Anda di halaman 1dari 21

M E LA S M A

Rita S. Tanamal

KOMPETENSI 3A (BUKAN GAWAT DARURAT)  DX & TX PENDAHULUAN & RUJUK

“DAPAT MENDX YG TEPAT & MEMBERI TERAPI PENDAHULUAN”


“DAPAT MERUJUK YG TEPAT”
“DAPAT MENINDAK LANJUTI STLH KMBLI DR RUJUKAN”
Definisi
• Hipermelanosis yang didapat, yang
umumnya simetris, berupa makula
berwarna coklat muda sampai coklat tua
yang tidak merata, mengenai daerah-daerah
yg terpapar sinar matahari terutama pipi,
dahi, hidung, atas bibir dan dagu
Epidemiologi
• Semua ras  kulit gelap >>

• Wanita >>> (10% pria)

• Indonesia  ♀ : ♂ 24:1

• Usia >>30 – 44 tahun


Etiopatogenesis
Belum diketahui pasti

Faktor yang berperan pd patogenesis :

Sinar UV :
•Merusak gugus sulfhidril di epidermis yang
merupakan penghambat enzim tirosinase 
memacu proses melanogenesis
Hormon
• Estrogen , progesteron, Melanin Stimuating hormon
(MSH)
• Meluas pd trimester ke 3 kehamilan & menghilang
setelah persalinan
• Pil kontrasepsi  muncul dalam 1 bulan – 2 tahun
setelah dimulai pemakaian

Obat
• Difenil hidantoin, mesantoin,klopormasin,sitostatik
& minosiklin
• Obat ditimbun di lapisan dermis bagian atas & akan
merangsang melanogenesis
Genetik.
• Dilaporkan adanya kasus keluarga sekitar 20-70%.

Kosmetik.
• Yang mengandung parfum dan zat warna tertentu dapat menyebabkan
fotosensitifitas sehingga mengakibatkan hiperpigmentasi jika terpajan sinar
matahari.

Ras
• Banyak pada suku hispanik & kulit gelap

Idiopatik
Klasifikasi
Berdasarkan gambaran klinis :

1. Bentuk sentro-fasial meliputi daerah dari hidung, pipi bagian


medial, bawah hidung, serta dagu (63%)

2. Bentuk malar meliputi hidung dan pipi bagian lateral (21%)

3. Bentuk mandibular meliputi daerah mandibula (16%)


Berdasarkan pemeriksaan dengan lampu wood:

1. Tipe epidermal  lesi nampak lebih jelas dibandingkan dgn sinar


biasa

2. Tipe dermal lesi tidak tampak warna kontras dengan sinar biasa

3. Tipe campuran  beberapa lokasi lesi tampak lebih jelas,


sedangkan lainnya tidak jelas

4. Tipe suar dinilai  karna kulit gelap maka dgn sinar wood, lesi
menjadi tidak jelas sedangkan dengan sinar biasa jelas terlihat

• Perbedaan – perbedaan tipe ini penting untuk pemberian


terapi
• Tipe dermal lebih sulit di obati drpd tipe epidermal
Berdasarkan pemeriksaan histopatologis:

1. Tipe epidermal
- umumnya berwarna coklat
- melanin terutama terdapat di lapisan basal & suprabasal, kadang
di seluruh lapisan stratum korneum & spinosum

2. Tipe dermal
- berwarna coklat kebiruan
- terdapat makrofag bermelanin disekitar pembuluh darah di
dermis bagian atas & bawah
-Pada dermis bagian atas terdapat fokus2 inflitrat
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan histopatologis

Ada 2 tipe hipermelanosis :

1. Tipe epidermal
- melanin terutama terdapat di lapisan basal & suprabasal, kadang
di seluruh lapisan stratum korneum & spinosum
- sel melanosit yg padat mengandung melanin

2. Tipe dermal
- terdapat makrofag bermelanin disekitar pembuluh darah di
dermis bagian atas & bawah
-Pada dermis bagian atas terdapat fokus2 inflitrat
Pemeriksaan mikroskop elektron
• Gambaran ultrastruktur melanosit dalam lapisan basal
memberikan kesan aktivitas melanosit meningkat

Pemeriksaan lampu wood:

1. Tipe epidermal  lesi nampak lebih jelas dibandingkan dgn sinar


biasa

2. Tipe dermal lesi tidak tampak warna kontras dengan sinar biasa

3. Tipe campuran  beberapa lokasi lesi tampak lebih jelas,


sedangkan lainnya tidak jelas

4. Tipe sulit dinilai  karna kulit gelap maka dgn sinar wood, lesi
menjadi tidak jelas sedangkan dengan sinar biasa jelas terlihat
Diagnosis

• Diagnosis ditegakkan hanya dgn pemeriksaan


klinis
• Tipe melasma ditegakkan dgn pemeriksaan
Sinar Wood
• Pemeriksaan histopatologik hanya pada
kasus tertentu
Menghitung Derajat Keparahan Melasma
Penatalaksanaan

• Pengobatan memerlukan waktu yang lama


karena melasma bersifat kronis residifis
• Perlu kontrol yg teratur & kerja sama yang
baik antara pasien & dokter
Pencegahan
• Perlindungan terhadap sinar matahari terutama
sekitar jam 10.00-15.00  jk keluar rumah sebaiknya
memakai payung, topi atau memakai tabir surya
(pemakaian 30 menit sebelum terkena pajanan sinar
matahari).

• Menghilangkan faktor pencetus timbulnya melasma :


• stop konsumsi pil kb
• stop penggunaan kosmetik yg berwarna / mngandung
parfum
• stop konsumsi obat-obatan seperti hidantoin ,sitostatika,
anti malaria, minosklin
Pengobatan
Topikal :

Hidrokinon 2-5 %
• digunakan malam hari
• pagi  tabir surya
• Perbaikan : 6 – 8 minggu  tetap lanjutkan
sampai 6 bulan
• ES : DKA/DKI
• Kambuh kembali setelah penghentian pemakaian
Asam retinoat 0,1%
• sebagai terapi tambahan / terapi kombinasi
• digunakan malam hari
• Pagi –> tabir surya
• Hasil  lama
• ES : eritema, deskuamasi, fotosensitisasi

• Asam aseleat 20%


• Aman di pakai
• Pemakaian 6 bulan  hasil baik
• ES : rasa panas & gatal
Sistemik
Asam skorbat (vitamin C)
• dosis 1 gram/hari oral.
• Cara kerja  merubah melanin bentuk oksidasi menjadi
bentuk reduksi yang lebih cerah juga mencegah
pembentukan melanin dengan mengubah DOPA kinon
menjadi DOPA.

Glutation :
• Cara kerja menghambat pembentukan melanin dengan
jalan bergabung dengan Cuprum dari tirosinase
Tindakan khusus
Pengelupasan kimia dengan asam glikolat
• Oles asam glikoat 50 – 70% selama 4 menit –
6 menit  setiap 3 minggu selama 6 kali
• Sebelumnya  pakai cream asam glikoat
10% selama 14 hari

Bedah laser
• Q – Swithed Ruby dan Laser Argon
• Dapat kambuh
TQVM

Anda mungkin juga menyukai