TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain. Kuman ini
pewarnaan, oleh karena itu disebut pula Basil Tahan Asam atau BTA
2. Etiologi
menyebabkan kuman mampu bertahan terhadap asam serta zat kimia dan
koloni akan tampak setelah kurang dari dua minggu atau bahkan
37°C dan kelembaban 70%. Kuman tidak dapat tumbuh pada suhu 25°C
secara khusus. Oleh karena itu, kuman ini disebut pula Basil Tahan Asam
(BTA). Basil TBC sangat rentan terhadap sinar matahari, sehingga dalam
panas-basah, sehingga dalam 2 menit saja basil TBC yang berada dalam
lingkungan basah sudah akan mati bila terkena air bersuhu 100°C. Basil
TBC juga akan terbunuh dalam beberapa menit bila terkena alkohol 70%
dalam sitoplasma makrofag. Sifat lain kuman tersebut adalah aerob. Sifat
apikal paru-paru lebih tinggi dari pada bagian lain, sehingga bagian
apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit Tuberkulosis (Depkes
3. Penyebaran
infeksius ke udara pada saat batuk (sekitar 3.000 droplet), bersin (sekitar
pasien TB BTA negatif dengan hasil kultur positif adalah 26% sedangkan
pasien TB dengan hasil kultur negatif dan foto toraks negatif adalah 17%
oleh volume ruangan dan ventilasi dan lama waktu pajanan menghirup
imun, dengan sistem imun normal, 90% tidak akan berlanjut menjadi
Health, 2014).
4. Patofisiologi
Reaksi daya tahan tubuh akan terjadi setelah 6-14 minggu setelah
infeksi akut. Setelah terpapar kuman TB ada empat keadaan yang bisa
terjadi yaitu pertama tidak terjadi infeksi (ditandai dengan tes tuberkulin
2014).
kecil, kuman TB dalam percik renik (droplet nuclei) yang terhirup, dapat
mencapai alveolus. Masuknya kuman TBC ini akan segera diatasi oleh
koloni kuman TBC di jaringan paru disebut Fokus Primer. Waktu yang
primer secara lengkap disebut sebagai masa inkubasi TBC. Hal ini
berbeda dengan pengertian masa inkubasi pada proses infeksi lain, yaitu
minggu dengan rentang waktu antara 2-12 minggu. Dalam masa inkubasi
2012).
TBC primer adalah TBC yang terjadi pada seseorang yang belum
pernah kemasukan basil TBC. Bila orang ini mengalami infeksi oleh
basil TBC, walaupun segera difagositosis oleh makrofag, basil TBC tidak
akan mati. Dengan semikian basil TBC ini lalu dapat berkembang biak
oleh satu basil saja, setelah 2 minggu akan menjadi100.000 basil. TBC
sekunder adalah penyakit TBC yang baru timbul setelah lewat 5 tahun
pihak dan jumlah serta virulensi basil TBC di pihak lain. Walaupun
2013).
bersin, berbicara, atau bernyanyi. Yang hebat, kuman ini dapat bertahan
di udara selama beberapa jam. Perlu diingat bahwa TBC tidak menular
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala
klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit
darah)
(malaise), lemah
b. Gejala khusus:
sesak.
cairan nanah.
kejang.
mulai dari sama sekali tak ada keluhan sampai dengan adanya
Keluhan karena infeksi kronik adalah panas badan yang tak tinggi
pleura adalah batuk dengan atau tanpa dahak, batuk darah, sesak, dan
6. Diagnosis
2014).
a. Pencegahan
tempat ludah yang diberi lisol atau bahan lain yang dianjurkan
dan mengurangi aktivitas kerja serta menenangkan pikiran
b. Pengobatan
1) Isoniasid (H)
10 mg/kg BB.
2) Rifampisin (R)
3) Pirasinamid (Z)
BB.
4) Streptomisin (S)
5) Etambutol (E)
1. Definisi
Side effect atau efek samping adalah suatu dampak atau pengaruh
yang merugikan dan tidak diinginkan, yang timbul sebagai hasil dari
negatif ketika hal itu timbul sebagai efek sekunder dari efek terapi
utamanya. Jika efek itu muncul sebagai hasil dari dosis atau prosedur
yang tidak tepat maka disebut sebagai kesalahan medis. Efek samping
samping mayor dan minor. Jika timbul efek samping minor, maka
pengobatan dapat diteruskan dengan dosis biasa atau kadang-kadang
penanganannya aspirin.
dengan etambutol.
berupa:
1) Kesemutan di tangan atau kaki
5) Kelelahan
6) Rasa kantuk
7) Jerawat
4) Sakit kepala
umum meliputi:
1) Nyeri sendi
2) Mengigil
3) Kelelahan
4) Sakit kepala
itu, efek yang ditimbulkan obat TBC tidak selalu sama pada setiap
perlu memberi tahu tenaga medis yang merawat penderita. Tenaga medis
tertentu.
gejala nyeri sendi bisa diatasi dengan obat antinyeri atau antiradang.
Tuberkulosis Paru
yaitu:
1. Jenis Kelamin
2. Usia
Menurut Ratnawati dkk (2018) usia >40 tahun berisiko terjadi efek
usia tua merupakan salah satu faktor risiko timbulnya efek samping pada
pendengaran.
pasien TB.
Penelitian Rinawati (2021) menyatakan bahwa pasien dengan IMT
berat, sebesar 20 hingga 22,9%. Di lain sisi, pasien dengan IMT gemuk
atau pre obesitas justru memiliki resiko yang kecil terhadap kejadian efek
D. Kerangka Teori
Tuberkulosis Paru
Pengobatan
Kerangka Teori
Sumber : Depkes RI dalam PP&PL, 2014; BPOM RI, 2022; Ratnawati dkk, 2018;
Badien dkk, 2009; Rakhmawati dkk, 2015; Sagwa dkk, 2015; Rinawati, 2021.