Anda di halaman 1dari 56

PERSALINAN SPONTAN (NORMAL)

Oleh : Devi Kurniasari, SST

Persalinan Normal
Persalinan / partus
Adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar. Partus normal / partus biasa Bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.

Persalinan Ditentukan Oleh 3 Faktor P Yaitu :


Power His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan mengejan ibu, keadaan kardiovaskular respirasi metabolik ibu. Passage Keadaan jalan lahir Passanger Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat janin, ada/tidak kelainan anatomik)

Yang Harus Diperhatikan Dalam Memimpin Persalinan Normal :

Menilai kondisi ibu Melakukan pemeriksaan dalam Melakukan pemeriksaan luar

Menilai kondisi ibu

Nilai keadaan umum dan kesadaran ibu.


Nilai tanda vital: tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan. Lakukan pemeriksaan tubuh secara sistematis dan per organ.

Melakukan pemeriksaan luar


Lakukan pemeriksaan Leopold I-IV.
Lakukan pemeriksaan bunyi jantung janin. Tentukan kondisi janin: janin di dalam atau di luar rahim,

jumlah janin, letak janin, presentasi janin, menilai turunnya


kepada janin, menaksir berat janin. Tentukan his: lama kontraksi (detik), simetri, dominasi fundus, relaksasi optimal, interval (menit), dan intensitas kontraksi.

Melakukan pemeriksaan dalam

Lakukan pemeriksaan vulva/vagina. Lakukan pemeriksaan colok vagina. Nilai kondisi janin

Nilai kondisi panggul

Tahap Persalinan Normal :


Tahap persalinan Kala I : 1) Fase laten 2) Fase aktif Pembukaan serviks Kala II Nullipara Kurang dari 20 jam 5 8 jam Multipara Kurang dari 14 jam 2 5 jam

Rata rata 1,2 cm/jam Rata rata 1,5 cm/jam Kurang dari 2 jam Kurang dari 1 jam

Kala III

Kurang dari 30 menit

Kurang dari 30 menit

Proses Persalinan

Kala I Kala II Kala III Kala IV

: Kala pematangan & pembukaan serviks. : Kala pengeluaran bayi : Kala pengeluaran plasenta (uri) : Masa satu jam setelah plasenta lahir.

Kala I (kala pembukaan)


Kala pembukaan dibagi atas 2 fase, yaitu:
(1) Fase laten : Pembukaan serviks berlangsung lambat sampai mencapai pembukaan 3 cm &

berlangsung

dalam 7-8 jam.

(2) Fase aktif : berlangsung selama 6 jam

Fase Aktif Dibagi atas :


Periode akselerasi :
Berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm. Periode dilatasi maksimal (steady) :

Selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.


Periode deselerasi : Berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan jadi 10

cm atau lengkap.

Fase dalam pembukaan serviks uteri

Yang Terjadi PadaPersalinan Kala 1 :


Keluar lendir / darah (bloody show) : Terlepasnya sumbat mukus (mucous plug) di kanalis servikalis. Terbukanya vaskular kapiler serviks, Pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalam uterus. Ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan mendatar. Selaput ketuban pecah spontan

Proses Kala I (kala Pembukaan)

Diagnosa Keperawatan Kala I fase laten


Prioritas keperawatan : 1. Meningkatkan kesiapan emosi dan fisik

klien/pasangan terhadap persalinan


2. Meningkatkan dan mempermudah kemajuan persalinan normal

3. Mendukung kemampuan koping klien /


pasangan 4. Mencegah komplikasi maternal/janin

Diagnosa Keperawatan Kala I fase laten


Risiko ansietas, faktor risiko : krisis situasi, transmisi interpersonal, kebutuhan tidak terpenuhi. Kurang pengetahuan mengenai kemajuan persalinan, ketersediaan pilihan

Risiko kekurangan volume cairan, faktor risiko :


pemasukan kurang, peningkatan kehilangan : keringat, pernafasan.

