Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH LINGKUNGAN FISIK TERHADAP KEJADIAN TB PARU

Sri Rahayu, Muhammad Ali Sodik


STIKes Surya Mitra Husada
srirahayu050270@gmail.com, alisodik2012@gmail.com

Abstrak

Sampai kini, Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting di
dunia. Menurut laporan WHO, di seluruh dunia setiap tahun ditemukan sekitar 8 juta kasus baru.
Indonesia merupakan negara penyumbang kasus TBC terbesar ketiga setelah India dan Cina dengan
perkiraan jumlah kasus pada 2003 adalah 627.047 penderita dan 281.946 kasus merupakan TBC
paru BTA positif. Lingkungan fisik yang kurang baik merupakan media penularan TBC. Dengan
memperbaiki lingkungan fisik diharapkan bisa mengurangi penularan TBC

Kata Kunci : Lingkungan Fisik, TB Paru

1. Latar Belakang Masalah Lingkungan rumah yang dapat


Tuberkulosis adalah penyakit saluran mempengaruhi tingginya kejadian
nafas yang disebabkan oleh tuberkulosis paru adalah lingkungan rumah
mycobacterium, yang berkembang biak di yang kurang sehat misalnya kurang adanya
dalam bagian tubuh dimana terdapat fasilitas ventilasi yang baik, pencahayaan
banyak aliran darah dan oksigen. Infeksi yang buruk di dalam ruangan, kepadatan
bakteri ini biasanya menyebar melewati hunian dalam rumah dan bahan bangunan
pembuluh darah dan kelenjar getah didalam rumah. Selain lingkungan rumah
bening, tetapi secara utama menyerang yang mempengaruhi kejadian tuberkulosis
paru-paru. keadaan lingkungan fisik, lingkungan
Di Indonesia TB Paru merupakan salah biologis dan lingkungan sosial yang kurang
satu masalah kesehatan utama masyarakat. baik juga akan dapat merugikan kesehatan
Jumlah pasien TB Paru di Indonesia dan dapat mempengaruhi penyakit
merupakan peringkat ke empat dunia tuberkulosis dan pada akhirnya
setelah India, Cina, Afrika Selatan dengan mempengaruhi tingginya kejadian
prevalensi TB 285 per 100. 000 penduduk tuberkulosis (Muaz, 2014).
atau sebanyak 302. 861 kasus pada tahun Permasalahan tersebut perlu dilakukan
2010 (WHO, Global Tuberculosis Control, perbaikan lingkungan fisik rumah penderita
2010). TB paru. Kondisi rumah yang baik penting
untuk mewujudkan masyarakat yang sehat. 2. Kasus
Rumah dikatakan sehat apabila memenuhi Di Indonesia TB Paru merupakan salah
persyaratan empat hal pokok antara lain ; satu masalah kesehatan utama masyarakat.
memenuhi kebutuhan fisiologis seperti Jumlah pasien TB Paru di Indonesia
pencahayaan, penghawaan, ruang gerak merupakan peringkat ke empat dunia
yang cukup dan terhindar dari kebisingan setelah India, Cina, Afrika Selatan dengan
yang mengganggu, memenuhi kebutuhan prevalensi TB 285 per 100. 000 penduduk
psikologis seperti “Privacy” yang cukup atau sebanyak 302. 861 kasus pada tahun
dan komunikasi yang baik antar penghuni 2010 (WHO, Global Tuberculosis Control,
rumah, memenuhi persyaratan pencegahan 2010).
penyakit menular yang meliputi penyediaan Lingkungan rumah yang dapat
air bersih, pembuangantinja dan air limbah mempengaruhi tingginya kejadian
rumah tangga, bebas dari vektor penyakit, tuberkulosis paru adalah lingkungan rumah
kepadatan hunian yang tidak berlebihan, yang kurang sehat misalnya kurang adanya
sinar matahari yang cukup, makanan dan fasilitas ventilasi yang baik, pencahayaan
minuman yang terlindung dan pencemaran yang buruk di dalam ruangan, kepadatan
serta pencahayaan dan penghawaan yang hunian dalam rumah dan bahan bangunan
cukup serta memenuhi persyaratan didalam rumah. Rumah penderita TB Paru
pencegahan terjadinya kecelakaan baik di Kecamatan Lengkong didapatkan
