Persalinan Normal
Persalinan / partus
Adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar. Partus normal / partus biasa Bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.
Lakukan pemeriksaan vulva/vagina. Lakukan pemeriksaan colok vagina. Nilai kondisi janin
Rata rata 1,2 cm/jam Rata rata 1,5 cm/jam Kurang dari 2 jam Kurang dari 1 jam
Kala III
Proses Persalinan
: Kala pematangan & pembukaan serviks. : Kala pengeluaran bayi : Kala pengeluaran plasenta (uri) : Masa satu jam setelah plasenta lahir.
berlangsung
cm atau lengkap.
Risiko koping individu tidak efektif, faktor risiko : krisis situasi, kerentanan pribadi, ketidakadekuatan sistem pendukung, dan metode koping
Risiko infeksi maternal, faktor risiko : prosedur invasif, pemeriksaan vagina berulang, kontaminasi fekal, ketuban pecah dini Risiko cedera janin, faktor risiko : hipoksia
Prioritas keperawatan : Meningkatkan dan memudahkan kemajuan normal dari persalinan Mendukung kemampuan koping klien / pasangan Meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin
Nyeri (akut) b.d. dilatasi jaringan/hipoksia, tekanan parasimpatis dan simpatis Perubahan eliminasi urin b.d. perubahan masukan, kompresi mekanik kandung kemih, efek anestesi regional Risiko ansietas, faktor risiko : krisis situasi, hubungan
Risiko koping individual tidak efektif, faktor risiko : krisis situasi, kerentanan pribadi, ketidakadekuatan sistem pendukung
Risiko cedera maternal, faktor risiko : efek obat-obatan, pelambatan motilitas gastrik. Risiko perubahan pertukaran gas, faktor risiko : perubahan suplai oksigen / aliran darah.
Prioritas keperawatan : Meningkatkan kesejahteraan janin dan maternal Memberikan dukungan fisik dan emosional
Keletihan b.d. nyeri, kebutuhan emosional besar, peningkatan kebutuhan energi, perubahan produksi energi Risiko koping individual/pasangan tidak efektif, faktor risiko : kelebihan beban kerja, kerentanan pribadi, ketidakadekuatan sistem pendukung
Kepala turun ke dalam rongga panggul terjadi akibat : tekanan langsung dari his dari daerah fundus ke arah daerah bokong tekanan dari cairan amnion kontraksi otot dinding perut dan diafragma badan janin terjadi ekstensi dan menegang
Fleksi Kepala janin fleksi, Dagu menempel ke toraks, Posisi kepala berubah dari diameter oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi diameter suboksipitobregmatikus (belakang kepala )
Terjadi ekstensi setelah oksiput melewati bawah simfisis pubis bagian posterior.
Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul / trokanter depan dan belakang, tungkai dan kaki.
Askep Kala II
Prioritas Keperawatan
Memudahkan kemajuan normal dari persalinan dan turunnya janin Meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin Mendukung keinginan klien / pasangan berkenaan dengan pengalaman melahirkan, mempertahankan keamanan sesuai prioritas.
Askep Kala II
Diagnosa Keperawatan :
Nyeri (akut) b.d. tekanan mekanik, dilatasi/peregangan jaringan, kompresi saraf, pola kontraksi semakin intensif. Perubahan curah jantung b.d. fluktuasi pada aliran balik vena, perubahan tahanan vaskuler sistemik. Risiko gangguan pertukaran gas, faktor risiko : kompresi mekanik kepala / tali pusat, penurunan perfusi plasenta, persalinan lama, hiperventilasi maternal
Askep Kala II
Risiko gangguan integritas kulit/jaringan, faktor risiko : pola
kontraksi hipertonik, persalinan dengan alat. Risiko kekurangan volume cairan, faktor risiko : kehilangan aktif, penurunan masukan. Risiko infeksi maternal, faktor risiko : prosedur invasif berulang, trauma jaringan, pemajanan terhadap patogen, persalinan lama, KPD.
Askep Kala II
Risiko keletihan, faktor risiko : penurunan produksi energi
metabolik, peningkatan kebutuhan energi, kebutuhan psikologis/emosional karena adanya nyeri. Risiko koping individu tidak efektif, faktor risiko : krisis situasi, kerentanan pribadi, ketidakadekuatan sistem pendukung, persepsi/harapan yang tidak realistis.
Diagnosa keperawatan Kala III (Kala Pengeluaran Uri) Risiko kekurangan volume cairan, faktor risiko : kurang pemasukan oral, muntah, diaforesis, peningkatan kehilangan cairan, atonia uteri, laserasi jalan lahir, tertahannya fragmen plasenta.
Risiko cedera maternal, faktor risiko : posisi selama melahirkan/pemindahan, kesulitan pelepasan plasenta, profil darah abnormal
Diagnosa kep. Kala III (Kala Pengeluaran Uri) Risiko perubahan proses keluarga, faktor risiko : terjadinya transisi (penambahan anggota keluarga), krisis situasi (perubahan peran & tanggung jawab).
Kurang pengetahuan berkenaan dengan proses persalinan b.d. kurang informasi dan/atau kesalahan interpretasi/informasi
Nyeri (akut) b.d. trauma jaringan, respon fisiologis setelah melahirkan
Kala IV
Adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri
lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan postpartum.
TERIMA KASIH