ibu hamil
4. Dampak yang
ditimbulkan KEK pada ibu
hamil
5. Cara pencegahan KEK
pada ibu hamil

Asupan gizi pada ibu hamil


1.Pengertian gizi seimbang
pada ibu hamil
2.Kebutuhan gizi seimbang
untuk ibu hamil
3.Pengaruh gizi pada
kehamilan
4.Bahan makanan yang
harus dihindari,dibatasi oleh
ibu hamil dan perlu untuk
dikonsumsi oleh ibu hamil
5.Klasifikasi gizi seimbang
pada ibu hamil

3.Penutup 1. Merangkum atau 1. Ibu menyimak 5 menit


menyimpulkan serangkaian rangkuman yang
kegiatan yang telah dipaparkan
dilakukan 2. Ibu mendengarkan dan
3. Foto Bersama mengerjakan Posttest
3. Ibu melakukan kegiatan
foto bersama

F. METODE

a) Ceramah : Penyuluhan atau pendidikan mengenai pencegahan “kek” pada


ibu hamil dan asupan gizi pada ibu hamil
b) Tanya jawab : mengenai pendidikan kesehatan tentang pencegahan
“kek”pada ibu hamil dan asupan gizi pada ibu hamil
c) Diskusi

G. MEDIA

Leaflet yang di dalamnya berisi materi pencegahan “kek” pada ibu hamil dan
asupan gizi pada ibu hamil

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
- SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
- Menyiapkan alat dan tempat
- Sudah di bentuk struktur organisasi atau pembagian peran
- Menyiapkan penyuluh dan peserta/sasaran
2. Evaluasi proses
- Penyuluhan dimulai pada pukul 08.30
- Alat dan tempat dapat digunakan sesuai rencana
- Awal kegiatan pemateri memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan
- Peserta mengisi daftar hadir
- Peserta antusias, mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah
direncanakan
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan penyuluhan dan demonstrasi, didapatkan hasil bahwa :
- 80% peserta dapat memahami dan menjawab dari materi yang telah
disampaikan melalui hasil post test yang telah diberikan

I. LAMPIRAN

1. Lampiran materi
2. Lampiran daftar hadir
3. Lampiran leaflet
4. Lampiran dokumentasi
Lampiran 1 Materi

Pencegahan Kurang Energi Kronis (KEK)

A. Pengertian KEK

Kurang energi kronis merupakan keadaan di mana ibu penderita kekurangan


makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya
gangguan kesehatan pada ibu (Depkes RI 2002). Kekurangan energi kronik dapat
terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumil). Kurang gizi
akut disebabkan oleh tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup
atau makanan yang baik (dari segi kandungan gizi) untuk satu periode tertentu
untuk mendapatkan tambahan kalori dan protein (untuk melawan) muntah dan
mencret (muntaber) dan infeksi lainnya. Gizi kurang kronik disebabkan karena
tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik
dalam periode/kurun waktu yang lama untuk mendapatkan kalori dan protein
dalam jumlah yang cukup, atau juga disebabkan menderita muntaber atau
penyakit kronis lainnya.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekurangan energi kronis pada ibu


