Anda di halaman 1dari 7

Nama Kelompok:

METABOLISME LIPID

 PENDAHULUAN
Lipid yang terdapat dalam makanan sebagian besar berupa lemak,oleh karena itu
metabolikan dibaha terutama adalah metabolism lemak.Makin banyak jumlah lemak
makin baik fungsinya mempertahankan panas dalam tubuh.Selain itu lemak mempunyai
fungsi melindungi organ organ tubuh tertentu dari kerusakan akibat benturan atau
kerusakan ,lemak juga merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung vitamin
A,D,E dan K.
Pencernaan lemak terutama terjadi dalam usus,dalam usus lemak dirubah menjadi
bentuk emulsi sehingga mudah berhubungan dengan enzim steapsin dalam cairan
pancreas.Lipid lain yang juga terhidrolisis dengan cairan pancreas antara lain adalah
lesitin oleh fosfolipase fosfatase dan esterase ,ester kolesterololeh kolesterol esterase
dihidrolisis menjai kolesterol dan lemak.
Absorbsi hasil pencernaan lemak yang sebagian besar [70%] adalah asam lemak dan
sebagian lagi [20%] adalah monogliserida yang terjadi di usus.

 TRANSPOR LEMAK
 Pencernaan lemak
Pencernaan adalah langkah pertama untuk metabolisme lipid, dan langkah itu adalah
proses memecah trigliserida menjadi unit monogliserida yang lebih kecil dengan bantuan
enzim lipase. Pencernaan lemak dimulai di mulut melalui pencernaan kimiawi oleh lipase
lingual. Kolesterol yang dicerna tidak dipecah oleh lipase dan tetap utuh sampai
memasuki sel epitel usus halus. Lipid kemudian berlanjut ke lambung, tempat pencernaan
kimiawi dilanjutkan oleh lipase lambung dan pencernaan mekanis dimulai (peristalsis).
Namun, sebagian besar pencernaan dan penyerapan lipid terjadi setelah lemak mencapai
usus halus. Bahan kimia dari pankreas (famili lipase pankreas dan lipase yang bergantung
pada garam empedu) disekresikan ke usus halus untuk membantu memecah
trigliserida,bersamaan dengan pencernaan mekanik lebih lanjut, hingga masing-masing
merupakan unit asam lemak individu yang dapat diserap ke dalam sel epitel usus
halus.Enzim ini adalah lipase pankreas yang bertanggung jawab untuk pensinyalan
hidrolisis trigliserida menjadi unit asam lemak dan gliserol yang terpisah.
 Penyerapan lipid

Langkah kedua dalam metabolisme lipid adalah penyerapan lemak. Penyerapan lemak
hanya terjadi di usus halus. Setelah trigliserida dipecah menjadi asam lemak individu dan
gliserol, bersama dengan kolesterol, mereka akan bergabung menjadi struktur yang
disebut misel. Asam lemak dan monogliserida meninggalkan misel dan berdifusi
melintasi membran untuk memasuki sel epitel usus. Dalam sitosol sel epitel, asam lemak
dan monogliserida direkombinasi kembali menjadi trigliserida. Dalam sitosol sel epitel,
trigliserida dan kolesterol dikemas menjadi partikel yang lebih besar yang disebut
kilomikron yang merupakan struktur amfifatik yang mengangkut lemak yang dicerna.[9]
Kilomikron akan melakukan perjalanan melalui aliran darah untuk memasuki adiposa dan
jaringan lain dalam tubuh.

 Pengangkutan lipid
Karena sifat hidrofobik dari lipid membran, trigliserida dan kolesterol, mereka
memerlukan protein transpor khusus yang dikenal sebagai lipoprotein. Struktur amfifatik
lipoprotein memungkinkan trigliserol dan kolesterol diangkut melalui darah. Kilomikron
adalah salah satu sub-kelompok lipoprotein yang membawa lemak yang dicerna dari usus
halus ke seluruh tubuh. Kerapatan yang bervariasi antara jenis lipoprotein adalah
karakteristik dari jenis lemak yang mereka bawa. Sebagai contoh, lipoprotein densitas
sangat rendah (VLDL) membawa trigliserida yang disintesis oleh tubuh kita dan
lipoprotein densitas rendah (LDL) mengangkut kolesterol ke jaringan perifer kita.
Sejumlah lipoprotein ini disintesis di hati, tetapi tidak semuanya berasal dari organ ini.
 Katabolisme lemak

Setelah kilomikron (atau lipoprotein lain) mencapai jaringan, partikel-partikel ini akan
dipecah oleh lipoprotein lipase di permukaan luminal sel endotelial dalam kapiler untuk
melepaskan trigliserida. Trigliserida akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol
sebelum memasuki sel dan kolesterol yang tersisa akan kembali mengalir melalui darah
ke hati.

