Anda di halaman 1dari 11

BIOKIMIA HASIL PERTANIAN

“MAKALAH METABOLISME LEMAK”


SINTESIS ASAM LEMAK

Disusun Oleh :

BUDI MULYAWAN
1627042021
PTP B (02)

PENDIDIKAN TEKNNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya, sehingga makalah tentang “metabolisme lemak” ini dapat terselesaikan dengan baik
sesuai harapkan.
Kami mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang bersangkutan yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan dapat menambah pengetahuan.
Kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
kami. Oleh karena itu kami harapakan kritik dan saran demi kesempurnaan tugas makalah ini
untuk kedepannya.

Makassar , 18 april 2018

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu kebutuhan utama makhluk hidup adalah makanan. Makanan merupakan bahan
utama yang kita butuhkan untuk menghasilkan energi guna melaksanakan semua aktivitas
hidup. Perubahan makanan menjadi energi, tentu terjadi dalam sel sebagai suatu satuan
fungsional dan struktural terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.
Dalam makhluk hidup, sel merupakan unit penyusun terkecil. Di dalam sel tersebutlah
terjadi aktivitas perubahan reaksi-reaksi untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh
manusia. Metabolisme adalah suatu proses perubahan reaksi kimia yang terjadi di dalam
tubuh. Metabolisme terdiri dari pembentukan makanan (anabolisme) dan juga penguraian
makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana (katabolisme). Pentingnya proses
metabolisme dalam tubuh berpengaruh penting pada kesehatan. Karena didalamnya
menyangkut organ-organ yang dijadikan tempat mesin untuk membantu menguraikan
senyawa-senyawa kompleks (karbohidrat, lemak, dan protein) seperti lambung, usus halus,
hati dan pankreas.
Seperti halnya karbohidrat dan protein, lipida atau yang lebih sering disebut lemak juga
merupakan sumber energi dalam proses metabolime yang terjadi di dalam tubuh. Besarnya
energi yang dihasilkan setiap gram lemak adalah lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh
1 gram karbohidrat atau 1 gram protein. 1gram lemak menghasilkan 9 kal, sedangkan
karbohidrat atau protein hanya menghasilkan 4 kal/gram.
Berdasarkan uraian di atas, metabolisme sangat penting bagi kita. Pada makalah ini, kami
akan membahas lebih mendalam tentang metabolisme lemak.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui sintesisi asam lemak dan yang terjadi pada biosentesisi asam lemak pada
metabolism lemak

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Lipid


Lipid adalah suatu kelompok besar substansi biologik yang dapat larut dengan baik dalam
pelarut zat organik, seperti metanol, aseton, klorofom dan benzena. Sebaliknya lipid tidak
atau sukar larut dalam air. Kelarutannya dalam air yang kecil disebabkan karena kekurangan
atom-atom yang berpolarisasi (O, N, S, P).
Asam lemak adalah asam karbonat dengan rantai hidrokarbon yang panjang dengan
rumus CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH. Sebagai komponen dari lipid, asam lemak
terdapat pada semua organisme. Asam lemak terutama berada dalam bentuk ester dengan
alkohol, misalnya dengan gliserol, spingosin atau kolesterol. Dalam jumlah kecil asam lemak
ditemukan juga dalam bentuk tidak teresterisasi, sehingga dikenal sebagai asam lemak bebas.
Asam lemak bisa dibedakan menurut panjang rantainya dan derajat kejenuhannya. Menurut
kejenuhannya, asam lemak dibagi menjadi :
1) Asam lemak jenuh
Adalah ketika hanya ada satu ikatan antara rantai hidro karbon. Pada asam lemak jenuh,
banyak atom hidrogen yang menempel pada rangka karbon. Asam lemak jenuh mempunyai
‘ekor’ yang lurus, jadi molekul lemak dengan ekor yang jenuh bisa membungkus erat antara
satu sama lain. Hal ini menghasilkan lemak yang berbentuk padat pada suhu ruangan. Contoh
dari asam lemak jenuh yang umum adalah asam butirat, asam stearat, asam palmitat, dan
asam kaproat.
2) Asam lemak tidak jenuh
Adalah ketika rantai hidrokarbon memiliki ikatan ganda. Pada asam lemak tidak jenuh,
atom hidrogen yang menempel pada karbon lebih sedikit. Jika hanya mempunyai satu ikatan
ganda pada asam lemak, disebut monounsaturated, sedangkan jika ada banyak ikatan ganda,
disebut polyunsaturated. Asam lemak tidak jenuh cenderung berbentuk cair pada suhu
ruangan. kita mungkin familiar menyebuat asam lemak tidak jenuh ini sebagai
minyak. Contoh dari asam lemak tidak jenuh ini adalah asam linoleat, asam linolenat, dan
asam oleat.

