DISUSUN OLEH
KELOMPOK 9
JOVANCHA YAPUSUNG 711331121033
Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara
ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa, akan kehilangan
rata-rata waktu kerjanya 3 sampai 4 bulan. Hal tersebut berakibat pada kehilangan
pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20-30%. Jika ia meninggal akibat TB,
maka akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun. Selain merugikan secara
ekonomis, TB juga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial stigma bahkan
dikucilkan oleh masyarakat.
C. Kasus Penyakit
1. Analisis Faktor Kejadian Tuberkolosis di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan
Cipinang Besar Utara Kota Administrasi Jakarta Timur
Hasil analisis univariat didapatkan bahwa 76 responden berjenis kelamin laki-
laki dan 36 responden berjenis kelamin perempuan. Sebanyak 55 responden memiliki
kontak dengan penderita TB yakni, kelompok kasus 39 orang (70,9%) dan kelompok
kontrol 16 orang (28,6%). Sebanyak 66 responden memiliki perilaku merokok di
dalam anggota keluarga yakni, kelompok kasus sebanyak 39 orang (59,1%) dan
kelompok kontrol sebanyak 27 orang (40,9%). Sebanyak 75 responden tidak
memiliki kebiasaan menjemur kasur yakni, kelompok kasus sebanyak 45 orang (60%)
dan kelompok kontrol sebanyak 30 orang (40%).
Ada hubungan yang bermakna antara kontak dengan penderita TB dengan
kejadian tuberkulosis dengan OR sebesar 5,735 yang artinya responden yang
memiliki kontak dengan penderita TB berisiko 5,735 kali terkena TB.
Ada hubungan yang bermakna antara perilaku merokok di dalam anggota
keluarga dengan kejadian tuberkulosis. dengan OR sebesar 2,464 yang artinya
responden yang memiliki perilaku merokok di dalam anggota keluarga berisiko 2,464
kali terkena TB.
Ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan menjemur kasur dengan
kejadian tuberkulosis dengan OR sebesar 3,545 yang artinya responden yang tidak
memiliki kebiasaan menjemur kasur berisiko 3,545 kali terkena TB.
B. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan yaitu :
1. Bagi pasien TBC hendaknya meningkatkan motivasinya dalam pengobatan TB,
seperti selalu mengingatkan pasien agar patuh berobat. Hal ini karenakan proses
pengobatan TB berjaslan lama dan dapat menyebabkan kebosanan pada pasien TB.
2. Bagi masyarakat Masyarakat hendaknya juga senantiasa memperhatikan konsisi
lingkungan sekitar, baik terhadap informasi adanya warga masyarakat yang
mengalami tanda dan gejala TB, sehingga deteksi pasien TB dapat ditemukan dan
pengobatan segera dilaksanakan.
3. Bagi petugas kesehatan Petugas kesehatan dapat melakukan upaya-upaya seperti
meningkatkan pengetahuan pasien mengenai pencegahan, penularan tuberculosis
secara maksimal untuk meningkatkan kesadaran pasien TB dalam mematuhi
pengobatan TB.
DAFTAR PUSTAKA
Tri Dewi Kristini, Rana Hamidah (2020). Potensi Penularan Tuberculosis
Paru pada Anggota Keluarga Penderita. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia.
15 (61).
Ressa Stevany, Yuldan Faturrahman, Andik Setiyono (2021). Analisis Faktor
Kejadian Tuberkolosis di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Cipinang Besar
Utara Kota Administrasi Jakarta Timur. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia. 17
(2).