Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR NUSANTARA SEHAT INDIVIDU

PUSKESMAS BILUHU KABUPATEN GORONTALO


PROVINSI GORONTALO

NAMA : FINAWATI,A.Md.KL
NRPK : 31.7.0809516
TENAGA : Kesehatan Lingkungan

NSI Periode IV PUSKESMAS BILUHU


Tahun 2020-2022
I. IDENTITAS
Nama : Finawati,A.Md,KL

NRPK : 03.7.0709516
Jenis Tenaga Kesehatan : Kesehatan Lingkungan
Tempat, Tanggal Lahir : Paccing,07 Februari 1993
Alamat e-mail : finawatiyasser25@gmail.com
Asal Institusi Pendidikan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Asal Domisili : Kabupaten Bone, Provinsi SUL-SEL
No. handphone : 0823-4531-4045

II. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


Nama Puskesmas Penugasan :
Puskesmas Biluhu
Status Akreditasi Puskesmas : Madya

Jumlah Tenaga
No. Jenis Tenaga NS
PNS NON PNS NS Team
Individu
1 Dokter - 1 - -
2 dokter Gigi - - - -
3 Perawat Gigi - - - -
4 Perawat 6 5 - 1
5 Bidan 8 3 - 1
6 Apoteker - - - -
7 Farmasi - - - 1
8 Gizi (Nutrisionis) 1 1 - -
Ahli tenaga laboratorium
9 - - 1 1
medic
10 Kesling (Sanitarian) - - 1 1
Sarjana Kesehatan
11 1 1 - 1
masyarakat
12 Epidemiologi - -
13 Administrasi - 1 - -
14 Supir - 1 - -
15 Cleaning service - 2 - -

Jumlah 16 15 2 6
Fasilitas yang disediakan puskesmas untuk tenaga Nusantara Sehat Individu (NSI) :
a. Tempat tinggal : Rumah Dinas
b. Sumber listrik : PLN
c. Sumber air bersih : Pamsimas
d. Jaringan internet : 3G dan 4G (tergantung cuaca)
e. Kendaraan dinas : Motor

A. Luas Wilayah
Luas Wilayah Kecamatan Biluhu ± 99,03 dengan jumlah penduduk
berdasarkan data kecamatan adalah 8.482 jiwa atau sebanyak 2.585 KK.
Kecamatan Biluhu memiliki potensi geografi yang spesifik yaitu Perairan Laut
Teluk Tomini yang terbentang di bagian selatan seluruh desa di kecamatan
biluhu yang sangat menunjang kegiatan ekonomi rakyat ( perikanan ), Areal
hutan dan pegunungan dan lahan - lahan pertanian sangat menunjang ekonomi
rakyat pertanian.
Gambar. 1 Peta Wilayah Puskesmas Biluhu

U
Kec. Bongomeme
B T
S

Kec. Batudaa Pantai


Lobuto
Olimeyala Biluhu Barat Lobuto Timur Biluhu Tengah
Luluo
Kec.Bilato

1. Huwongo

2. Botuboluo

Teluk Tomini

Keterangan :

: Batas Kecamatan : Kantor Camat : SD

: Batas Desa : Kantor Desa : SMP

: Jalan : Pasar : SMA

: Sungai : Cab. dinas : Pustu/Puskesmas

: Mesjid

Kecamatan Biluhu Adalah salah satu Kecamatan yang berada di Wilayah


Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo.Kecamatan Biluhu merupakan
Kecamatan yang dibentuk tepat pada tahun 2008 hasil pemekaran dari
Kecamatan Batudaa Pantai.Biluhu terdiri dari enam desadan dua desa
pemekaran baru dengan jumlah dusun 29 (dua puluh sembilan) dusun.Pusat
Pemerintahan Kecamatan Biluhu terletak di desa Lobuto Timur, Lokasi
Puskesmas Biluhu terletak di Desa Lobuto.
B. Jumlah Desa
Puskesmas Biluhu mempunyai 8 Desa wilayah kerja, yaitu :