Risiko koping individu tidak efektif, faktor risiko : krisis situasi, kerentanan pribadi, ketidakadekuatan sistem pendukung, dan metode koping

Diagnosa Keperawatan Kala I fase laten

Risiko infeksi maternal, faktor risiko : prosedur invasif, pemeriksaan vagina berulang, kontaminasi fekal, ketuban pecah dini Risiko cedera janin, faktor risiko : hipoksia

jaringan/hiperkapnia atau infeksi

Diagnosa Keperawatan Kala I fase aktif

Prioritas keperawatan : Meningkatkan dan memudahkan kemajuan normal dari persalinan Mendukung kemampuan koping klien / pasangan Meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin

Diagnosa Keperawatan Kala I fase aktif

Nyeri (akut) b.d. dilatasi jaringan/hipoksia, tekanan parasimpatis dan simpatis Perubahan eliminasi urin b.d. perubahan masukan, kompresi mekanik kandung kemih, efek anestesi regional Risiko ansietas, faktor risiko : krisis situasi, hubungan

interpersonal dengan orang lain, kebutuhan tidak


terpenuhi.

Diagnosa Keperawatan Kala I fase aktif

Risiko koping individual tidak efektif, faktor risiko : krisis situasi, kerentanan pribadi, ketidakadekuatan sistem pendukung

Risiko cedera maternal, faktor risiko : efek obat-obatan, pelambatan motilitas gastrik. Risiko perubahan pertukaran gas, faktor risiko : perubahan suplai oksigen / aliran darah.

Diagnosa Kep. Fase transisi / deselerasi

Prioritas keperawatan : Meningkatkan kesejahteraan janin dan maternal Memberikan dukungan fisik dan emosional

Diagnosa Kep. Fase transisi / deselerasi


Nyeri (akut), b.d. tekanan mekanik, dilatasi/regangan dan hipoksia jaringan, stimulasi saraf parasimpatik dan simpatik, tegangan emosional Risiko penurunan curah jantung, faktor risiko : penurunan aliran balik vena, hipovolemia, perubahan tahanan vaskuler sistemik Risiko kekurangan volume cairan, faktor risiko :

kehilangan cairan/hemorhagi, penurunan masukan.

Diagnosa Kep. Fase transisi / deselerasi

Keletihan b.d. nyeri, kebutuhan emosional besar, peningkatan kebutuhan energi, perubahan produksi energi Risiko koping individual/pasangan tidak efektif, faktor risiko : kelebihan beban kerja, kerentanan pribadi, ketidakadekuatan sistem pendukung

Kala II (Kala Pengeluaran Janin)


Pembukaan serviks telah lengkap.

His terjadi tiap 2-3 menit, , lamanya 60-90 detik


Selaput ketuban mungkin juga baru pecah spontan pada awal kala 2.

Primigravida berlangsung kira-kira satu setengah jam dan


pada multigravida setengah jam.

Yang Terjadi Pada Persalinan Kala II :


Bagian terbawah janin (pada persalinan normal : kepala)
turun sampai dasar panggul Perasaan / refleks ingin mengejan yang makin berat Perineum fisiologik) Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simfisis (simfisis pubis sebagai sumbu putar / hipomoklion), meregang dan anus membuka (hemoroid

selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan.

Gerakan Pengeluaran Janin pd Persalinan dgn Letak Belakang Kepala :


Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala janin dapat tegak lurus dengan pintu atas panggul (sinklitismus) atau miring / membentuk sudut dengan pintu atas panggul (asinklitismus anterior / posterior).

Kepala turun ke dalam rongga panggul terjadi akibat : tekanan langsung dari his dari daerah fundus ke arah daerah bokong tekanan dari cairan amnion kontraksi otot dinding perut dan diafragma badan janin terjadi ekstensi dan menegang

Fleksi Kepala janin fleksi, Dagu menempel ke toraks, Posisi kepala berubah dari diameter oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi diameter suboksipitobregmatikus (belakang kepala )

Rotasi interna (putaran paksi dalam)


Disertai turunnya kepala, Putaran ubun-ubun kecil ke arah depan (ke bawah simfisis pubis), Membawa kepala melewati distansia interspinarum dengan diameter biparietalis.