Dalam sitosol sel (misalnya sel otot), gliserol akan dikonversi menjadi gliseraldehida 3-
fosfat, yang merupakan perantara dalam glikolisis, untuk mendapatkan oksidasi lebih
lanjut dan menghasilkan energi. Namun, langkah utama katabolisme asam lemak terjadi
di mitokondria.Asam lemak rantai panjang (lebih dari 14 karbon) perlu dikonversi
menjadi Asil-KoA agar dapat melewati membran mitokondria. Katabolisme asam lemak
dimulai dalam sitoplasma sel ketika asil-KoA sintetase menggunakan energi dari
pembelahan ATP untuk mengkatalisasi penambahan koenzim A ke asam lemak. Asil-
KoA yang dihasilkan melintasi membran mitokondria dan memasuki proses oksidasi
beta. Produk utama jalur oksidasi beta adalah asetil-KoA (yang digunakan dalam siklus
asam sitrat untuk menghasilkan energi), NADH, dan FADH. Proses oksidasi beta
membutuhkan enzim berikut: asil KoA dehidrogenase, enoil-KoA hidratase, 3-
hidroksasil-KoA dehidrogenase, dan 3-ketoasil-KoA tiolase. Diagram di sebelah kanan
menunjukkan bagaimana asam lemak diubah menjadi asetil-KoA. Reaksi bersih
keseluruhan, menggunakan palmitoil KoA (16: 0) sebagai model substrat adalah:

7 FAD + 7 NAD + + 7 COASH + 7 H 2 O + H (CH 2 CH 2 ) 7 CH 2 CO-SCoA → 8 CH


3 CO-SCoA + 7 FADH 2 + 7 NADH + 7 H +.

 BIOSINTETIS LIPID
Pada hewan dan manusia, asam lemak terutama disimpan dalam jaringan adiposa sebagai
trigliserida. Sebagian besar asam lemak dalam jaringan adiposa diperoleh dari lemak
makanan, namun sebagian lagi dapat berasal dari protein atau karbohidrat dari asupan
yang berlebihan.

Semua senyawa organik yang diasup oleh hewan dan manusia dapat dikonversi menjadi
lipid. Di saat asupan kita berlebih dalam mencukupi kebutuhan kalori, pertumbuhan dan
perkembangan, maka semua kelebihan asupan tersebut akan dikonversi menjadi lipid
atau Trigliserida yang disimpan dalam jaringan adiposa.

Lipogenesis merupakan proses biosintesis lipid. Proses ini di awali dengan biosintesis
asam lemak . Kemudia asam lemak tersebut berkondensasi dengan gliserol membentuki
Asam lisofosfatidat (monoasil gliserol), kemudian asam lisofosfatida berkondensasi
dengan gliserol menjadi Asam fosfatidat (Diasilgliserol). Berikutnya asam fosfatidat
berkondensasi dengan gliserol membentuk Triasilgliserol). Semua ikatan yang
menghubungkan antara gliserol dengan asam lemak adalah ikatan thioester. Jalur
biosintesis lipid ini seluruh reaksinya dibantu oleh enzim Asiltransfertase. Prosesnya
secara ringkas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Metabolisme Lemak merupakan proses tubuh untuk menghasilkan energi dari asupan
lemak setelah masuk menjadi sari-sari makanan dalam tubuh. dalam memetabolisme
lemak menjadi energi kita membutuhkan bantuan glukosa dari karbohidrat. karena itu,
tubuh kita cenderung menuntut makan yang manis-manis setelah makan makanan yang
kaya akan lemak. Lemak dalam tubuh kita akan masuk ke dalam proses metabolisme
setelah melewati tahapan penyerapan, sehingga bentukan lemak yang memasuki jalur
metabolisme lemak dalam bentukan trigliserida. (trigliserida adalah bentuk simpanan
lemak tubuh).

