Anda di halaman 1dari 15

PILIHAN

TERAPI
PADA AKNE
SCAR
Indah Margarerha Masela
PENDAHULUA
N
proses penyembuhan luka bergantung
pada jumlah kolagen yang terbentuk
1,7 orang/1000
● Scar atrofi populasi
● Scar hipertrofi

2/1000 1,33/1000
penduduk penduduk
AKNE SCAR
01 Inflamasi
02 Pembentukan Jaringan
Granulasi

03 Matrix-Remodelling
AKNE SCAR ATROFI
Subtipe akne Karakteristik
80-90% scar
Icepick Scar sempit (<2mm)
saluran berbatas tegas
yang meluas secara vertical
ke dalam dermis atau
jaringan subkutan

Rolling Diameter >5mm, tampak


bergelombang terjadi
penambatan fibrosa dari
dermis ke subkutis

Boxcar Bentuk oval dengan tepi


vertikel berbatas tegas.
Lebih lebar dipermukaan
dari pada bekas luka
Icepick dan tidak meruncing
ke satu titik di dasar.
AKNE SCAR
HIPERTROFI
● Scar hipertrofi linier
● Scar hipertrofi difuse
● Keloid

Keloid Skar Hipertrofi


TERAPI
Chemical
Peeling
Agen kimia termasuk resorsinol,
tretinoin, asam glikolat, asam
laktat, asam salisilat, dan asam
trikloroasetat untuk kulit
superfisial, fenol, TCA 35- 50%,
dan larutan Jessner (resorsinol,
asam laktat, dan asam salisilat
dalam etanol) untuk medium
peeling, Baker-Gordon or Litton
fenol untuk deep peeling.
Dermabrasi/ Mikrodermabrasi

Dermabrasi dan mikrodermabrasi


adalah teknik peremajaan kulit
secara mekanik, dengan cara
mengikis lapisan tanduk kulit
untuk memercepat reepitelisasi.
Dermabrasi secara penuh
mengikis epidermis dan dapat
mencapai kedalaman stratum
papilar bahkan retikular.
Terapi Laser
Kandidat terapi dengan laser adalah
pasien dengan boxcar scars atau rolling
scars. Efek dari laser ablatif adalah
menghilangkan scar yaitu melting,
evaporation, atau vaporization. Laser
CO2 dan Erbium YAG adalah laser tipe
ablatif yang umum digunakan. Kedua
laser ini mengabrasi permukaan dan
juga membantu ‘mengencangkan’ serat
kolagen di bawahnya. Laser non-ablatif
tidak menghilangkan jaringan parut
tetapi merangsang pembentukan
kolagen baru dan mengencangkan
kulit,
Radiofrekuensi
Digunakan untuk regenerasi kulit. Radiasi
elektromagnetik menghasilkan arus listrik yang
memanaskan dermis dan menyebabkan kontraksi
kulit dan neokolagenesis.

Terapi Silicone
Salah satu pilihan utama untuk
pengobatan scar hipertrofi. Silicone
Gel Sheeting (SGS) memiliki
kemampuan untuk meningkatkan
stratum korneum
Injeksi Steroid

Injeksi steroid intralesi adalah suatu


terapi umum untuk keloid dan scar
hipertrofik.

Intens Pulsed Light (IPL)


Terapi ini menargetkan proliferasi
vaskuler yang penting untuk
pertumbuhan berlebihan kolagen
dan berpengaruh pada pigmentasi
selama pengembangan bekas luka
Needling Pulsed Dye Laser
Skin needling adalah teknik terbaru
Cara kerja dari Pulsed
dengan menggunakan roller steril,
Dye Laser (PDL) adalah
yang memiliki banyak jarum tajam
mengurangi jumlah dan
yang ditusukkan pada kulit. Sebelum
proliferasi fibroblas dan
prosedur ini, kulit wajah harus
serat kolagen, sehingga
didesinfeksi, kemudian diberikan
membuatnya lebih longgar
anestesi topikal, selama satu jam
dan lembut.
Terapi Kombinasi
Terdapat kombinasi terapi baru untuk
perawatan acne scar. Terapi awal
meliputi peeling dengan TCA
kemudian diikuti oleh subsisi, yaitu
memisahkan acne scar dari kulit di
bawahnya dan kemudian diakhiri
dengan laser fractional.
KESIMPULAN
Berbagai macam terapi dapat digunakan
untuk mengobati skar akne yang dimana
harus disesuaikan dengan masalah,
kebutuhan dan keungan pasien.
 
REFERENSI

1. Viera MS. Management of acne scars: fulfilling our duty of care for patients.BJD.2015:47
2. Sasongko RH, Rahmadewi. Penatalaksanaan Skar Akne. Berkala Ilmu Kessehatan Kulit &
Kelamin.2011:23;3
3. Kravvas G, Al-Niaimi F. A systematic review of treatments fot acne scarring. Part 1: Non-
energy-based techniques. Scar, Burn, Healing.2017.3
4. Fabbrocini G, Annunziata MC, Arco VD, et al. Acne scars: pathogenesis, classification and
treatment. Hindawi Publishing Corporation. 2010.
5. Goodarzi A,dkk. Acne Scar; A Revew Of Classification and Treatment.Journal Of Critical
Review.2020:7(7)
6. Behragi E,dkk. A Review of Scar Treatmen Related to Acne and Burn. Journal of critical
review.2020:7;4
 

Anda mungkin juga menyukai