yang berasal dari dalam maupun dari luar lingkungan fisik rumah penderita TB Paru
rumah (Kep Men Kes RI No. 829, 1999). semua kurang memenuhi syarat rumah
Lingkungan fisik rumah penderita TB sehat. Syarat rumah sehat yang terpenuhi
parusangat berhubungan dengan tingkat hanya lantai saja. Untuk Jendela, vetilasi,
penyebaran penyakit. TB Paru. Kondisi langit-langit dan kelembaban tidak
fisik rumah penderita TB paru yang baik memenuhi syarat. Hal ini jika dibiarkan
akan menghambat perkembangan TB Paru. akan mempunyai dampak pada penularan
Diharapkan dengan mengetahui lingkungan TB Paru.
fisik rumah penderita TB Paru diharapkan
bisa mengurangi angka penderita TB Paru 3. Tinjauan Pustaka
di wilayah Puskesmas Lengkong. Dengan Lingkungan fisik rumah adalah
mengetahui kondisi sanitasi rumah lingkungan fisik sehari-hari yang dialami
diharapkan bisa bekerja sama dengan dan dijalani penderita TB paru atau kondisi
pemerintah menentukan skala prioritas rumah dan berbagai perangkat yang ada di
pembangunan sarana pra sarana, khususnya dalamnya yang meliputi bentuk, kondisi
sanitasi rumah. bangunan serta padat hunian dalam rumah
merupakan hal yang mendasar yang dapa dalam sputum kering, ekskreta lain dan
mempengaruhi penyembuhan TB paru yang mempunyai resistensi tinggi terhadap
selanjutnya berdampak pada kesehatan antiseptik, tetapi dengan cepat menjadi in
keluarga(Notoadmojo, 2003). aktif oleh cahaya matahari, sinar ultraviolet
Penyakit TBC adalah suatu penyakit atau suhu lebih tinggi dari 60oC. Sehingga
infeksi yang disebabkan oleh bakteri itu bakteri tersebut sangat menyukai tempat
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini – tempat yang gelap dan lembab, yang jauh
berbentuk batang dan bersifat tahan asam dari sinar matahari secara langsung.
sehingga dikenal juga sebagai Batang Mycobacterium tuberculosis masuk
Tahan Asam (BTA). Bakteri ini kedalam jaringan paru melalui saluran
pertamakali ditemukan oleh Robert Koch napas (droplet infection) sampai alveoli,
pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga terjadilah infeksi primer. Selanjutnya
untuk mengenang jasanya bakteri tersebut menyebar ke getah bening setempat dan
diberi nama Baksil Koch. Bahkan, terbentuklah primer kompleks.
penyakitTBC pada paru-paru kadang Infeksiprimer dan primer kompleks
disebut sebagai Koch Pulmonum (KP) dinamakan TB primer, yang dalam
(Depkes RI, 2006). perjalanan lebih lanjut sebagian besar akan
Jenis kuman tersebut adalah mengalami penyembuhan.
mycobacterium tuberculosis, Epidemiologi penyakit tuberkulosis
mycobacterium africanum dan paru adalah ilmu yang mengkaji frekwensi,
mycobacterium bovis. Basil tuberkulosis distribusi serta determinan. Kajian tersebut
termasuk dalam genus mycobacterium, menyangkut interaksi
suatu anggota dari family dan termasuk antara Mycobacterium tuberculosis sebagai
dalam ordo Actinomycetales. bakteri (agent), manusia (host) dan
Mycobacterium tuberculosis menyebabkan lingkungan (environment). Disamping itu
sejumlah penyakitberat pada manusia dan mencakup perkembangan dan
juga penyebab terjadinya infeksi tersering. penyebarannya, termasuk didalamnya juga
Basil-basil tuberkel didalam jaringan mencakup prevalensi dan insidensi penyakit
tampak sebagai mikroorganisme berbentuk tersebut yang timbul dari populasi yang
batang, dengan panjang bervariasi antara 1 tertular (Depkes RI, 2006).
– 4 mikron dan diameter 0, 3– 0, 6 mikron. Dalam pencegahan penyakit TB Paru
Bentuknya sering agak melengkung dan sangat perlu menjaga lingkungan yang
kelihatan seperti manik-manik atau sehat seperti pengaturan syarat – syarat
