Disusun Oleh :
La ode Muhammad Fauzan Sayyid Sultan (K202001055)
Musrifa Mustamin (K202202005)
Ratnadilla Elsah (K202202017)
Hayana (K202001024)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen Mata Kuliah Isu Terkini yang telah memberikan tugas ini kepada kami sebagai upaya
untuk menjadikan kami manusia yang berilmu dan berpengetahuan.
Keberhasilan kami dalam menyelesaikan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, untuk itu, kami mengharapkan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Wassalam...
2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan bakteri
Mycobacterium tuberculosis ,yang dapat menyerang berbagai organ ,terutama paru – paru.Penyakit
ini bila tidak di obati atau pengibatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya
hingga kematian.TB diperkirakan sudah ada di dunia sejak 5000 tahun sebelum masehi,namun
kemajuan dalam penemuan dan pengendalian penyakit TB bari terjadi dalam 2 abad terakhir
(Indah ,2018).
Di Indonesia tuberculosis masih merupakan salah satu penyakit yang menimbulkan masalah
setelah India dan Cina dengan jumlah pasien sekitar 10% dari jumlah total pasiean TB di
dunia.Diperkirakan pada tahun 2004,101.000 orang.Insiden kasus TB BTA positif sekitar 110 per
Meskipun jumlah kematian akibat tuberculosis menurun 22% antar tahun 2000 dan 2015 ,namun
TB masih menempati peringkat ke -10 penyebab kematian tertinggi pada tahun 2016 menurut
WHO.Oleh sebab itu saat ini TBC masih menjadi salah satu dari 3 focus utama pemerintah di
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah :
3
5. Apa saja klasifikasi Tuberculosis Paru?
10. Apa pengobatan yang dapat dilakukan untuk menyebuhkan Tuberculosis Paru?
Tujuan
8. Untuk mengetahui pengobatan apa yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan Tuberculosis Paru
4
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Tuberculosis Paru
Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk basil dan bersifat tahan asam sehingga dikenal
juga sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch
pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama
basil Koch. TB paru terutama menyerang paru- paru sebagai tempat infeksi primer, selain itu,
tuberculosis dapat juga menyerang kulit, kelenjar limfe, tulang, dan selaput otak. TB
paru menular melalui droplet infeksius yang terinhalasi oleh orang sehat. (Darliana,2014)
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Hingga
saat ini tuberculosis masih menjadi penyakit infeksi menular yang paling berbahaya di dunia.
(Irianti dkk,2016)
Tuberculosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
Tuberculosis adalah suatu penyakit sistem pernafasan yang mengalami peradangan pada paru –
Etiologi
Tuberculosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil menular y6ang
disebabkan oleh basil bakteri Mycobacterium tuberculosa yang mempunyai sifat khusus yaitu
tahan terhadap asam pada pewarnaan (Basil Tahan Asam) karena basil TB mempunyai sel
lipoid. Basil TB sangat rentan dengan sinar matahari sehingga dalam beberapa menit saja akan
mati. Basil TB juga akan terbunuh dalam beberapa menit jika terkena alcohol 70% dan lisol 50%.
Basil TB memerlukan waktu 12-24 jam dalam melakukan mitosis, hal ini memungkinkan
Dalam jaringan tubuh, kuman ini dapat dormant selama beberapa tahun. Sifat dormant ini
berarti kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan tubercolosis aktif kembali. Sifat lain kuman
5
adalah bersifat aerob. Sifat ini menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang kaya
oksigen, dalam hal ini tekanan bagian apical paru-paru lebih tinggi daripada jaringan lainnya
sehingga bagian tersebut merupakan tempat predileksi penyakit tuberkolosis. Kuman dapat
disebarkan dari penderita TB paru BTA positif kepada orang yang berada disekitarnya,
TB paru merupakan penyakit infeksi penting saluran pernafasan. Basil mikrobakterium tersebut
masuk kedalam jaringan paru melalui saluran napas (droplet infection) sampai alveoli, sehingga
terjadi infeksi primer (ghon) yang dapat menyebar ke kelenjar getah bening dan terbentuklah
primer kompleks (ranke). Keduanya dinamakan tubercolosis primer, yang dalam perjalanannya
sebagian besar akan mengalami penyembuhan. Tubercolosis paru primer adalah terjadinya
sedangkan tubercolosis post primer (reinfection) adalah peradangan bagian paru oleh karena
terjadi penularan ulang pada tubuh sehingga terbentuk kekebalan spesifik terhadap basil tersebut.
