Dosen pengampu :
Ari Damayanti W.,S.Kep.,Ners.,M.Kep
Di Susun
Oleh :
Kelompok 2
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan masa kritis atau masa emas tumbuh
kembang manusia yang singkat, bagian dari Window of Opportunity,
yang mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Periode Window of
Opportunity merupakan kesempatan singkat untuk melakukan sesuatu
yang menguntungkan.2 Pada bidang ilmu gizi, periode Window of
Opportunity berkisar dari sebelum kehamilan sampai usia anak
mencapai 2 tahun atau dikenal dengan 1000 hari pertama kehamilan.
Pada saat kehamilan pola diet merupakan hal penting dalam kehamilan
sebagai penentu dalam kesehatanan janin (Narasiang dkk, 2016).
Pola diet pada ibu hamil merupakan hal penting. Nutrisi tepat
sesuai kebutuhan gizi ibu hamil memang belum sepenuhnya disadari
oleh masyarakat Indonesia. Pada trimester pertama memang kebutuhan
gizi ibu hamil secara umum masih sama dengan wanita dewasa biasa
yang mempertahankan kesehatannya. Namun nilai gizi seharusnya
tetap diperhatikan, mengingat semakin menjamurnya makanan siap
saji dan pola makan ibu-ibu di Indonesia yang cenderung kurang
asupan gizi. Pada trimester pertama ibu hamil mengalami kesulitan
makan karena mual-muntah, namun sebaiknya tidak mengurangi porsi
makan dan kualitas makanan (Farizal, 2020).
Menurut WHO (World Health Organization) kejadian kekurangan
gizi pada ibu hamil berkisar sekitar antara 20-48% dengan di
temukannya keadaan ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi
(Wijayanti, 2019). Riskesdas (2013) menyatakan bahwa sebesar 24,2%
ibu hamil di Indonesia masuk dalam status risiko Kurang Energi
Kronik (KEK). Prevalensi risiko KEK tertinggi di Nusa Tenggara
Timur (45,5%) dan prevalensi risiko KEK terendah di Bali (10,1%).
Pendidikan Kesehatan Stikes Widyagama Husada Malang 2020
`
Secara keseluruhan, dengan bandingan data tahun 2007, prevalensi
risiko KEK ibu hamil tahun 2013 naik pada semua kelompok umur
dengan kenaikan mencapai 15,1% (Narasiang et al., 2016).
Kebijakan dan program pemerintah yang banyak dilakukan saat ini
ditunjukkan terutama untuk masalah ibu hamil. Hal ini dikarenakan ibu
hamil yang mengalami defisiensi masalah gizi merupakan penyebab
utama kematian ibu hamil maupun bayi yang dilahirkannya
(Astriningrum dkk, 2017).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang pola diet pada
ibu hamil selama 30 menit ibu hamil maupun keluarga diharapkan
mampu memahami dan mengerti tentang pola diet yang di
butuhkan dan dianjurkan utuk ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai pola diet pada ibu
hamil diharapkan ibu hamil dan keluarga mampu mengetahui
definisi diet pada ibu hamil, nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu
hamil, dampak apabila tidak melakukan pola diet dengan baik.
C. Garis besar materi
Penyuluhan tentang pola diet pada ibu hamil
D. Sub Pokok Bahasan
- Pengertian pola diet pada ibu hamil
- Nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil
- Tanda dan gejala tidak melakukan pola diet dengan baik
- Dampak yang ditimbulkan apabila tidak melakukan pola diet
dengan baik
E. Metode
- Diskusi/konseling
- Tanya jawab
F. Media/alat yang digunakan
- Leaflet
Pendidikan Kesehatan Stikes Widyagama Husada Malang 2020
`
G. Pengorganisasian
1. Penanggung jawab :
2. Moderator :
3. Penyaji :
4. Fasilitator :
H. Kegiatan Promosi Kesehatan
I. Evaluasi :
Pendidikan Kesehatan Stikes Widyagama Husada Malang 2020
`
1. Apa Pengertian pola diet ibu hamil ?
2. Apa nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil ?
3. Apa saja tanda dan gejala pola diet ibu hamil tidak sehat ?
4. Apa saja Jenis-jenis makanan yang diajurkan dan dibatasi pada
ibu hamil ?