bersegmen. Basil tuberkulosis dapat rumah yang sehat diantaranya luas
bertahan hidup selama beberapa minggu bangunan rumah, ventilasi pencahayaan
dengan jumlah anggota keluarga serta sistem imun senantiasa terjaga dan
kebersihan lingkungan tempat tinggal. kuat.
a). Pencegahan Tuberkulosis Paru 8). Di usahakan tidur terpisah dengan
Berbasis Lingkungan penderita dan menjaga jarak aman
Pencegahan penyakit Tuberkulosis ketika berhadapan dengan
Paru berbasis lingkungan dapat penderita TB Paru.
dilakukan dengan : 9). Bagi penderita di usahakan
1). Satu kamar di huni tidak lebih dari istirahat yang cukup dan makan
2 orang atau sebaiknya luas kamar makanan yangbergizi.
lebih atau sama dengan 10 10) Hindari melakukan hal-hal yang
m²/orang. dapat melemahkan sistem
2). Lantai rumah sebaiknya di semen imunitas, seperti begadang dan
dan memperbaiki ventilasi serta kurang istirahat.
menambah ventilasi buatan. b. Pencegahan Berdasarkan Pengawasan
3). Selalu membuka pintu atau jendela Penderita dan Kontak
terutama di pagi hari agar 1). Meningkatkan daya tahan tubuh,
pencahayaan alami dapat masuk ke terhadap bayi harus diberikan
dalam rumah. vaksinasiBCG.
4). Menutup mulut bila batuk atau 2). Memberikan penyuluhan tentang
bersin bagi penderita maupun penyakit TB Paru yang meliputi
bukan penderita jika salin gejala, bahaya dan akibat yang
berdekatan. akan ditimbulkan.
5). Tidak meludah di sembarang 3). Isolasi, pemeriksaan kepada orang-
tempat, upayakan meludah pada orang yang terinfeksi,
tempat yang terkena sinar matahari pengobatankhusus TBC.
atau I tempat khusus seperti tempat Pengobatan di rumah sakit hanya
sampah. bagi penderita yang kategori berat
6). Menjemur tempat tidur bekas yang memerlukan pengembangan
penderita secara teratur karena program pengobatannya yang
kuman tuberkulosis akan mati bila karena alas an-alasan sosial,
terkena sinar matahari. ekonomi dan medis tidak
7). Menjaga kebersihan diri, baik dikehendaki pengobatan jalan.
perorangan maupun keluarga serta 4). Tuberkulin test bagi seluruh
menjaga kesehatan badan agar agar anggota keluarga dengan foto
rontgen yang bereaksi positif,
apabila cara-cara ini negative, Faktor resiko kejadian TB adalah likungan
perlu di ulang pemeriksaan tiap fisik, dan diperjelas lagi oleh Ahmadi
bulan selama 3 bulan. (2010) yang menyatakan bahwa rumah
5). Pengobatan khusus bagi penderita tidak sehat merupakan salah satu reservoir
aktif. Obat-obat kombinasi yang atau tempat yang baik dalam menularkan
telah ditetapkan oleh dokter penyakit tuberkolosis. Dengan kondisi
diminum secara teratur selama fisik yang kurang memenuhi syarat, maka
sakit rumah bisa menjadi media penularan
penyakit, khususnya TB Paru.
4. Pembahasan Ventilasi tetap berperan sebagai salah
Lingkungan rumah dapat satu faktor risiko dilihat dari fungsinya
mempengaruhi tingginya kejadian sebagai tempat pertukaran aliran udara
tuberkulosis paru adalah lingkungan secara terus menerus untuk membebaskan
rumah yang kurang sehat misalnya kurang udara ruangan dari bakteri-bakteri,
adanya fasilitas ventilasi yang baik, terutama bakteri patogen seperti
pencahayaan yang buruk di dalam tuberkulosis. Upaya yang dapat dilakukan
ruangan, kepadatan hunian dalam rumah dengan membuka pintu dan jendela setiap
dan bahan bangunan didalam rumah. pagi hari, mengupayakan sinar matahari
Selain lingkungan rumah yang masuk ke dalam rumah dengan memasang
mempengaruhi kejadian tuberkulosis genteng kaca plastik agar tidak gelap dan
keadaan lingkungan fisik, lingkungan mengurangi kelembaban serta dapat