hamil
Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang adalah
tingkat sosial ekonomi. Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan
makanan yang akan dikonsumsi sehari-harinya. Seseorang dengan ekonomi yang
tinggi kemudian hamil maka kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhan
tercukupi ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat gizi ibu hamil semakin
terpantau (Weni,2010). Sosial ekonomi merupakan gambaran tingkat kehidupan
seseorang dalam masyarakat yang ditentukan dengan variabel pendapatan,
pendidikan dan pekerjaan, karena ini dapat mempengaruhi aspek kehidupan
termasuk pemeliharaan kesehatan.
1. Pendidikan
Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan
sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada
terbentuknya kepribadian peserta didik (Umar, 2005). Faktor pendidikan
mempengaruhi pola makan ibu hamil, tingkat pendidikan yang lebih tinggi
diharapkan pengetahuan atau informasi tentang gizi yang dimiliki lebih baik
sehingga bisa memenuhi asupan gizinya.
2. Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu perbuatan atau melakukan sesuatu yang
dilakukan untuk mencari nafkah guna untuk kehidupan (Kamus Besar
Indonesia, 2008). Ibu yang sedang hamil harus mengurangi beban kerja yang
terlalu berat karena akan memberikan dampak kurang baik terhadap
kehamilannya. Kemampuan bekerja selama hamil dapat dipengaruhi oleh
peningkatan berat badan dan perubahan sikap (Benson Ralph C, 2008).
Resiko-resiko yang berhubungan dengan pekerjaan selama kehamilan
termasuk :
a. Berdiri lebih dari 3 jam sehari.
b. Bekerja pada mesin pabrik terutama jika terjadi banyak getaran atau
membutuhkan upaya yang besar untuk mengoperasikannya.
c. Tugas-tugas fisik yang melelahkan seperti mengangkat, mendorong dan
membersihkan.
3. Pendapatan
Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan antara lain
tergantung pada besar kecilnya pendapatan keluarga, harga bahan makanan
itu sendiri, serta tingkat penggelolaan sumber daya lahan dan pekarangan.
Keluarga dengan pendapatan terbatas kemungkinan besar akan kurang dapat
memenuhi kebutuhan akan makanannya terutama untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi dalam tubuhnya. Tingkat pendapatan dapat menentukan
pola makan. Pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan kualitas
dan kuantitas hidangan. Semakin banyak mempunyai uang berarti semakin
baik makanan yang diperoleh dengan kata lain semakin tinggi penghasilan,
semakin besar pula prosentase dari penghasilan tersebut untuk membeli buah,
sayuran dan beberapa jenis bahan makanan lainnya.
4. Faktor jarak kelahiran
Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2
tahun. Penelitian menunjukkan bahwa apabila keluarga dapat mengatur jarak
antara kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka anak akan memiliki
probabilitas hidup lebih tinggi dan kondisi anaknya lebih sehat dibanding
anak dengan jarak kelahiran dibawah 2 tahun. Jarak melahirkan yang terlalu
dekat akan menyebabkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan
merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak memperoleh kesempatan untuk
memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi yang cukup untuk
memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya). Dengan mengandung
kembali maka akan menimbulkan masalah gizi ibu dan janin/bayi berikut
yang dikandung (Baliwati, 2006). Berbagai penelitian membuktikan bahwa
status gizi ibu hamil belum pulih sebelum 2 tahun pasca persalinan
sebelumnya, oleh karena itu belum siap untuk kehamilan berikutnya. Selain
itu kesehatan fisik dan rahim ibu yang masih menyusui sehingga dapat
mempengaruhi KEK pada ibu hamil. Ibu hamil dengan persalinan terakhir ≥
10 tahun yang lalu seolah-olah menghadapi kehamilan atau persalinan yang
pertama lagi. Umur ibu biasanya lebih bertambah tua. Apabila asupan gizi
ibu tidak terpenuhi maka dapat mempengaruhi KEK pada ibu hamil. Kriteria
jarak kelahiran dibagi menjadi 2, yaitu :  
a) Resiko rendah (≥ 2 tahun sampai < 10 tahun).
Resiko tinggi (< 2 tahun atau ≥ 10 tahun)
5. Faktor paritas
Paritas (jumlah anak) merupakan keadaan wanita yang berkaitan dengan
jumlah anak yang dilahirkan. Paritas juga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi status gizi ibu hamil. Paritas merupakan faktor yang sangat
berpengaruh terhadap hasil konsepsi. Perlu diwaspadai karena ibu pernah
hamil atau melahirkan anak 4 kali atau lebih, maka kemungkinan banyak
akan ditemui keadaan :
a) Kesehatan terganggu : anemia, kurang gizi.
b) Kekendoran pada dinding perut dan dinding rahim.
C. Tanda dan gejala KEK Pada Ibu Hamil

1. Lingkar lengan atas sebelah kiri kurang dari 23,5 cm.


2. Kurang cekatan dalam bekerja.
3. Sering terlihat lemah, letih, lesu, dan lunglai.
4. Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara prematur atau jika lahir secara
normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan lahirnya rendah atau kurang dari
2.500 gram.

D. Dampak yang ditimbulkan

1. Ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu
antara lain: Anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan
terkena penyakit infeksi. Sehingga akan meningkatkan kematian ibu (Zulhaida,
2003).

2.Persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan


sulit dan lama, persalinan prematur / sebelum waktunya, perdarahan post partum,
serta persalinan dengan tindakan operasi cesar cenderung meningkat (Zulhaida,
2003).

