Temu 8
Anabolisme Lipid
1.1 Pendahuluan
Lemak atau lipid merupakan sekelompok senyawa yang larut dalam
pelarut organik seperti bensin (petrol) atau klorofom, tetapi biasanya tidak
dapat larut dalam air. Lemak yang terlihat jelas dalam makanan dan gizi
meliputi minyak yang edible (dapat dimakan) yang bersifat cair pada suhu
kamar dan lemak yang padat pada suhu kamar. Banyak orang di negara yang
berpenghasilan tinggi mengganggap lemak dan minyak sebagai makanan
yang sebisa mungkin harus dihindari karena persepsi bahwa unsur gizi tersebut
memiliki peranan dalam menimbulkan obesitas serta penyakit jantung
koroner.
Lemak merupakan sumber utama energi, sebagian lemak merupakan gizi
esensial karena tidak dapat disintesis dalam tubuh padahal dibutuhkan untuk
berbagai ragam proses metabolisme dan fisiologi serta untuk pemeliharaan
integritas struktural serta fungsional semua membrane sel. Lemak yang
terdapat secara alami dalam makanan berasal dari berbagai sumber hewan
dan tanaman seperti terdapat pada lemak atau gajih yang terlihat pada daging
sapi, lemak babi dan jeroan terdapat pula pada susu dan produknya yang
berasal dari lemak susu (krim, mentega/butter, keju, dan yoghurt). Lemak
yang berasal dari tanaman yaitu seperti bibit-bibit sayuran, kacang-kacangan,
biji-bijian, minyak kelapa, dan produk yang berasal dari minyak nabati .
Lemak juga merupakan satu-satunya bentuk zat gizi yang dapat disimpan
tubuh sebagai simpanan energi untuk jangka waktu lama dengan proses yang
dinamakan lipogenesis. Fokus modul ini ialah tentang lipogenesis,simpanan
lemak dan distribusinya.
1.4.2 Rangkuman
Simpanan lemak dalam tubuh terutama di dalam sel lemak dalam
jaringan adiposa. Triasilgliserol (trigliserol) adalah bentuk simpanan utama
lemak dan kebanyakan cadangan lipid ditemukan di jaringan adiposa.
Triasilgliserol disimpan di jaringan adiposa dalam bentuk droplet lipid yang
besar.
Daftar Pustaka
Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka
Utama.
Mann J, Trusswel AS. (2012). Buku Ajar Ilmu Gizi Edisi 4. Jakarta. Buku
Kedokteran EGC.
Murray, RK, dkk. (2012). Biokimia Harper Edisi 29. Jakarta. Buku
Kedokteran EGC.
1.5.1 Latihan
Pilihlah jawaban B (benar) dan S (salah), bila jawaban salah
berikan alasan dibawahnya
1. Dalam jaringan lemak terdapat dua bentuk jaringan
2. Jaringan adiposa putih berperan dalam penyimpanan energi
dalam bentuk lemak atau lipid
3. jaringan adiposa coklat berperan dalam pengeluaran energy
4. lemak putih tidak berisi glikogen dan mitokondria relatif sedikit
5. lemak coklat mempunyai banyak vakuola lemak yang
mengelilingi inti sel
1.5.2 Rangkuman
Dalam jaringan lemak (adiposa) terbagi atas dua bentuk jaringan
yaitu jaringan adiposa putih (white adipose tissue / WAT) dan jaringan
adiposa coklat (Brown adipose tissue / BAT). Jaringan adiposa putih
berperan dalam penyimpanan energi dalam bentuk lemak / lipid,
sedangkan jaringan adiposa coklat berperan dalam pengeluaran energi.
Daftar Pustaka
Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka
Utama.
Cypess, A.M., et al., Identification and importance of brown adipose tissue
in adult humans. The New England Journal of Medicine, 2009. 360(19):
p. 1509-1517.
Enerback, S., Human brown adipose tissue. Cell metabolism, 2010. 11(4):
p. 248-52.
Susantiningsih,T., Obesitas dan stres oksidatif. Jurnal Kedokteran
Unila,2015.5.90-93.
Yoneshiro, T., et al., Recruited brown adipose tissue as an antiobesity
agent in humans. the Journal of Clinical Investigation, 2013. 123(8): p.
3404-3408.