biologis dan lingkungan sosial yang membunuh kuman dan bibit penyakit.
kurang baik juga akan dapat merugikan Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk
kesehatan dan dapat mempengaruhi dapat menjadi media penularan penyakit.
penyakit tuberkulosis dan pada akhirnya Terjadinya penyakit berbasis lingkungan
mempengaruhi tingginya kejadian disebabkan karena adanya interaksi antara
tuberkulosis (Muaz, 2014). manusia dengan lingkungan. Terutama
Kualitas lingkungan fisik rumah yang lingkungan rumah yang mana masyarakat
tidak memenuhi syarat kesehatan menghabiskan banyak waktunya di
merupakan faktor risiko penyakit rumah. Apabila sanitasi lingkungan rumah
tuberkulosis paru lingkungan fisik rumah tidak diperhatikan, maka berpotensi
yang tidak sehat memegang peranan menimbulkan suatu penyakit. Menurut
penting dalam penularan dan Achmadi (2011) beberapa penyakit
perkembangbiakan Mycobacterium berbasis lingkungan diantaranya,
tuberculosis. Menurut Notoatmojo, 2010. Tuberkulosis (TB)
Sesuai hasil observasi pada waktu Hiswani, 2009, Tuberkulosis merupakan
Penyakit Infeksi Yang Masih Menjadi.
melakukan penelitian, ditemukan rumah
Masalah. Kesehatan. Masyarakat.
responden pada waktu pagi hari pintu Available from: http://library. usu. ac.
id/download/fkm-hiswani6. pdf 2009).
maupun jendela rumah jarang dibuka,
Download on 12. Desember 2017
sehingga tidak ada cahaya matahari yang
Litbang Kesehatan, 2000, Pedoman Nasional
masuk maupun pergantian udara dengan Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta:
baik, hal ini karena perilaku dan Dinas. P2M.
pengetahuan keluarga penderita TB Paru Mason, Robert J. et al. 2005. Murray and
yang kurang, sehingga menjadikan rumah Nadel’s Textbook of Respiratory
Medicine. Edisi 4 Vol. 1. Philadelphia:
tidak layak huni. Selain perilaku yang Elsevier Saunders
kurang baik kondisi fisik rumah penderita
Muaz, F. 2014. Faktor-Faktor Yang
TB paru tidak layak karena memang Mempengaruhi Kejadian Tuberkulosis
keterbatasan dana untuk membuat rumah Paru Basil Tahan Asam Positif Di
Puskesmas Wilayah Kecamatan Serang
layak, karena tidak mempu membuat Kota Serang Tahun 2014. Skripsi
dinding, cerobong asap yang baik. Fakultas Ilmu Kesehatan dan
Kedokteran Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatulloh Jakarta
5. Kesimpulan
Notoadmojo, Sukidjo, 2003, Pendidikan Dan
Struktur rumah dan lingkungannya Perilaku Kesehatan, Jakarta : PT
Rineka. Cipta
yang tidak memenuhi syarat kesehatan
merupakan faktor resiko sebagai sumber Notoatmodjo, 2007, Pendidikan dan Perilaku
kesehatan. Cetakan 2 Jakarta:PT.
penularan berbagai penyakit, salah satunya Rineka Cipta.
yaitu penyakit tuberkulosis. Selain itu,
Suyono. 2005. Pokok Bahan Modul
penderita TB akan mudah menularkan Perumahan dan Pemukiman Sehat.
penyakit TB di tempat yang kondisi Jakarta: Pusdiknaker.

lingkungannya kurang baik, seperti ruangan Umar Fahmi. (2005) Manajemen Penyakit
yang berventilasi buruk, ruangan yang Berbasis Wilayah. Penerbit. Buku
Kompas. Jakarta. Aditama,
sempit dan lembab misalnya rumah yang
Walton, P. 1991. Environment Health. New
tidak memenuhi syarat kesehatan, tempat
York : Widya Medika
kerja tambang, penjara, dan lain-lain
World Health Organization. World Global
Tuberculosis Control 2010. Geneva
DAFTAR PUSTAKA World Health Organization.

Sastroasmoro, S., & Ismael, S. (2011). Dasar-


Castillo-Chavez, C. dan Song, B. , , 2004, dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta:
Sagung Seto, 372.
Dinamical Models of Tuberculosis and
Their Aplication. Math. Biosci. and
Eng

Anda mungkin juga menyukai