Anda di halaman 1dari 37

JENIS JENIS KULIT

FK UNEJ/RSD Dr Soebandi SMF Kulit dan Kelamin


 OILY SKIN
 DRY SKIN
 SENSITIVE SKIN
OILY SKIN
 produksi sebum berperan penting dalam hidrasi
kulit dengan memproduksi gliserol untuk keutuhan
barrier kulit
 sebum lipid pada permukaan epidermis dapat
mencegah transepidermal water loss (TEWL).
 Produksi sebum berlebih hasilkan kulit berminyak,
shg berperan utk timbulnya jerawat
IMPLIKASI KOSMETIK KULIT BERMINYAK
 Kulit berminyak adalah keluhan terutama usia
remaja.
 Pada keluhan kulit berminyak berat 
penderita sering mencuci wajah beberapa
kali sehari (beberapa jam setelah cuci sudah
tampak mengkilap kembali)  dianggap
masalah kosmetik berat dan mungkin
mempengaruhi interaksi sosial
 Secara klinis pd kulit berminyak tdpt sekresi
lipid-laden sehingga tampak mengkilap
pada wilayah T -Zone (dahi, hidung, dagu).
 Terjadi hiperplasia gl. Sebasea shg bnyk
keluhan pasien dengan pori-pori besar .
Kelenjar Sebasea
 Uni atau multilobular
 Berhubungan dengan folikel, dari struktur yang dikenal
sebagai unit pilosebasea
 Jumlah kelenjar sebasea kurang lebih sama sepanjang hidup,
sedangkan ukuran cenderung meningkat dengan usia.
 Terletak di seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan kaki
 Paling banyak ditemukan di wajah & kulit kepala. Namun
sedikit ditemukan di bibir
 Ditemukan di beberapa daerah yg tidak ditumbuhi rambut
(kelopak mata)  "kelenjar meibom"
FUNGSI SEBUM
 Berperan penting sbg skin surface lipids(SSL) krn
memproduksi gliserol yang diperlukan untuk hidrasi
kulit & sbg agen pelembab oklusif
 Melindungi kulit thdp stres oksidatif krn mengandung
vitamin E
 Fungsi antimikroba karena mengandung IgG
 Sel sebocytes (sel aktif gl sebasea) berfungsi :
 mengekspresikan sifat pro dan anti inflamasi
 memanfaatkan kolesterol sebagai substrat untuk
steroidogenesis lengkap
 menyajikan program pengaturan untuk neuropeptida
 selektif kontrol tindakan hormon dan xenobiotik pada kulit
 Adanya gangguan gl sebasea pd homeostasis kulit 
sebabkan jerawat
PERHITUNGAN KELENJAR SEBASEA
 Kelenjar sebasea bisa mencapai 400-900 kelenjar
per cm2 pada wajah dan kurang dari 100 per cm2
kelenjar pada tempat lain dalam tubuh
 Cara pengukuran jumlah orificium kelenjar
sebasea/per cm2 :
 Kertasyg tdpt osmium tetroxide  ditempelkan pd
kulit  dilihat pada suhu kamar selama 7 menit 
osmium tetraoxide menghasilkan bintik-bintik hitam
kecil pd kertas dihitung bawah mikroskop binokuler
STRUKTUR & SEKRESI SEBASEUS
 Sintesis dan pembuangan lipid oleh sebocyte butuh waktu
lebih dr 1 minggu
 Turnover kelenjar sebasea semakin lambat pada orang yang
semakin tua
 Kelenjar sebasea terdiri dari dua jenis sel  sebocytes (sel
yang memproduksi lipid) & sel skuamosa berlapis
 Sebum mengandung
 kolesterol, kolesterol ester, asam lemak, digliserida, dan trigliserida
FAKTOR PREDISPOSISI UNTUK KULIT BERMINYAK

 Produksi sebum dipengaruhi oleh multifaktorial  Retinoid ,


hormon (androgrn, testosteron, insulin, estrogen, prolaktin,
glukokortikoid), dan faktor pertumbuhan
 Namun secara keseluruhan mekanismenya masih kurang jelas
STRES DAN PRODUKSI SEBUM

 Dalam kel sebasea ditemukan Corticotrophin - releasing hormone


(CRH) merupakan hormon stres dan juga reseptornya (CRH – R)
 CRH memicu sintesis lipid & meningkatkan konversi DHEAS menjd
testosteron di sebocytes  hubungan stres & produksi sebum.
 Kelenjar sebasea juga memiliki reseptor substance P (neuromediator
dikeluarkan saat stres). Substance P memicu sekresi sebaceous 
terbukti stres berperan pada akne
SEBUM DAN GENETIK