Sintesis Trigliserida
Biosintesis merupakan suatu proses yang dikatalis oleh enzim yang terjadi
dalam organisme hidup, dimana substrat di ubah menjadi senyawa lain
(produk) yang biasanya memiliki struktur lebih kompleks. Biosintesis biasanya
terdiri dari beberapa tahap. Dimana produk dari satu tahap akan menjadi
subtract bagi tahap berikutnya.
Triasilgliserol (trigliserida) merupakan lipida cadangan yang dapat disintesis
secara akrif dalam jaringan sel hewan dan tumbuhan terutama di dalam sel
lemak dan sel hati hewan mamalia. Senyawa awal untuk biosintesis trigliserida
ini adalah dengan gliserol-3fosfat dan senyawa koenzim-A asil asam lemak.
Gliserol-3-fosfat pada umumnya terbentuk dari senyawa-antara proses
glikolisis, yaitu dihidroksiaseton fosfat dengan menggunakan katalis enzim
gliserol-3-fosfat dehidrogenase yang dibantu oleh sistem NAD+ /NADH
sebagai koenzimnya diubah menjadi L-gliserol-3-fosfat. Berikut ini adalah
proses pembetukan gliserol-3-fosfat:
Ga
mbar : Reaksi pembentukan gliserol-3-fosfat
Setelah terbentuknya senyawa gliserol-3-fosfat yang dihasilkan oleh
dihidroksi aseton fosfat, kemudian dilanjutkan pembentukan triasilgliserol
yang terdiri dari empat tahap reaksi. Pada tahap pertama dan kedua yang
terjadi dalam reaksi ini adalah proses asilasi gugus hidroksil dari gliserol-3-
fosfat. Tahap reaksi pertama menghasilkan asam lisofosfat, reaksi ini
diakatalisis oleh enzim gliserolfosfat asiltransferase. Dalam reaksi ini gugus asil
asam lemak pada koenzim-A asil asam lemak dipindahkan ke gugus hidroksil
pada gliserol-3-fosfat secara bertahap sampai pada tahapan reaksi yang kedua.
Reaksi yang kedua ini juga dikatalisis oleh enzim gliserol asiltransferase.
Sehingga di tahap reaksi kedua menghasilkan fosfatidat untuk dilanjutkan
menuju tahapan reaksi berikutnya. Berikut adalah tahapan reaksi pertama dan
kedua pada proses biosintesis trigliserol:
2.6 Rangkuman :
Biosintesis merupakan suatu proses yang dikatalis oleh enzim yang terjadi
dalam organisme hidup, dimana substrat. Biosintesis biasanya terdiri dari
beberapa tahap. Dimana produk dari satu tahap akan menjadi subtract bagi
tahap berikutnya. Triasilgliserol (trigliserida) merupakan lipida cadangan yang
dapat disintesis secara akrif dalam jaringan sel hewan dan tumbuhan terutama
di dalam sel lemak dan sel hati hewan mamalia. Senyawa awal untuk
biosintesis trigliserida ini adalah dengan gliserol-3fosfat dan senyawa koenzim-
A asil asam lemak.Pada tahap pertama dan kedua yang terjadi dalam reaksi ini
adalah proses asilasi gugus hidroksil dari gliserol-3-fosfat. Tahap reaksi
pertama menghasilkan asam lisofosfat, reaksi ini diakatalisis oleh enzim
gliserolfosfat asiltransferase. Dalam reaksi ini gugus asil asam lemak pada
koenzim-A asil asam lemak dipindahkan ke gugus hidroksil pada gliserol-3-
fosfat secara bertahap sampai pada tahapan reaksi yang kedua. Reaksi yang
kedua ini juga dikatalisis oleh enzim gliserol asiltransferase.Pada tahap reaksi
ketiga biosintesis trigliserol, asam fosfatidat dihidrolisis dengan enzim
fosfatidat fosfatase untuk melepas gugus fosfat pada senyawa fosfatidat
sehingga dihasilkan senyawa diasilgliserol. Kemudian pada tahap reaksi
terakhir, diasilgliserol bereaksi dengan koenzim-A asil asam lemak dan
dikatalisis oleh enzim diasilgliserol asiltransferase menghasilkan triasilgliserol.
