Anda di halaman 1dari 42

Laporan kasus

hiperemesis gravidarum
Pembimbing:
dr.David M. Allorante,Sp.OG(K)

Disusun oleh:
03015042 Berka Phillia Ningrum
03015159 Ralitsa Berkah Nunes Musalam Basarewan
Pendahuluan

2
▷ Mual dan muntah gejala awal kehamilan umumnnya.
▷ Hampir 80% wanita hamil mengalami keluhan mual dan muntah

emesis gravidarum

o mual dan muntah yang dikeluhkan pada 20 minggu


pertama kehamilan
o tidak mengganggu aktivitas sehari-hari
o tidak menimbulkan komplikasi patologis

3
Hiperemesis gravidarum
▷ mual dan muntah dalam kehamilan dimana lebih dari 3 episode setiap hari dan
telah terjadi ketidakseimbangan cairan, elektrolit dan defisiensi nutrisi
▷ muntah dapat begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum
dimuntahkan

dapat mempengaruhi keadaan umum, mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan


menurun lebih dari 3 kilogram atau 5% dari berat badan, dehidrasi, dan terdapat
keton pada urin

Indikasi pasien masuk dan dirawat di rumah sakit.

4
Ilustrasi kasus

5
▷ Nomor RM :
▷ Nama : Ny.E
▷ Jenis kelamin : Perempuan
▷ TTL :
▷ Umur : 37 tahun, 4 bulan, 3 hari
▷ Alamat :
▷ Agama : Islam
▷ Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
▷ Status Pernikahan : Menikah
▷ Pendidikan : Sekolah Dasar
▷ Tanggal masuk RS :
▷ Tanggal keluar RS :
▷ Jalur Masuk : Unit Gawat Darurat

6
ANAMNESIS

Keluhan Utama
Pasien datang sendiri ke IGD RSUD Karawang dengan keluhan mual dan muntah.

Riwayat
Pasien Penyakit
datang Sekarang
dengan keluhan mual dan muntah yang dirasakan sejak 2 hari SMRS.
Muntah berisi air dan makanan yang dimakan dan dapat terjadi >5x/hari, banyaknya
muntah ±1/2 gelas. Pasien mengatakan sulit untuk makan dan minum karena akan
muntah, sehingga mengeluh nyeri ulu ati, kelaparan, kehausan dan bibir terasa
kering. Keluhan juga disertai penurunan berat badan ±3 kg, badan lemas, nafas terasa
sedikit sesak sehingga mengganggu aktivitas. Pasien mengaku BAK masih dalam
batas normal, tidak ada keluhan BAK berkurang. Pasien tidak tahu dirinya sedang
hamil, dan mengaku telat haid sejak 3 bulan yang lalu.

7
ANAMNESIS

Riwayat penyakit dahulu


Pada kehamilan sebelumnya pasien mempunyai keluhan yang sama namun tidak
sampai dirawat di rumah sakit. Riwayat hipertensi (-), DM (+) teratur minum obat,
alergi (-), asma (-), sakit maag (+).

Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu pasien memiliki riwayat dengan keluhan yang sama. Riwayat tekanan darah
tinggi (-), DM (-), asma (-), alergi (-).

Riwayat Mestruasi
Pasien mengatakan menstruasi pertama kali (menarche) saat usia 13 tahun. Siklus
menstruasi biasanya 28 hari dengan lama mestruasi 5-7 hari dan teratur. Dalam satu
hari biasanya pasien mengganti pembalut sebanyak 2-3x (1 pembalut 20cc). Keluhan
nyeri saat mestruasi disangkal. 8
ANAMNESIS

Riwayat Pernikahan
Pasien mengaku menikah satu kali pada usia 17 tahun pada tahun 1999.

Riwayat Obstetri
G2P1A0 dengan anak pertama laki-laki, usia saat ini 20 tahun, lahir spontan di paraji,
berat badan saat lahir 3500 gram, hidup.

Riwayat Kontrasepsi
Pasien mengaku pernah menggunakan KB suntik 3 bulan sejak tahun 2000 setelah
kelahiran anak pertama sampai tahun 2017.

Riwayat Sosial Ekonomi dan Kebiasaan


Sehari-hari pasien bekerja sebagai seorang ibu rumah tangga. Riwayat olah raga rutin
terbatas pada jalan kaki. Riwayat mengonsumsi alkohol dan merokok disangkal.
.

