Anda di halaman 1dari 21

MODUL

GIZ224-METABOLISME ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO


2 SKS

Temu 8
Anabolisme Lipid

Oleh: Dudung Angkasa

PROGRAM STUDI SARJANA GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
T.A. 2019/2020
Lipogenesis

1.1 Pendahuluan
Lemak atau lipid merupakan sekelompok senyawa yang larut dalam
pelarut organik seperti bensin (petrol) atau klorofom, tetapi biasanya tidak
dapat larut dalam air. Lemak yang terlihat jelas dalam makanan dan gizi
meliputi minyak yang edible (dapat dimakan) yang bersifat cair pada suhu
kamar dan lemak yang padat pada suhu kamar. Banyak orang di negara yang
berpenghasilan tinggi mengganggap lemak dan minyak sebagai makanan
yang sebisa mungkin harus dihindari karena persepsi bahwa unsur gizi tersebut
memiliki peranan dalam menimbulkan obesitas serta penyakit jantung
koroner.
Lemak merupakan sumber utama energi, sebagian lemak merupakan gizi
esensial karena tidak dapat disintesis dalam tubuh padahal dibutuhkan untuk
berbagai ragam proses metabolisme dan fisiologi serta untuk pemeliharaan
integritas struktural serta fungsional semua membrane sel. Lemak yang
terdapat secara alami dalam makanan berasal dari berbagai sumber hewan
dan tanaman seperti terdapat pada lemak atau gajih yang terlihat pada daging
sapi, lemak babi dan jeroan terdapat pula pada susu dan produknya yang
berasal dari lemak susu (krim, mentega/butter, keju, dan yoghurt). Lemak
yang berasal dari tanaman yaitu seperti bibit-bibit sayuran, kacang-kacangan,
biji-bijian, minyak kelapa, dan produk yang berasal dari minyak nabati .
Lemak juga merupakan satu-satunya bentuk zat gizi yang dapat disimpan
tubuh sebagai simpanan energi untuk jangka waktu lama dengan proses yang
dinamakan lipogenesis. Fokus modul ini ialah tentang lipogenesis,simpanan
lemak dan distribusinya.

1.2 Kompetensi Dasar


Pembaca mampu mengetahui tentang lipogenesis dan distribusi simpanan
lemak dalam tubuh

1.3 Kemampuan Akhir yang Diharapkan


a. Pembaca dapat mengetahui lipogenesis dan prosesnya dalam tubuh
b. Pembaca dapat mengetahui distribusi simpanan lemak dalam tubuh

1.4 Kegiatan Belajar 1 : Penyimpanan Lemak dalam Tubuh


Lipogenesis adalah proses deposisi lemak dan meliputi proses sintesis
asam lemak dan kemudian sintesis trigliserida yang terjadi dihati pada daerah
sitoplasma dan mitokondria dan jaringan adiposa. Insulin menstimulasi
lipogenesis dengan cara meningkatkan pengambilan glukosa di jaringan
adiposa melalui transporter glukosa menuju membran plasma. Insulin juga
merangsang lipogenesis pada jaringan arterial dan jaringan adiposa melalui
peningkatan produksi acetyl-CoA,meningkatkan asupan trigliserida dan
glukosa (Susantiningsih,2015).
Asupan energi yang melebihi kebutuhan tubuh akan diubah menjadi
lemak untuk disimpan. Simpanan lemak di jaringan adiposa menjadi sumber
energi tubuh ketika suplai energi tidak segera tersedia dari karbohidrat dan
lemak yang dimakan atau simpanan glikogen (Mann,2012).
Triasilgliserol (trigliserol) adalah bentuk simpanan utama lemak dan
kebanyakan cadangan lipid ditemukan di jaringan adiposa. Triasilgliserol
disimpan di jaringan adiposa dalam bentuk droplet lipid yang besar.
Kebanyakan lipid di jaringan adiposa diturunkan dari lipid makanan. Pada
awalnya asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks VLDL.
VLDL merupakan partikel berukuran besar yang kaya akan triasilgliserol. VLDL
berfungsi sebagai kendaraan untuk membawa asam lemak ke jantung, otot,
dan jaringan adiposa. VLDL kemudian diubah menjadi triasilgliserol di sel
adiposa untuk disimpan. Triasilgliserol yang dibuat memerlukan gliserol 3-
fosfat. Triasilgliserol disintesis dari asil-KoA dan gliserol 3-fosfat karena enzim
gliserol kinase tidak diekspresikan di jaringan adiposa, gliserol tidak dapat
digunakan untuk menghasilkan gliserol 3-fosfat sehingga harus dipasok oleh
glukosa melalui glikolisis.
Triasilgliserol dihidrolisis oleh lipase untuk membentuk asam lemak bebas
dan gliserol. Lipase ini berbeda dari lipoprotein lipase yang mengatalisis
hidrolisis triasilgliserol lipoprotein sebelum penyerapan ke dalam jaringan
ekstrahepatik, karena tidak dapat digunakan gliserol masuk ke darah diserap
serta diangkut ke jaringan seperti hati dan ginjal yang memiliki suatu gliserol
kinase aktif. Asam-asam lemak yang bebas dibentuk oleh lipolisis dapat diubah
kembali di jaringan adiposa menjadi asil-KoA oleh asil-KoA sintetase dan di re-
esterifikasi dengan gliserol 3-fosfat untuk membentuk triasilgliserol. Oleh
karena itu, terjadi siklus lipolisis dan re-esterifikasi di dalam jaringan tersebut.
Simpanan lemak dalam jaringan adiposa juga berfungsi untuk memberikan
insulasi, membantu mengendalikan suhu tubuh dan memberikan proteksi bagi
organ-organ internal.
Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka
simpanan trigliserida ini dapat digunakan kembali. Trigliserida akan dipecah
menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya dalam pembuluh darah. Di
sel-sel yang membutuhkan, komponen-komponen ini kemudian dibakar dan
menghasilkan energi, CO2 dan H2O. Pada akhir tahap hidrolisis setiap pecahan
yang berasal dari lemak mengikat pecahan yang berasal dari glukosa sebelum
akhirnya dioksidasi secara komplit menjadi CO2 dan H2O. Lemak tubuh tidak
dapat dihidrolisis sempurna tanpa adanya karbohidrat. Tanpa karbohidrat,
akan diperoleh hasil antara pembakaran lemak berupa bahan-bahan keton
yang dapat menimbulkan ketosis.(Almatsier,2010) Tubuh mempunyai
kapasitas tak terhingga untuk menyimpan lemak. Namun, lemak tidak
sepenuhnya dapat menggantikan karbohidrat sebagai sumber energi karena
otak, sistem saraf, dan sel darah merah membutuhkan glukosa sebagai
sumber energi walaupun gliserol dapat menjadi sumber energi dan asam
lemak pun akan dioksidasi untuk memenuhi kebutuhan energi
pula.(Almatsier,2010)
1.4.1 Latihan
Pilihlah jawaban B (benar) dan S (salah), bila jawaban salah berikan alasan
dibawahnya
1. Asupan energi yang melebihi kebutuhan tubuh akan diubah menjadi
lemak untuk dibuang.
2. Triasilgliserol (trigliserol) adalah bentuk simpanan utama lemak.
3. Triasilgliserol disimpan di jaringan adiposa dalam bentuk droplet lipid
yang kecil.
4. VLDL berfungsi sebagai kendaraan untuk membawa asam lemak ke
jantung, otot, dan jaringan adiposa.
5. Gliserol tidak dapat digunakan untuk menghasilkan gliserol 3-fosfat
sehingga harus dipasok oleh glukosa melalui glukoneogenesis.

