Anda di halaman 1dari 28

Brigita Ika R./ DR.dr.M.

Yulianto
Listiawan,Sp.KK
Fototerapi adalah
penggunaan radiasi ultraviolet atau cahaya
tampak untuk tujuan terapeutik.

broadband UVB (BB-UVB), narrowband UVB


(NB-UVB), UVA1, dan UVA untuk psoralen
fotokemoterapi (PUVA)
Panjang gelombang

Fotokimia &
fotobiologis

PSORALEN
EFEK TERHADAP SISTEM KEKEBALAN
TUBUH
FOTOTERAPI

•Gangguan keseimbangan sel T efektor dan


regulator ; prod IL-10 dan prostaglandin E2
 gangguan aktivits sel dendritik
•Apoptosis sel T
•Gangguan ekspresi ICAM-1 dan molekul
adhesi lainnya
SEL MAST
 PUVA
menstabilkan sel KOLAGEN
mast membatasi  UVA dan PUVA 
pelepasan histamin Aktivasi enz. MMP-1
& mediator lain  degradasi kolagen
 UVA1 apoptosis
sel mast
 EPIDERMIS  MELANOSIT
(KERATINOSIT)  UV 
 UVB, PUVA, merangsang
UVA akantosis melanogenesis
epidermis dan
penebalan str.
korneum
PERALATAN FOTOTERAPI
PRINSIP DASAR DAN JENIS LAMPU
LAMPU PIJAR ARC/ LAMPU
Tidak efisien PENGHASIL GAS
*lampu halogen Output tinggi  Waktu
kuarsa pengobatan lebih pendek
* Sumber cahaya UVA1

LAMPU FLUORESCENT
Menggunakan fosfor
* lampu neon sumber UVA dan
UVB
Klasifikasi •Berbeda pada
berdasarkan panjang
output spektralnya
gelombang
•UVB broadband,
•Narrowband UVB
311 nm, •Daerah permukaan
•UVA (yang digunakan
dalam fotokemoterapi (seluruh tubuh,
psoralen), daerah lokal, atau
• UVA1 (340-400 nm) hanya lesi kulit).
BROADBAND UVB DAN
NARROWBAND UVB
UVB broadband (BB-UVB) terapi
psoriasis

Dengan semakin berkembangnya NB UVB


BB UVB sdh mulai jarang digunakan

Sumber: Lampu
neon
Mengekspos 6 area
meningkatkan radiasinya
PUVA
Fotokemoterapi psoralen-UVA (PUVA)  kombinasi
oral atau aplikasi topikal dari psoralen dengan
paparan sinar UVR dalam rentang UVA

Tiga bentuk psoralen : Dua formulasi oral 8-MOP:


8-methoxypsoralen (8- 1. Dosis 0,6 mg/kg 120
menit sebelum terpapar
MOP), 5-methoxypsoralen UVA
(5-MOP), dan 4,5 ',8- 2. Bentuk terlarut  dosis
trimethylpsoralen (TMP). 0,4 - 0,6 mg/kg 90 menit
sebelum paparan UVA
Psoralen bath

 Distribusi obat yang seragam ke


permukaan kulit, kadar psoralen plasma
sangat rendah, dan eliminasi yang cepat
untuk psoralens bebas dari kulit,
mencegah efek samping gastrointestinal
dan kemungkinan bahaya fototoksik
untuk mata
MENGHINDARI DAN MANAJEMEN
LUKA BAKAR

Luka bakar UVB biasanya


memuncak pada 12-24 jam;
PUVA membakar pada 24-
48 atau bahkan 72 jam 
Luka bakar pada
permukaan kulit yang luas
menghasilkan toksisitas
sistemik dengan demam
dan malaise
UVA1
Panjang gelombang yang lebih panjang (340-400 nm) 
menembus lebih dalam daripada UVB atau UVA (UVA2)

•UVA1 diberikan 3-5 kali per minggu.


•Tiga rejimen dosis telah digunakan: (1) dosis rendah (10-
30 J/cm2), (2) dosis sedang (40-70 J/cm2), dan (3) dosis
tinggi (130 J/cm2).

