Anda di halaman 1dari 11

BOTOX

Disusun Oleh Kelompok 8:


1. Alfiatus Sholehah
2. Rizanti Fadilah Azzahra
Kelas: 1 KA
Dosen : Dr. Martha Aznury, M.Si

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


2018/2019
A. Pengertian Botox

Botollinum Toxin atau yang biasa dikenal dengan istilah


Botox merupakan suatu metode pengobatan yang berasal dari
racun dari bakteri clostridium botulinum yang berguna untuk
mengobati masalah saraf seperti strabismus atau mata juling,
kaku pada otot leher (cervical dystonia), dan migrain yang
berkepanjangan hingga lebih dari 15 hari (durasi bisa lebih dari
4 jam sehari).
B. SEJARAH BOTOX
Botox sendiri pertama kali ditemukan pada tahun 1820 oleh Seorang
Dokter dan penyair Jerman, Justinus Kerner. Justinus menamakan botox
sebagai “Sausage poison” (racun sosis), karena bakteri ini menyebabkan
keracunan akibat tumbuh di olahan daging yang jelek penanganannya. Beliau
merupakan orang pertama yang mengemukakan ide penggunaan botox
sebagai alat terapi. Tahun 1895 Emile Van Ermengem pertama kali
mengisolasi bakteri Clostridium botulinum yang memproduksi toksin
botulinum. Kemudian tahun 1944 Edward Schantz membiakkan Clostridium
botulinum dan mengisolasi racunnya dan baru kemudian 1949 kelompok
Burgen menemukan bahwa racun botulinum mampu menghambat transmisi
syaraf otot. Saat ini racun botulinum yang telah dimurnikan dimanfaatkan
untuk pengobatan berbagai penyakit syaraf dan membantu menghilangkan
kerutan.
Ada dua bentuk dari obat toksin botulinum yaitu botox dan botox
kosmetik. Botox digunakan untuk mengobati masalah medis tertentu seperti
blefarospasme (berkedip tak terkendali) dan strabismus (mata malas/juling),
sedangkan botox kosmetik digunakan untuk memperbaiki kerutan wajah.
Tetapi dalam praktek sehari-hari keduanya disebut hanya sebagai botox.
C. Mekanisme Kerja Botox
Mekanisme kerja meliputi 4 langkah utama berikut:
A.Langkah pertama adalah mengikat toksin dengan
reseptor spesifik pada permukaan permukaan sel
presynaptic, yang dimediasi oleh setengah C-terminal
dari rantai berat. Langkah ini terjadi selama sekitar 30
menit.

B.Langkah kedua adalah internalisasi, energi yang


tergantung reseptor-mediated proses endocytic. Pada
langkah ini, membran plasma sel saraf invaginates
sekitar kompleks racun-reseptor, membentuk vesikel
yang mengandung racun di dalam terminal saraf.
C. Langkah ketiga adalah translokasi. Setelah
internalisasi, ikatan disulfida yang dibelah, dan 50-kDa
rantai cahaya dari molekul toksin dilepaskan melintasi
membran endosomal dari vesikel endocytic ke dalam
sitoplasma dari terminal saraf.

D. Langkah terakhir adalah blocking. The 50-kDa rantai


ringan serotipe A dan E menghambat pelepasan
asetilkolin dengan membelah protein sitoplasma (SNAP-
25) yang dibutuhkan untuk docking vesikel asetilkolin
pada sisi bagian dalam membran saraf terminal plasma.
Tindakan ini menghambat pelepasan asetilkolin ke
dalam celah sinaptik.
Dalam proses penyuntikan, cara kerja perawatannya adalah sebagai
berikut :
Sebelum perawatan dilakukan, pasien dapat memilih untuk
mematirasakan kulitnya untuk mencegah rasa tidak nyaman. Yang bisa
dilakukan dengan:
• Menyuntikkan obat pemati rasa
• Mengaplikasikan krim pemati rasa sejam sebelum prosedur dilakukan
• Mengarahkan semprotan air dingin ke area target selama 10 menit
Perawatan Botox sederhana dan cepat. Yang melibatkan
penyuntikkan toksin botulinum dalam dosis kecil dan terkendali ke area
kunci di sekitar kerutan menggunakan jarum kecil. Tergantung area target
dan tujuan dari tindakan tersebut, lebih dari satu suntikan mungkin
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Prosedur ini sangat efektif karena toksin mampu melemaskan
otot. Saat digunakan untuk tujuan menghilangkan kerutan, zat ini
melemaskan otot yang berkontraksi setiap seseorang menggerakan
wajahnya, seperti tersenyum, cemberut, atau tertawa. Dengan suntikan
botox, otot wajah menjadi rileks dan kulit menjadi lembut dan tanpa
kerutan.
D. Manfaat Botox
Manfaat suntik botox bagi kecantikan
• Suntik botox hanyalah jalan keluar sementara. Anda bisa melakukan satu kali
suntik terlebih dahulu untuk melihat hasilnya. Jika Anda merasa puas, Anda
bisa lanjutkan sesi secara rutin, namun jika tidak, Anda bisa langsung
menghentikan perawatan dengan botox. Wajah Anda tidak akan mengalami
perubahan signifikan dan akan kembali seperti semula seiring dengan habisnya
efek obat.
• Hasil cepat. Hasil suntik botox sudah bisa Anda lihat dalam hitungan jam atau
hari. Kualitas hasil akan bergantung dari dosis yang diinjeksikan, namun botox
secara umum telah menunjukkan efek yang memuaskan pada setiap kasus.
• elain menghapus kerutan akibat proses penuaan, suntik botox juga bisa
menghaluskan garis-garis halus akibat gerakan wajah (smile lines, kerutan dahi
atau alis saat cemberut, dst.)
• Prosedur yang cepat. Satu sesi suntik botok hanya berlangsung sekitar 5-10
menit.
• Risiko kesehatan minim. Saat diinjeksikan ke dalam jaringan otot wajah, Botox
tidak akan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Dengan catatan, jika Anda
sedang dalam masa kehamilan, sebaiknya hindari melakukan suntik botox.
Manfaat suntik botox bagi kesehatan

• Cervical dystonia
• Mata juling (strabismus)
• Kontraksi otot
• Hyperhidrosis
• Migrain kronis
• Gangguan kandung kemih
• Mata Kedutan
E. Resiko Suntik Botox

• Hasil tidak tahan lama


• Biaya yang tidak murah
• Botox bisa menghambat Anda menggerakan wajah untuk
berekspresi
• Reaksi alergi terhadap bahan pengawet dan komposisi botox
lainnya, terutama pada orang-orang yang mengonsumsi
antibiotik
F. Efek Samping Suntik Botox
Efek samping suntik botox umumnya ringan dan mudah
untuk ditangani. Namun, Anda juga harus memahami ada beberapa
efek samping lainnya yang mungkin timbul sebagai hasil botox.
Efek samping termasuk:
• Rasa nyeri di daerah suntikan
• Sakit leher Sakit kepala atau gejala flu
• Kelopak mata layu atau alis turun (ptosis)
• Senyum tidak seimbang atau mengeluarkan air liur (ngences)
• Mata kering atau keluar air mata terus menerus
• Mual

Anda mungkin juga menyukai