1.4.2 Rangkuman
Simpanan lemak dalam tubuh terutama di dalam sel lemak dalam
jaringan adiposa. Triasilgliserol (trigliserol) adalah bentuk simpanan utama
lemak dan kebanyakan cadangan lipid ditemukan di jaringan adiposa.
Triasilgliserol disimpan di jaringan adiposa dalam bentuk droplet lipid yang
besar.

1.4.3 Tes Formatif


1. Asam-asam lemak yang bebas dibentuk oleh lipolisis dapat diubah
kembali di jaringan adipose menjadi apa dan oleh senyawa apa?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan triasilgliserol?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan VLDL?
4. Sebutkan fungsi dari VLDL!
5. Gliserol tidak dapat digunakan untuk menghasilkan gliserol 3-fosfat
sehingga harus dipasok oleh glukosa melalui proses apa?
6. Sebutkan fungsi dari simpanan lemak dalam jaringan adiposa!
7. Mengapa lemak tidak sepenuhnya dapat menggantikan karbohidrat
sebagai sumber energi?
8. Mengapa lemak tubuh tidak dapat dihidrolisis sempurna tanpa adanya
karbohidrat?

Daftar Pustaka
Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka
Utama.
Mann J, Trusswel AS. (2012). Buku Ajar Ilmu Gizi Edisi 4. Jakarta. Buku
Kedokteran EGC.
Murray, RK, dkk. (2012). Biokimia Harper Edisi 29. Jakarta. Buku
Kedokteran EGC.

1.5 Kegiatan Belajar 2 : Simpanan Lemak dan Distribusinya


Simpanan lemak dalam tubuh terutama di dalam sel lemak dalam
jaringan adiposa. Triasilgliserol (trigliserol) adalah bentuk simpanan utama
lemak dan kebanyakan cadangan lipid ditemukan di jaringan adiposa.
Triasilgliserol disimpan di jaringan adiposa dalam bentuk droplet lipid yang
besar. Terdapat dua bentuk jaringan lemak (adiposa) yaitu jaringan adiposa
putih (white adipose tissue / WAT) dan jaringan adiposa coklat (Brown adipose
tissue / BAT). Jaringan adiposa putih berperan dalam penyimpanan energi
dalam bentuk lemak / lipid, sedangkan jaringan adiposa coklat berperan dalam
pengeluaran energi. Jaringan adiposa putih ini berfungsi menyimpan kelebihan
energi dari makanan yang kita makan sehari-hari dalam bentuk lemak
trigliserida untuk digunakan kemudian, ketika suplai energi relatif berkurang
(Enerback,2010).
Jaringan adiposa coklat berfungsi sebaliknya, yaitu membakar energi
untuk menghasilkan panas. Ini bisa dilakukan oleh jaringan adiposa coklat
berkat fungsi gen UCP1 (Uncoupling Protein 1) yang banyak terdapat dalam
JLC UCP1 ini sangat penting untuk pembakaran energi makanan menjadi
panas. UCP1 ini salah satu pembeda utama antara JLC (jaringan lemak coklat)
dan JLP (jaringan lemak putih) serta sel-sel lainnya, dan sering dipakai untuk
membedakan sel-sel tersebut secara immunohistologis. Kalau sel-sel lain
termasuk JLP memproses makanan menjadi energi berupa ATP yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk semua proses biologis, termasuk dalam
membuat dan menyimpan Trigliserida, JLC memproses makanan untuk
menjadi panas (Enerback,2010). Proses menghasilkan panas ini disebut
thermogenesis. Thermogenesis ini sangat diperlukan oleh tubuh kita termasuk
hewan dalam mempertahankan suhu tubuh ketika berespon terhadap
rangsangan suhu dingin (Cinti,2006).
Sebuah studi menunjukkan adanya korelasi negatif antara jumlah JLC
ini dengan kegemukan pada manusia (Cypess,2009). Studi ini menunjukkan
bahwa indeks massa tubuh yang lebih rendah pada orang yang memiliki
jumlah JLC lebih banyak. Studi lain juga menunjukkan bahwa dengan
mengaktifkan JLC pada orang dewasa yang memiliki JLC yang kurang
jumlahnya atau kurang aktif, mengakibatkan pengurangan massa
JLP(Yoneshiro,2013).