•Terapi dimulai pada 20-30 J/cm2 dan Tidak ada


meningkat ke dosis penuh dalam waktu konsensus
3-5 kali perawatan. untuk dosis
•Risiko terjadinya luka bakar jauh lebih yang
terbaik.
sedikit dibandingkan UVB atau PUVA.
FOTOTERAPI TARGET
Fototerapi terfokus, fototerapi terkonsentrasi, dan
microphototherapy

•Tidak mengenai kulit normal fluens


tinggi ke kulit yang sakit Keterbatasan
fototerapi target :
•Menurunkan risiko efek samping akut •Biaya perangkat
dan kronis untuk kulit normal tinggi
•≠ luas lesi lebih
•Pada lesi resisten pengobatan dari 10% sampai
•Lesi dg lokasi anatomi yang sulit (seperti 20% dari luas
permukaan tubuh.
kulit kepala, dagu, kuku).
•Terapi lebih mudah untuk anak-anak
Perangkat fototerapi target:
•Laser excimer
•Non laser  monokromatik excimer light (MEL)

Kedua tipe memancarkan radiasi


UVB monokromatik (paling sering
pada 308 nm)
KEAMANAN FOTOTERAPI
Peralatan harus diperiksa secara teratur oleh staf klinis atau
teknisi pabrik, karena output dari bohlam dapat berubah dari
waktu ke waktu, dan komponen internal dapat rusak

UVB
Perawatan dengan BB-UVB lebih dari 300 kali 
peningkatan yang cukup signifikan untuk SCC dan
BCC  NB-UVB muncul sebagai terapi utama untuk
sejumlah penyakit kulit.
UVA

Efek Samping Akut


•8-MOP oral  mual (pada 10% pasien) dan muntah; kegelisahan,
insomnia, dan depresi
•PUVA  Pruritus; Eritema fokal ringan dan seringkali bersifat sementara
•Sangat jarang erupsi seperti ruam polimorfik ringan, erupsi seperti
jerawat, perdarahan subungual akibat reaksi fototoksik pada dasar kuku,
onycholysis kuku, dan kadang-kadang hipertrikosis pada wajah.

Kerusakan aktinik kronis


•Paparan kronis dari PUVA perubahan kulit yang menyerupai
photoaging Lentigines PUVA  proliferasi sel melanosit berukuran
besar
•Berkaitan secara langsung dengan jumlah perawatan PUVA dan jumlah
dosis UVA yang telah diberikan
Karsinogenesis

 .
•Risiko kanker kulit non melanoma dan melanoma ganas
meningkat tergantung sesuai dosisnya
•337 perawatan PUVA  peningkatan risiko SCC 100 kali
lipathampir 4% membentuk metastasis (>>> daerah genital)
•Proteksi  Faktor yang mempengaruhi efektivitas
perlindungan  komposisi serat, porositas (faktor intrinsik
berupa jumlah lapisan, jenis tenunan, dan thread count),
massa, dan warna.
Efek Ophthalmologis

•UVA diserap lensa dan dengan adanya UVA, psoralens


dapat mengikat protein, DNA, dan RNA meningkatkan
risiko kekeruhan yang ireversibel.
•Terdapat laporan berbagai masalah mata dari pasien PUVA
 katarak, hiperemia konjungtiva, dan penurunan fungsi
lakrimasi.
•Pada beberapa studi  tidak menemukan adanya
peningkatan pembentukan katarak atau gangguan
penglihatan
UVA1
•Fototerapi UVA1 umumnya dapat ditoleransi
dengan baik.
•Efek samping yang dilaporkan meliputi
penggelapan kulit yang intens, eritema,
pruritus, urtikaria, nyeri, rasa panas, erupsi
polimorfik ringan, eksim herpeticum dan
superinfeksi oleh bakteri.
Pertimbangan Khusus
 HIV
 Keamanan dari fototerapi dan fotokemoterapi
pada pasien HIV positif diperdebatkan.
 Secara umum, fototerapi dianggap aman bagi
pasien HIV American Academy of
Dermatology (2010)  psoriasis taraf sedang
sampai berat pada pasien HIV positif, fototerapi
dan ARV adalah agen terapeutik lini pertama
yang direkomendasikan.
 Anak-anak
 NB-UVB sekarang lebih dipilih daripada 
kekhawatiran tentang efek samping PUVA
seperti phototoksisitas, karsinogenik, photoaging,
dan potensi pengembangan katarak.
 Lainnya
 Pasien yang terpapar arsenikharus
menghindari fototerapi
 Pasien transplantasi  kontraindikasi relatif
terhadap fototerapi
 Obat photosensitisasi
(tetracycline,hydrochlorothiazide) harus
dihindari selama pengobatan fototerapi
PENYAKIT YANG DISETUJUI UNTUK
DILAKUKAN FOTOTERAPI

Anda mungkin juga menyukai