9
PEMERIKSAAN FISIK

.
Keadaan Umum Tanda Vital
Kesan sakit : Sakit sedang Tekanan darah : 110/70 mmHg
Kesadaran : Compos mentis HR : 81x/menit,
RR : 20x/menit
Data Antropometri Suhu : 36.9°C
Berat badan : 52 kg SpO2 : 99%
Tinggi Badan : 155 cm
IMT : 21,64 kg/m2

10
PEMERIKSAAN FISIK

. Kepala
▷ Ukuran : Normocephal
▷ Rambut : Hitam, panjang, tidak mudah dicabut.
▷ Wajah : Simetris (+), parese (-)
▷ Mata : CA (-/-), SI (-/-), Pupil bulat isokhor, Refleks Cahaya (+/+),
tampak cekung (+/+)
▷ Telinga : Normotia, tidak ada nyeri tarik
▷ Hidung : Tidak ada deviasi septum
▷ Mulut : Mukosa bibir pucat, sianosis (-), parese lidah (-), faring
hiperemis (-), tonsil T1-T1
  Leher
▷ JVP tidak meningkat, Pembesaran tiroid (-), Pembesaran kelenjar getah bening
(-)
11
PEMERIKSAAN FISIK

. Thorax
Jantung
▷ Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
▷ Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midclavikularis kiri Perkusi :
Redup
▷ Auskultasi : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Paru-paru
▷ Inspeksi : Simetris, otot bantu napas (-)
▷ Palpasi : Vocal fremitus simetris
▷ Perkusi : Sonor (+/+)
▷ Auskultasi : SNV (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
12
PEMERIKSAAN FISIK

. Abdomen
▷ Inspeksi : Perut datar, supel
▷ Auskultasi : Bising usus 3x/menit
▷ Palpasi : turgor kulit baik, splenomegali (-), hepatomegali (-)
▷ Perkusi : timpani

Ekstremitas
▷ Inspeksi : Sianosis (-)
▷ Palpasi : AH (+), OE (-) , CRT < 2 detik

13
PEMERIKSAAN FISIK

. Status obstetri
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : TFU tidak teraba, supel, nyeri tekan epigastrium (+)  

Genitalia
Inspeksi/palpasi : V/U tenang, perdarahan aktif (-)
Inspekulo : tidak dilakukan
Vagina toucher : tidak dilakukan

14
PEMERIKSAAN PENUNJANG
4/9/2019

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan


. Hematologi

. Hemoglobin 11.5 g/dL 11,7 – 15,5


Eritrosit 3,76 juta//μl 4.1-5,1
Leukosit 10,6 /μl 4,4-11,3
Hematokrit 32,3 % 35-47
Trombosit 333 ribu//μl 150– 400
MCV 86 fL 80-100
MCH 31 Pg 26-34
MCHC 36 g/dL 32-36
RDW CV 14,9 % 12-14,8
Masa Perdarahan/BT 2 Menit 1-3
Masa Pembekuan/CT 10 Menit 5-11
Golongan Darah ABO O    
Golongan Darah Rh Positif    
Kimia Klinik
Gula Darah Sewaktu 125 mg/dL 70-110
Imunologi
HbsAg Rapid Non reaktif    

Test kehamilan positif Pos/neg  


15
PEMERIKSAAN PENUNJANG
4/9/2019
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
.
Urinalisis fisik/kimiawi
. warna kuning tua   kuning
kejernihan jernih   jernih
epitel positif 1 /lpk  
leukosit 0-1 /lpb <6
eritrosit 0-1 /lpb <1
kristal negatif    
silinder negatif    
bakteri negatif    
berat jenis 1030   1010-1025
protein positif 2   negatif
glukosa negatif   negatif
keton positif 3   negatif
bilirubin negatif   negatif
urobilinogen 0,2 E.U/dL 0,2-1.0

nitrit negatif   negatif


nitrit esterase negatif   negatif
16
PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG .
▷ JTHIU, FHR (+), CRL 58,1 mm
▷ ~12-13 minggu

17
RESUME
.
Pasien datang dengan keluhan mual dan muntah yang dirasakan sejak 2 hari SMRS.
Muntah berisi air dan makanan yang dimakan yang dapat terjadi >5x/hari, banyaknya
muntah ±1/2 gelas. Pasien mengatakan sulit untuk makan dan minum karena akan
muntah, sehingga mengeluh nyeri ulu ati, kelaparan, kehausan dan bibir terasa kering.
Keluhan juga disertai penurunan berat badan ±3 kg, badan lemas, nafas terasa sedikit
sesak sehingga mengganggu aktivitas. Pasien mengaku BAK masih dalam batas normal,
tidak ada keluhan BAK berkurang. Pasien tidak tahu dirinya sedang hamil, dan mengaku
telat haid sejak 3 bulan yang lalu.