 Produksi sebum juga dipengaruhi oleh genetik


 Berdasarkan penelitian tahun 1989, menunjukkan bahwa
ekskresi sebum disebabkan faktor genetik dan faktor
lingkungan hanya memodifikasi perkembangan akne
Pengukuran objective vs subyektif
 Pengukuran obyektif menggunakan sebumeter
 Pengukuran subyektif dgn melihat kondisi kulit 
biasanya kurang tepat
 Penilaian menurut Bauman dgn menggunakan
questioner yg hrs dijawab pasien
4 tahap
 Selanjutnya 11 pertanyaan utk menentukan oily skin or
dry skin dan menentukan tingkat keparahan oiliness or
dryness
SEBOSUPRESSIVE AGENT
 Agen topikal
 Antiandrogen seperti ketokonazol dan spironolactone telah menunjukkan beberapa
pengaruh
 Progesteron menunjukkan efek jangkapendek ( 2-3 bulan ) pd wanita
 Kortikosteroid, erythromycin-zinc complex
 Agen sistemik
 isotretinoin retinoid ( retinoic acid 13 - cis ) . Penurunan tingkat ekskresi sebum dapat
dikurangi 90 % dalam 2 minggu setelah pemakaian
DRY SKIN
What is dry skin?
 Dry skin , ditandai dengan kurangnya kelembaban
pada stratum korneum.
 Normalnya kadar air pada stratum korneum harus
lebih besar dari 10
 Peningkatan TEWL sebabkan defek pada
permeabilitas barier
 Ketika kulit terlalu kering, lapisan terluar kulit akan
tampak retak yang nantinya kulit menjadi mudah
terkena iritasi, inflamasi dan gatal
Hot water

detergent

Friction from
clothing
Environtmental agent that
can lead dry skin
Frequent air travel

Pollution

Air conditioning
Gejala klinis kulit kering
 Terdapat banyak skuama putih
 Kulit terasa stretching
 Terdapat cracks & fissures (pecah-pecah dan fisura)
Etiologi
 Terjadi krn menurunnya kandungan air pada stratum
korneum menyebabkan deskuamasi korneosit
abnormal
 TEWL (evaporasi air di kulit) dipengaruhi oleh skin
barrier
 Skin barrier tdd dari
 Sel-sel corneocyte yg diliputi kapsul protein (lorictin,
involucrin, desmoplakin, periplakin; enzim TG-1)
 Extracellular matrix & stratum corneum lipid (ceramides,
cholesterol, fatty acids)
Kulit kering

• Kurangnya kelembaban dalam stratum korneum

Kulit berminyak

• Meningkatnya sekresi kelenjar sebasea

Campuran

• Memungkinkan
• Kulit berminyak pada area T-Zone
• Kuliy kering pada area wajah yang lain
Komponen Lain yang Berperan
dalam Kulit Kering
 Natural Moisturizing Factor (produk dari filagrin yg
larut air)
 Aquaporins and The Epidermis (bagian dari air yg
merupakan membran protein, berperan pd
transport air di berbagai organ spt kulit)
 Sebum (fungsi sbg emollient)
Dry Skin and Inflammation
 Gangguan pada fungsi barrier kulit akan memicu
produksi sitokin epidermis (interleukin-1)  yang
akan memicu sitokin lain (IL-6, IL-8 granulocyte
colony stimulating factor & intercelluler adhesion
molecule-1)
 Menjelaskan bahwa  Pada kondisi kelembaban
rendah dan musim dingin akan memicu timbulnya
eksaserbasi dermatitis atopik, gatal-gatal,
hiperproliferasi dan inflamasi
Stress and The Barrier Skin
 Stres psikologik berhubungan dengan kondisi kulit
spt pd dermatitis atopik, psoriasis, dermatitis
seboroik.
 Penelitian menunjukkan bahwa kerusakan barrier
terjadi pada saat kondisi stres, mekanismenya :
 Glukokortikoid(hormon stres) menghambat sintesis
lipid  sebabkan eksaserbasi kulit kering
Treatment
 Topikal
 Mosturizer yg tdd ceramides, fatty acid, cholesterol,
glycerin (cream or lotion)
 Suplemen dan diet
 Salmon dan minyak ikan (linoleic acid dan fatty
acid)
SENSITIVE SKIN
PENDAHULUAN
 Kulit sensitif  kondisi hiperreaktif yang disebabkan
oleh faktor lingkungan
 Sekitar 50% pasien dengan kulit sensitif
mengeluhkan gejala ketidaknyamanan tanpa disertai
peradangan
 Biasanya keluhan muncul setelah pemakaian produk-
produk kosmetik
Yokota et al
Tipe 1 didefinisikan sebagai kelompok fungsi low-
barrier function