Tabel 1 Perbedaan lemak coklat dan lemak putih (APKI,2011)


Persen lemak tubuh dapat digunakan sebagai acuan tingkatan obesitas
pada seseorang, sesuai dengan alat Bioelectrical Impedance Analysis maka
pada pria dewasa dikatakan lemak tubuhnya berlebih jika melebihi 20 % dan
pada wanita jika melebihi 30 %. Lansia dikatakan memiliki lemak tubuh tinggi
jika telah melebihi 25 % pada pria dan 35 % pada wanita (WHO,1996).
Tabel 2 Klasifikasi Persentase Lemak Tubuh (William,2002)
Laki –laki (%) Perempuan (%)
Klasifikasi

Atletik 6-10 10-15

Baik 11-14 16-19

Normal 15-18 20-25

Overweight 19-24 26-29

Obesitas ≥25 ≥30

Lemak merupakan cadangan energi tubuh paling besar. Simpanan ini


berasal dari konsumsi berlebihan salah satu atau kombinasi zat-zat energi :
karbohidrat,lemak, dan protein. Lemak tubuh pada umumnya disimpan
sebagai berikut : 50 % di jaringan bawah kulit (subkutan), 45 % di sekeliling
organ dalam rongga perut, dan 5 % di jaringan intramuskuler. Pada wanita
penyebaran simpanan lemak terdapat di lutut,perut,lingkar
panggul,paha,bokong,dada, dan belakang leher. Simpanan lemak di pria
terletak di dada,perut,paha,dibawah bokong serta disepanjang lingkar panggul
bagian bawah belakang untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 1 Penyebaran simpanan lemak pada wanita dan pria (Atika,2015)

1.5.1 Latihan
Pilihlah jawaban B (benar) dan S (salah), bila jawaban salah
berikan alasan dibawahnya
1. Dalam jaringan lemak terdapat dua bentuk jaringan
2. Jaringan adiposa putih berperan dalam penyimpanan energi
dalam bentuk lemak atau lipid
3. jaringan adiposa coklat berperan dalam pengeluaran energy
4. lemak putih tidak berisi glikogen dan mitokondria relatif sedikit
5. lemak coklat mempunyai banyak vakuola lemak yang
mengelilingi inti sel

1.5.2 Rangkuman
Dalam jaringan lemak (adiposa) terbagi atas dua bentuk jaringan
yaitu jaringan adiposa putih (white adipose tissue / WAT) dan jaringan
adiposa coklat (Brown adipose tissue / BAT). Jaringan adiposa putih
berperan dalam penyimpanan energi dalam bentuk lemak / lipid,
sedangkan jaringan adiposa coklat berperan dalam pengeluaran energi.

1.5.3 Tes formatif


1. Sebutkan dua jaringan lemak (adiposa) yang terdapat dalam tubuh
manusia?
2. Dalam membuat dan menyimpan Trigliserida, JLC memproses
makanan untuk menjadi panas. Proses yang menghasilkan panas ini
disebut?
3. Jelaskan salah satu perbedaan lemak coklat dan lemak putih!
4. Persen lemak tubuh dapat digunakan sebagai acuan tingkatan
penyakit?
5. 50 % jaringan lemak tubuh umumnya disimpan pada?
6. Berapa persen lemak yang tersimpan disekeliling organ rongga
perut?
7. Sebutkan penyebaran simpanan lemak pada wanita!
8. Sebutkan penyebaran simpanan lemak pada pria !

Daftar Pustaka
Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka
Utama.
Cypess, A.M., et al., Identification and importance of brown adipose tissue
in adult humans. The New England Journal of Medicine, 2009. 360(19):
p. 1509-1517.
Enerback, S., Human brown adipose tissue. Cell metabolism, 2010. 11(4):
p. 248-52.
Susantiningsih,T., Obesitas dan stres oksidatif. Jurnal Kedokteran
Unila,2015.5.90-93.
Yoneshiro, T., et al., Recruited brown adipose tissue as an antiobesity
agent in humans. the Journal of Clinical Investigation, 2013. 123(8): p.
3404-3408.
Sintesis Trigliserida

2.1 Kompetensi Dasar


Mahasiswa mampu menjelaskan proses sintesis trigliserida, cholesterol,
dan lipoprotein

2.2 Kemampuan Akhir yang Diharapkan


a. Mahasiswa dapat menjelaskan sintesis trigliserida
b. Mahasiswa dapat menjelaskan cholesterol
c. Mahasiswa dapat menjelaskan lipoprotein