18
RESUME
.
Hari pertama haid terakhir (HPHT) 9 Mei 2019 dan taksiran persalinan 13 Februari 2020.
Usia kehamilan berdasarkan HPHT yaitu 16-17 minggu. Pasien belum pernah
melakukan periksa kehamilan sebelumnya karena tidak mengetahui dirinya hamil.
Pasien belum pernah melakukan imunisasi TT. Pada kehamilan sebelumnya pasien
mempunyai keluhan yang sama namun tidak sampai dirawat di rumah sakit.

19
RESUME
.
Pada pemeriksaan fisik keadaan umum sakit sedang, kesadaran kompos mentis, tekanan
darah 110/70 mmHg, laju nadi 81x/menit, laju napas 20x/menit, suhu 36,9°C, dan SpO2
99%. Pada status generalis di dapatkan mata tampak cekung, bibir kering, turgor kulit
baik. Sedangkan untuk status obstetri perut tampak datar, terdapat nyeri tekan
epigastrium, vulva uretra tenang, tidak terdapat perdarahan aktif.
Dari hasil pemeriksaan penunjang didapatkan keton urine positif 3. Pada pemeriksaan
USG didapatkan perkiraan usia kehamilan 12-13 minggu, tunggal, hidup.

20
Diagnosis Kerja
Ibu : HEG pada G2P1A0 gravida 12-13 minggu
Janin : Janin tunggal hidup intra uterine

Penatalaksanaan
Observasi KU, TTV, mual dan muntah
IVFD RL+NB:KAEN-MG3:D5 1:1:1/8 jam
Inj. Ranitidine 3x50 mg
Inj. Ondancetron 3x8 mg

  Prognosis
▷ Ad Vitam : ad bonam
▷ Ad Functionam : dubia ad bionam
▷ Ad Sanationam : dubia ad bonam
21
Perawatan hari ke 1 ( 5/9/2019)

 
S
Pasien mengeluh mual (+), muntah (+) berkurang, badan lemas (+)
O KU : CM

Tekanan darah : 110/70 mmHg Laju nadi :


90x/menit, reguler Lanju nafas : 18x/menit,
reguler Suhu : 36.8°C
Saturasi O2 : 99%
STATUS GENERALIS
dbn
STATUS OBSTETRI

v/u tenang, perdarahan aktif (-)

A HEG pada G2P1A0 gravida 12-13 minggu, JTHIU


P a. IVFD RL+NB:KAEN-MG3:D5 1:1:1/8 jam
b. Inj. Ranitidine 3x50 mg
c. Inj. Ondancetron 3x8 mg

22
Perawatan hari ke 2 ( 6/9/2019)

 
S
Mual (-), muntah (-)
O KU : CM

Tekanan darah : 110/70 mmHg Laju nadi :


82x/menit, reguler Lanju nafas : 18x/menit,
reguler Suhu : 36.6°C
Saturasi O2 : 99%
STATUS GENERALIS
dbn
STATUS OBSTETRI

v/u tenang, perdarahan aktif (-)

A HEG pada G2P1A0 gravida 12-13 minggu, JTHIU


P
a. IVFD RL+NB:KAEN-MG3:D5 1:1:1/8 jam
b. Inj. Ranitidine 3x50 mg
c. Inj. Ondancetron 3x8 mg

23
Analisis kasus

24
Pada kasus, berdasartkan anamnesis didapatkan keluhan yang sesuai dengan teori yaitu
pasien mengeluhkan mual dan muntah yang menetap pada trimester pertama kehamilan
dan mengganggu aktivitas. Pasien sulit untuk makan dan minum karena akan mengeluh
muntah, sehingga mengeluh kelaparan dan kehausan. Pasien juga mengeluh adanya
penurunan berat badan. Pasien mempunyai riwayat morning sickness pada kehamilan
sebelumnya.

