I. TUJUAN
Tujuan Umum
Peserta didik mampu memahami dan melakukan injeksi toksin botulinum (TB) untuk
koreksi kerutan glabelar sesuai dengan prosedur baku secara paripurna.
Tujuan Khusus
1. Mampu memahami ilmu dasar tentang kerutan glabelar dan injeksi TB untuk kerutan
glabelar.
2. Mampu menjelaskan indikasi, kontraindikasi, efek samping dan atau komplikasi
injeksi TB untuk kerutan glabelar.
3. Mampu melakukan seleksi pasien melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.
4. Mampu menetapkan bahan dan alat tindakan injeksi TB untuk kerutan glabelar yang
akan digunakan.
5. Mampu melakukan injeksi TB untuk kerutan glabelar sesuai prosedur baku mulai
persiapan, pelaksanaan, penatalaksanaan pascatindakan sampai dengan evaluasi hasil
tindakan.
6. Mampu menangani efek samping dan atau komplikasi injeksi TB untuk kerutan
glabelar yang mungkin terjadi.
7. Mampu melakukan komunikasi efektif, memberikan informasi dan edukasi kepada
pasien dan keluarga tentang injeksi TB untuk kerutan glabelar.
Gambar 1
2. Indikasi dan kontraindikasi
Indikasi:
Mengurangi/menghilangkan garis-garis eksprasi dinamis pada area glabelar
Kontraindikasi:
Infeksi pada lokasi injeksi
Riwayat miastenia gravis atau penyakit neuromuskular yang lain.
Penggunaan eritromisin dan suplemem zinc oral (karena meningkatkan respon terapi
TB)
Kehamilan dan menyusui
Pasien dengan harapan yang tidak realistis
3. Bahan/alat untuk tindakan injeksi toksin botulinum untuk kerutan glabelar
4. Penatalaksanaan pasien
a. Persiapan injeksi TB untuk kerutan glabelar termasuk seleksi pasien
b. Prosedur injeksi TB untuk kerutan glabelar
5. Edukasi pasien tentang ekspektasi hasil, persiapan tindakan, prosedur, perawatan
pascatindakan, serta komplikasi yang dapat terjadi.
6. Komplikasi injeksi TB:
Sering:
- Bruising
- Edema kelopak mata bawah
- Asimetri alis mata dan bagian bawah wajah.
- Ptosis
Jarang:
- Sakit kepala
- Flu-like syndromes
Lebih jarang:
- Diplopia
- Reaksi hipersensitivitas
- Mulut kering, mata kering.
Catatan:
(Bahan/alat, persiapan, dan prosedur injeksi TB untuk kerutan glabelar lihat PENUNTUN
BELAJAR INJEKSI TB UNTUK KERUTAN GLABELAR)
Materi:
Ilmu dasar tentang kerutan glabelar dan injeksi TB
1 x 60 menit
untuk koreksi kerutan glabelar.
(classroom session)
Seleksi pasien, indikasi dan kontraindikasi injeksi
TB untuk kerutan glabelar
Persiapan dan prosedur injeksi TB untuk kerutan
glabelar
Efek samping injeksi TB untuk kerutan glabelar
Metode:
Diskusi kelompok kecil
Tahap magang (sesi dengan supervisi pembimbing)
Persiapan pembelajaran:
Peserta didik harus mempelajari 1) bahan acuan, 2) ilmu dasar yang berhubungan dengan
topik pembelajaran, 3) ilmu klinik dasar penuntun belajar (learning guide), 4) tempat
belajar (training setting), misalnya poliklinik rawat jalan, ruang perawatan, serta ruang
diskusi dan praktik simulasi.
Tingkat kompetensi:
Mampu melakukan tindakan injeksi toksin botulinum untuk kerutan glabelar secara
mandiri (tingkat kompetensi 4/does).
Referensi:
1. Glogau RG. Botulinum toxin. Dalam: Wolf K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA,
Paller AS, Leffel DJ, penyunting. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. Edisi
ke-8. New York: McGraw-Hill: 2012. h.3053-60.
2. Lowe NJ. Aesthetic uses of botulinum toxins. Dalam: Griffiths CEM, Barker J, Bleiker
T, Chalmers R, Creamer D, penyunting. Rook’s Textbook of Dermatology. Edisi ke-9.
2016: 158.1-9.
3. Carruthers A, Carruthers J. Upper face treatment. Dalam: Carruthers A, Carruthers J.
Penyunting. Botulinum toxin. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2005. h. 31-43.
NO. LANGKAH
I. PENILAIAN PASIEN
1. Sapa pasien dengan ramah dan sopan, perkenalkan diri
Lakukan konsultasi awal untuk:
Memahami harapan pasien dan membina hubungan baik
Mengidentifikasi apa yang menjadi perhatian dan keluhan pasien
2.
Mengidentifikasi adanya kontraindikasi atau keadaan yang menjadi perhatian
khusus
Mengevaluasi penerimaan pasien terhadap segala risiko tindakan
Jelaskan mengenai tindakan yang akan dilakukan, meliputi:
Tujuan dilakukan koreksi kerutan glabelar dengan injeksi TB
Penjelasan mengenai mekanisme kerja TB
Penjelasan mengenai prosedur, serta komplikasi/efek samping
3.