- Desa Biluhu Tengah


- Desa Luluo
- Desa Botuboluo
- Desa Lobuto Timur
- Desa Lobuto
- Desa Biluhu Barat
- Desa Huwongo
- Desa Olimeyala

C. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jumlah Penduduk di wilayah Puskesmas Biluhu tahun 2022 adalah


8.482 Jiwa yang terdiri dari laki-laki 4.375 jiwa, perempuan 4.107 Jiwa. Data
penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin merupakan faktor
penting dalam demografi, dengan adanya data ini maka penduduk dapat
digolongkan menjadi penduduk usia muda, usia produktif dan usia lanjut

D. Jumlah Rumah Tangga / Kepala Keluarga dan Jumlah Jiwa


Jumlah Kepala Keluarga yang ada di wilayah Puskesmas Telaga sebesar 2585
KK , dan jumlah jiwa 8.482 dengan rincian per Desa adalah :
- Desa Biluhu Tengah : 486 KK, 1613 jiwa
- Desa Luluo : 193 KK, 672 jiwa
- Desa Botuboluo : 218 KK, 712 jiwa
- Desa Lobuto Timur : 330 KK, 1013 jiwa
- Desa Lobuto : 414 KK, 1262 jiwa
- Desa Biluhu Barat : 491 KK, 1624 jiwa
- Desa Huwongo : 312 KK, 1116 jiwa
- Desa Olimeyala : 141 KK, 470 jiwa

Perilaku masyarakat di wilayah kerja puskesmas yang perlu diubah:


1. Minimnya pengetahuan mengenai pentingnya penggunaan septiktank
2. Buang air Besar sembarangan
3. Membuang sampah sembarangan
4. Membuang limbah rumah tangga secara bebas dipekaranagn
5. Penyediaan air bersih kurang
6. Penerapan CTPS
7. Pengetahuan tentang penyakit yang berbasis lingkungan
10 Penyakit terbanyak :
1. Essential ( primary) Hypertension
2. Gastritis dan Duodenitis
3. Common Cold
4. Demam Tipoid
5. Sefalgia
6. Dermatitis kontak irritan
7. Dermatitis kontak Alergi
8. Bronkhitis Akut
9. Arthritis Reumatoid
10. Mialgia

Pelaksanaan PIS-PK:
No. Kegiatan Keterangan
1 Sosialisasi PIS-PK dari dinas kesehatan Sudah
2 Pendataan Keluarga Sehat 100%
3 Intervensi hasil pendataan 70%
4 Entry data hasil pendataan 98%
5 Sosialisasi IKS Sudah
6 Pemanfaatan IKS Sudah
Sumber: Data PIS-PK Puskesmas Biluhu Tahun 2022

III. TUGAS INDIVIDU

URAIAN TUGAS YANG DITETAPKAN KEPALA


PERIODE PUSKESMAS

1. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pelayanan


kesehatan lingkungan;
2. Mengurangi bahkan menghilangkan semua unsur fisik
dan lingkungan yang memberi pengaruh buruk terhadap
kesehatan masyarakat melalui penyuluhan kesehatan
Tahun lingkungan;
penugasan I 3. Melaksanakan kegiatan penyehatan air bersih;
4. Melakukan pengawasan depot isi ulang air minum;
5. Melaksanakan kegiatan penyehatan pembuangan
sampah;
6. Melaksanakan kegiatan penyehatan lingkungan dan
pemukiman;
7. Melaksanakan kegiatan penyehatan pembuangan air
limbah;
8. Melaksanakan penyehatan makanan dan minuman;
9. Melaksanakan pengawasan sanitasi tempat-tempat
umum;
10. Melakukan pengawasan pemisahan sampah di
Puskesmas dan jejaringnya;
11. Melakukan Pengamanan Limbah Medis dan Non Medis
12. Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program;
13. Melakukan pencatatan seluruh pelaksanaan kegiatan
pelayanan kesehatan lingkungan;
14. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan dengan lintas
program dan lintas sektor terkait.