Teori Kasus
 Mual dan muntah menetap pada trimester
 Pasien datang dengan mual dan muntah menetap
pertama dan mengganggu aktivitas
  sejak 2 hari SMRS dan mengganggu aktivitas
 Pasien sulit untuk makan dan minum  Pasien sulit untuk makan dan minum karena akan
  mengeluh muntah
 Terdapat penurunan berat badan  Pasien mengeluh adanya penurunan berat badan
 Mempunyai faktor risiko riwayat mual dan  Pasien mempunyai riwayat mual dan muntah
muntah menetap pada kehamilan sebelumnya pada kehamilan anak pertama

25
Pada pemeriksaan fisik secara umum dicari apakah terdapat tanda dehidrasi yang
merupakan efek dari HEG. Pada kasus didapatkan bibir kering dan mata cekung yang
dapat menandakan dehidrasi ringan.

Teori Kasus
Dapat ditemukan tanda-tanda dehidrasi:  Nadi 82x/menit
 Nadi cepat  Turgor kulit baik
 Turgor kulit menurun  Bibir kering
 Bibir dan mukosa mulut kering  Mata cekung
 Mata cekung

26
Selanjutnya dilakukan pemerikaan penunjang berupa tes laboratorium dan didapatkan hasil
terdapat keton urin positif 3. Hal ini bisa menandakan adanya proses oksidasi lemak tidak sempurna
yang akhirnya terdapat keton dalam urin.

Teori Kasus

 Terdapat keton pada urin  Keton : positif 3

Pemeriksaan USG pada kasus HEG untuk melihat usia kehamilan dan apakah terdapat kehamilan
ganda atau mola yang jika positif dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya HEG karena terdapat
peningkatan produksi HCG.
Teori Kasus
 USG untuk melihat usia kehamilan,  Pemeriksaan USG menunjukkan
keadaan janin apakah terdapat CRL 58,1 mm, FHR (+), tunggal,
kehamilan ganda atau mola hidup.
 
~12-13 minggu
 
 
27
Tinjauan pustaka

28
Definisi
▷ Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah dalam kehamilan
dimana telah terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dan
defisiensi nutrisi.
▷ Batasan untuk hiperemesis gravidarum yaitu terjadi muntah lebih dari
3 episode setiap hari, kehilangan berat badan lebih dari 3 kilogram atau
5% dari berat badan.
▷ Keluhan muntah dapat begitu hebat dimana segala apa yang dimakan
dan diminum dimuntahkan sehingga dapat mempengaruhi keadaan
umum, mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun,
dehidrasi, dan terdapat keton dalam urin sehingga pasien harus dirawat
di rumah sakit.

29
30
Epidemiologi
Di United States, hiperemesis gravidarum terjadi pada 0,5 – 2% kehamilan.
Dari penelitian ditemukan angka kejadian 0,8% untuk hiperemesis
gravidarum dan rata-rata 1,3% yang dirawat dirumah sakit dengan
perawatan 2-4 hari. Hiperemesis gravidarum secara umum terjadi pada
4:1000 kehamilan. Dari data yang ada tersebut menegaskan bahwa
hiperemesis gravidarum merupakan suatu penyakit yang jarang terjadi.
Mual dan muntah pada kehamilan adalah peristiwa normal yang dapat
berubah menjadi suatu penyakit yang lebih serius yaitu hiperemesis
gravidarum.

31
Etiologi
▷ Penyebab pasti mual dan muntah yang dirasakan ibu hamil belum diketahui,
tetapi terdapat beberapa teori yang mengajukan keterlibatan faktor-faktor
biologis, sosial dan psikologis.
▷ Faktor biologis yang paling berperan adalah perubahan kadar hormon selama
kehamilan. Menurut teori terbaru, peningkatan kadar human Chorionic
gonadotropin (hCG) akan menginduksi ovarium untuk memproduksi estrogen,
yang dapat merangsang mual dan muntah. Perempuan dengan kehamilan ganda
atau mola hidatidosa yang diketahui memiliki kadar hCG lebih tinggi daripada
perempuan hamil lain mengalami keluhan mual dan muntah yang lebih berat.
Progesteron juga diduga menyebabkan mual dan muntah dengan cara
menghambat motilitas lambung dan irama kontraksi otot-otot polos lambung.
Penurunan kadar thyrotropin-stimulating hormone (TSH) pada awal kehamilan
juga berhubungan dengan hiperemesis gravidarum meskipun mekanismenya
belum jelas.