Ekstensi Kepala mencapai vulva,

Terjadi ekstensi setelah oksiput melewati bawah simfisis pubis bagian posterior.

Rotasi eksterna (putaran paksi luar)


Kepala berputar kembali sesuai dengan sumbu rotasi tubuh, Bahu masuk pintu atas panggul dengan posisi anteroposterior sampai di bawah simfisis, kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu belakang.

Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul / trokanter depan dan belakang, tungkai dan kaki.

Askep Kala II
Prioritas Keperawatan
Memudahkan kemajuan normal dari persalinan dan turunnya janin Meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin Mendukung keinginan klien / pasangan berkenaan dengan pengalaman melahirkan, mempertahankan keamanan sesuai prioritas.

Askep Kala II
Diagnosa Keperawatan :
Nyeri (akut) b.d. tekanan mekanik, dilatasi/peregangan jaringan, kompresi saraf, pola kontraksi semakin intensif. Perubahan curah jantung b.d. fluktuasi pada aliran balik vena, perubahan tahanan vaskuler sistemik. Risiko gangguan pertukaran gas, faktor risiko : kompresi mekanik kepala / tali pusat, penurunan perfusi plasenta, persalinan lama, hiperventilasi maternal

Askep Kala II
Risiko gangguan integritas kulit/jaringan, faktor risiko : pola
kontraksi hipertonik, persalinan dengan alat. Risiko kekurangan volume cairan, faktor risiko : kehilangan aktif, penurunan masukan. Risiko infeksi maternal, faktor risiko : prosedur invasif berulang, trauma jaringan, pemajanan terhadap patogen, persalinan lama, KPD.

Risiko cedera janin, faktor risiko : malpresentasi / posisi, CPD.

Askep Kala II
Risiko keletihan, faktor risiko : penurunan produksi energi
metabolik, peningkatan kebutuhan energi, kebutuhan psikologis/emosional karena adanya nyeri. Risiko koping individu tidak efektif, faktor risiko : krisis situasi, kerentanan pribadi, ketidakadekuatan sistem pendukung, persepsi/harapan yang tidak realistis.

Kala III (Kala Pengeluaran Uri)


Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap dan berakhir dengan lahirnya plasenta
uterus teraba keras dengan fundus uteri agak di atas perut Plasenta lepas spontan 5-15 menit setelah bayi lahir dan disertai dengan pengeluaran darah

Askep Kala III (Kala Pengeluaran Uri)

Meningkatkan kontraktilitas uterus.


Mempertahankan volume cairan sirkulasi Meningkatkan keamanan maternal dan bayi baru lahir Mendukung interaksi orangtua - bayi

Diagnosa keperawatan Kala III (Kala Pengeluaran Uri) Risiko kekurangan volume cairan, faktor risiko : kurang pemasukan oral, muntah, diaforesis, peningkatan kehilangan cairan, atonia uteri, laserasi jalan lahir, tertahannya fragmen plasenta.
Risiko cedera maternal, faktor risiko : posisi selama melahirkan/pemindahan, kesulitan pelepasan plasenta, profil darah abnormal

Diagnosa kep. Kala III (Kala Pengeluaran Uri) Risiko perubahan proses keluarga, faktor risiko : terjadinya transisi (penambahan anggota keluarga), krisis situasi (perubahan peran & tanggung jawab).

Kurang pengetahuan berkenaan dengan proses persalinan b.d. kurang informasi dan/atau kesalahan interpretasi/informasi
Nyeri (akut) b.d. trauma jaringan, respon fisiologis setelah melahirkan

Kala IV
Adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri
lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan postpartum.

Proses Persalinan bayi : (1)

Proses Persalinan bayi : (2)

Proses Persalinan bayi : (3)

Proses Persalinan bayi : (4)

Proses Persalinan bayi : (5)

Proses Persalinan bayi : (6)

Proses Pengeluaran plasenta: (7)

Proses Pengeluaran Plasenta : (8)

Proses Persalinan bayi : (9)

Proses Persalinan bayi : (10)

Proses Persalinan bayi : (11)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai