Perseptor:
Disusun oleh :
NissaPifia Aprila, S.Farm (2030122044)
Putry Rihaadatul Aisy, S.Farm (2030122048)
Ravi Putra Mukhni, S.Farm (2030122055)
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Anak mengenai penyakit Tb Laten yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah
Padang Panjang pada tanggal 13 Juli 2021 – 24 Juli 2021. Laporan ini dibuat
Perintis Indonesia Yayasan Perintis Padang dan ditulis berdasarkan teori serta
serta masukan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan
laporan studi kasus ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik
dalam segi penyusunan maupun tata bahasanya sehingga penulis berharap saran,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
terutama paru-paru. Penyakit ini apabila tidak diobati atau pengobatannya tidak
(TB) diperkirakan sudah ada di dunia sejak 5000 tahun sebelum Masehi, namun
terjadi dalam dua abad terakhir (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan
karena jumlah anak berusia < 15 tahun adalah 40-50% dari jumlah populasi.
Penelusuran TB pada anak dilakukan apabila terdapat tanda dan gejala klinis yang
ketika orang dengan TB paru batuk, bersin atau meludah sehingga mendorong
menunjukkan adanya peningkatkan sebesar dua kali lipat dari perkiraan pada
menjadi kasus infeksi laten TB yang di masa depan dapat terjadi reinfeksi (infeksi
kembali) atau reaktivasi jika tidak diobati sampai tuntas, sehingga meningkatkan
panduan pencegahan TB anak tingkat global. TB pada anak saat ini merupakan
salah satu komponen penting dalam pengendalian TB, dengan pendekatan pada
satu penyebab utama kematian pada anak dan bayi di Negara endemis TB
1.2 Tujuan
Tuberkulosis Paru.
TINJAUAN PUSTAKA
menular langsung yang disebabkan oleh infeksi kuman (basil) yang bernama
Robert Koch pada tanggal 24 maret 1982. Kuman tuberkolosis terdiri dari lemak
besar kuman tuberkulosis menyerang paru-paru, tetapi juga mengenai organ tubuh
lainnya
2.2. Etiologi
0.6 mikron dengan bentuk batang tipis, lurus, atau agak bengkok, bergranular atau
tidak mempunyai selubung, tetapi mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari
lipoid (terutama asam mikolat). Bakteri ini mempunyai sifat istimewa, yaitu dapat
bertahan terhadap pencucian warna dengan asam dan alkohol , sehingga sering
basil tahan asam (BTA), serta tahan terhadap bahan kimia dan fisik.
Kuman tuberkulosis juga tahan dalam keadaan kering dan dingin, bersifat
dorman dan aerob (Widoyono, 2008). Bakteri Tuberkulosis ini mati pada
pemanasan 1000C selama 5-10 menit atau pada pemanasan 600C selama 30
menit, dan dengan alkohol 70-95% selama 15-30 detik. Bakteri ini tahan selama
1-2 jam di udara terutama di tempat yang lembab dan gelap (bisa berbulan-bulan),
namun tidak tahan terhadap sinar dan aliran udara. Data pada tahun 1993
melaporkan bahwa udara mendapatkan 90% udara bersih dari kombinasi bakteri
2.3. Patofisiologi
tuberculosis juga dapat menjangkau sampai ke area lain dari paru-paru (lobus
atas). Basil juga menyebar melalui sistem limfe dan aliran darah ke bagian tubuh
lain (ginjal, tulang, dan korteks serebri) dan area lain dari paru-paru (lobus atas).
dalam alveoli yang menyebabkan bronko pnemonia. Infeksi awal biasanya timbul
Setelah infeksi awal, jika respon imun tidak adekuat maka penyakit akan
menjadi lebih parah. Penyakit yang kian parah dapat timbul akibat infeksi tulang
atau bakteri yang sebelumnya tidak aktif kembali menjadi aktif. Pada kasus ini,
Pnemonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya (Somantri, 2012). Proses ini
berjalan terus dan basil terus difagosit atau berkembak biak didalam sel makrofag
10-20 hari). Daerah yang mengalami nekrosis dan jaringan granulasi yang
kemudian pada akhirnya akan membentuk suatu kapsul yang dikelilingi oleh
tuberkel.