Tahun 1. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pelayanan


penugasan II kesehatan lingkungan;
2. Mengurangi bahkan menghilangkan semua unsur fisik
dan lingkungan yang memberi pengaruh buruk terhadap
kesehatan masyarakat melalui penyuluhan kesehatan
lingkungan;
3. Melaksanakan kegiatan penyehatan air bersih;
4. Melakukan pengawasan depot isi ulang air minum;
5. Melaksanakan kegiatan penyehatan pembuangan
sampah;
6. Melaksanakan kegiatan penyehatan lingkungan dan
pemukiman;
7. Melaksanakan kegiatan penyehatan pembuangan air
limbah;
8. Melaksanakan penyehatan makanan dan minuman;
9. Melaksanakan pengawasan sanitasi tempat-tempat
umum;
10. Melakukan pengawasan pemisahan sampah di
Puskesmas dan jejaringnya;
11. Melakukan Pengamanan Limbah Medis dan Non Medis
12. Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program;
13. Melakukan pencatatan seluruh pelaksanaan kegiatan
pelayanan kesehatan lingkungan;
14. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan dengan lintas
program dan lintas sektor terkait.
IV. TARGET DAN CAPAIAN KINERJA NSI
(Capaian kinerja terkait profesi dan jabatan/tanggung jawab selama di
puskesmas penugasan)

PENCAPAIAN
TARGET KINERJA
NO INDIKATOR KINERJA
(%)
2021 2022

Persentase Penduduk terhadap akses


1 100 75 77
sanitasi yang layak (jamban sehat)

Persentase Penduduk terhadap akses


2 100 86 88
sarana air bersih

Prosentase penduduk terhadap akses


3 air minum yang berkualitas (memenuhi 100 100 100
syarat)

Persentase inspeksi kesehatan


4 100 15 18
lingkungan terhadap TTU dan TPM

Persentase Penduduk terhadap akses


5 100 75 77
sanitasi rumah sehat

V. BEFORE & AFTER PENEMPATAN NSI (menurut jenis nakes)

No Sebelum penempatan Setelah penempatan

Ruang Klinik Sanitasi tidak ada Ruang klinik sanitasi tidak ada

Klinik sanitasi tidak kurang aktif Klinik sanitasi berjalan

Pemantauan lingkungan puskesmas Sudah ada pemantauan lingkungan


tidak ada puskesmas

Pemantauan toilet pasien dan Pemantauan toilet pasien dan

petugas tidak berjalan petugas berjalan

Monitoring kepatuhan cuci tangan Monitoring kepatuhan cuci tangan


petugas tidak ada petugas sudah ada

Pengawasan depot air minum Pengawasan depot air minum sudak

kurang aktif diaktifkan kembali

Pengambilan dan pemeriksaan Pengambilan dan pemeriksaan

sampel depot air minum kurang aktif sampel depot air minum aktif kembali
Kegiatan Ispeksi Kesehatan Kegiatan Ispeksi Kesehatan

Lingkungan Jamban Sehat kurang Lingkungan Jamban Sehat berjalan

berjalan lancer lancer

Kegiatan inspeksi rumah sehat Kegiatan inspeksi rumah sehat sudah


kurang berjalan lancer berjalan sesuai target

Kegiatan inspeksi kualitas air bersih Kegiatan inseksi kualitas air bersih
kurang berjalan lancer sudah berjalan sesuai target

Kegiatan surveilans jentik nyamuk Kegiatan surveilans jentik nyamuk


kurang aktif sudah berjalan

Kegiatan inspeksi tempat Kegiatan inspeksi tempat pengolahan

pengolahan makanan (TPM) kurang makanan (TPM) sudah berjalan

berjalan lancer lancer

Sampah medis dan non medis tidak Sampah medis dan non medis sudah

terpisah terpisah

Belum ada kerjasama pihak ke tiga ada kerjasama pihak ke tiga untuk

untuk pengangkutan dan pengangkutan dan pemusnahan

pemusnahan limbah limbah Medis.

