Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik Senior pada
Bagian/SMF Ilmu Kulit dan KelaminFakultas Kedokteran Universitas
Malikussaleh Rumah Sakit Umum Cut Meutia
Aceh Utara
Oleh :
Preseptor :
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan
kesempatan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini dengan
judul "Acquired Perforating Dermatosis". Penyusunan laporan kasus ini merupakan
pemenuhan syarat untuk menyelesaikan tugas Kepaniteraan Klinik Senior pada
bagian Ilmu Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokeran Universitas Malikussaleh Rumah
Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada dr. Wizar
Putri Mellaratna, M. Ked (DV), Sp. DV sebagai pembimbing yang telah
meluangkan waktunya memberi arahan kepada penulis selama mengikuti KKS di
bagian/SMF Ilmu Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia
Kabupaten Aceh Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan yang
membangun demi kesempurnaan laporan kasus ini. Semoga laporan kasus ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi banyak pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................4
BAB 2 LAPORAN KASUS.........................................................................................6
BAB 3 PEMBAHASAN..............................................................................................5
BAB 4 KESIMPULAN................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. I
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 15 Januari 1990 (31 tahun)
Pekerjaan : Dosen
Alamat : Aceh Besar
Status : Menikah
Agama : Islam
Tanggal Pemeriksaan : 30 November 2021
Bercak hitam pada kedua tangan dan ujung jari kaki sejak 1 tahun yang
lalu.
Keluhan Tambahan :
Tidak ada
Pasien laki laki, Tn I 31 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD Cut
Meutia dengan keluhan muncul bercak hitam pada kedua tangan sejak 1 tahun yang lalu.
Secara epidemiologi, APD terjadi di seluruh dunia tanpa kecenderungan pada jenis
kelamin lakilaki dan perempuan. Penyakit sistemik yang paling umum berkaitan dengan
APD adalah CKD dan DM. Prevalensi yang tepat dan kejadian dermatosis perforasi
didapat tidak diketahui. Dalam studi retrospektif pasien yang didiagnosis dengan APD
antara tahun 2002 dan 2014, termasuk 33 pasien. Diperkirakan kejadian ini adalah 2,53
kasus per 100.000 penduduk per tahun (5).
Menurut pengakuan pasien, bercak hitam awalnya hanya muncul pada jari
tangan kanan, bercak hitam seperti tahi lalat, bentuk bulat , berukuran kecil namun seiring
nya waktu bercak hitam tersebut menjadi besar dan bertambah banyak. APD muncul
sebagai ruam dengan papula umbilicated dan topi keratotik sentral, umumnya terkait
dengan pruritis . Lesi paling sering muncul pada permukaan ekstensor ekstremitas bawah,
tetapi APD juga dapat terlihat pada batang tubuh, kulit kepala, atau area mana pun yang
mungkin digaruk pasien karena pruritis. (6). Lesi APD yang berhubungan dengan CRF
atau DM biasanya berukuran 2-10 mm, hiperkeratosis dan sering berupa papula yang
berumbilikasi, umumnya terletak di tungkai, terutama tungkai. Lesi biasanya sangat gatal,
dengan fenomena Koebner positif pada garukan. Dalam kasus yang kami laporkan,
terdapat dominasi lesi ekstremitas bawah dan dalam kedua kasus, pruritus adalah gejala
utama (6).
BAB 4
KESIMPULAN
1. Imam TH, Khan N, Hsu PT, Cassarino DS. Laporan Kasus Dermatosis Perforasi
yang Diperoleh pada Pasien Dialisis Peritoneum : Laporan Kasus dan Tinjauan
Literatur. 2018;2018(Gambar 1).
2. Vázquez-lópez F, Vivanco-allende BB. Dermatosis Perforasi yang Diperoleh :
Laporan 8 Kasus -. 2014;105(6).
3. S.-B. Hong, J.H. Park, C.-G. Ihm, dan N.-I. Kim, "Dermatosis perforasi yang
didapat pada pasien dengan gagal ginjal kronis dan diabetes mellitus,"Jurnal Ilmu
Kedokteran Korea, vol. 19, tidak. 2, hlm. 283– 288, 2014.
4. Martins, M. Rivera, R. Carrillo-Gijon, JL Teruel, dan J. Ortuno, "Dermatosis
perforasi yang didapat pada pasien dialisis peritoneal," ginjal internasional, vol. 71,
tidak. 8, hal. 832, 2007.
5. RP Rapini, AA Hebert, dan CR Drucker, “Acquired perforating dermatosis: bukti
untuk kombinasi transepidermal eliminasi serat kolagen dan elastik,” Dermatologi
JAMA, vol. 125, tidak. 8, hlm. 1074–1078, 1989
6. Marrero MD, Nagore E, Castejón P, íguez JA. Kolagenosis perforante reactiva
adquirida. Dos casos en pacientes diabéticas. Actas Dermosifiliogr. 2001;92:589--
93
7. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, Edisi ke-8, 2012, Chapter 69, Hal.
727-731
9
1
0