2.3 Kegiatan Belajar 1 :


Sintesis Trigliserida

Biosintesis merupakan suatu proses yang dikatalis oleh enzim yang terjadi
dalam organisme hidup, dimana substrat di ubah menjadi senyawa lain
(produk) yang biasanya memiliki struktur lebih kompleks. Biosintesis biasanya
terdiri dari beberapa tahap. Dimana produk dari satu tahap akan menjadi
subtract bagi tahap berikutnya.
Triasilgliserol (trigliserida) merupakan lipida cadangan yang dapat disintesis
secara akrif dalam jaringan sel hewan dan tumbuhan terutama di dalam sel
lemak dan sel hati hewan mamalia. Senyawa awal untuk biosintesis trigliserida
ini adalah dengan gliserol-3fosfat dan senyawa koenzim-A asil asam lemak.
Gliserol-3-fosfat pada umumnya terbentuk dari senyawa-antara proses
glikolisis, yaitu dihidroksiaseton fosfat dengan menggunakan katalis enzim
gliserol-3-fosfat dehidrogenase yang dibantu oleh sistem NAD+ /NADH
sebagai koenzimnya diubah menjadi L-gliserol-3-fosfat. Berikut ini adalah
proses pembetukan gliserol-3-fosfat:

Ga
mbar : Reaksi pembentukan gliserol-3-fosfat
Setelah terbentuknya senyawa gliserol-3-fosfat yang dihasilkan oleh
dihidroksi aseton fosfat, kemudian dilanjutkan pembentukan triasilgliserol
yang terdiri dari empat tahap reaksi. Pada tahap pertama dan kedua yang
terjadi dalam reaksi ini adalah proses asilasi gugus hidroksil dari gliserol-3-
fosfat. Tahap reaksi pertama menghasilkan asam lisofosfat, reaksi ini
diakatalisis oleh enzim gliserolfosfat asiltransferase. Dalam reaksi ini gugus asil
asam lemak pada koenzim-A asil asam lemak dipindahkan ke gugus hidroksil
pada gliserol-3-fosfat secara bertahap sampai pada tahapan reaksi yang kedua.
Reaksi yang kedua ini juga dikatalisis oleh enzim gliserol asiltransferase.
Sehingga di tahap reaksi kedua menghasilkan fosfatidat untuk dilanjutkan
menuju tahapan reaksi berikutnya. Berikut adalah tahapan reaksi pertama dan
kedua pada proses biosintesis trigliserol:

Gambar : Biosintesis trigliserida tahap 1 dan 2


Pada tahap reaksi ketiga biosintesis trigliserol, asam fosfatidat dihidrolisis
dengan enzim fosfatidat fosfatase untuk melepas gugus fosfat pada senyawa
fosfatidat sehingga dihasilkan senyawa diasilgliserol. Kemudian pada tahap
reaksi terakhir, diasilgliserol bereaksi dengan koenzim-A asil asam lemak dan
dikatalisis oleh enzim diasilgliserol asiltransferase menghasilkan triasilgliserol.
Berikut adalah pembentukan reaksi triasilgrliserol pada tahap ketiga dan
keempat :
Gambar : Biosintesis triasilgliserol tahap 3 dan 4
Sehingga keseluruhan tahap reaksi pada pembentukan trigliserida dapat
ditulisakan sebagai berikut :

Gambar : Keseluruhan tahap reaksi pada pembentukan trigliserida


2.4 Test 1 :
1. Jelaskan secara singkat biosintesis trigliserida dalam tubuh ?
2. Jelaskan yang dimaksud Biosintesis ?
3. Apa yang dihasilkan pada tahap pertama biosintesis trigliserida ? Dan
dikatalis oleh enzim apa ?
4. Apa yang diamksud dengan trigliserida ?
5. Pada reaksi kedua di katalis oleh suatu enzim dan menghasilkan suatu
senyawa. Jelaskan ?
2.5 Test 2 :
1. Senyawa awal untuk biosintesis trigliserida ini adalah dengan gliserol-4-
fosfat dan senyawa koenzim-A asil asam lemak. (B/S)
2. Pada tahap pertama dan kedua yang terjadi dalam reaksi ini adalah
proses asilasi gugus hidroksil dari gliserol-3-fosfat. Tahap reaksi
pertama menghasilkan asam lisofosfat, reaksi ini diakatalisis oleh enzim
gliserolfosfat asiltransferase. Dalam reaksi ini gugus asil asam lemak
pada koenzim-A asil asam lemak dipindahkan ke gugus hidroksil pada
gliserol-3-fosfat secara bertahap sampai pada tahapan reaksi yang
kedua. (B/S)
3. Pada tahap 3 terajdi pelepasn gugus... dan senyawa...
a. Lipida dan koenzim
b. Fosfat dan fosfatidat
c. Fosfat dan gliserol
d. Hidroksil dan fosfatidat
e. Hidroksil dan fosfat
4. Reaksi yang kedua ini juga dikatalisis oleh enzim gliserol asiltransferase.
Sehingga di tahap reaksi kedua menghasilkan koenzim A untuk
dilanjutkan menuju tahapan reaksi berikutnya. (B/S)
5. Pada tahap terakhir diasilgliserol bereaksi dengan?
a. koenzim-A hasil asam lemak dan dikatalisis oleh enzim diasilgliserol
asiltransferase menghasilkan triasilgliserol.
b. Asam lemakhasil asam lemak dan dikatalisis oleh enzim
diasilgliserol asiltransferase menghasilkan triasilgliserol.
c. Trigliserid menghasilkan sterol dan katalisis oleh koenzim A
mengahsilkan asiltransferase
d. Diadilgliserol hasil asam lemak oleh enzim koenzim A menghasilkan
triasilgliserol
e. Asam lemak dikatalis oleh ennzim diasilgliserol asiltransferase
menghasilkan triasilgliserol.

