1. Melasma
2. Hiperpigmnetasi pasca
inflamasi
Melasma
Sinonim : Chloasma
Definisi : hiperpigmentasi didapat yang terjadi daerah
paparan, seringnya di wajah, dan mrp hasil dari paparan
sinar matahari, berhub dg kehamilan, kontrasepsi hormonal
atau obat2an : difenilhidantoin atau dapat idiopatik
Etiologi : tidak diketahui pasti
UV : rusak gugusan sufhidril, phambat enz tirosinase
shg enz kerja max dan pacu melanogenesis
hormon : est-prog
obat : tertimbun di dermis dan pacu melanogenesis
kosmetik : fotosensitivitas
Klasifikasi
Gambaran Klinis :
Histopatologik :
Tipe epidermal : deposit melanin di basal, suprabasal
Tipe dermal : melanofag yg mengandung melanin pd
daerah perivaskuler di lap dermis bag atas
dan tengah
Pemeriksaan lampu wood :
Tipe epidermal : kontras yg jelas antara melasma dan
kulit sekitarnya
Tipe dermal : kontras tidak jelas
Tipe campuran : ada bagian yang kontras dan bagian
yang tidak kontras
Melasma dg tipe yg sukar dinilai karena kulit yang
gelap
Penatalaksanaan
Pencegahan
- gunakan tabir surya
- hentikan penggunaan obat, hormon, kosmetik penyebab
Pengobatan
- mengurangi/ menghambat pembentukan melanin
- merubah melanin bentuk oksidasi reduksi (lebih cerah)
- Peeling kimiawi
Hiperpigmentasi pasca
inflamasi
Pigmentasi menetap maupun meluas dapat menyertai
hampir semua proses inflamasi
Proses inflamasi pada infeksi kulit, trauma fisik dan
radiasi kerusakan membran basalis shg melanin dapat
sampai dermis dan di fagosit oleh makrofag lalu terbentuk
melanofag
Pigmentasi umumnya berwarna kebiruan dan sulit
dihilangkan dengan obat2an topikal
Contoh : liken planus, FDE, lupus eritematosus
Pengobatan
Hidrokuinon
tretinoincream, kortikosteroid,
glycolic acid (GA), dan azelaic
Kelainan hipopigmentasi
Vitiligo
Albinism
Hipopigmentasi pasca
inflamasi
Vitiligo
Asal dr bhs latin : vitellus anak sapi
Definisi : hipomelosis didapat, bersifat progesif, seringkali
familial, ditandai makula hipopigmentasi pada kulit, batas
tegas, dan asimtomatik
Etiologi : belum diketaui pasti, diduga penyakit herediter
diturunkan autosomal dominan
Faktor pencetus :
Faktor mekanik, sinar matahari, emosi/ stres, hormonal
Patogenesis : belum pasti, ada 3 teori :
1. Teori Autoimun
autoantibodi anti melanosit : toksik
2. Terori Neurogenik
mediator neurokimia : asetilkolin, epinefrin & nor
epineprin, mrp neurositotoksik yg menghancurkan
melanosit/ hambat prod melanin
3. Teori Autositotoksik
produk biosintesis melanin : monofenol/ polifenol
>> akan bersifat toksik thd melanosit
Klasifikasi
Berdasar distribusi dan morfologi
1. Bentuk Lokalisata
a. Fokal : 1/ > makula pd 1 daerah & tdk segmental
b. Segmental : 1/ > makula pd 1/ > daerah dermatom,
selalu unilateral
c. Mukosal
2. Bentuk Generalisata
a. Akrofasial : bag distal ekstremitas & muka
b. Vulgaris : tersebar tanpa pola khusus
c. Universalis : luas, seluruh/ hampir seluruh tubuh
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN PEMERIKKSAAN
