Melati Ganeza
Melasma = Kloasma
Melasma adalah hipermelanosis didapat, umumnya simetris, berupa makula
berwarna cokelat muda samapai cokelat tua yangtidak merata, mengenai
area yang terpajan sinar ultra violet dengan tempat predileksi pada pipi,
dahi, daerah batas bibir, hidung dan dagu.
Epidemiologi dan Insidens
Melasma dapat mengenai semua ras terutama penduduk yang tinggal di
daerah tropis. Melasma terutama dijumpai pada perempuan, meskipun
didapat pula pada laki-laki (10%). Di Indonesia perbandingan kasus
perempuan dan laki-lakiadalah 24:1. Terutama tampak pada perempuan usia
subur dengan riwayat langsung terkena pajanan sinar matahari. Insidens
terbanyak pada usia 30-44 tahun.
Kelainan ini dapat mengenai ibu hamil, perempuan yang menggunakan
pil kontrasepsi, pemakaian kosmetik, pemakaian obat dan lain-lain.
Etiologi
Etiologi melasma pada saat ini belum diketahui pasti.
Faktor kausatif yang dianggap berperan pada patogenesis melasma adalah:
1. Sinar ultra violet.
Spektrum sinar matahari ini merusak gugus sulhidril di epidermis yang
merupakan penghambat enzim tirosinase dengan cara mengikation Cu dan
enzim tersebut.
2. Hormon
Misalnya: estrogen, progesteron, dan MSH (Melanin Stimulating Hormone)
berperan pada terjadi melasma.
3. Obat
Misalnya: difenil hidantoin, mesantoin, klorpromasin, sitostatik dan minosiklin
dapat menyebabkan timbulnya melasma.
4. Genetik.
Dilaporkan adanya kasus keluarga sekitar 20-70%.
5. Ras
Melasma banyak dijumpai pada golongan Hispanik dan golongan kulit berwrna
gelap.
6. Kosmetika
Pemakaian kosmetika yang mengandung parfum, zat pewarna, atau bahan-
bahan tertentu dapat menyebabkan fotosensivitas yang dapat mengakibatkan
timbulnya hiperpigmntasi pada wajah, jika terpajan sinar matahari.
7. Idiopatik
Klasifikasi
Terdapat beberapa jenis melasma ditinjau dari gambaran klinis, pemeriksaan
histopatologik, dan pemeriksaan dengan sinar Wood. Melasma dapat
dibedakan berdasarkan gambaran klinis, periksaan histopatologik dan
pemeriksaan dengan sinar Wood.
Berdasarkan gambaran klinis
1. Bentuk sentro-fasial meliputi daerah dahi, hidung, pipi, bagian medial,
bawah hidung, serta dagu (63%)
2. Bentuk malar meliputi hidung dan pipi bagian lateral (21%)
3. Bentuk mandibular meliputi daerah mandibula (16%)
Berdasarkan pemeriksaan dengan sinar Wood
Etiologi
Diturunkan secara dominan autosomal
Gejala Klinis
Biasanya efelid timbul pada umur lima tahun, berupa makula
hiperpigmentasi terutama pada daerah kulit yang sering terkena sinar
matahari. Pada musim panas jumlahnya akan bertambah, lebih besar dan
lebih gelap.
Kadang-kadang efelid ini tidak begitu berarti, tetapi kadang-kadang
merupakan masalah kosmetik. Penderita cenderung mendapat melanocytic
naevi.
Pembantu Diagnosis
Pada pemerikasaan histopatologik didapatkan adanya penambahan jumlah
melanosit, tetapi melanosom panjang dan berbentuk bintang seperti yang
didapatkan pada orang berkulit hitam. Pembentukan melanin lebih cepat
setelah penyinaran matahari. Jumlah melanin di epidermis juga bertambah.
Diagnosis Banding
Freckless harus dibedakan dengan xeroderma pigmentosum dan lentiginosis
lain
Pengobatan
Dapat dicoba dengan obat pemutih atau dikelupas dengan fenol 40%
kemudian dinetralkan dengan alkohol. Sunscreen diberikan untuk
pencegahan.
Terimakasih