Lemak adalah ester yang tersusun dari tiga asam lemak dengan tiga gugus alkohol dari
senyawa gliserol. Bila hanya satu asam lemak yang teresterisasi dengan gliserol, disebut
monoasilgliserol (rantai asam lemak = rantai asli). Melalui esterisasi dengan asam lemak

4
lainnya akan dihasilkan diasilgliserol dan selanjutnya triasilgliserol yang merupakan lemak
yang sesungguhnya.
Lipid yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya ke
dalam 5 grup. Asam lemak kelas pertama berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh.
Selain itu, asam lemak adalah blok pembangun dari asam lemak ini kompleks-kompleks lipid
disintesis. Prostagladin, yang dibentuk dari asam lemak tidak jenuh ganda tertentu, adalah
substansi pengatur intrasel yang merubah taggapan-tanggapan sel terhadap rangsangan luar.
Kelas lipid kedua terdiri dari ester-ester gliseril. Ester-ester ini termasuk pula
asigliserol, yang selain merupakan senyawa antara atau pengangkut metabolik dan bentuk
penyimpanan asam lemak, dan fosfogliserid yang merupakan komponen utama lipid dari
membran sel.
Sfingolipid yang merupakan kelas ketiga juga merupakan komponen membran.
Mereka berasal dari alkohol lemak sfingosin.
Sterol mencakup kelas ke empat lipid. Derivat sterol, termasuk kolesterol, asam
empedu, hormon steroid, dan vitamin D sangat penting dari segi kesehatan.
Terpen, kelas terakhir lipid, mencangkup dolikol dan vitamin-vitamin A, E dan K
yang larut dalam lemak. Derivat-derivat isopreni terdapat dalam jumlah kecil, tetapi
mempunyai fungsi metabolik yang sangat penting dan terpisah.

2.2 Metabolisme Lemak


Lemak yang tidak segera diperlukan setelah absorbsi disimpan oleh tubuh dalam jaringan
adiposa. Bila diperlukan, lemak dikeluarkan dari tempat penyimpanan dalam hati diubah
menjadi gliserol dan asam lemak, bentuk yang paling mudah dapat digunakan dalam tubuh.
Bila lemak terus di metabolisme dalam hati maka akan terdapat ampas berupa zat keton yang
hanya terbatas penggunaanya. Kalau banyak dihasilkan di hati maka akan menjadi kalori
dalam darah, dan hal ini terjadi pada saat kelaparan karena tubuh tidak mempunyai sesuatu
untuk digunakan selain dari lemak di dalam jaringan adiposa.
Pencernaan : Lipase lambung menghasilkan sedikit hidrolisis lemak sehingga
lipase pankreas dan lipase usus memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemak.
Absorbsi : Gliserin dan asam lemak oleh kakteal disalurkan ke duktus dan
masuk ke aliran darah, kemudian dialirkan ke deluruh jaringan tubuh. Hati membantu
mengoksidasi lemak dan mempersiapkan untuk disimpan dalam jaringan, lemak dioksidasi
untuk memberi panas dan tenaga serta lemak yang disimpan mengandung vitamin A dan B.

5
Produksi buangan hasil pembakaran lemak dalam jaringan akan diekskresikan oleh paru-paru
dalam bentuk air dan karbondioksida melalui kulit dalam bentuk keringat, ginjal dalam
bentuk urine serta saluran pencernaan dalam bentuk feases.

2.2.1 Sintesis Asam Lemak


Sintesis asam lemak berasal dari asetil koenzim A dan enzim yang bekerja sebagai
katalis adalah kompleks enzim-enzim yang terdapat pada sitoplasma, sedangkan enzim
pemecah asam lemak terdapat pada mitokondria. Sintesis asam lemak ini bukan berarti
kebalikan dari jalur penguraian asam lemak, tetapi pembentukan asam lemak sebagian besar
berlangsung melalui jalur metabolik lain, meskipun ada bagian kecil asam lemak yang
dihasilkan melalui kebalikan reaksi penguraian asam lemak dalam mitokondria.
Beberapa karakteristik yang bisa kita amati dalam sintesis asam lemak ini adalah:
1. Sintesis asam lemak terjadi dalam sitoplasma, sedangkan oksidasi terjadi pada
mitokondria.
2. Senyawa-senyawa antara dalam sintesis asam lemak terikat pada ACP (acyl carrier
protein), sedangkan pada pemecahan asam lemak, senyawa antara terikat pada koenzim
A.

6
3. Beberapa enzim yang bekerja sebagai katalis pada sintesis asam lemak adalah termasuk
dari bagian kompleks multi enzim yang disebut asam lemak sintetase. Pada pemecahan
asam lemak, tidak terdapat sistem multi enzim.
4. Perpanjangan rantai karbon pada sintesis asam lemak adalah penambahan 2 atom karbon
secara berturut-turut yang berasal dari asetil koenzim A. Senyawa yang berfungsi
sebagaia donor unit 2 atom karbon ini adalah malonil ACP.
Dalam sintesis asam lemak, NADPH berfungsi sebagai reduktor.