HISTOPATOLOGI BIKOMIA
a. Riwayat keluarga tentang a. Dilihat dengan mikroskop a. Tidak adanya
munculnya uban dini elektron
tirosinase pada
inkubasi kulit dengan
DOPA
b. Riwayat kelainan tiroid, b. Pewarnaan b. Kadar tirosin
anemia pernisiosa menggunakan hematosiklin
eosin (HE) tidak ditemukan
plasma dan kulit
melanoisit. Pada tepi normal
makula ditemukan limfosit
foveal hipoplasia
fotophobia
hipoplasia
nervus
optikus
Penatalaksanaan :
SLE
Kerusakan jaringan & organ berupa
peradangan
Rangsang basofil
ETIOLOG Hormonal
I SLE
Faktor
imunologi
a. Faktor Genetik
% Resiko SLE pada anak kembar
Identik 24 69%
Non identik 2 9%
B. Faktor
Hormonal
Estrogen
>>> SLE
C. Faktor
Imunologi
Kelainan antigen
Kelainan antibodi
Kelainan intrinsik
sel T dan sel B
d. Faktor
Lingkungan
Radiasi sinar UV
Stress
Obat-obatan
Infeksi
GEJALA DAN MANIFESTASI
KLINIK
Tanda dan Gejala
1. Nyeri Otot dan sendi 2. Ruam kupu-kupu
Gambar 1 & 2 : Nyeri sendi dan otot & Ruam kupu-kupu (Butterfly Ruam) pada pendeerita LUPUS
(Sumber : A Visual Guide to Understanding Lupus - Reviewed by Rinku Chatterjee, MD on September 28,
2011. WebMD, LLC )
Tanda dan Gejala
3. ulkus/sariawan mukosa
mulut 4. Perubahan pada kuku
Gambar 3 & 4 : Ulkus/ sariawan pada mukosa mulut & Perubahan pada kuku penderita LUPUS
(Sumber : A Visual Guide to Understanding Lupus - Reviewed by Rinku Chatterjee, MD on September 28,
2011. WebMD, LLC )
Tanda dan Gejala
5. Fenomena Raynaud 6. Rambut Rontok
2. Ruam diskoid :
Bercak-bercak
kemerahan yang dapat
menyebabkan parut.
3. Fotosensitivitas :
Ruam kulit akibat
reaksi terkena
matahari.
4. Ulkus oral:
Ulserasi oral
atau
nasofaring
yang tidak
nyeri.
5. Arthritis
nonerosif :
Pembengkakan
pada dua atau
lebih sendi-sendi
di ekstremitas,
bisa terjadi
dalam beberapa
bulan
6. Pleuritis atau perikarditis :
Peradangan pada jaringan ikat
yang membungkus jantung atau
paru-paru, biasanya berkaitan
dengan nyeri dada saat
bernafas.
7. Gangguan ginjal :
Proteinuria persisten > 0,5
g/hari atau kualisifikasi > +++
+
Sedimen eritrosit, granular,
tubular, atau campuran
8. Gangguan neurologis :
Kejang dan psikosis.
9. Gangguan hematologi
Anemia hemolitik
Leukopenia < 4000/uL
Limfopenia < 1500/uL
Trombositopenia < 100.000/uL
Kortikosteroid dosis
rendah< 10 mg
Seperti prednison / hari atau yang
setara.
SLE Sedang
Hampir sama dengan penatalaksanaa SLE
ringan
TAPI..
Diperlukan beberapa regimen obat-obatan
tertentu serta mengikuti protokol
pengobatan yang telah ada. Misal pada
serosistis yang refrakter: 20 mg / hari
prednison atau yang setara.
SLE Berat
Glukokortikoid dosis
tinggi
Lupus nefritis, serebritis atau
trombositopenia
40 60 mg / hari (1 mg/kgBB) prednison atau
yang setara selama 4-6 minggu yang kemudian
diturunkan secara bertahap, dengan didahului
pemberian metilprednisolon intra vena 500 mg
sampai 1 g / hari selama 3 hari bertutut-turut.
Obat Sitotoksik/Imunosupresan