5. Apa saja dampak pola diet ibu hamil jika tidak sehat?
J. Referensi
Narasiang, B. R., Mayulu, N., & Kawengian, S. (2016). Gambaran Pola Konsumsi
Makanan Pada Ibu Hamil Di Kota Manado. Jurnal E-Biomedik, 4(2), 1–8.
Pemateri
(mahasiswa)
Pendidikan Kesehatan Stikes Widyagama Husada Malang 2020
`
Lampiran 2. Materi
A. Pengertian
Pola diet pada ibu hamil merupakan pola makan yang baik yang
mengacu kepada gizi seimbang yaitu terpenuhinya semua zat gizi sesuai
dengan kebutuhan dan seimbang. Sedangkan terdapat enam unsur gizi
yang harus dipenuhi yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral
dan air. Karbohidrat, protein dan lemak merupakan zat gizi makro sebagai
Pendidikan Kesehatan Stikes Widyagama Husada Malang 2020
`
sumber energi, sedangkan vitamin dan mineral merupakan zat gizi mikro
sebagai pengatur kelancaran metabolisme tubuh dan perilaku konsumsi
makan merupakan salah satu bentuk perilaku pencegahan penyakit yaitu
respon untuk melakukan pencegahan penyakit dan upaya mempertahankan
serta meningkatkan kesehatannya (Wijayanti, 2019).
B. Nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil
Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Kebutuhan
selama kehamilan berbeda-beda untuk setiap individu dan juga
dipengaruhi oleh riwayat kesehatan dan status gizi sebelumnya.
Kekurangan asupan pada salah satu zat akan mengakibatkan kebutuhan
terhadap sesuatu nutrien terganggu dan kebutuhan nutrisi yang tidak
konstan selama kehamilan (Wijayanti, 2019).
Nutrisi yang di butuhkan oleh ibu hamil menurut Astriningrum dkk
(2017) yaitu :
1. Asam folat
Asam folat merupakan bentuk sintetis dari folat atau vitamin B9.
Jumlah yag direkomendasikan untuk ibu hamil yaiti 600 mikrogram
setiap harinya. Folat selama kehamilan memengaruhi berat plasenta
yang merupakan faktor penentu dari berat janin. Kekurangan folat
selama kehamilan dapat menjadi faktor risiko malformasi janin dan
berbagai penyakit yang berhubungan dengan plasenta.contoh makanan
yang mengandung asam folat yaitu :
a) Buah-buahan : seperti alpukat, papaya dan jeruk.
b) Sayuran : seperti bayam, brokoli, kentang, dan selada.
c) Kacang-kacangan : kacang polong dan kacang merah.
d) Hati sapi, telur
2. Vitamin B 12
Vitamin B12 merupakan vitamin yang baik dikonsumsi saat
kehamilan. Jumlah yang direkomendasikan yaitu 2,8 mikrogram.
Konsumsi vitamin ini bertujuan untuk kesehatan janin agar janin dapat
Pendidikan Kesehatan Stikes Widyagama Husada Malang 2020
`
berkembang dengan baik. contoh makanan yang mengandung vitamin
B12 yaitu :
a) Ikan
b) Telur
3. Vitamin C
Vitamin C merupakan vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan
yang berfungsi membantu penyerapan besi non heme dengan
mereduksi besi ferri menjadi ferro dalam usus halus sehingga mudah
diabsorpsi. Vitamin C menghambat pembentukan hemosiderin yang
sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan, sehingga
risiko anemia defisiensi zat besi bisa dihindari. Vitamin C banyak
terdapat pada buah-buahan dan sayuran.
4. Protein
Protein merupakan jenis zat gizi yang sering ditemukan di lauk pauk.