VI.HAMBATAN DAN SOLUSI

NO PROFESI MASALAH AKAR ALTERNATIF


MASALAH SOLUSI

1. KESEHATAN Tidak ada  Terbatasnya  Koordinasi dengan


LINGKUNGAN ruang klinik ruangan yang kepala puskesmas
sanitasi tersedia dan petugas lain
puskesmas untuk adanya
ruang Klinik
Sanitasi
 Ruangan di
gabung dengan
program lain
VII. KEGIATAN DALAM BIDANG PROFESI
Butir-butir program/kegiatan yang berhasil dilakukan bersama-sama
dengan tenaga puskesmas setempat maupun tenaga kesehatan NSI lainnya
terutama yang bersifat inovatif.

1. Sosialisasi 5 Pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)


Untuk mencapai sasaran tersebut perlu dirumuskan STRATEGI yang tepat,
yang dapat dijadikan acuan bagi para pelaksana program STBM khususnya
fasilitator kesehatan yang merupakan ujung tombak terdepan dalam pelaksanaan
STBM. Dan perlu diadakannya kegiatan STBM di puskesmas
Kegiatan sanitasi total berbasis masyarakat dilakukan di setiap desa
dengan cara mengumpulkan masyarakat untuk penyuluhan atau pemicuan.
Kegiatan ini dilakukan agar memicu masyarakat untuk melaksanakan 5 pilar
STBM. Kegiatan ini mendapat respon positif dan dukungan penuh oleh pihak
Pemerintah desa dan masyarakat.
Kegiatan dilaksanakan pada bulan pertama dengan melakukan advokasi pada
pemerintah desa, untuk kegiatan ke dua kalinya dilakukan Sosialisasi 5 pilar
STBM dengan mengajak masyarakat dan mendeklaraikan 5 pilar STBM dan
Pelaksanaan kegiatan dengan Protokol Kesehatan.

Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi 5 Pilar STBM


2. Sosialisasi JAMUBAGA (Jamban Murah Bagi Warga)
Jamban merupakan fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk
memutuskan mata rantai penularan penyakit. Penggunaan jamban tidak hanya
nyaman melainkan juga turut melindungi dan meningkatkan kesehatan keluarga
dan masyarakat.

Berdasarkan kondisi dan permasalahan diatas telah diupayakan suatu


pendekatan kepada masyarakat Maka dari itu membuat suatu inovasi yang di
sebut dengan “SOSIALISASI JAMUBAGA” (Jamban Murah Bagi Warga).
Kegiatan Sosialisasi “JAMUBAGA” dilaksanakan dengan cara melakukan
advokasi kepada pemerintah desa, dan membuat suatu perencanaan pertemuan
kepada masyarakat dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat yang
belum memiliki jamban keluarga

Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi JAMUBAGA


3. Sosialisasi GEMA SABAR (Gerakan Masyarakat Sadar Air Bersih)
Berdasarkan kondisi dan permasalahan diatas telah diupayakan suatu
pendekatan Penyehatan Air. Pendekatan Penyehatan Air diawali dengan
kegiatan pengawasan kualitas air yang ditindaklanjuti oleh kegiatan perbaikan
kualitas air, pembinaan pemakaian air, perbaikan sarana untuk pengamanan
kualitas air dengan melibatkan peran serta masyarakat. Maka dari itu membuat
suatu inovasi yang di sebut dengan “GEMA SABAR” ( gerakan masyarakat sadar
menggunakan air bersih ).
Kegiatan “GEMA SABAR” dilaksanakan dengan cara melakukan
pembinaan kepada kelompok masyarakat yang mempunyai sarana air bersih,
mulai dari pemeliharaan sarana , dan cara pengelolaan air bersih dengan
melakukan kegiatan demonstrasi penyaringan air sederhana.

Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi GEMA SABAR

4. Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah Sehat


Rumah sehat bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta
sebagai saranan pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan secara
sehat fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat
bekerja secara produktif. Ada beberapa indikator yang harus di penuhi agar
rumah dapat dikatakan sehat. Masih ada rumah masyarakat yang belum
memenuhi persyaratan kesehatan.
Melakukan IKL dan pemeriksaan rumah dengan menggunakan alat
sanitarian KIT, seerta mencatat hasil pemeriksaan kedalam fom ikl, dan
melakukan pengawasan terhadap rumah yang belum memenuhi syarat
Dokumentasi Kegiatan IKL Rumah Sehat

