Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

DI RS KMRT WONGSONEGORO SEMARANG

DISUSUN OLEH :

INSANI TEGAR BELAHAQ

NIM: G3A018097

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2019
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Tanggal pengkajian : 15 April 2019
Nama lengkap : Tn. J
Nomer registrasi : 470790
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : Rowosari Krajan
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani (bekerja dikebun)
Diagnosa Medik : PPOK, Sindrom Geriatri, Hernia Inguinal
2. Keluhan utama
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien merasa sesak dan batuk.
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien batuk sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluarga
menyarankan untuk periksa ke rumah sakit tetapi pasien menolak. Keluarga
pasien mengatakan pada tanggal 14 April 2019 ketika pasien pulang berkebun,
dada pasien terasa sesak, mulut seperti terbakar, dan mual muntah. Kemudia
keluarga langsung membawa pasien ke IGD RS KMRT wongsonegoro. Di IGD
paesien langsung diberikan terapi oksigenasi yaitu pemasangan nasal canul 4 lpm.
4. Data Fokus
Data Subjektif :
- Keluarga pasien mengatakan pasien sering merasa sesak
- Keluarga pasien mengatakan tenggorokan pasien terasa panas
- Keluarga pasien mengatakan pasien seorang perokok aktif dan keluarga
serumah pasien juga banyak yang perokok.
Data Objektif :
- Airway : Bibir pasien terlihat kering. Adanya sumbatan partial yaitu terdapat
lendir.
Breathing : Sesak nafas, Ronchi +, pada saat di IGD pasien dipasangkan nasal kanul,
tetapi di bangsal pasien tidak mau menggunakan alat bantu oksigen karena
merasa tidak nyaman.
Circulation
TD : 110/80 MMHG
S : 37oC
HR : 87x / menit
RR : 27 x/menit
Disability : Keadaan umum lemah (delirium) GCS: 11 (E3V3M5). Pasien terlihat
agak kesakitan dan memegang bagian perut atas setiap kali batuk.
- Pemeriksaan penunjang
Kimia klinik
Ureum : 340.2
Kreatinin 4.1
Asam Urat 22.9
Kolesterol Total 143
Trigliserida 248
HBsAg negative (-)

B. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan Jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
ditandai dengan mukus berlebih.

C. Intervensi
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan respiratory status baik
dengan kriteria :
- Menunjukkan jalan nafas paten
- Mampu mengeluarkan sputum
- Frekuensi nafas dalam rentang normal
- Mampu bernafas dengan mudah
- Tidak ada suara nafas abnormal
NIC : Airway Manajemen
- Identifikasi kemampuan batuk
- Atur posisi semi fowler atau posisi senyaman pasien
- Identifikasi kebutuhan pemasangan alat bantu oksigen
- Edukasi pasien dan keluarga pasien untuk memperbanyak mengkonsumsi air
hangat
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran
- Edukasi tujuan dan prosedur penggunaan nebulizer
- Kelola pemberian bronkodilator menggunakan nebulizer
- Buang secret dengan memotivasi pasien untuk melakukan batuk atau menyedot
lendir menggunakan suction.

D. Implementasi
Senin, 15/04/2019 jam 11.30
- Mengidentifikasi kemampuan batuk
Respon : ketika batuk pasien merasa tidak nyaman karena dadanya terasa nyeri.
- Mengatur posisi semi fowler atau posisi senyaman pasien
Respon : pasien lebih nyaman dalam keadaan supine dengan bantuan pengunaan bantal.
- Mengidentifikasi kebutuhan pemasangan alat bantu oksigen
Respon : pasien menolak menggunakan alat bantu oksigen karena merasa tidak nyaman
- Mengedukasi pasien dan keluarga pasien untuk memperbanyak mengkonsumsi air
hangat
Respon : Pasien minum sedikit demi sedikit tapi sering
- Mengkolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran
- Mengedukasi tujuan dan prosedur penggunaan nebulizer
- mengelola pemberian bronkodilator menggunakan nebulizer
Respon : Pasien terlihat kurang nyaman ketika pemasangan nebulizer
- Membuang secret dengan memotivasi pasien untuk melakukan batuk atau
menyedot lendir menggunakan suction.

E. Evaluasi
Senin, 15/04/2019 jam 13.45
S : Keluarga pasien mengatakan pasien masih sesak dan batuk
O : Pasien masih terlihat kesulitan bernafas. Pasien masih menggunakan alat bantu
otot pernafasan. Ketika batuk, suara sputum pasien masih terdengar. Pasien
diresepkan obat asetylsistein untuk mengencerkan sputum)
Jalan nafas pasien sudah paten, hanya pasien mengatakan tenggorokannya masih
terasa sakit. Pasien belum mampu mengeluarkan sputum. Frekuensi nafas cepat.
A : Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi ditandai dengan pasien
masih merasa sesak, pasien masih batuk walaupun intensitas berkurang, dan
masih terdengar adanya sekret ketika pasien batuk.
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi kemampuan batuk
- Atur posisi semi fowler atau posisi senyaman pasien
- Identifikasi kebutuhan pemasangan alat bantu oksigen
- Edukasi pasien dan keluarga pasien untuk memperbanyak mengkonsumsi air
hangat
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran
- Edukasi tujuan dan prosedur penggunaan nebulizer
- Kelola pemberian bronkodilator menggunakan nebulizer
- Buang secret dengan memotivasi pasien untuk melakukan batuk atau menyedot
lendir menggunakan suction.

Anda mungkin juga menyukai