2.6 Rangkuman :
Biosintesis merupakan suatu proses yang dikatalis oleh enzim yang terjadi
dalam organisme hidup, dimana substrat. Biosintesis biasanya terdiri dari
beberapa tahap. Dimana produk dari satu tahap akan menjadi subtract bagi
tahap berikutnya. Triasilgliserol (trigliserida) merupakan lipida cadangan yang
dapat disintesis secara akrif dalam jaringan sel hewan dan tumbuhan terutama
di dalam sel lemak dan sel hati hewan mamalia. Senyawa awal untuk
biosintesis trigliserida ini adalah dengan gliserol-3fosfat dan senyawa koenzim-
A asil asam lemak.Pada tahap pertama dan kedua yang terjadi dalam reaksi ini
adalah proses asilasi gugus hidroksil dari gliserol-3-fosfat. Tahap reaksi
pertama menghasilkan asam lisofosfat, reaksi ini diakatalisis oleh enzim
gliserolfosfat asiltransferase. Dalam reaksi ini gugus asil asam lemak pada
koenzim-A asil asam lemak dipindahkan ke gugus hidroksil pada gliserol-3-
fosfat secara bertahap sampai pada tahapan reaksi yang kedua. Reaksi yang
kedua ini juga dikatalisis oleh enzim gliserol asiltransferase.Pada tahap reaksi
ketiga biosintesis trigliserol, asam fosfatidat dihidrolisis dengan enzim
fosfatidat fosfatase untuk melepas gugus fosfat pada senyawa fosfatidat
sehingga dihasilkan senyawa diasilgliserol. Kemudian pada tahap reaksi
terakhir, diasilgliserol bereaksi dengan koenzim-A asil asam lemak dan
dikatalisis oleh enzim diasilgliserol asiltransferase menghasilkan triasilgliserol.

2.7 Kegiatan Belajar 2 :


Cholesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80 % dihasilkan dari


dalam tubuh (organ hati) dan 20 % sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk
bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini
seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat.
Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, untuk itu agar dapat dikirim ke
seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut
Lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai ‘pembawa’ (carier) kolesterol dalam
darah.
Kolesterol merupakan komponen esensial membran struktural semua sel
dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol terdapat
dalam konsentrasi tinggi dalam jaringan kelenjar dan didalm hati dimana
kolesterol di sintesis dan disimpan. Kolesterol merupakan bahan antara
pembentukan sejumlah steroid penting, seperti asam empedu, asam folat,
hormon-hormon adrenal kotreks, estrogen, androgen, dan progesteron.
Pada jalur metabolisme eksogen lipoprotein, prekusor (lpidi atau lemak)
berasl dari luar tubuh, antar lain : makanan dan kolesterol yang di sintesis dari
hati dan di ekresikan kesaluran pencernaan. Lemak yang dihasilkan dari ke dua
prekursor tersebut inilah yang dinamakan dengan lemak eksogen. Sedangkan
jalur metablosime endogen, sintesis trigliserid dan kolesterol oleh tubuh
dikerjakan di hepar, lalu di ekresikan langsung kedalam sirkulasi darah dalam
bentuk lipoprotein VLDL. Dalam sirkulasi, trigliserid di VLDL akan dihidrolisa
oleh enzim lipoprotein lipase atau (LPL) menjadi IDL. IDL kemudian di hidrolisa
kembali dan berubah kembali menjadi LDL. LDL adalah lipoprotein yang lebih
banyak membawa kolesterol.
Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita
ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh
tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan
mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori
paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak
atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh.
Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon
steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi
sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat
jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan
yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood).
Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding
pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis
yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan
cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Kolesterol adalah sterol yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol
dalm tubuh mempunyai fungsi ganda, yaitu disatu sisi diperlukan dan disisi lain
dapat membahayakan bergantung berapa banyak terdapat didalm tubuh dan
dibagian mana.
Faktor penyebab meningkatnya KOLESTEROL di dalam darah, yaitu :
1. Faktor genetik : Tubuh terlalu banyak memproduksi kolesterol. Seperti kita
ketahui 80 % dari kolesterol di dalam darah diproduksi oleh tubuh sendiri.
Ada sebagian orang yang memproduksi kolesterol lebih banyak
dibandingkan yang lain. Ini disebabkan karena faktor keturunan. Pada
orang ini meskipun hanya sedikit saja mengkonsumsi makanan yang
mengandung kolesterol atau lemak jenuh, tetapi tubuh tetap saja
memproduksi kolesterol lebih banyak.
2. Faktor makanan : Dari beberapa faktor makanan, asupan lemak
merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Lemak
merupakan bahan makanan yang sangat penting, bila kita tidak makan
lemak yang cukup maka tenaga kita akan berkurang, tetapi bila kita makan
lemak yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah.
Seperti diketahui lemak dalam makanan dapat berasal dari daging-
dagingan, tetapi di Indonesia sumber asupan jenis lemakdapat dibedakan
menjadi 2 yaitu :
- Lemak jenuh berasal dari daging, minyak kelapa.
- Lemak tidak jenuh terdiri dari : asam lemak omega 3, asam lemak
omega 6 dan asam lemak omega 9.

2.8 Test :
1. Apa perbedaan kolesterol baik dengan kolesterol jahat ?
2. Jelaskan akibat dari penumpukan kolesterol ?
3. Sebutkan dan jelaskan faktor yang meningkatkan kolesterol ?
4. Jelaskan yang dimaksud dengan kolesterol ?
5. Jelaskan mengapa kolesterol tidak larut dalam cairan darah ?

2.9 Rangkuman :
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80 % dihasilkan dari
dalam tubuh (organ hati) dan 20 % sisanya dari luar tubuh (zat makanan),
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini
seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat.Kolesterol terdapat
dalam konsentrasi tinggi dalam jaringan kelenjar dan didalm hati dimana
kolesterol di sintesis dan disimpan. Kolesterol merupakan bahan antara
pembentukan sejumlah steroid penting, seperti asam empedu, asam folat,
hormon-hormon adrenal kotreks, estrogen, androgen, dan progesteron.
Dalam sirkulasi, trigliserid di VLDL akan dihidrolisa oleh enzim lipoprotein
lipase atau (LPL) menjadi IDL. IDL kemudian di hidrolisa kembali dan berubah
kembali menjadi LDL. LDL adalah lipoprotein yang lebih banyak membawa
kolesterol.