5. Inspeksi Kesehatan Lingkungan Jamban Sehat


Program kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok
puskesmas yang berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungan
untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan
bahagia.Dengan bertambahnya jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan
area pemukiman yang ada, masalah mengenai pembuangan kotoran manusia
menjadi meningkat, dilihat dari segi kesehatan masyarakat, masalah
pembuangan kotoran manusia merupakan masalah pokok untuk sedini mungkin
diatasi
Melakukan IKL, dan pemeriksaan Jamban Sehat dengan menggunakan
Quesioner, seerta mencatat hasil pemeriksaan kedalam fom IKL, dan
melakukan pengawasan terhadap Jamban yang belum memenuhi syarat

Dokumentasi Kegiatan IKL Jamban Sehat


6. Inspeksi Kesehatan Lingkungan TTU (Tempat-Tempat Umum)
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua
orang ) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan
baik secara insidentil maupun terus menerus. Jadi tempat – tempat
umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat
dari tempat – tempatumum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya
atau menularnya suatu penyakit.
Kegiatan ini dilksanakan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari
kemungkinan penularan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya. Tujuannya
untuk memantau sanitasi TTU secara berkala, membina dan meningkatkan
peran aktif masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,
mencegah timbulnya berbagai macam penyakit menular dan akibat kerja.
Kegiatan initelah dilaksanakan dan diterima baik oleh sasaran.

Dokumentasi Kegiatan IKL TTU

7. Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM (Tempat Pengolahan Makanan


Minuman
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan , depot warung ,
kantin sekolah adalah pemantauan yang dilakukan secara terus menerus
terhadap rumah makan, depot, warung atas perkembangan, tindakan atau
kegiatan persyaratan sanitasi makanan dan keadaan yang terdapat setelah
usaha tindak lanjut dari pemeriksaan. Kegiatan pengawasan sanitasi
makanan, meliputi pendataan tempat pengelolaan makanan, pemeriksaan
secara berkala, memberi saran perbaikan, melakukan kunjungan kembali,
memberi peringatan dan rekomendasi.
Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pengarahan dan pembinaan
kepada para pemilik/ pedagang makanan/ minuman agar tetap menjaga
keamanan dan kesehatan pangan, demi meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Kegiatan ini di terima baik oleh sasaran.

Dokumentasi Kegiatan IKL TPM

8. Pengawasan dan Pengambilan Sampel Depot Air Minum


Pengawasan Kualitas Air, maka diperlukan suatu tindak lanjut
pengawasan berupa pengambilan contoh air untuk dilakukan pemeriksaan
dilaboratorium guna mengetahui kualitas bakteriologisnya.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara pengambilan sampel air pada
depot air minum dan melakukan wawancara dengan pemilik depot air minum dan
pelaksanaan dengan Protokol Kesehatan.
Dokumentasi Kegiatan Pengawasan dan pengambilan sampel Depot Air Minum

9. Pengawasan dan Pengambilan Sampel SAB (Sarana Air Bersih)


Pemeriksaan kualitas air adalah suatu upaya analisis yang dilakukan secara
terus menerus dan sistematis melalui pengumpulan data penyakit yang disebabkan
oleh air, jumlah sarana air minum dan sanitasi, data inspeksi sanitasi sarana air
minum dan sanitasi, dan parameter kualitas air minum seperti mikrobiologi, fisik,
kimia, serta penyebarluasan informasi hasil analisis kepada pihak yang
berkepentingan dalam rangka pengambilan keputusan, tindakan perbaikan dan
atau pengembangan suatu kebijakan.
Inspeksi sanitasi sebagai salah satu rangkaian kegiatan surveilans kualitas
air dan sanitasi, pada dasarnya merupakan kegiatan penilaian sarana air bersih
seperti sumur gali, sumur pompa tangan, dan lainnya.. Kegiatan inspeksi sanitasi
dimulai dengan pemetaan Sarana Air Minum dan Sanitasi.

