Disusun Oleh:
Syalom Waworuntu
711331121007
2023
KASUS 2
Tuan SY, umur 42 tahun, pegawai swasta, pasien ke rumah sakit diantar oleh
rekannya dengan keluhan lemas. Lemas dieasakan sejak 1 bulan yang lalu, dan
lemas dieaskan pada seluruh badan . Awalnya keluhan lemas muncul tiba-tiba
setelah pasien melakukan aktivitas sebagai satpam di tempat kerjanya. Lemas
dirasakan hingga mengganggu aktivitas dan dirasakan oleh pasien sepanjang hari.
Lemas dikatakan membaik bila pasien beristirahat dan memberat bila pasien
beraktivitas, pasien juga mengeluhkan pusing. Pasien mengatakan pusing yang
dialami semakin memberat 2 hari sebelum datang ke UGD RSUP. Pusing dialami
hilang timbul namun pusing dirasakan hingga pasien sulit beraktivitas seperti
biasa. Keluhan pusing membaik apabila pasien beristirahat namun pusing dialami
kembali ketika pasien beraktivitas. Pasien juga mengeluhkan nyeri purut. Nyeri
perut yang dialami pasien sejak 2 minggu yang lalu, nyeri perut dirasakan hilang
timbul seperti ditusuk-tusuk di daerah bawah, dan disertai dengan nyeri saat BAK.
BAK dikatakan berwarna kemerahan sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluhkn demam. Demam disertai menggigil dirasakan sejak 1minggu yang
lalu, suhu saat demam bekisar antara 37,5-38,5 derajat dan disertai keringat di
malam hari, demam dikatakan semakin berat saat malam hari, BAB cair sejak 3
hari yang lalu dengan frekuensi 4-5x/hari. Pasien mengatakan ada penurunan berat
badan sebanyak 4kg dan nafsu makan menurun.
Riwayat Sosial Pasien merupakan anak pertama dari 5 bersaudara. Pasien adalah
seorang satpam yang bekerja di daerah kargo, pasien sudah menikah dan memiliki
2 orang anak.
Pemeriksaan Fisik tanda-tanda Vital Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis (GCS : E4V5M6) Tekanan darah: 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/ menit RR : 20 x/ menit Suhu badan : 37.3ºC Tinggi badan : 175 cm
Berat badan : 61kg. Status General Mata: Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterus
-/-, refleks pupil +/+ isokor, edema palpebra -/- THT Telinga : sekret -/-,
hiperemis -/- Hidung : sekret (-) Tenggorokan : tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)
Lidah : atropi papil lidah (-) Hasil pemeriksaan lab :Hb, 8,26 mmHg, HCT
25,55%, MCV 60,24 Fl, MCH 17,12 Pg. MCHC 28.42 g/dl
Anemnesa Gizi :
Makan pagi bubur 1 p, telur rebus 1 p dan teh hangat susu 1gelas
Makan siang : Nasiputih 2 p, ayam bb bali 1 p, tahu goreng 1 porsi, sayur campur
1 p, semangka 1 p
Malam : nasi 1 p, sop ikan 1 porsi, tempe bacem 1 p, tumis kacang Panjang 1 p,
papaya 1 p
NUTRITION CARE PROCESS (NCP)
A. Identitas Klien
Nama : Tn. SY
Umur : 42 Tahun
Suku : NTT
Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Berat badan : 61 kg
B. Skrining Gizi
1. Perubahan BB V
3. Kesulitan mengunyah/menelan V
5. Diare/konstipasi V
7. Diet khusus V
8. Enteral/parenteral V
Kesimpulan : Tuan SY
mengalami penurunan nafsu
makan dan adanya perubahan
berat badan
C. Nutrition Assesment
1. Antropometri
a. Berat badan : 61 kg
b. Tinggi badan : 175 cm
c. BBI = (175-100) - 10% (175-100)
= 75 - 10% (75)
= 67,5 kg
BB 61 kg 61 kg 61 kg 2
d. IMT = 2 = 2 = 2 = 2 = 19,91 kg/m
TB 175 cm 1,75 m 3,0625 m
2. Biokimia
1. Darah Lengkap (1 April 2017)
Malaria Negatif
Negatif
(rapid)
3. Imunoserologi
Positive
kuat:
6-10
3. Fisik/Klinis
1. Tanda-Tanda Vital
Nadi : 80 x/
menit
RR : 20 x/
menit
Suhu badan : 37.3ºC
2. Status General
Mata : Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor,
edema palpebra -/-
- Anamnesa Gizi
Makan pagi bubur 1 p, telur rebus 1 p dan teh hangat susu 1gelas
Makan siang : Nasiputih 2 p, ayam bb bali 1 p, tahu goreng 1 porsi, sayur campur 1 p, semangka 1
p
Malam : nasi 1 p, sop ikan 1 porsi, tempe bacem 1 p, tumis kacang Panjang 1 p, papaya 1 p
D. Diagnosa Gizi
1. Domain Intake
Kekurangan Intake Mineral (NI-51.1) disebabkan oleh pola makan yang salah, serta
kurangnya pengetahuan mengenai hal yang berkaitan dengan masalah gizi, serta adanya
interaksi antara zat gizi dibuktikan dengan kekurangan audit gizi Fe (buruk).
2. Domain Klinis
- Perubahan Nilai Laboratorium Terkait Zat Gizi Khusus (NC-2.2) disebabkan oleh pola
makan yang salah dibuktikan dengan kekurangan audit Fe (buruk).
3. Domain Behavior
- Kekeliruan Pola Makan (NB-1.5) disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai topik
atau masalah yang berkaitan dengan anemia, ditandai dengan kadar Hb rendah
E. Intervensi Gizi
a. Tujuan
1) Meningkatkan asupan sesuai dengan kebutuhan zat gizi sesuai kebutuhan
2) Meningkatkan asupan zat besi
3) Membantu meningkatkan kadar Hb
b. Prinsip Diet
1) Energi diberikan cukup
2) Protein diberikan cukup
3) Lemak diberikan cukup
4) Karbohidrat diberikan cukup
5) Vitamin C diberikan tinggi
6) Fe diberikan tinggi
c. Kebutuhan Gizi
d. Syarat Diet
- Energi diberikan cukup 1606,176 kkal sebagai sumber tenaga untuk anak
melakukan aktivitas
- Protein diberikan cukup 52,77 gram untuk memelihara dan mengganti
jaringan tubuh yang rusak serta untuk pertumbuhan anak.
- Lemak diberikan cukup 35,69 gram sebagai pelarut vitamin larut lemak.
- Karbohidrat diberikan cukup 228,66 gram sebagai sumber tenaga untuk
aktivitas.
- Vitamin C diberikan tinggi 59,13 mg untuk membantu penyerapan Fe
- Fe diberikan tinggi 20,5 mg untuk menaikan kadar hb
e. Bentuk makanan
Makanan biasa dan mudah dicerna
f. Frekuensi
3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan
g. Rute
Makanan dan minuman oral