2.10 Kegiatan Belajar 3 :


Lipoprotein
Lipoprotein merupakan gabungan molekul lipida dan protein yang di
sintesis didalam hati. Seperempat sampai sepertiga bagaian dari lipoprotein
adalah protein dan selebihnya lipida. Lipoprotein mempunyai fungsi
mengangkut lipida didalam plasma kejaringan-jaringan yang membutuhkan
sebagai sumber energi, sebagai komponen membran sel atau sebagai
prekursor metabolik aktif. Lipoprotein dibagi menjadi beberapa jenis,
berdasarkan berat jenisnya, yaitu, kilomikron, Very Low Density Lipoprotein
(VLDL), Intermediate Density Lipoprotein (IDL), Low Density Lipoprotein (LDL),
High Density Lipoprotein (HDL). Lipoprotein ini dapat berinteraksi dengan
enzim tubuh seperti Lipoprotein Lipase (LPL), Lechitin Cholesterol Acyl
Transferase (LCAT), dan Hepatic Triglyceride Lipase (HTGL) sehingga
lipoprotein ini dapat berubah jenisnya.
Kilomikron adalah lipoprotein paling besar dan mempunyai densitas paling
rendah. Kilomikron mengangkut lipida berasal makanan dari saluran cerna
keseluruh tubuh. Lipida yang diangkut terutama trigliserida. Kilomikron
merupakan tetesan besar lipida berupa trigliserida, kolesterol, dan fosfolipida
dengan sedikit protein (terutama beruba apolipoprotein A dan B) yang
membentuk selaput pada permukaannya. Selaput disekeliling kilomikron ini
memungkinkan lipida didalamnya mengambang secara bebas didalm aliran
darah yang sebagian besar terdiri atas air. Kilomikron pada dasarnya
mengemulsi lemak sebelum masuk kedalam aliran darah. Proses ini
menyerupai kegiatan lesitin dan asam lemak dalam usus halus dalam upaya
mengemulsi lemak makan selama pencernaan. Perbedaannya adalah bahwa
dalam pencernaan yang mengelilingi tetesan lemak adalah air, sedangkan
pada kilomikron, lemak dikelilingi oleh protein, kolesterol, dan fosfolipida.
Dalam ailiran dalah trigliserida yang ada pada kilomikron dipecah menjadi
gliserol dan asam lemak bebas oleh enzim lipoprotein lipase yang berada pada
sel-sel endotel kapiler.
Very Low Density Lipoprotein (VLDL).VLDL merupakan lipoprotein yang
terdiri atas 60%trigliserida, 10-15% kolesterol. Berfungsi sebagai sarana untuk
transport triasilgliserol dari hati ke jaringan ekstrahepatik untuk
memenuhikebutuhan energi dan untuk disimpan. VLDL disebut juga pre-beta
Upoprotein.VLDL dibentuk didalam hati, yaitu densitas sangat rendah yang
terutama terdiri atas trigliserida.Lipoprotein pada VLDL kebanyakan adalah
apo B-100 danapo C, tetapi juga memiliki beberapa apo E. Partikel yang
lebihkecil yang dihasilkan dari interaksi antara VLDL dan lipase
lipoproteinsering disebut intermediate density /ipoprvtein/IDL. IDL
mempunyaidiameter 25 - 30 nm dan densitas 1,006 - 1,019.VLDL adalah
prekuesor IDL dan IDL adalah prekursor LDL.
Bila VLDL menginggalkan hati, lipoproteinlipase kembali bekerja dengan
memecah trigliserida yang ada pada VLDL. VLDL kemudian mengikat
kolesterol yang ada pada lipoproteinlain dalam sirkulasi darah. Dengan
berkurangnya trigliserida, VLDL bertambah berat dan menjadi LDL, yaitu
lipoprotein dengan densitas rendah.
Low Density Lipoprotein (LDL).LDL ialah lipoprotein pada manusia yang
berguna sebagai pengangkut kolesterol ke jaringan perifer dan berguna untuk
sintesis membran dan hormon steroid. LDL mengandung 10% trigliserida serta
50% kolesterol, dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya kadar kolesterol
dalam makanan, kandungan lemak jenuh, dan tingkat kecepatan sintesis dan
pembuangan LDL dan VLDL dalam tubuh.
High Density Lipoprotein (HDL). HDL disebut juga α-lipoprotein adalah
lipoprotein terkecil yang berdiameter 8-11 nm, namun mempunyai berat jenis
terbesar dengan inti lipid terkecil.20 Unsur lipid yang paling dominan dalam
HDL ialah kolesterol dan fosfolipid. Komponen HDL adalah 20% kolesterol,
<5% trigliserida, 30% fosfolipid dan 50% protein.HDL ialah protein lipid yang
memiliki inti dominan ester kolesterol dan terdiri atas Apo – I, Apo-II, Apo C,