Dokumentasi Kegiatan Pengawasan dan pengambilan sampel SAB


VIII. KESAN DALAM BERTUGAS
Alhmdulillah, kesan awal itu luar biasa bias bertugas di gorontalo dimana
sudah lama ingin ke tempat ini karena, terkenal dengan keramahan dan kultur
budaya yang unik. Akhirnya semua itu terealisasi dengan adanya penugasan
Nusantara Sehat Individu (NSI)
Senang sekali rasanya bisa bertugas Di Gorontalo umumnya dan di
Puskesmas Biluhu secara khusus dengan orang-orang yang baik, ramah dan
santun terbukti pada saat penyambutan mulai dari dinas kesehatan provinsi,
kabupaten dan sampai ke Puskesmas Biluhu Alhamdulillah berjalan dengan baik
sesuai harapan. Saya pun merasa sangat diperhatikan dan diharapkan
(diperlukan) di puskesmas Biluhu, sehingga semakin memacu semangat saya
untuk segera bekerja dan ber sosialisasi dengan petugas yang ada di
Puskesmas Biluhu

IX. HARAPAN PERBAIKAN


Harapan dan masukan terhadap pelaksanaan program penugasan Nusantara
Sehat Individu di semua level meliputi pemangku kebijakan:
a. Tingkat Masyarakat:
 Perilaku menjaga kebersihan lingkungan yang sangat minim sangat
berpengaruh terhadap derajat kesehatan.
 Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk BAB di jamban agar
dapat memperbaiki nya.
 Kepada kepala sekolah untuk menerapkan kepada siswa-siswi untuk
membentuk piket kelas dan melakukan gotong royong setiap seminggu
sekali agar lingkungan sekolah terlihat bersih dan rapi terutama jamban
sekolah yang kotor dan bau.
 Semoga dengan adanya tenaga Nusantara Sehat dapat membantu
Puskesmas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

b. Tingkat Puskesmas
 Berdasarkan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan, dapat disimpulkan
bahwa kegiatan telah terlaksana dan berjalan dengan baik, meskipun
terdapat beberapa masalah dan hambatan dalam setiap kegiatan yang
terlaksana, namun masalah dan hambatan tersebut masih dapat diatasi
untuk sementara waktu.
 Semoga dengan adanya tenaga Nusantara Sehat dapat membantu
Puskesmas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
 Dalam kegiatan-kegiatan luar gedung di harapkan dapat ditingkat untuk
memenuhi kebutuhan dan masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Biluhu
 Perlu dilakukan peningkatan managemen, mutu dan tanggungjawab.
c. Tingkat Kabupaten:
 Sarana dan prasarana utamanya tempat tinggal nusantara sehat lebih
diperhatikan.
 Sebaiknya di adakan monitoring dan evaluasi itu per semester ( enam
bulan sekali)
 Disarankan untuk dapat membantu memenuhi hak peserta Penugasan
Khusus Nusantara Sehat Individu sesuai dengan yang telah tercantum
pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2018 Tentang
Penugasan Khusus agar peserta dapat melaksanakan kewajibannya
dengan baik.

d. Tingkat Pusat
 Kemenkes
 Diharapkan program Nurantara Sehat dapat terus berlanjut guna
memenuhi kekurangan sumber daya manusia (tenaga kesehatan) di
fasilitas kesehatan tingkat pertama/Puskesmas.
 Diharapkan agar program Nusantara Sehat Individual sekiranya dibuat
regulasi yang lebih jelas dalam memudahkan proses melanjutkan
kontrak selama 2 Tahun jika ada peserta yang ingin melanjutkan
ditempat sebelumnya.

Demikian laporan akhir ini saya sampaikan dengan sebenar-benarnya


sebagai dokumen pertanggung-jawaban saya bertugas sebagai NSI Periode IV
Tahun 2020 untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
LAMPIRAN

Apel Pagi/Siang

Lintas Sektor

Minlok Bulanan
Konsultasai di Dinas Kesehatan Gorontalo

Pemeriksaan Sampel Air Menggunakan Sanitarian KIT

Penimbangan Limbah Medis


Pengangkutan Limbah Medis Oleh Transporter/Pihak Ke-3

Vaksinasi Covid-19

Anda mungkin juga menyukai