3. Janin

Kurang gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, asfiksia intra partum, lahir dengan berat badan rendah (BBLR) (Zulhaida,
2003).
E. Cara pencegahan KEK
Makan makanan yang bervariasi dan cukup mengandung kalori dan protein termasuk
makanan pokok seperti nasi, ubi dan kentang setiap hari dan makanan yang mengandung
protein seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan atau susu sekurang-kurangnya sehari
sekali. Minyak dari kelapa atau mentega dapat ditambahkan pada makanan untuk
meningkatkan pasokan kalori. Kurang gizi juga dapat dicegah secara bertahap dengan
mencegah cacingan, infeksi, dan muntaber melalui sanitasi yang baik dan perawatan
kesehatan, terutama mencegah cacingan.Pemberian makanan tambahan dan zat besi pada
ibu hamil yang menderita KEK dan berasal dari Gakin dapat meningkatkan konsentrasi
Hb walaupun besar peningkatannya tidak sebanyak ibu hamil dengan status gizi baik.
Pada ibu hamil yang menderita KEK dan dari Gakin kemungkinan masih membutuhkan
intervensi tambahan agar dapat menurunkan prevalensi anemia sampai ke tingkat yang
paling rendah.
Lampiran 2 Materi

Asupan Gizi Pada Ibu Hamil

A. Pengertian Gizi Seimbang Ibu Hamil

 Definisi ibu hamil menurut KBBI

Ibu hamil adalah keadaan wanita yang sedang mengandung janin didalam rahimnya
karena sel telur telah dibuahi oleh sprematozoa dari pria. Lebih lanjut, kehamilan adalah
akibat sel telur yang telah matang kemudian bertemu spermatozoa dari pria sehingga
terjadi lah proses pembuahan yang kemudian menghasilkan janin.
 Definisi ibu hamil menurut D. S. SOEWITITO. M

Ibu hamil adalah kondisi dimana seorang wanita mengandung bayi dari hasil
hubungan seksual antara pria dan wanita.
 Definisi gisi seimbang

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berta
badan ideal. Gizi seimbang di Indonesia divisualisasikan dalam bentuk tumpeng gizi
seimbang (TGS) yang sesuasi dengan budaya Indonesia. TGS di rancang untuk
membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat sesuai
dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut)
dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui,aktifitas fisik, sakit).

Gizi seimbang adalah makanan yang di konsumsi oleh individu sehari-hari yang
beranekaragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak
berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002).

Menu seimbang : menu yang terdiri beranekaragam makanan dengan jumlah dan
proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan
dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan
(Almatsier, 2001)
B. Kebutuhan Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil

Menurut Huliana (2001) peningkatan kebutuhan gizi untuk ibu hamil sebesar
15%, karena dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah, plasenta,
dan air ketuban. Makanan yang di konsumsi ibu hamil dipergunakan untuk pertumbuhan
janin sebesar 40%, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan ibu sebesar 60%. Peningkatan
kebutuhan makanan bergizi ini tentu juga akan berdampak pada kenaikan berat badan si
ibu, biasanya kenaikan berat badan sebelum hamil dan mendekati persalinan berkisar
antara 12-15 kilogram.
Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan dengan
kandungan zat-zat gizi yang berbeda-beda. pada trimesterpertama, saat kehamilan
mencapai usia 1-3 bulan, adalah masa penyesuaian tubuh ibu terhadap awal
kehamilannya. Karena pada 3 bulan pertama ini pertumbuhan janin masi masih lambat,
penambahan kebutuhan zat-zat gizinyapun masih relative kecil. Pada tahap ini ibu hamil
memasuki masa anabolisme yaitu masa cadangan persediaan pada trimester berikutnya.
dalam keadaan ini biasanya ibu hamil mengalami mual, muntah-muntah, dan tidak
berselah makan, sehingga asupan makanan perlu diatur. makanan sebaiknya dibrerikan
dalam bentuk kering, porsi kecil dan frekuensi pemberian yang sering.
Memasuki trimester kedua, saatkehamilan berusia 4-6 bulan, janin mulai tumbuh
pesat dibandingkan dengan sebelumnya. kecepatan perumbuhan itu mencapai 10 gram
per hari. Tubuh ibu juga mengalami perubahan, dan adaptasi, misalnya pembesaran
payudara dan mulai berfungsi rahim serta plasenta. untuk itu peningkatan kualitas gizi
sangat penting karena pada tahap ini ibu mulai menyimpan lemak dan zat gizi lainnya
untuk cadangan sebagai bahan pembentuk ASI saat menyusui nanti.
Sedangkan pada tahap trimester ketiga, ketika usia kehamilan mencapai 7-9
bulan, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk mendukung pesatnya pertumbuhan janin
dan pembentukan otak. kebutuhan energy janin didapat dari cadangan energy yang
disimpan ibu pada tahap sebelmnya. Dengan kondisi semacam itu, pola konsumsi ibu
hamil mengandung 3 golongan utama makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh. yaitu
sumber karbohidrat dan lemak seperti padi-padian, kentang, umbia-umbian, jagung, sagu,
tepung-tepungan, roti, mie, minyak, mentega; sumber zat pembangun berasal dari
konsumsi protein seperti telur, daging, tahu, tempe, ikan, dan kacng-kacangan; kemudian
sumber zat pengatur yang berasal dari vitamin dan mineraldidapat sayur-sayuran dan
buah-buahan. untuk memenuhi ketiga unsure gizi penting itu, ibu hamil di anjurkan
mengkonsumsi bahan makanan secara proposional yang meliputi padi-padian atau
serelia, kacang-kacangan, daging, ikan ,telur, sayur, buah, susu dan lemak.
Selama kehamilan membutuhkan penambahan zat-zat gizi sebagai berikut :
a. Kalori