Apo E, dan Apo D.
HDL berfungsi sebagai pengangkut kolesterol dalam jalur cholesterol
transport dari ekstra hepar ke dalam hepar. HDL berfungsi sebagai penyimpan
apoliporotein C dan E yang menjadi bahan dalam metabolisme kilomikron dan
VLDL.HDL dalam plasma memiliki banyak macam ukuran, bentuk, komposisi
dan muatan listrik.HDL memiliki beberapa macam bentuk yaitu HDL-1, HDL-2
dan HDL-3.HDL dalam mikroskop elektron tampak sebagai partikel sferis yang
terdapat dalam plasma normal atau berbentuk diskoidal.HDL merupakan hasil
produksi dari hepar dan usus yang membentuk HDL dalam limfe dan plasma.
Katabolisme kilomikron dan VLDL juga menghasilkan HDL, karena HDL
memberikan Apo C dan Apo E untuk kilomikron dan VLDL yang membentuk
HDL nasscent. HDL berperan dalam proses Reverse Cholesterol Transport (RCT)
sehingga HDL dapat meningkatkan pengangkutan kolesterol dari jaringan
untuk dikembalikan ke hepar dan diekskresikan lewat empedu. HDL dibentuk
di hepar dengan pembentukan Apo A-1 yang kemudian berinteraksi dengan
hepatic ATP-Binding Cassette Transporter A1 (ABCA 1) hepar lalu tersekresi
dalam plasma dengan bentuk Lipid poor Apo A1 yang berinteraksi dengan
ABCA 1 yang mengambil kolesterol berlebih dari sel dan membentuk pre- β-
HDL (nascent). Kolesterol bebas dari HDL diesterifikasi enzim LCAT untuk
merubah pre-β-HDL (nascent) menjadi α-HDL.21 LCAT adalah enzim yang
bertugas mengikat lipoprotein atau lemak bebas dalam plasma dan disekresi
oleh hati. LCAT diduga dapat mempertahankan gradienkolesterol yang tak
teresterifikasi antara sel periferal dan HDL.
Pemecahan HDL berada di dalam hepar. HDL mengalami 2 jalur transport
ke hepar. Pertama melalui reseptor scavenger, kelas B tipe 1(SR-B1) yang
merupakan reseptor scavenger hepar.Kedua, dengan berinteraksi melalui
VLDL dan LDL dengan enzim CETP yangmerupakan glikoprotein plasma yang
berguna untuk pertukaran ester kolesterol pada HDL dengan TG pada LDL.
Partikel HDL kemudian menjadi lebih kaya akan TG dan kembali ke hepar.
Fungsi HDL yang lain, HDL diduga dapat memiliki efek antiaterogenik, seperti
menghambat oksidasi LDL, meningkatkan produksi nitrit oksida dalam
endotel, menghambat inflamasi dalam endotel, meningkatkan bioavailabilitas
protasiklin, menghambat koagulasi serta agregasi platelet.
Lipoprotein yang berperan penting dalam pendistribusiankolesterol ialah
HDL dan LDL. Fungsi HDL yaitu mengangkut kolesterolkembali ke hati untuk
proses metabolisme. Fungsi LDL ialah sebagaipembawa kolesterol ke sel-sel
yang mengandung reseptor LDL gunadimanfaatkan sel tersebut. Lipoprotein
mengalami metabolisme melalui 3 jalur, yakni jalur metabolisme eksogen,
endogen, dan reverse cholesterol transport. Pertama, jalur eksogen berarti
penyerapan trigliserida dan kolesterol dari sumber makanan yang berasal di
usus untuk membentuk kilomikron selanjutnya masuk ke sirkluasi limfe,
sirkulasi darah, dan dihidrolisis oleh LPL menjadi FFA yang selanjutnya diserap
oleh jaringan.Kilomikron yang menjadi kilomikron remnant karena kehilangan
sebagian trigliseridnya masuk ke dalam hepar.Kedua, metabolisme endogen
ialah sintesis cVLDL dari TG dan kolesterol dalam hepar.cVLDL dalam darah
mengalami hidrolisis oleh LPL menjadi cIDL dan dipecah lagi menjadi cLDL.
Hepar dan jaringan perifer steroidogenik yang mempunyai reseptor kolesterol
LDL (rLDL atau ApoB/E receptor) akan menangkap cLDL. Kolesterol LDL
dioksidasi dan ditangkap oleh makrofag menjadi sel busa (foam cell). Ketiga,
jalur reverse cholesterol transport ialah membawa kolesterol untuk
dikembalikan ke hepar dengan bantuan cHDL yang merupakan hasil
esterifikasi pre –β- HDL oleh LCAT. Sistem reseptor scavenger kelas B tipe (SR-
B1) atau melalui bantuan Cholesterol Ester Transfer Protein (CETP) menukar
kolesterol ester HDL dengan TG pada VLDL dan LDL untuk kembali ke hepar
melalui rLDL.
Tabel.Karakteristik dan komposisi lipoprotein (Kane JP & Malloy
MJ)