2.8 Test :
1. Apa perbedaan kolesterol baik dengan kolesterol jahat ?
2. Jelaskan akibat dari penumpukan kolesterol ?
3. Sebutkan dan jelaskan faktor yang meningkatkan kolesterol ?
4. Jelaskan yang dimaksud dengan kolesterol ?
5. Jelaskan mengapa kolesterol tidak larut dalam cairan darah ?
2.9 Rangkuman :
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80 % dihasilkan dari
dalam tubuh (organ hati) dan 20 % sisanya dari luar tubuh (zat makanan),
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini
seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat.Kolesterol terdapat
dalam konsentrasi tinggi dalam jaringan kelenjar dan didalm hati dimana
kolesterol di sintesis dan disimpan. Kolesterol merupakan bahan antara
pembentukan sejumlah steroid penting, seperti asam empedu, asam folat,
hormon-hormon adrenal kotreks, estrogen, androgen, dan progesteron.
Dalam sirkulasi, trigliserid di VLDL akan dihidrolisa oleh enzim lipoprotein
lipase atau (LPL) menjadi IDL. IDL kemudian di hidrolisa kembali dan berubah
kembali menjadi LDL. LDL adalah lipoprotein yang lebih banyak membawa
kolesterol.
2.12 Test 2 :
1. Kilomikron pada dasarnya mengemulsi lemak sebelum masuk kedalam
aliran darah. Proses ini menyerupai kegiatan lesitin dan asam lemak
dalam usus halus dalam upaya mengemulsi lemak makan selama
pencernaan. Perbedaannya adalah bahwa dalam pencernaan yang
mengelilingi tetesan lemak adalah protein, kolesterol, dan fosfolipida,
sedangkan pada kilomikron, lemak dikelilingi oleh air. (B/S)
2. LDL merupakan hasil produksi dari hepar dan usus yang membentuk
LDL dalam limfe dan plasma. (B/S)
3. HDL berfungsi sebagai pengangkut kolesterol dalam jalur cholesterol
transport dari ekstra hepar ke dalam hepar. HDL berfungsi sebagai
penyimpan apoliporotein C dan E yang menjadi bahan dalam
metabolisme kilomikron dan VLDL. (B/S)
4. Yang sering disebut sebagai “kolesterol baik” yaitu :
a. Very Low Density Lipoprotein
b. Low Density Lipoprotein
c. Hight Density Lipoprotein
d. Lipoprotein Lipase
e. Cholesterol Acyl Transferase
5. HDL memiliki beberapa inti dominan, yang termasuk inti dominan HDL
adalah:
a. Apo – I, Apo-II, Apo C, Apo E, Apo A, Apo G dan keton
b. Apo – I, Apo-II, Apo C, Apo E, dan Apo I
c. Apo – I, Apo-II, Apo C, Apo E, dan Apo D
d. Apo – I, Apo-II, Apo C, Apo E,trigliserida dan asam lemak.
e. Apo – I, Apo-II, Apo C, Apo E.
2.13 Rangkuman :
Lipoprotein merupakan gabungan molekul lipida dan protein yang di
sintesis didalam hati. Seperempat sampai sepertiga bagaian dari lipoprotein
adalah protein dan selebihnya lipida. Lipoprotein mempunyai fungsi
mengangkut lipida didalam plasma kejaringan-jaringan yang membutuhkan
sebagai sumber energi, sebagai komponen membran sel atau sebagai
prekursor metabolik aktif. Lipoprotein dibagi menjadi beberapa jenis,
berdasarkan berat jenisnya, yaitu, kilomikron, Very Low Density Lipoprotein
(VLDL), Intermediate Density Lipoprotein (IDL), Low Density Lipoprotein (LDL),
High Density Lipoprotein (HDL). Lipoprotein yang berperan penting dalam
pendistribusian kolesterol ialah HDL dan LDL. Fungsi HDL yaitu mengangkut
kolesterol kembali ke hati untuk proses metabolisme. Fungsi LDL ialah sebagai
pembawa kolesterol ke sel-sel yang mengandung reseptor LDL guna
dimanfaatkan sel tersebut
Daftar Pustaka
Jonas, A. (2002). Lipoprotein Structure. D.E Vance and J.E Vance (eds)
Biochemistry of Lipids, Lipoprotein and Membranes , 18.