Keluhan yang sering dirasakan antara lain adalah sebagai berikut : demam
(40-41°C) hilang timbul, batuk timbul dalam jangka waktu lama lebih dari3
minggu, sesak nafas, nyeri dada, malaise, sakit kepala, nyeri otot, serta
a. Demam
oleh daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman tuberculosis yang
masuk.
b. Batuk
Terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk membuang
produk radang. Sifat batuk dimulai dari batuk kering (non produktif). Keadaan
pembuluh darah yang cepat. Kebanyakan batuk darah pada TBC terjadi pada
dinding bronkus.
c. Sesak nafas
Pada gejala awal atau penyakit ringan belum dirasakan sesak nafas. Sesak nafas
akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut dimana infiltrasinya sudah
d. Nyeri dada
Gejala ini dapat ditemukan bila infiltrasi radang sudah sampai pada pleura,
sehingga menimbulkan pleuritis, akan tetapi, gejala ini akan jarang ditemukan.
e. Malaise Penyakit TBC paru bersifat radang yang menahun. Gejala malaise
sering ditemukan anoreksia, berat badan makin menurun, sakit kepala, meriang,
nyeri otot dan keringat malam. Gejala semakin lama semakin berat dan hilang
atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak
(droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak.
Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam
waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar
beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. Daya penularan seorang
(Aditama, 2011). Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin
menular penderita tersebut. Faktor yang kemungkinkan seseorang terpajan kuman
udara tersebut. Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan
dahak.
2. Pemeriksaan dahak
mengumpulkan 3 contoh uji dahak yang dikumpulkan dalam dua hari kunjungan
berkunjung pertama kali ke fasyankes. Pada saat pulang, terduga pasien membawa
sebuah pot dahak untuk menampung dahak pagi pada hari kedua.
P (Pagi) : dahak ditampung di rumah pada pagi hari kedua, segera
setelah bangun tidur. Pot dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas di
fasyankes.
b) Pasien TB anak.
negatif.
kepekaan obat tersebut harus dilakukan oleh laboratorium yang telah tersertifikasi
Kemenkes RI telah menyediakan tes cepat menyediakan tes cepat yaitu Gen
expert ke fasilitas kesehatan (laboratorium dan RS) diseluruh provinsi (Kemenkes,
2014).
Imunitas timbul 6-8 minggu setelah pemberian BCG. Umumnya diberikan setelah
3) Bagi orang lain : hindari penderita yang sedang batuk atau bersin.
4) Usahakan cukup sinar matahari dan udara yang segar masuk kekamar
yang berarti tonjolan kecil dan keras yang terbentuk waktu sistem kekebalan
menimbulkan nekrosis jaringan. Tb paru dapat menular melalui udara dan saat
seseorang dengan Tb aktif pada paru mengalami batuk, bersin atau bicara.
Tuberkulosis Paru
Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak, TBC Paru dibagi dalam :
(+) atau 1 spesimen dahak SPS hasilnya (+) dan foto rontgen dada
Pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA (-) dan foto rontgen
bentuk berat dan ringan. Bentuk berat bila gambaran foto rontgan dada
Keterangan :
bakterologi
***) Evaluasi respon pengobatan. Jika tidak ada respon dengan pengobatan
rujuk
Keluhan pasien datang dengan gejala dan tanda penyakit TB paru seperti
batuk berdahak ≥ 2 minggu dan dapat disertai sedikitnya salah satu dari
gejala berikut: Lokal respiratorik: dapat bercampur darah atau batuk darah,
sesak nafas, dan nyeri dada atau pleuritic chest pain (bila disertai
peradangan pleura).
•Faktor risiko penurunan daya tahan tubuh (HIV, DM, dan lain sebagainya)
a. Pemeriksaan Diagnostik
b. Pemeriksaan sputum
dilakukan 3 kali yaitu: dahak sewaktu datang, dahak pagi dan dahak sewaktu
kunjungan kedua. Bila didapatkan hasil dua kali positif maka dikatakan
mikroskopik BTA positif. Bila satu positif, dua kali negatif maka pemeriksaan
perlu diulang kembali. Pada pemeriksaan ulang akan didapatkan satu kali
c. Test Mantoux
berupa indurasi kemerahan yang terdiri dari infiltrasi limfosit yakni persenyawaan
e. Rontgen dada
Menunjukkan adanya infiltrasi lesi pada paru-paru bagian atas, timbunan kalsium
bersin atau berbicara. Droplet akan meninggalkan organisme yang cukup kecil
untuk terdeposit di dalam alveoli ketika dihirup. Ketika berada di dalam alveoli,
sistem imun akan merespon dengan mengeluarkan sitokin dan limfokin yang
dapat dibunuh oleh basil. Setelah 1 – 2 bulan pasca paparan, di paru – paru terlihat
Paduan OAT Kategori Anak diberikan dalam bentuk paket berupa obat
Kombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT). Tablet OAT KDT ini terdiri dari
kombinasi 3 dan 2 jenis obat dalam satu tablet (2HRZ/4HR 3). Dosisnya
disesuaikan dengan berat badan pasien. Paduan ini dikemas dalam satu paket
minum obat, paduan OAT disediakan dalam bentuk paket KDT/ FDC.
