PENANGGULANGAN BANJIR
DI PUSKESMAS MUARA BUNGO 1, MUARA BUNGO
Disusun oleh:
Nanda Lisisina
030.015.130
Pembimbing:
dr. Gita Tarigan, MPH
2
II. Batas wilayah kerja Puskesmas Pasar Muara Bungo adalah sebagai berikut :
- Batas Utara berbatasan dengan Kecamatan Bathin III
- Batas Selatan berbatasan dengan Kecamatan Rimbo Tengah
- Batas Timur berbatasan dengan Kecamatan Bathin II Babeko
- Batas Barat berbatasan dengan Kecamatan Bungo Dani
Kecamatan Muara Bungo adalah bagian dari Kabupaten Bungo dan merupakan
wilayah yang beriklim tropis. Topografi permukaan datar dan bergelombang dengan
ketinggian dari permukaan laut kurang lebih 90 - 75 meter.
JUMLAH KELURAHAN
DAN JARAK IBU KOTA KECAMATAN DENGAN KELURAHAN
DI KECAMATAN PASAR MUARA BUNGO TAHUN 2020
Jumlah
Jarak ke Ibukota
No Kecamatan
Kabupaten
Desa Kelurahan
B. KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk Kecamatan Muara Bungo tahun 2020 yang tercakup ke dalam
wilayah kerja Puskesmas Pasar Muara Bungo berjumlah 32.526 orang. Distribusi
penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Pasar Muara Bungo dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Luas Kepadatan
Penduduk
No. Kecamatan Wilayah Penduduk
(Jiwa)
km2 Jiwa/km2
C. SOSIAL EKONOMI
Sebagian besar penduduk dengan mata pencarian adalah petani, perdagangan dan
industri. Adapun komoditas pertanian terbesar adalah petani karet. Untuk lebih jelasnya
lihat tabel berikut :
D. SOSIAL BUDAYA
I. Pendidikan
Jumlah Sarana Pendidikan
II. Agama
Sebagian besar penduduk adalah beragama Islam, sedangkan yang lainnya
beragama Kristen , Budha, dan Hindu untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Komposisi Penduduk Menurut Agama
E. SARANA KESEHATAN
Jenis Fasilitas Jumlah
Puskesmas Induk 1
Rumah Dinas 2
Kendaraan Pusling 2
Motor Dinas 6
Klinik Swasta 4
Rumah Sakit Swasta 1
Poskesdes 1
Praktek Bidan Swasta 5
Praktek Bersama Dokter Spesialis 2
Praktek Dokter Spesialis 13
Prakter Dokter Umum 9
Praktek Dokter Gigi 8
Apotik 12
Toko Obat 8
Optic 4
F. HAZARD
G.
R = H x V/C
R = Risk (Resiko)
H = Hazard (Ancaman)
V = Vulnerability (Kerentanan)
C = Capacity (Kapasitas)
Hazard : Banjir
VULNERABILITY
Kerentanan adalah tingkat kerugian yang dapat dialami oleh elemen terdampak
dengan tingkat keparahan tertentu yang dihasilkan oleh bahaya tertentu. Tingkat
kerentanan masyarakat terhadap dampak bencana ditentukan oleh beberapa kondisi yaitu
kondisi fisik, sosial, ekonomi, lingkungan, dan proses yang berlangsung di dalamnya.
Potensi bencana suatu wilayah akan berkurang ataupun meningkat bergantung pada kondisi
fisik wilayah serta struktur sosial penduduk di wilayah tersebut.
- Kerentanan Fisik
Jumlah penduduk di Kecamatan Pasar Muara Bungo seluruhnya adalah 32.526
penduduk laki-laki dan perempuan dengan luas wilayah sebesar 9.21 km 2 dan kepadatan
penduduk adalah sebanyak 3.531 penduduk/km2. Ketersediaan infrastruktur sarana
pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas dan wilayah Puskesmas Muara Bungo 1,
Kecamatan Pasar Muara Bungo adalah jumlah Puskesmas induk 1, kendaraan pusling 1,
klinik swasta 4, rumah sakit swasta 1, Poskesdes 1, prakter bidan swasta 5, prakter
bersama dokter spesialis 2, prakter dokter spesialis 13, praktek dokter umum 9, prakter
dokter gigi 8, apotek 12, toko obat 8 dan optik 4.
Di daerah sekitar wilayah Puskesmas Muara Bungo 1 terdapat sungai Batang
Bungo yang berada dekat dengan pemukiman penduduk setempat. Bila musim hujan
datang dan curah hujan meningkat, hampir setiap tahun terjadi banjir yang berdampak
pada pemukiman penduduk. Sementara bentuk bangunan tempat tinggal penduduk
sebagian besar adalah berlantai rendah.
- Kerentanan Sosial-Ekonomi
- Kerentanan Mental
CAPACITY
- Kuantitas
- Kualitas
2. Edukasi dan sosilasi mengenai perlunya menjaga lingkungan sungai atau selokan,
sungai sebaiknya di pelihara dengan baik. Sungai atau selokan jangan di jadikan tempat
pembuangan sampah
3. Pohon yang telah ditebang sebaiknya ada penggantinya. Menebang pohon yang telah
berkayu kemudian di tanam kembali tunas pohon yang baru. Hal ini ditujukan untuk
regenerasi hutan dengan tujuan hutan tidak menjadi gundul.
4. Pengelolahan sampah yang tepat bisa membantu mencegah banjir karena sampah yang
menumpuk bisa menyebabkan terjadinya banjir saat curah hujan sedang tinggi.
5. Perbaikan dan pembersihan saluran air tentu harus ada. Di wilayah tertentu bisa
diadakan secara gotong royong. Penjagaan ini harus dilakukan secara terus menerus
dengan waktu berkala. Hal ini bertujuan agar terjadi hujan deras, air tidak akan
tersumbat dan mampu mencegah terjadinya banjir.
6. Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya banjir dan cara- cara
penyelamatan diri jika terjadi banjir.
7. Ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat
terhadap banjir, pelatihan penyelamatan dan pertolongan pertama.
8. Melakukan kerjasama lintas sektoral, baik dari pemerintahan ataupun swasta, untuk
dalam yaitu penyediaan tempat evakuasi, pengadaan obat dan alat kesehatan, logistik,
serta penambahan kapasitas tenaga medis maupun non medis jika terjadi bencana.
9. Menyediakan dana persiapan tanggap bencana