(Darliana,2014)
mukosiliar saluran pernafasan ,akhirnya basil TBC sampai ke alveoli (paru – paru),kuman
mengalami multiplikasi di dalam paru – paru yang disebut dengan Focus Ghon,melalui kelenjar
limfe basil mencapai kelenjar limfe hilus. Focus Ghon dan limfe denopati hilus membentuk
kompleks primer.Melalui kompleks primer inilah basil dapat menyebar melalui pembuluh darah
Perjalanan penyakit selanjutnya ditentukan oleh banyaknya basil TBC dan kemampuan
daya tahan tubuh seseorang ,kebanyakan respon imun tubuh dapat menghentikan multiplikasi
kuman ,namun sebagian kecil basil TBC menjadi kuman dorman. Kemudian kuman tersebut
sebelahnya,penyebaran secara hematogen dan limfogen ke organ lain seperti tulang ,ginjal,otak.
(Bachrudin,2016)
6
Terjadi periode beberapa bulan atau tahun setelah infeksi primer ,reaktivasi kuman
Dorman pada jaringan setelah mengalami multiplikasi terjadi akibat daya tahan tubuh yang
menuru/lemah. Reinfeksi dapat terjadi apabila ada sumber infeksi ,jumlah basil cukup,virulensi
2.3.1 Pathway
7
Klasifikasi Tb Paru
Menurut Darliana,2014 klasifikasi dari TB Paru ada 2 yaitu :
TB paru BTA (+) adalah:
a. Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA positif
b. Hasil pemeriksaan satu specimen sputum menunjukkan BTA positif dan di jumpai
adanya kelainan radiologi
c. Hasil pemeriksaan satu specimen sputum menunjukan BTA positif dan biakan positif.
TB paru BTA (-) adalah:
a. Hasil pemeriksaan sputum 3 kali menunjukkan BTA negatif, gambaran klinis dan kelainan
radiologi menunjukkan gambaran tuberculosis aktif
b. Hasil pemeriksaan sputum 3 kali menunjukkan BTA negatif dan biakan micobacterium
tuberculosis positif.
Komplikasi Tuberculosis Paru
Menurut Corwin,Elizabeth.J 2009 penyakit TBC bisa menimbulkan komplikasi, yaitu
1. Tulang
TBC tulang ini bisa disebabkan oleh bakteri TBC yang mengendap di paru-paru, lalu terjadi
komplikasi dan masuk ke tulang. Atau bisa juga bakteri TBC langsung masuk ke tulang lewat aliran
darah dari paru-paru. Waktu yang dibutuhkan bakteri untuk masuk dan merusak tulang bervariasi.
Ada yang singkat, tapi ada pula yang lama hingga bertahun-tahun. Bakteri TBC biasanya akan
berkembang biak dengan pesat saat kondisi tubuh sedang lemah, misalnya selagi anak terkena
penyakit berat. Saat itu kekebalan tubuhnya menurun, sehingga bakteri pun leluasa menjalankan
aksinya. Bagian tulang yang biasa diserang bakteri TBC adalah sendi panggul, panggul dan tulang
belakang. Gangguan tulang belakang bisa terlihat dari bentuk tulang belakang penderita. Biasanya
tidak bisa tegak, bisa miring ke kiri, ke kanan, atau ke depan. Sendi panggul yang rusak pun
membuat penderita tidak bisa berjalan dengan normal. Sedangkan pada ibu hamil, kelainan panggul
membuatnya tidak bisa melahirkan secara normal. Jika kelainannya masih ringan, upaya pemberian
obat-obatan dan operasi bisa dilakukan. Lain halnya jika berat, tindakan operasi tidak bisa
menolong karena sendi atau tulang sudah hancur. Penderita bisa cacat seumur hidup.