Dalam bentuk trigliserida, lemak disintesis menjadi asam lemak dan glliserol, seperti
yang dijelaskan pada gambar dibawah. asam lemak dan gliserol ini lah yang masuk
kedalam proses metabolisme energi. Pada prosesnya, gliserol dan asam lemak
memerlukan glukosa untuk memasuki siklus krebs atau biasanya dikenal dengan TCA,
dengan memasuki siklus ini gliserol dan asam lemak dapat diubah menjadi energi, seperti
dijelaskan pada gambar jalur metabolisme lemak di bawah ini.
Asam lemak hasil sintesis lemak hanya terdiri dari pecahan 2-karbon, karena itu sel tubuh
tidak dapat membentuk glukosa dari asam lemak, begitupun dengan gliserol, karena
gliserol hanya merupakan 5% dari lemak. dengan demikian, sel tubuh tidak dapat
membentuk glukosa dari lemak. karena tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari lemak
maka organ tubuh tertentu seperti sistem saraf tidak dapat mendapat energi dari lemak,
dan karena hal itu pula proses pembakaran lemak tubuh membutuhkan proses yang
panjang, salah satunya harus membutuhkan bantuan glukosa.

Selain lemak makanan, penyimpanan lemak yang disimpan dalam jaringan adiposa adalah
salah satu sumber energi utama bagi organisme hidup. Triasilgliserol, membran lipid dan
kolesterol dapat disintesis oleh organisme melalui berbagai jalur.

 BIOSINTESIS LIPID MEMBRAN


Ada dua kelas utama lipid membran: gliserofosfolipid dan sfingolipid. Meskipun banyak
lipid membran berbeda disintesis dalam tubuh kita, jalur berbagi pola yang sama.
Langkah pertama adalah mensintesis tulang belakang (sfingosin atau gliserol), langkah
kedua adalah penambahan asam lemak ke tulang belakang untuk membuat asam
fosfatidat. Asam fosfatidat selanjutnya dimodifikasi dengan perlekatan kelompok kepala
hidrofilik yang berbeda ke tulang punggung. Biosintesis lipid membran terjadi pada
membran retikulum endoplasma.
 BIOSINTESIS TRIGLISEKERIDA
Asam fosfatidat juga merupakan prekursor untuk biosintesis trigliserida. Asam fosfatidat
fosfotase mengkatalisis konversi asam fosfatidat menjadi diasilgliserida, yang akan
dikonversi menjadi triasilgliserida oleh asiltransferase. Biosintesis trigliserida terjadi
dalam sitosol.
 BIOSINTESIS ASAM LEMAK
Prekursor untuk asam lemak adalah asetil KoA dan terjadi di sitosol sel Reaksi bersih
keseluruhan, menggunakan palmitat (16:0) sebagai model substrat adalah:
8 Asetil-koA + 7 ATP + 14 NADPH + 6H + → palmitat + 14 NADP + + 6H2O + 7ADP
+ 7P¡. Biosintesis asam lemak diawali oleh pembentukan Malonil-koA dari Asetil-koA
dengan bantuan Biotin Karboksilase dan enzim karboksil Transferase. Jalur anaboliknya
dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Malonil-koA yang diperoleh selanjutnya menjadi prekursor dari asam lemak. Adapun
tahap-tahap reaksi dari jalur anabolik biosintesis asam lemak (khususnya asam Palmitat)
“Sintesis de Novo” ada 4 langkah sebagai berikut:
Langkah pertama adalah Reaksi Kondensasi gugus asil dari Asetil-koA dengan dua
karbon berasal dari Malonyl-koA, sambil melepas CO 2 dari kelompok Malonyl.
Hasilnya adalah perpanjangan rantai asil dua karbon dengan produk senyawa β-keto asil
yaitu Asetoasetil-ACP
Langkah kedua adalah Reaksi Reduksi pada gugus karbonil β-keto menjadi bentuk
senyawa Alkohol yaitu Hidroksibutiril-ACP
Langkah ketiga adalah Reaksi Dehidrasi melepas ikatan rangkap pada C2 dan C3 pada D-
β-hydroxybutyryl-ACP membentuk senyawa Alkohol yaitu Butenoil-ACP
Langkah keempat adalah Reaksi Reduksi membentuk senyawa Asil yaitu Butiril-ACP
Senyawa asil yang dihasilkan berikutnya akan mengalami pemanjangan dengan cara
masuk kembali ke langkah pertama dengan berkondensasi dengan Malonil-koA dan
begitu seterusnya secara berulang sampai terbentuk asil berkarbon 16 (asam palmitat)

 BIOSINTESIS KOLESTEROL
Kolesterol dapat dibuat dari asetil-KoA melalui jalur beberapa langkah yang dikenal
sebagai jalur isoprenoid. Kolesterol sangat penting karena mereka dapat dimodifikasi
untuk membentuk berbagai hormon dalam tubuh seperti progesteron.[6] Sebanyak 70%
biosintesis kolesterol terjadi di sitosol sel hati.

 OKSIDASI ASAM LEMAK JENUH

Anda mungkin juga menyukai