Banyaknya kalori yang dibutukan selama kehamilan hingga melahirkan sekitar


80.000 Kkal atau membutukan tambahan 300 Kkal sehari. Kebutuhan kalori tiap
trimester sbb:

 Trimester I, kebutuhan kalori meningkatkan secara minimalis.


 Trimester II, kebutuhan kalori akan meningkat untuk kebutuhan ibu yang
meliputi penambahan volume darah, pertumbuhn uterus, payudara dan
lemak.
 Trimester III, kebutuhan kalori akan meningkat untuk pertumbuhan janin
dan plasenta.

b. Protein

Ibu hamil membutuhkan sekitar 60 gram setiap harinya atau 10 gram lebih banyak
dari kondisi sebelum hamil. Kebutuhan protein bisa didapat dari nabati maupun hewani.
Sumber protein hewani seperti daging tak berlemak, ikan, telur,susu. Sedangkan sumber
nabati seperti tahu,tempe dan kacang-kacangan. Protein digunakan untuk:

 Pembentukan jaringan baru, baik plsenta dan janin.


 Pembentukan dan deferensiasi sel.
 Pembentukan cabang darah
 Persiapan masa menyusui

c. Lemak

Lemak dibutukan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin selama dalam


kandungan sebagai kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga dan untuk
pertumbuhan jaringan plasenta. Selain itu, lemak disimpan itu, persiapan ibu sewaktu
menyusui. Kadar lemak akan meningkat pada kehamilan termester III.

d. Karbohidrat

Sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutukan selama kehamilan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin adalah karbohidrat. Jenis karbohidrat yang di
anjurkan adalah karbohidrat konpleks seperti roto, serelia,nasi dan pasta, karbohidrat
kompleks mengandung vitamin dan mineral serta meningkatkan asupan serat untuk
mencegah terjadinya konstipasi.

e. Asam Folat

Asam folat dibutukan untuk membangub sel dan sistem syaraf janin. Saat trimester
pertama janin akan membutukan 400 mikrogram asam folat per hari. Dan apabila tidak
dipenuhi, akan membuat perkembangan janin tidak sempurna(anenchephaly(tanpa botak
kepala), bibir sumbing dan menderita spina bifida/kondisi dimana tulang belakang tidak
tersambung. Kandungan asam folat bisa diperoleh dari buah-buahan, beras merah,
kacang-kacangan dan beragam sayur hijau.
f. Kalsium

Berfungsi untuk membentuk gigi dan tulang janin di dalam kandungan dan mencegah
osteoporosis pada ibu hamil. Sumber zat kalsium diantaranya adalah susu dan produk
olahan susu lainnya.

g. Zat Besi

Pada ibu hamil berfungsi untuk membuntuk sel darah merah (hemoglobin) dan
mengurahi resiko anemia pada ibu hamil. Zat besi yang dibutukan ibu hamil setelah usia
kehamilan 20 minggu sebanyak 30 mg per harinya, dan dapat diperoleh pada hati,ikan
atau daging.

h. Vitamin A,C dan D

Vitamin A berfungsi untuk memaksimalkan pertumbuhan, imunisasi memelihara


fungsi mata, pertumbuhan tulang,kulit. Vitamin C berguna untuk menyerp zat besi,
kesehatan gusi dan gigi, melindungi jaringan dari organ tubuh dari berbagai kerusakan
dan memberikan otak berupa sinyal kimia, hal terjadi karena vitamin C banyak
mengandung antioksidan.

