DI RUMAH SAKIT
Dosen Pengajar :
Disusun Oleh:
MALANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk industry jasa, di mana eksis
dan tidaknya sebuah rumah sakit tergantung pada tingkat kepercayaan
masyarakat dalam menggunakan jasa rumah sakit tersebut. Kualitas pelayanan
rumah sakit menjadi harapan bagi masyarakat. Kualitas pelayanan keperawatan
biasanya dikaitkan dengan proses penyembuhan, berkurangnya rasa sakit,
kecepatan dalam pelayanan, keramah tamahan,dan tariff pelayanan yang
murah (Wiyono, 1999). Hasil dari pengujian tersebutm menyatakan bahwa
kemampuan kerja perawat di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo dan rumah
sakit Rekso Waluyo Mojokerto berpengaruh secara signifikan positif
langsung terhadap kualitas layanan keperawatan, dengan koefisien jalur
sebesar 0,35. Hasil ini diperkuat oleh perolehan nilai p=0,000 (< 0, 05)
yang menunjukkan bahwa hubungan terbukti secara signifikan antara
kemampuan kerja perawat dengan kualitas layanan keperawatan.
Kolaborasi merupakan proses komplek yang membutuhkan sharing
pengetahuan yang direncanakan dan menjadi tanggung jawab bersama untuk
merawat pasien. Bekerja bersama dalam kesetaraan adalah esensi dasar dari
kolaborasi yang kita gunakan untuk menggambarkan hubungan perawat dan
dokter. Tentunya ada konsekweksi di balik issue kesetaraan yang dimaksud.
Kesetaraan kemungkinan dapat terwujud jika individu yang terlibat merasa
dihargai serta terlibat secara fisik dan intelektual saat memberikan bantuan
kepada pasien. Pertanyaannya apakah kolaborasi dokter dan perawat telah
terjadi dengan semestinya. Efektifitas hubungan kolaborasi profesional
membutuhkan mutual respek baik setuju atau ketidaksetujuan yang dicapai
dalam interaksi tersebut. Partnership kolaborasi merupakan usaha yang baik
sebab mereka menghasilkan outcome yang lebih baik bagi pasien dalam
mecapai upaya penyembuhan dan memperbaiki kualitas hidup.
1.2. TUJUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Lidenke dan Sieckert ( 2005 ), kolaborasi merupakan proses kompleks
yang membutuhkan sharing pengetahuan yang merencanakan yang
disengaja, dan menjadi tanggung jawab bersama untuk merawat pasien, dan
kadangkala itu terjadi dalam hubungan yang lama antara tenaga kesehatan
yang profesiaonal.
Menurut Health Services Foundation ( 2006 ), kolaborasi adalah suatu
interaksi atau hunbungan dari dua atau lebih professional kesehatan yang
bekerja saling bergantungan untuk memberikan perawatan untuk pasien.
Tujuan dari kolaborasi ini untuk memberikan perawatan kepada pasien dan
berbagai informasi untuk mengambil kepurtusan bersama.
Nurachmah ( 2001 ) Kolaborasi merupakan suatu pengakuan keahlian
seseorang oleh orang lain di dalam maupun di luar profesi orang tersebut.
Kaloborasi ini juga merupakan proses interpersonal dimana dua orang atau
lebih membuat suatu komitmen untuk berinteraksi secara kontruktif untuk
menyelesaikan masalah klien dan mencapai tujuan, target atau hasil yang
ditetapkan. Kemampuan mewujudkan komitmen untuk berinteraksi secara
kontruktif tergantung dari persamaan persepsi, tentang tujuan bersama,
kompetensi klinik, dan kemampuan interpersonal, humor, kepercayaan,
menghargai dan menghormati pengetahuan dan praktik keilmuan yang
berbeda.
Menurut Kamus Heritage Amerika ( 2000 ), kolaborasi adalah bekerja
bersama khususnya dalam usaha penggabungan pemikiran. Kolaborasi
adalah suatu inisiasi atau kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat
hubungan antara pekerja yang memiliki profesi yang berbeda yang saling
bekerjasama dalam kemitraan.
Menurut American Medical Assosiation ( AMA ),1994, Kolaborasi adalah
proses dimana dokter dan perawat merencanakan dan praktek bersama
sebagai kolega, bekerja saling ketergantungandalam batasan – batasan
lingkup praktek mereka dengan berbagi nilai – nilai dan saling mengakui dan
menghargai terhadap setiap orang yang berkontribusi untuk merawat individu,
keluarga dan masyarakat.
ANA ( 1992 ) menambahkan kolaborasi adalah hubungan kerja sama
antara tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien adalah
dalam melakukan diskusi tentang diagnose, melakukan kerja sama dalam
asuhan keperawatan, saling berkonsultasi dengan masing – masing
bertanggung jawab pada pekerjaannya.
Dari definisi yang dikemukakan para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa kolaborasi adalah suatu proses interaksi yang kompleks dan beragam
yang melibatkan beberapa orang untuk bekerja sama dengan
menggabungkan pemikiran secara berkesinambungan dalam menyikapi suatu
hal di mana setiap pihak yang terlibat harus saling ketergantungan
didalamnya.
4.1. Kesimpulan
Kolaborasi merupakan suatu pengakuan keahlian seseorang oleh
orang lain di dalam maupun di luar profesi orang tersebut. Kaloborasi ini juga
merupakan proses interpersonal dimana dua orang atau lebih membuat
suatu komitmen untuk berinteraksi secara kontruktif untuk menyelesaikan
masalah klien dan mencapai tujuan, target atau hasil yang ditetapkan.
Kemampuan kolaborasi perawat terhadap kinerja di Rumah Sakit sangat
berpengaruh besar terhadap system pelayanan kesehatan serta terhadap
kepuasan dari pasien.
4.2. Saran
Bagaimana mahasiswa keperawatan diharapkan mampu memahami dan
mengaplikasi semua hal mengenai praktik keperawatan professional dan
praktik perawata untuk saat ini dan marilah kita belajar dengan sungguh-
sungguh agar kita dapat menjadi perawat yang professional.
DAFTAR PUSTAKA
Utami, L. (2016). Hubungan Antara Sikap dan Perilaku Kolaborasi dan Praktik
Kolaborasi Interprofesional di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih.
Jurnal Keperawatan Muhammadiah. Diunduh pada hari sabtu, 20 Mei 2017.