Etiologi:
- Infeksi
- Terapi dermatologi: topical agents, drug eruptions
- Trauma
- Kelainan kulit: vesikobulosa, papul skuamosa
Klasifikasi:
- Hipermelanosis epidermal (hipermelanosis cokelat) terjadi akibat peningkatan melanin di
epidermis
- Hipermelanosis dermal (hipermelanosis biru, ceruloderma) terjadi akibat penimbunan melanin
di dermis
Penatalaksanaan:
Prinsip dasar pengobatan hiperpigmentasi post inflamasiyaitu:
- Mengelola atau mengendalikan kondisi kulit yang mendasari peradangan
- Hentikan semua iritasi potensial seperti parfum, kosmetik, astringen, witch hazel, dan alcohol
- Sunscreen dan sun protection untuk semua pasien, diutamakan yang mengandung
zink atau sunblockberbasis titanium untuk menghindari iritasi.
KELAINAN PIGMENTASI
K E L A I N A N P I G M E N TA S I
KELAI NAN PIGMENTASI
K E L A I N A N P I G M E N TA S I
Penatalaksanaan:
- Pengobatan melibatkan identifikasi dan mengobati penyebab yang mendasarinya.
Selama peradangan masih berlanjut, repigmentation tidak mungkin terjadi. Setelah
penyebab yang mendasari secara efektif diobati, hipopigmentasi yang biasanya
membaik seiring waktu
- steroid topikal potensi sedang dalam kombinasi dengan preparat berbasis tar
- dua kali sehari 1 % pimecrolimus krim selama 16 minggu
- Aplikasi topikal dari 0,1 % 8 - methoxypsoralen , 0,5-1 % tar batubara atau anthralin
diikuti oleh paparan sinar matahari dapat membantu dalam memulihkan pigmen
K E L A I N A N P I G M E N TA S I
G A N G G U A N K E R AT I N I S A S I
ICTHYOSIS VULGARIS
Definisi:
merupakan kelainan kulit yang umum diturunkan
melalui keluarga yang ditandai dengan kulit
kering, menebal, kasar, kulit sisik ikan.
Setidaknya ada20 varietas Iktiosis, termasuk
bentuk herediter dan acquired
Etiologi:
- Iktiosis vulgaris merupakan penyakit autosomal
biasanya muncul pada awal masa anak-anak
yaitu pada umur antara 3-12 bulan
- Penurunan produksi asam amino dan beberapa
metabolisme ion dapat menurunkan kadar air
dalam stratum korneum sehingga dapat
menyebabkan kulit kering
- Bahan kimia
ICTHYOSIS VULGARIS GANGGUAN KERATI NIS ASI
Gejala Klinis:
- Scaly skin (bersisik)
- Penebalan kulit
- Kulit kering dan berat
- Gatal ringan pada kulit
Predileksi:
Kulit kering, bersisik biasanya paling berat pada kaki, tetapi mungkin juga terdapat pada
lengan, tangan, dan bagian tengah tubuh. Orang dengan kondisi ini mungkin juga
memiliki banyak garis-garis halus di atas telapak tangan
DD:
- Ichthyosis Fetalis
- Ichthyosis Lamellar
G A N G G UA N K E R AT I N I S A S I
ICTHYOSIS VULGARIS
Tatalaksana:
- Pendekatan utama pada pengobatan dari dua kondisi baik mencakup hidrasi kulit dan
penerapan sebuah salep untuk mencegah penguapan
- Topical retinoid sangat membantu bagi beberapa pasien
- Alpha-hydroxy acids (misalnya, laktat, glikolat, atau asam piruvat) yang efektif
untuk Hydrating kulit
- Penghapusan sisik pada kulit dapat dibantu oleh keratolitik (misalnya, asam salisilat)
R EA K S I OB AT
FIXED DRUG ERUPTION
Definisi:
Erupsi alergi obat yang bila berulang akan timbul ditempat yang sama
Etiologi:
Banyak obat yang dilaporkan dapat menyebabkan FDE. Paling sering dilaporkan adalah phenolphthalein,
barbiturate, sulfonamide, tetrasiklin, antipiretik pyrazolone dan obat anti inflamasi non steroid
Gambaran Klinis:
- Dapat timbul dalam waktu 30 menit sampai 8 jam setelah konsumsi obat secara oral
- Lesi berupa macula oval atau bulat, warna merah atau keunguan, batas tegas, seiring dengan waktu lesi
berubah menjadi bula, mengalami deskuamasi atau menjadi krusta