Jenis Makanan Yang Tersusun Dalam Hidangan Makanan

Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruh oleh keragaman
jenis pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi semakin
muda untuk memenuhi kebutuhan gizi, semakin mudah tubuh memperoleh berbagai zat
yang bermanfaat bagi kesehatan.

Selain menerapkan keanekaragaman makanan dan minuman juga perlu


memperhatikan keamanan pangan yang berarti makana dan minuman itu harus bebas dari
cemaran yang membahayakan kesehatan.

Cara menerapkan yaitu dengan mengonsumsi lima kelompok pangan setiap hari
yang terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk,sayuran,buah-buahan dan minuman.
Mengkonsumsi lebih dari 1 jenis untuk setiap kelompok makanan setiap kali makan akan
lebih baik.

1. Makanan pokok sebagai sumber karbohidrat yaitu padi-padian atau serialia seperi
berat,jangung,dan gandung,sagu,umbi-umbian seperti ubi, singkong, dan talas, serta hasil
olahan seperti tepung-tepungan, mie, roti, makaroni, havermout, dan bihun.

2. Sumber protein yaitu sumber protein hewani, seperti daging,ayam,telur,susu,dan


keju,serta sumber protein nabati seperti kacang-kacangan berupa kacang kedelai,kacang
tanah, kacang hijau, kacang merah dan kcang tolo, serta hasil olahannya
seperti,tahu,susu,kedelai dan oncom.
3. Sumber zat pengaturan berupa sayuran dan buah. Sayuran diutamakan berwarna hijau
dan kuning jingga,seperti bayam, daun singkong, daun katuk, kangkung, wortel, dan
tomat, serta sayur kacang-kacangan, seperti kacang panjang, buncis, dan kecipir. Buah-
buahan diutamakan berwarna kucing jingga, kaya serat dan yang berasa asam, seperti
pepaya, mangga, nanas, nangka, jambu biji, apel, sirsak dan jeruk.

C. Pengaruh Gizi Pada Kehamilan

1. Gangguan kesehatan yang terjadi jika ibu hamil kurang gizi

Gizi yang tidak cukup selama kehamilan akan menyebabkan beberapa gangguan
kesehatan seperti anemia, merasa lelah dan lesuh, produktivitas rendah, dan menurunnya
sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terserang infeksi. Kekurangan gizi pada ibu
hamil tidak hanya terjadi jika kurangnya nutrisi makronutrien. Namun, ini juga akan
berdampak buruk jika ibu hamil kekurangan nutrisi mikronutrien. Gangguan kesehatan
yang mungkin terjadi meliputi:

 Defisiensi zinc dan magnesium dapat menyebabkan preeklampsia dan kelahiran


prematur.
 Kurangnya zat besi dan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia.
 Asupan vitamin B12 yang tidak memadai juga dapat menyebabkan masalah pada
sistem saraf.
 Kekurangan vitamin K bisa menyebabkan perdarahan yang berlebihan saat
melahirkan.
 Asupan yodium yang tidak memadai selama kehamilan dapat menyebabkan
keguguran dan bayi lahir mati.

2. Pengaruh ibu hamil kurang gizi terhadap janin

Kekurangan gizi selama kehamilan akan meningkatkan risiko:

 Stillbirth (bayi lahir mati)


 Lahir prematur
 Kematian perinatal (kematian bayi tujuh hari setelah lahir). Bayi yang memiliki berat
kurang dari 2,5 kilogram (kg) kemungkinan 5 hingga 30 kali lebih besar untuk
meninggal dalam tujuh hari pertama kehidupan dibandingkan dengan bayi dengan
berat normal (≥2,5kg). Bayi yang memiliki berat badan kurang dari 1,5 kg memiliki
peningkatan risiko kematian 70 hingga 100 kali dalam tujuh hari sejak lahir.
 Gangguan sistem saraf, pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah.
 Cacat lahir
 Kurang berkembangnya beberapa organ
 Kerusakan otak

3. Pengaruh jangka panjang ibu hamil kurang gizi

Dampak kurang gizi pada ibu hamil berbeda-beda, tergantung kapan terjadinya
selama kehamilan. Hal ini akan berpengaruh dalam jangka panjang yang mempengaruhi
kualitas hidup bayi sampai dewasa. Kekurangan gizi selama kehamilan bisa
meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada bayi, penyakit jantung, osteoporosis, gagal
ginjal kronis, gangguan kejiwaan dan disfungsi organ. Pada masa kanak-kanak,
perkembangan yang buruk akibat kurang gizi dapat menyebabkan prestasi yang kurang
baik di sekolah.