8
2. Usus
Selain karena komplikasi, TBC usus ini bisa timbul karena penderita mengonsumsi
makanan/minuman yang tercemar bakteri TBC. Bakteri ini bisa menyebabkan gangguan seperti
penyumbatan, penyempitan, bahkan membusuknya usus. Ciri penderita TBC usus antara lain anak
sering muntah akibat penyempitan usus hingga menyumbat saluran cerna. Mendiagnosis TBC usus
tidaklah mudah karena gejalanya hampir sama dengan penyakit lain. Ciri lainnya tergantung bagian
mana dan seberapa luas bakteri itu merusak usus. Demikian juga dengan pengobatannya. Jika ada
bagian usus yang membusuk, dokter akan membuang bagian usus itu lalu menyambungnya dengan
3. Otak
Bakteri TBC juga bisa menyerang otak. Gejalanya hampir sama dengan orang yang terkena
radang selaput otak, seperti panas tinggi, gangguan kesadaran, kejang-kejang, juga penyempitan
sel-sel saraf di otak. Kalau sampai menyerang selaput otak, penderita harus menjalani perawatan
yang lama. Sayangnya, gara-gara sel-sel sarafnya rusak, penderita tidak bisa kembali ke kondisi
normal.
4. Ginjal
Bakteri TBC pun bisa merusak fungsi ginjal. Akibatnya, proses pembuangan racun tubuh akan
terganggu. Selanjutnya bukan tidak mungkin bakal mengalami gagal ginjal. Gejala yang biasa
terjadi antara lain mual-muntah, nafsu makan menurun, sakit kepala, lem ah, dan sejenisnya. Gagal
ginjal akut bisa sembuh sempurna dengan perawatan dan pengobatan yang tepat. Sedangkan gagal
ginjal kronik sudah tidak dapat disembuhkan. Beberapa di antaranya harus menjalani cangkok
ginjal.
Pencegahan
2. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan (air sabun)
9
5. Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat tidur
7. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga mencucinya dan
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk basil dan bersifat tahan asam sehingga
dikenal juga sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert
Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi
nama basil Koch. TB paru terutama menyerang paru- paru sebagai tempat infeksi primer,
selain itu, tuberculosis dapat juga menyerang kulit, kelenjar limfe, tulang, dan selaput
otak. TB paru menular melalui droplet infeksius yang terinhalasi oleh orang sehat.
(Darliana,2014)
Perjalanan penyakit selanjutnya ditentukan oleh banyaknya basil TBC dan kemampuan
daya tahan tubuh seseorang ,kebanyakan respon imun tubuh dapat menghentikan multiplikasi
kuman ,namun sebagian kecil basil TBC menjadi kuman dorman. Kemudian kuman tersebut
sebelahnya,penyebaran secara hematogen dan limfogen ke organ lain seperti tulang ,ginjal,otak.
(Bachrudin,2016)
Komplikasi yang disebabkan penyakit tuberculosis paru yaitu bisa terjadi komplikasi pada
tulang ,usus,otak dan ginjal .Pencegahan yang dilakukan pada yang belum terkena tuberculosis
paru yaitu . menutup mulut pada waktu batuk dan bersin ,meludah hendaknya pada tempat tertentu
yang sudah diberi desinfektan (air sabun),imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14
bulan,menghindari udara dingin,mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya
ke dalam tempat tidur ,menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari.
obat.Pngobatan membutuhkan wajtu yang lama 6-8 bulan untuk membunuh kuman Dorman.
11
Daftar Pustaka
12