Protein memiliki dua jenis yaitu protei hewani seperti, ayam, daging
sapi, telur, ikan dan lain-lain. Sedangkan protein hewani adalah jenis
zat gizi yang sering ditemukan pada kacang-kacangan. Protein
berfungsi untuk sumber kalori dan memperbaiki jaringan tubuh janin.
5. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan jenis zat gizi yang sering ditemukan pada
makanan yang mengandung glukosa seperti nasi,tepung dan
sebagainya. Fungsi karbohidrat untuk janin adalah untuk menambah
berat badan janin.
6. Mineral
Mineral berfungsi sebagai zat pelarut. Zat pelarut ini berfungsi sebagai
pelancar peredaran darah sehingga proses metabolisme dapat berjalan
seimbang.
7. Lemak
Lemak tetap di butuhkan untuk ibu hamil. Lemak berfungsi untuk
pertumbuhan sel-sel baru dalam jumlah yang tidak berlebihan.
8. Zat besi / suplemen zat besi
Pendidikan Kesehatan Stikes Widyagama Husada Malang 2020
`
Suplementasi besi yang dikonsumsi secara teratur dapat mengurangi
risiko terjadinya anemia selama kehamilan dan menurunkan risiko
terjadinya BBLR. TTD dapat menimbulkan efek samping yang kurang
menyenangkan seperti mual, konstipasi, diare dan feces hitam. Efek
samping tersebut dapat mempengaruhi kepatuhan konsumsi TTD.
Selain itu cara minum yang tidak tepat dapat menyebabkan penyerapan
dari TTD menjadi tidak maksimal (Yanti dkk, 2018).
C. Tanda dan gejala pola diet sehat
1. Kenaikan berat badan normal yaitu 11-16 kg.
2. Hasil pemeriksaan janin seperti DJJ, berat janin dan keaktifan baik.
3. Ibu tidak mengalami keluhan diluar keluhan trimester normal.
4. Ibu tidak terlihat lemas dan dapat beraktivitas.
5. Perkembangan janin sesuai dengan usia kehamilan.
6. Kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil ukuran lingkar
lengan atas (LILA) < 23,5 cm, kenaikan berat badan tidak sesuai
dengan umur kehamilan dan indeks masa tubuh (IMT) < 18,5
(Wijayanti, 2019).
D. Makanan yang dianjurkan dan dibatasi
1. Makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah makanan yang
mengandung gizi seimbang yaitu 4 sehat 5 sempurna dengan porsi
yang tidak kurang dan tidak berlebihan. Nutrisi yang seimbang
merupakan hal yang penting diperhatikan ibu hamil. Melalui pola
makan yang tepat, ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi
tumbuh kembang janin maupun bagi kesehatan ibu. Pola diet ibu hamil
yang dianjurkan adalah makanan yang mengandung karbohidrat,
protein, dan lemak merupakan zat gizi makro yang sangat dibutuhkan
ibu hamil (Narasiang et al., 2016)
2. Makanan yang perlu dibatasi untuk ibu hamil perlu dikonsultasikan
kepada pemberi layanan kesehatan. makanan yang perlu dibatasi
merupakan makanan yang memiliki pengaruh buruk terhadap
kesehatan ibu hamil tersebut yang tentunya berbeda setiap individu.
Pada makanan yang perlu di batasi adalah makanan dengan gizi yang
Pendidikan Kesehatan Stikes Widyagama Husada Malang 2020
`
seimbang yang porsi makannya berlebihan sehingga dapat
menimbulkan efek yang buruk baik bagi janin maupun ibu hamil
contohnya seperti makanan manis yang mengandung glukosa tinggi
apabila makanan ini di konsumsi secara berlebihan maka dapat
menimbulkan gangguan kesehatan bagi ibu dan bayi yaitu diabetes
maupun distosia bahu, dan kematian janin (Yanti dkk, 2018).
E. Dampak pola diet ibu hamil yang tidak sehat