D. Bahan Makanan Yang Dihindari, Dibatasi Oleh Ibu Hamil Dan Perlu Untuk Di
Konsumsi Oleh Ibu Hamil

1. Yang harus dihindari:


 Menghindari makanan yang diawetkan, karena biasanya mengandung bahan
tambahan makanan yang kurang aman
 Menghindari daging/telur/ikan yang dimasakan kurang matang karena
mengandung kuman yang berbahaya untuk janin
 Membatasi kopi dan coklat, di dalamnya terdapat kandungan kafein yang
dapat meningkatkan tekanan darah
 Membatasi makanan yang mengandung energy tinggi seperti yang banyak
mengandung gula, lemak, misalnya: keripik, cake
 Membatasi makanan yang mengandung gas, contoh : nangka (matang dan
mentah), kol,ubi jalar, karena dapat menyebabkan keluhan nyeri ulu hati pada
ibu hamil
 Membatasi konsumsi minuman ringan (soft drink), karena mengandung
energy tinggi, yang berakibat pada berat badan ibu hamil meningkat
berlebihan dan bayi lahir besar.
2. Yang perlu di konsumsi:

 Telur : telur merupakan sumber besar kolin, yang baik untuk perkembangan
otak dan kesehatan tubuh. Asupan kolin yang rendah memungkinkan risiko
cacat tabung saraf atau menurunnya fungsi otak pada janin.

 Salmon : salmon merupakan ikan yang kaya kandungan omega 3 nya.


Kandungan tersebut sangat penting untuk perkembangan janin agar sehat.
Ibu-ibu hamil sangat disarankan makan ikan salmon setiap minggunya.

 Daging : daging menjadi sumber protein yang berkualitas tinggi. Di antaranya


daging sapi, ayam, dan babi. Daging sapi dan babi mengandung zat besi,
kolin, vitamin B lainnya, dan semuanya dibutuhkan dalam jumlah yang tinggi
selama masa kehamilan. Wanita hamil membutuhkan lebih banyak zat besi,
karena volume darah mereka meningkat, khususnya pada trimester ketiga.

 Sayurang hijau : Bagi ibu hamil, sayuran hijau seperti brokoli, bayam, dan
kale sangat penting dikonsumsi karena mengandung banyak nutrisi yang
dibutuhkan tubuh. Nutrisi yang ada pada sayuran tersebut antara lain serat,
vitamin C, K, A, kalsium, zat besi, folat, dan kalium. Selain itu, brokoli dan
sayuran hijau lainnya juga kaya akan antioksidan.

 Ubi : Ubi yang berwarna oranye berasal dari kandungan karotenoid. Pigmen
tersebut dikonversi menjadi vitamin A dalam tubuh kita. Ubi juga memiliki
sumber vitamin C, asam folat, dan serat.

 Kacang : kacang merupakan sumber baik dari protein, zat besi, asam folat,
kalium, magnesium, dan asam lemak esensial. Semuanya itu penting bagi
tubuhmu ketika hamil. Kacang juga membantu meringankan keluhan sakit,
seperti sembelit dan wasir.

 Produk susu : dalam masa kehamilan, sang ibu membutuhkan tambahan


protein dan kalsium untuk memenuhi pertumbuhan janinnya. Maka dari itu,
ibu hamil cocok mengonsumsi produk olahan susu. Terutama greek yogurt,
karena kalsiumnya lebih banyak dibandingkan produk susu lainnya.
Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang
yang berbentuk kerucut. populer dengan istilah “TRI GUNA MAKANAN”.

 Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta


tepung-tepungan yang digambarkan di dasar kerucut.

 Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayur-sayuran dan bhuah-buah


digambarkan bagian tengah kerucut

 Ketiga zat pembangunan, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan


hasil olahan.