32
Klasifikasi
Secara klinis dibedakan atas 3 tingkatan, yaitu:
▷ Tingkat I
Muntah yang terus-menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan mainuman, berat-badan
menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar makanan, lendir dan sedikit cairan empedu, dan
yang terakhir keluar darah. Nadi meningkat sampai 100 kali per menit dan tekanan darah sistolik
menurun. Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit berkurang, dan urin sedikit tetapi masih normal.
▷ Tingkat II
Gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, haus hebat, sub febril, nadi
cepat dan lebih dari 100-140 kali per menit, tekanan darah sistolik kurang dari 80 mmHg, apatis,
kulit pucat, lidah kotor, kadang icterus, aseton, bilirubin dalam urin, dan berat badan cepat menurun.
▷ Tingkat III
Walaupun kondisi tingkat III sangat jarang, yang mulai terjadi adalah gangguan kesadaran (delirium-
koma), muntah berkurang atau berhenti, tetapi dapat terjadi icterus, sianosis, nystagmus, gangguan
jantung, bilirubin, dan proteinuria dalam urin.

33
Faktor risiko
Faktor risiko terjadinya hiperemesis gravidarum diantaranya adalah:
▷ Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan
hehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG dan dapat memicu
bagian dari otak yang mengontrol mual dan muntah.
▷ Faktor organik : masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik.
▷ Faktor psikologik: Stress dan kecemasan dapat memicu terjadinya
morning sickness.
▷ Faktor endokrin lainnya: hipertiroid, diabetes dan lain-lain
▷ Riwayat hyperemesis gravidarum pada kehamilan sebeelumnya atau
keluarga

34
Patofisiologi
▷ Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah
pada hamil muda terjadi terus menerus yang dapat menyebabkan
dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis
hipokloremik.
▷ Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi
lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya
asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
▷ Kekurangan volume cairan yang diminum dan kehilangan karena
muntah menyebankan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan
plasma berkurang.

35
Diagnosis
Anamnesis
▷ gejala amenore disertai mual dan muntah yang berat,
▷ menggangu aktivitas sehari-hari
▷ muntah dialami sekitar 10x dalam sehari, berisi cairan dan sisa makanan.
▷ penurunan nafsu makan
▷ penurunan berat badan
▷ lemah
▷ Faktor risiko seperti stres, lingkungan sosial pasien, asupan nutrisi dan riwayat
penyakit sebelumnya (hipertiroid, gastritis, penyakit hati, diabetes mellitus, dan
tumor serebri).

36
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
▷ tanda-tanda dehidrasi pada seperti lemah badan, mukosa mulut kering,
produksi urin menurun, mata tampak cekung, turgor kulit menurun.
▷ frekuensi nadi pasien menjadi cepat lebih dari 100 kali per menit dan
pernafasan juga menjadi cepat lebih dari 20 kali per menit.

37
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang:
▷ Pemeriksaan darah lengkap
▷ Pemeriksaan kadar elektrolit
▷ Tes fungsi hati
▷ Urinalisa
▷ Keton urin

38
39
Agen Dosis oral Efek sedang Kategori obat (FDA)

Vitamin B6 (piridoksin) 10-25 mg setiap 8 jam   A


Kombinasi vitamin B6 – doxylamine Piridoksin, 10 mg-25 mg setiap 8 jam, Sedasi A
doxylamine, 25 mg sebelum tidur, 12,5 mg
pada pagi hari jika dibutuhkan ditambah
12,5 mg pada siang hari jika dibutuhkan.
 
Anti histamine      
 
Doxylamine 12,5-25mg setiap 8 jam Sedasi A
 
Dipenhydramine 25-50 mg setiap 8 jam   B
Meclizine 25 seiap jam   B
Hydroxyzine 50 mg setiap 4-6 jam   C
Antagonis reseptor serotonin      
Ondansentron 4-8 jam setiap jam   B
Metilprednison 16 mg setiap 8 jam selama 3 hari,    
kemudian dosis diturunkan selama 2
minggu
       

40
komplikasi
▷ Dehidrasi
▷ Gangguan elektrolit
▷ Ketonuria
▷ Mallory weis tear\
▷ Alkalosis metabolik
▷ Syok hipovolemik

41
prognosis
Pada sebagian besar kasus, mual dan muntah dalam kehamilan akan
sembuh dengan sendirinya setelah usia kehamilan 20 minggu. Dengan
penangan yang baik prognosisnya sangat memuaskan namun dapat menjadi
fatal bila terjadi deplesi elektrolit dan ketoasidosis yang tidak dikoreksi
dengan tepat dan cepat.

42

Anda mungkin juga menyukai