Satu paket dibuat untuk satu pasien untuk satu masa pengobatan.
Paket KDT untuk anak berisi obat fase intensif, yaitu rifampisin (R)
75mg, INH (H) 50 mg, dan pirazinamid (Z) 150 mg, serta obat fase
lanjutan, yaitu (R) 75 mg dan (H) 50 mg dalam satu paket. Dosis yang
dianjurkan dapat dilihat pada tabel berikut. Pada kondisi tertentu
diberikan.
Keterangan:
4) OAT KDT harus diberikan secara utuh (tidak boleh dibelah, dan
6) Obat diberikan pada saat perut kosong, atau paling cepat 1 jam
setelah makan
melebihi 10 mg/kgBB/hari
8) Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, maka semua
obat tidak boleh digerus bersama dan dicampur dalam satu puyer
penularan,pencegahan.
positif.
- Edukasi mengenai gaya hidup sehat dan fungsi dari ventilasi rumah.
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
No MR 811***
Agama Islam
Mulai Perawatan
- Pasien batuk
Asma
a. Tanda vital
Keadaan umum Sedang
Nadi -
Pernafasan -
Suhu -
Berat Badan 27 kg
a. Status Generalis
Mata Normal
THT Normal
Leher Normal
Punggung Normal
Abdomen Normal
Urogenital Normal
Kulit Normal
3.5 Diagnosis
Diagnosa utama : Tb Laten
3.6 Penatalaksanaan
O 20Mei 2021 21Mei 2021 27 Mei 2021 18Juni 2021 16 Juli 2021
1 INH 1 x 200 mg √ √ √ √
2 Vit b6 √ √ √
3 Bromheksin √
4. Prednison √
5. Fluimucil √
3.7 Follow up
Nama : AN. FB Diagnosa utama : Tb laten Dokter : dr. Yunira Yunirman, Sp.A
Umur : 9 tahun 10 bulan Ruangan : Poli anak Apoteker : apt. Wenna Syukri Yenni, S.Farm
Tanggal S O A P
21 Mei - Pasien dengan − BB : 26 kg - Tidak ada DRP - Konseling pada pasien
2021 batuk − LED : 15 mm/jam mengenai penggunaan dan
konsisten − Thorax : Ronchi kepatuhan minum obat
- Sesak nafas − Abdomen : Distensi
− Terapi :
INH 1 x 250 mg
Vit B6 2 x 1
27 Mei - Sesak nafas − Thorax : Wheazing + - Interaksi INH + Prednison yaitu INH - Memantau respon pasien
2021 - Batuk − Terapi : akan meningkatkan efek dari terhadap INH selama terapi
INH 1 x 250 mg prednison dengan mempengaruhi kortikosteroid.
Prednison 3x 5 mg metabolisme hati/usus.
Bromheksin 2 x 4 mg
2. Kesalahan obat
Bentuk sediaan tidak tepat - Bentuk sediaan obat sudah tepat.
PEMBAHASAN
batuk yang konsisten dan nafas terasa sesak. Pasien memiliki riwayat
lima tahun pertama setelah terinfeksi kuman TB. Faktor risiko terpenting
dengan penyakit TB dan orang dengan kondisi klinis atau faktor lain yang
inilah yang nantinya akan menimbulkan efek terapi obat yang bersifat
terhadap INH. Selain itu, pada tuberkulosis laten, INH digunakan untuk
tertentu seperti masalah saraf. Pasalnya, obat ini memang diketahui sering
area tubuh.
yang diberikan untuk mengatasi batuk disertai dahak. Obat ini tergolong
dalam jenis ekspektoran atau mukolitik. Cara kerja obat ini adalah
juga digunakan untuk terapi berbagai kondisi seperti alergi, ulseratif kolitis
(radang usus besar), arthritis (radang sendi), lupus, psoriasis (radang kulit),
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Laten.
2. Untuk pemberian terapi obat sudah tepat dengan kondisi dan diagnosa
penyakit pasien.
5.2 Saran
Pemantauan terapi obat, efek samping obat, interaksi obat dan waktu
Houben RMGJ, Dodd PJ. The global burden of latent tuberculosis infection: A re-
estimation using mathematical modelling. Metcalfe JZ, editor. PLOS
Med. 2016;13(10):e1002152.
Mack U, Migliori GB, Sester M, Rieder HL, Ehlers S, Goletti D, et al. LTBI:
Latent tuberculosis infection or lasting immune responses to M.
tuberculosis? A TBNET consensus statement. Eur Respir J.
2009;33(5):956–73.