Ada13 Pesan umum Gizi seimbang, yaitu :


1. Makana aneka ragam makanan
2. Makanan-makanan yang memenuhi kebutuhan energy
3. makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energy
4. Batasi lemak lemak dari seperempat dari kecukupan energy
5. Gunakan garam beryodium
6. Makan makanan sumber zat besi
7. Beri ASI pada bayi sampai umur 6 bulan
8. Biasakan makan pagi
9. Minum air bersih, aman dan cukup jumlahnya
10. Beraktifitas fisik dan olahraga secara teratur
11. Hindari minum minuman berakohol
12. Makan makanan yang aman bagi kesehatan
13. Bacalah label pada makanan kemasan

Sementara itu untuk ibu hamil ada tambahan 4 pesan khusus, yaitu :
1. Biasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan
2. Batasi mengkonsumsi garam
3. Minum air putih yang banyak dan
4. Batasi minum kopi
E. Klasifikasi Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil

 Penambahan kebutuhan zat gizi selama hamil

Kebutuhan gizi untuk ibu hamil setiap harinya ditambah sesuai dengan usia
kehamilan. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dan pertumbuhan janin. Berikut
merupakan jumlah penambahan yang harus dipenuhi selama hamil:

 Jumlah atau porsi dalam 1 kali makan

Merupakan suatu ukuran atau takaran makan  yang dimakan tiap kali makan.
 Frekuensi makan dalam sehari

Frekuensi makan merupakan seringnya seseorang melakukan kegiatan makan dalam


sehari baik makanan utama atau pun selingan, sebanyak 3 kali makan utama dan 2 kali
makan selingan atau porsi kecil namun sering dan harus sesuai porsi dibawah ini:

Cara mendapatkan gizi seimbang saat kehamilan:


 Makanlah dengan pola gizi seimbang dan bervariasi, 1 porsi lebih banyak dari
sebelum hamil
 Tidak ada pantangan makanan selama hamil
 Cukupi kebutuhan air minum pada saat hamil (10 gelas/hari)
 Jika mual, muntah dan tidak nafsu makan maka pilihlah makanan yang tidak
berlemak dalam porsi kecil tapi sering. Seperti buah,roti,singkong dan biskuit.
CONTOH MENU SEHARI

Dalam sehari ibu hamil konsumsi minyak sebanyak 3 sendok makan (hanya
prnyerapan saja) atau setara dengan dengan 30 gram minyak. Dibawah ini
merupakan contoh menu dengan ±3 sendok makan minyak per hari)
Sarapan
 1 piring nasi atau penggantinya (1 gelas)
 1 butir telur ceplok
 1 mangkuk sayuran
 1 potong buah papaya

Selingan
 1 potong kue tradisional
 1 gelas jus buah

Makan Siang
 1-2 piring nasi atau penggantinya (1-2 gelas)
 2 potong sedang tempe atau tahu
 1 potong ikan goring
 1 buah jeruk

Selingan
 1 mangkuk bubur kacang hijau
 1 gelas jus buah
 1 gelas the manis

Makan malam
 1-2 piringnasi atau penggantinya (1-2 gelas)
 2 potong sedang tempe atau tahu
 1 potong semur daging
 1 mangkuk sayuran
 1 buah apel
Lampiran 4 leaflet

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG 2023
Lampiran 5 dokumentasi
Daftar Pustaka

Baliwati, Y.F .2006. Pangan dan Gizi untuk Ibu Hamil. Swadaya. h 89.
Illyas, S. 2002. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes RI, 2002
Kalvonita, M. 2015. Kurang Energi Kronis pada Ibu Hamil.
http://www.academia.edu/6054314/KURANG_ENERGI_KRONIS. Dikses 16 Maret 2015
jam 20.23 WIB.
Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika.
Zulhaida, L. 2003. Status Gizi Ibu Hamil serta Pengaruh terhadap Bayi yang dilahirkan.
Jakarta: EGC.
http://kabardunia.com/health/1720-pengertian-ibu-hamil.html
http://rsd.sidoarjokab.go.id/pages/artikel/gizi-seimbang-untuk-ibu-hamil
http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-ibu-hamil/
http://mmr.umy.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Gizi-pada-Ibu-Hamil.pdf
https://edoc.site/gizi-seimbang-ibu-hamil-leaflet-pdf-free.html
https://hellosehat.com/kehamilan/perkembangan-janin/pengaruh-ibu-hamil-kurang-gizi/\
https://www.idntimes.com/food/dining-guide/birgitta-angie/7-makanan-yang-wajib-
dikonsumsi-ibu-hamil-1

Anda mungkin juga menyukai