Kemungkinan ketidaknyamanan pada saat dan sesudah dilakukan injeksi TB
Informasi hal-hal yang harus dihindari setelah tindakan
Informasi mengenai lamanya waktu yang dibutuhkan TB hingga terlihat efeknya
Informasi bahwa efek TB bersifat sementara, yaitu 2 – 5 bulan.
Lengkapi formulir informed consent dan minta pasien untuk menandatanganinya.
4.
Setelah itu DPJP dan perawat juga menandatangani.
II. PERSIAPAN
A. Pengambilan foto pasien
Lakukan pengambilan foto saat pasien relaksasi dan bereksprasi (mengernyitkan
1.
alis) sebelum injeksi TB
B. Persiapan bahan/alat, pasien, dan operator
Persiapan alat
Syringe 3 cc
Sarung tangan
Syringe insulin/tuberkulin, atau syringe dengan jarum ukuran 30-gauge/31-
gauge/32-gauge.
Pensil penanda
Persiapan bahan
TB-A dalam vial
Larutan NaCl 0,9%
Pengenceran TB
1.
TB dilarutkan dengan NaCl 0,9% sebanyak 2,5 ml.
Vial dimiringkan 45º, kemudian jarum dengan syringe yang berisi cairan NaCl
0,9% sebanyak 2,5 cc ditusukkan ke dalam vial, dengan arah jarum ke bagian
dinding vial.
Pada saat memasukkan NaCl ke dalam vial tahan alat penghisap agar cairan dari
syringe tidak masuk terlalu cepat ke dalam vial.
Campurkan sediaan dengan memutar vial secara perlahan pada suatu bidang
datar.
Konsentrasi TB setelah pengenceran adalah 4 unit/0,1 ml.
Jumlah TB yang dibutuhkan yaitu 20-35 unit TB untuk 5 titik injeksi.
Persiapan pasien
2.
Pasien mencuci wajah menggunakan sabun
Persiapan dokter
3. Cuci tangan enam langkah dengan sabun cuci tangan
Menggunakan sarung tangan steril
III. PELAKSANAAN INJEKSI TB PADA KERUTAN GLABELAR
Pasien duduk
1. Pasien diminta untuk mengernyitkan alis mata secara maksimal untuk
menentukan lokasi injeksi
Lakukan penandaan danger zone serta 5 titik lokasi yang akan diinjeksi TB
menggunakan pensil penanda
Danger zone adalah daerah yang dibatasi garis khayal pertengahan pupil (mid
pupil) ke arah lateral, 1 cm dari batas atas tulang orbita.
Lima titik injeksi yaitu: (lihat gambar 2)
- Dua titik di bagian medial otot corrugator kiri dan kanan yaitu tepat atau
sedikit di atas alis bagian medial.
- Dua titik di bagian lateral otot corrugator kiri dan kanan yaitu satu garis
atau sedikit ke arah medial dari garis midpupil, paling sedikit 1 cm di
atas bony orbital rim
- Satu titik di otot procerus, yaitu di titik pertemuan dua garis yang ditarik
dari medial alis ke kantus medial kontra lateral. (Gambar 3)
2.
Gambar 2 Gambar 3
Gambar 4
3. Beritahu pasien bahwa penyuntikan akan dilakukan
Lakukan kompras dingin pada titik yang akan diinjeksi TB selama lima detik
4. Hapus penanda lokasi injeksi sesaat sebelum injeksi dengan kapas yang sudah
dibasahi NaC, 0,9%
Injeksi TB dilakukan secara intramuskular dengan arah jarum tegak lurus pada lima
5.
titik yang telah ditentukan, masing-masing sebanyak 4 – 6 unit (Gambar 4)
6. Bila timbul perdarahan, lakukan penekanan ringan
7. Pengambilan foto pascatindakan injeksi TB
IV. PENJELASAN PERAWATAN PASCA-INJEKSI
Tujuan perawatan pasca-injeksi adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi injeksi
TB pada kerutan glabelar
Penjelasan mengenai hal-hal yang mungkin timbul pasca-injeksi TB pada kerutan
glabelar, antara lain:
Ptosis
1.
Nyeri kepala
Eritema, edema, memar, dan nyeri pada tempat injeksi TB
Flu-like syndrome
Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan pasca-injeksi TB pada kerutan glabelar:
Pasien harus tetap dalam posisi tegak selama 2-3 jam.
Pasien tidak boleh telungkup, berbaring, atau melakukan aktivitas yang berat
selama empat jam.
2.
Pasien tidak boleh menggosok, menekan, atau memijat tempat injeksi TB.
Pasien diminta untuk mengernyitkan alis mata sesering mungkin selama dua jam.
Pada pasien dapat dilakukan koreksi ulang dua minggu pascatindakan apabila
diperlukan
Tanyakan sekali lagi kepada pasien apakah semua penjelasan sudah dimengerti
dan apakah ada yang ingin ditanyakan.
3.
Sampaikan bahwa apabila terjadi keadaan yang tidak diinginkan, misalnya sulit
membuka mata, pasien dianjurkan untuk segera kembali menemui dokter.
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4