Lipoprotei Mobilitas Densita Lipid inti Diamete Apo


n elektroforesi s r
dominan
s dalam gel
(g/cm3) (nm)
agarosa

HDL Alfa 1,21- Kolestero 7,5-10,5 A-I, A-II,


l
1,063 C,D,E
Ester
LDL Beta 1,063- Kolestero 21,5 B-100, B-74,
l
1,019 B-26
Ester
IDL Beta 1,019- Kolestero 25-30 B-
l 100,beberap
1,006
a C,E
ester, TG
VLDL Pra – beta <1,006 TG 30-100 B-100, C,E

Kilomikron Tetap pada <1,006 TG 80-500 B-48, C, E, A-


aslinya I A-II, Apo
kaya prolin

Lp (a) Pra – beta Kolestero 21-30 B-100, Lp(a)


l
ester
Lipid, Lipoprotein, dan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Aterosklerosis adalah penyakit degeneratif dormelium vaskular. Pemain
utama dalam proses aterogenik adalah sel dari sistem kekebalan tubuh dan
pasangan lipid. Rial, terutama kolesterol dan kolesteryl ester. Respon awal
terhadap cedera sel endotelial adalah peningkatan kepatuhan monosit dan
limfosit T ke daerah yang terkena. Produk protein dari monosit dan limfosit,
yang disebut sitokin, memediasi proses aterosklerosis dengan daya tarik
chemotactic sel phago cytic ke daerah tersebut. Bersamaan dengan
keterlibatan seluler, paparan tingkat tinggi LDL dengan deposisi selanjutnya
dan modifikasi oksidatif selanjutnya mendorong proses peradangan.
Prosesnya ditandai dengan lipid, dan sel busa yang disebut busa Fagocytic up
take dipercepat jika komponen apoB dari LDL dimodifikasi dengan oksidasi.
Bahan lipid dalam bentuk sel busa kemudian dapat menyusup ke endotelium,
dan saat lipid terakumulasi, lumen pembuluh darah yang tersumbat secara
progresif tersumbat. Lipid yang diendapkan, yang dikenal berasal dari lipida
yang mengandung darah, disebut plak lemak. Patofisiologi aterosklerosis telah
ditinjau l6l dan ini adalah subjek dari Perspektif bab ini. Sejak ditemukan
kompos plak. Terutama lipid, upaya penelitian yang sangat besar telah dimulai
untuk menyelidiki kemungkinan kaitan antara lipid diet dan pengembangan
aterosklerosis. Adanya hubungan semacam itu telah menjadi kenyataan HDL
lipid bypothesis, yang mempertahankan bahwa diet lipid dalam HDL
mengambil dapat mengubah tingkat lipid darah, yang pada gilirannya
memulai dapat atau memperburuk atherogenesis. Berikut ini adalah perkiraan
singkat dugaan keterlibatan beberapa suplemen makanan dan asam lemak
dan apolipoprotein ejakulasi secara genetis pada aterogenesis.
2.11 Test 1 :
1. Jelaskan yang dimaksud dengan kilomikron ?
2. Jelaskan jalur endogen pada metabolisme lipoprotein ?
3. Jelaskan apa yang terjadi bila VLDL menginggalkan hati ?
4. Sebutkan enzim tubuh yang dapat berinteraksi dengan lipoprotein ?
5. Lipoprotein yang berperan dalam pendistribusian kolesterol, sebutkan !

2.12 Test 2 :
1. Kilomikron pada dasarnya mengemulsi lemak sebelum masuk kedalam
aliran darah. Proses ini menyerupai kegiatan lesitin dan asam lemak
dalam usus halus dalam upaya mengemulsi lemak makan selama
pencernaan. Perbedaannya adalah bahwa dalam pencernaan yang
mengelilingi tetesan lemak adalah protein, kolesterol, dan fosfolipida,
sedangkan pada kilomikron, lemak dikelilingi oleh air. (B/S)
2. LDL merupakan hasil produksi dari hepar dan usus yang membentuk
LDL dalam limfe dan plasma. (B/S)
3. HDL berfungsi sebagai pengangkut kolesterol dalam jalur cholesterol
transport dari ekstra hepar ke dalam hepar. HDL berfungsi sebagai
penyimpan apoliporotein C dan E yang menjadi bahan dalam
metabolisme kilomikron dan VLDL. (B/S)
4. Yang sering disebut sebagai “kolesterol baik” yaitu :
a. Very Low Density Lipoprotein
b. Low Density Lipoprotein
c. Hight Density Lipoprotein
d. Lipoprotein Lipase
e. Cholesterol Acyl Transferase
5. HDL memiliki beberapa inti dominan, yang termasuk inti dominan HDL
adalah:
a. Apo – I, Apo-II, Apo C, Apo E, Apo A, Apo G dan keton
b. Apo – I, Apo-II, Apo C, Apo E, dan Apo I
c. Apo – I, Apo-II, Apo C, Apo E, dan Apo D
d. Apo – I, Apo-II, Apo C, Apo E,trigliserida dan asam lemak.
e. Apo – I, Apo-II, Apo C, Apo E.

2.13 Rangkuman :
Lipoprotein merupakan gabungan molekul lipida dan protein yang di
sintesis didalam hati. Seperempat sampai sepertiga bagaian dari lipoprotein
adalah protein dan selebihnya lipida. Lipoprotein mempunyai fungsi
mengangkut lipida didalam plasma kejaringan-jaringan yang membutuhkan
sebagai sumber energi, sebagai komponen membran sel atau sebagai
prekursor metabolik aktif. Lipoprotein dibagi menjadi beberapa jenis,
berdasarkan berat jenisnya, yaitu, kilomikron, Very Low Density Lipoprotein
(VLDL), Intermediate Density Lipoprotein (IDL), Low Density Lipoprotein (LDL),
High Density Lipoprotein (HDL). Lipoprotein yang berperan penting dalam
pendistribusian kolesterol ialah HDL dan LDL. Fungsi HDL yaitu mengangkut
kolesterol kembali ke hati untuk proses metabolisme. Fungsi LDL ialah sebagai
pembawa kolesterol ke sel-sel yang mengandung reseptor LDL guna
dimanfaatkan sel tersebut
Daftar Pustaka

Almatsier, S. (2013). prinsip dasar ilmu gizi . jakarta : PT gramedia pustaka


utama.

Jonas, A. (2002). Lipoprotein Structure. D.E Vance and J.E Vance (eds)
Biochemistry of Lipids, Lipoprotein and Membranes , 18.

Miles, B. (2003, march 21). Review Of Lipoproteins. p. 6.

Poedjiadi, A., & Supriyanti, T. (2009). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta:


Universitas Indonesia.

Rusdiana. (2004). Metabolisme Asam Lemak. Sumatera Utara: USU digital


Library.

Anda mungkin juga menyukai