- Ukuran lesi lenticular sampai plakat
- Jumlah lesi biasanya sedikit
- Timbulnya kembali lesi ditempat yang sama >> “fixed”
- Gejala local: gatal, rasa terbakar
- Jika sembuh akan menimbulkan bercak hiperpigmentasi post inflamasi yang menetap dalam waktu yang lama
R EA K S I O B AT
DD:
- Mastositosis
- Herpes labialis atau herpes genitalis
- Dermatitis kontak alergi
Tatalaksana:
- Hentikan penggunaan obat yang diduga sebagai penyebab
- Pengobatan sistemik: untuk mengobati gatal berikan anti histamine
- Pengobatan topical: Bergabtung pada kelainan kulit apakah kering
atau basah
R EA K S I OB AT
R EA K S I O B AT
Etiologi:
- Obat-obatan yang tinggi probabilitas berlakunya reaksi eksantematosa: Penicilin dan antibiotik yang berkaitan,
karbamazepin, allopurinol, gold salts (10-20%)
- Obat-obatan yang sedang probabilitas berlakunya reaksi eksantematosa: Sulfonamid (bakteriostatik, antidiabetik,
direutik), Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), Hidantoin derivative, Isoniazid, Kloramfenikol, Eritromisin,
Streptomisin
- Obat-obatan yang rendah probabilitas berlakunya reaksi eksantematosa: Barbiturat, Benzodiazepam, Fenotiazin,
Tetrasiklin
Faktor Risiko:
- Jenis kelamin
- Sistem imun
- Usia
RE A K S I O B AT
R EA K S I OB AT
EXANTHEMATOUS
DRUG ERUPTION
Klasifikasi:
Menurut Coombs dan
Gell
R EA K S I OB AT
Short-acting
Intermediate-
acting
Prednisone 5 4 1+ 60 24-36
Long-acting
Sind. Wardenburg
- Kondisi genetik yang ditandai oleh
gangguan pendengaran, rambut
beruban tiba-tiba dan warna biru khas
di salah satu atau kedua mata, dan
sudut mata melebar disertai dengan
perubahan warna kulit
5. SIFAT MELASMA
Ichthyosis fetalis
Iktiosis x-linked
Iktiosis lamellar Iktiosis fetalis
- Hanya terdapat pada laki- laki
karena kekurangan enzim sulfatase - Ditemukan sesaat setelah - Kelainan sangat berat
lahir, atau beberapa saat yang telah mengenai kulit
- Anak yang lahir dengan proses
sesar dengan level estrogen
kemudian selagi di dalam
kehamilan yang rendah - Autosomal resesif kandungan
- Lesi polygonal yang luas dan gelap - Penebalan disertai dengan - Tidak dijumpai adanya
biasanya pada badan dan
warna kulit lebih gelap telinga pada bayi
ekstremitas ekstensor, pada leher
dapat ditemukan dan disebut dirty (grayish-brown), batas
neck tegas, berbentuk segiempat
7. CARA KERJA ASAM SALISILAT
Keratolitik (3-20%)
- Berbagai penelitian menyimpulkan terdapat tiga faktor yang berperan penting pada mekanisme
keratolitik asam salisilat, yaitu menurunkan ikatan korneosit, melarutkan semen interselular, dan
melonggarkan serta mendisintegrasi korneosit
- Asam salisilat bekerja sebagai pelarut organik dan menghilangkan ikatan kovalen lipid interselular
yang berikatan dengan cornified envelope di sekitar keratinosit. Mekanisme kerja zat ini adalah
pemecahan struktur desmosom yang menyebabkan disintegrasi ikatan antar sel korneosit.
- Efeknya adalah mengurangi proliferasi epitel dan menormalisasi keratin yang terganggu
- Pengelupasan secara mekanik dapat meningkatkan efektivitas kerja asam salisilat topikal. Pasien
dapat diedukasi untuk mengusap kulit dengan spon halus atau handuk basah saat mandi
Keratoplasti
- Pada konsentrasi 0,5-2%, asam salisilat memiliki stabilisasi stratum korneum yang menyebabkan
efek keratoplastik. Mekanisme belum diketahui secara pasti, namun hal tersebut diduga
merupakan fenomena adaptasi homeopatik, yaitu asam salisilat menyebabkan rangsangan
keratolitik lemah yang menyebabkan peningkatan keratinisasi
- Menunjang pembentukan keratin baru