2.3.2 Biosintesis Asam Lemak


Biosintesis asam lemak (lipogenesis) berlangsung di dalam sitoplasma dari banyak
jaringan, terutama di dalam hati, jaringan lemak, ginjal, paru-paru dan kelenjar susu. Substrat
yang trpenting dan pemasok atom karbon adalah glukosa. Asetil-KoA yang membentuk
asam lema, tersedia melalui glikolisis dan dekarboksilasi oksidatif piruvat.
Langkah pertama lipogenesis adalah karboksilasi asetil-KoA menjadi maloni-KoA.reaksi
ini di katalis oleh asetil-KoA karboksilase. polimerisasi menjadi asam lemak terjadi di dalam
sitoplasma dalam suatu kompleks sintase asam lemak.
Yang bekerja sebagai zat pereduksi pada lipogenesis adalah NADPH + H+. koenzim ini
dapat berasal dari berbagai sumber. NADPH dapat terbentuk di dalam jalur heksosa
monofsfat melalui reaksi dari glukosa 6-fosfat dehidrogenase dan 6-fosflogukonat
dehirogenase. Senyawa ini juga dapat terbentuk oleh suatu isositrat dehidrogenase yang
tergantung pada NADP+ atau oleh enzim malat yang mengubah malat menjadi piruvat dan
CO2. Enzim-enim tersebut berlokalisasi di salam sitoplasma.

7
2.3.3 Kompleks Sintesa Asam Lemak
Biosintesis asam lemak dikatalis didalam sitoplasma oleh suatu kompleks sinatase asam
lemak yang membutuhkan asetil-KoA sebagai molekul awal. Reduktor dalam sintesis asam
lemak adalah NADPH + H+ yang secara keseluruhan akan diubah 1 asetil-KoA, 7 malonil-
KoA dan 14 NADPH + H+ menjadi palmiat, 7CO2, 6H2O, 8 KoA dan 14 NADP+.
Aktivitas enzim secara tiga dimensi dibagi menjadi tiga domain yang berbeda. Domain 1
mengkatalisis masuknya substrat asetil-KoA (atau asil-KoA) dan malonil-KoA dengan
bantuan (ACP)-S-asetil transferase dan (ACP)-S-maloni trferase, dan selanjutnya
mengkatalisis kondendasi dari keduanya dengan bantuan 3-ketoasil-(ACP)-sintase. Domain
II mereduksi rantai asam lemak yang sedang tumbuh dengan bantuan 3-ketoasi-(ACP)-
reduktase , 3-hidroksiasil-(ACP)-dehidratase dan enoil-(ACP)-reduktase. Yang terakhir
Domain III berfungsi membebaskan produk yang telah selesai setelah 7 langkah rantai
panjang dengan bantuan asil-(ACP)-hidrolase.

2.3.5 Reaksi-reaksi Sinatase Asam Lemak


Biosintesis palmiat dimulai dengan pemindahan satu residu asetil ke residu sistein yang
telah disinggung diatas dan satu residu malonil ke 4-fosfopantetein pada (ACP).
Perpanjangan rantai berlangsung melalui pemindahan gugus asetil ke C-2 dari residu maloni,
dimana gugus karboksi bebas dilepaskan sebagai CO2. Ketiga langkah reaksi selanjutnya,

8
yaitu reduksi dari ggus 3-keto penglepasan air dn reduksi yang diperbaharui, menghasilkan
suatu asam lemak dengan 4 atom C. produk antara ini akan dipindahkan kembali dari ACP ke
residu sistein dengan bantuan asil transferase, sedemikian rupa sehingga daur dapat kembali
dimulai dengan memasukkan matonil-KoA ke ACP.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan
gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami
esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan
energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat
barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah
cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA.
Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil
KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di
sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis
menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami
kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis
membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi
menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini
dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan
asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://inayach13.blogspot.co.id/2012/12/metabolisme-lemak.html
Koolman, Jan., dan Rohm, Klaus-Hainrich. (2000). Atlas Berwarna dan Teks Biokimia.
Jakarta:Hipokrates
https://dosenbiologi.com/manusia/metabolisme-lemak
http://budisma.net/2015/04/pengertian-dan-proses-metabolisme-lemak.html
Montgomery, rex., Dryer, Robert L., Conway, Thomas W., Spector, Athur A. (1993).
Biokimia Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Yogyakarta:Gajah Mada University Press
Syaifuddin.(2006).Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan,E/3.Jakarta:EGC
https://hermawanbtl.wordpress.com/2014/06/13/metabolisme-lipid/

11

Anda mungkin juga menyukai