Tipe 2 didefinisikan sebagai inflamation group with


normal barrier function & inflammatory changes

Tipe 3 ini disebut "pseudohealthy group“, normal


barrier function & no inflammatory changes
 Menurut Yokota , nerve growth factor banyak dijumpai pada
stratum korneum
 Pada type kulit sensitive 2 dan 3, tdpt kepekaan terhadap
rangsangan listrik yang tinggi.
 Data ini menunjukkan bahwa reaksi hipersensitifitas pada
tipe ini (tipe 2&3) yang berkaitan erat dengan serabut saraf
yang mensyarafi epidermis.
Pons - Guiraud
 “ Kulit yang sangat sensitif “
 reaktif terhadap berbagai faktor-faktor endogen dan eksogen . Tipe ini
dikaitkan dengan gejala akut dan kronis juga komponen psikologis
yang kuat .
 Tipe kedua " lingkungan sensitif "
 kulit bersih, kering & tipis dengan kecenderungan menjd kemerahan
terhadap faktor lingkungan.
 Tipe ketiga " kulit sensitif kosmetik "
 reaktif terhadap produk kosmetik tertentu & dapat ditegaskan karna
produk kosmetik.
The baumann skin typing system
 Tipe 1 kulit sensitif yang terdapat komedo terbuka & tertutup
(acne type / S1 type)
 Tipe 2 kulit sensitif yang ditandai gejala kemerahan pada
wajah karena panas ,makanan pedas ,emosi atau vasodilatasi
krn penyebab lain (flushing rosacea type / S2 type)
 Tipe 3 kulit sensitif yang ditandai oleh rasa terbakar ,gatal,
perih oleh krn penyebab lain (S3 type)
 Tipe 4 kulit sensitif yang cenderung menjadi dermatitis kontak
dan dermatitis iritan. Tipe ini berhubungan dengan adanya
kerusakan barrier kulit
Acne type

 Tipe ini ditandai dengan komedo terbuka atau tertutup


 Bahan yang sebabkan akne :
 Bahan perawatan kulit dan perawatan rambut yang mengandung
minyak kelapa dan isopropil miristat
 Pembersih , lipstik , dan warna kosmetik lain yang mengandung D
& C ( Drug & Cosmetic ) pewarna merah ,yang merupakan turunan
coal tar, yang comedogenic
 Kandungan sunscreen
Topical ingredients in skin care and hair
care products that may cause acne
Rosacea type

 Terdapat gejala flushing dan kemerahan pd wajah


 Diterapi produk-produk anti - inflamasi untuk mengurangi
peradangan
 Antibiotik (metronidazol, clindamycin)
 Anti inflamasi (green tea, azelaic acid)
 Imunomodulator (ppimecrolimus, tacrolimus)
Burning and stinging/ S3 type

 Tipe ini ditandai dengan rasa terbakar, perih dan gatal setelah
aplikasi produk perawatan kulit atau paparan faktor
lingkungan seperti angin , dingin atau panas
 Tanda-tanda subjektif biasanya tidak disertai dengan
kemerahan pada wajah.
Contact Dermatitis and irritant
Dermatitis
 Tipe ini dialami oleh individu yang memiliki riwayat sering
mengelupas, kemerahan atau iritasi terhadap bahan alergen dan
irritan
 Penderita dermatitis atopik akan termasuk ke dalam kategori ini
 Zat-zat ini termasuk banyak bahan kosmetik yang dapat sebabkan
kerusakan barrier
 sulfoxide dimetil , benzoil peroksida , asam salisilat , propylene glycol ,
asam amyldimethylaminobenzoic , dan 2 - Ethoxyethyl metoksisinamat
 Kerusakan barrier kulit memungkinkan masuknya bahan kimia ke
dalam kulit  menyebabkan vasodilatasi , gatal , mengelupas , dan
gejala lainnya.

Anda mungkin juga menyukai