Anda di halaman 1dari 26

KECOA

Klasifikasi:
Filum : Artropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Blattidae

Blattidae di Indonesia disebut lipas,


coro, atau KECOA
Morfologi Umum Blattidae
• Antena filiform, panjang, bersegmen-
segmen dan bisa bergerak.
• Umumnya mulut bertipe mengunyah
(Chewing/mandibulate mouthparts)
• Mempunyai sepasang mata majemuk dan
dua simple ocelli.
• Bentuk tubuh oval pipih dorsoventral
dengan permukaan halus tidak
berambut,tidak bersisik.
Morfologi Umum Blattidae

• Kepala tertutup pronotum.


• Sayap 2 pasang, yang luar tebal
dengan venasi jelas dan bagian dalam
membranous.
• Berwarna coklat sampai cokat tua
(agak hitam).
• Mempunyai tiga pasang kaki untuk
merayap(berlari).
Body
Head
Life Cycle

•Kecoa mengalami simple


metamorphosis
•Nimfa mengalami 3 fase
•Umur kecoa dewasa
dapat mencapai 3 tahun
Telur
• Untuk stadium telur kecoa membutuhkan waktu
30-40 hari sampai telur menetas.
• Telur diletakkan secara berkelompok.
• Telur dilindungi oleh selaput keras atau kapsul telur
yang disebut ootheca.
• Satu kapsul biasanya berisi 8-16 telur.
• Telur biasanya diletakkan di tempat-tempat
tersembunyi sampai menetas, tapi ada beberapa jenis
kecoa yang menempelkan telurnya di ujung
abdomen induk sampai menetas.
Nimfa
• Sebuah kapsul telur yang telah dibuahi oleh kecoa
jantan akan menghasilkan nimfa.
• Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur biasanya
berwarna putih.
• Seiring bertambahnya umur, warna ini akan
berubah menjadi cokelat. Seekor nimfa akan
mengalami pergantian kulit beberapa kali sampai
dia menjadi dewasa.
• Lamanya stadium nimfa ini berkisar 5-6 bulan.
• Pada spesies Periplaneta Americana stadium nimfa
dapat dikenali dengan tidak adanya sayap, sayap
akan tumbuh jika sudah dewasa.
Ootheca dan nimfa
nimfa dan kecoa dewasa
SPesies Blattidae yang penting:

• Periplaneta americana
• Blata orientalis
• Blatella germanica
• Supella supellectilium (Brown
banded)
Empat spesies Blattidae yang
penting dalam bidang kesehatan
manusia
Periplaneta
americana
Periplaneta
americana
• Merupakan kecoa berukuran besar, panjang
tubuh sekitar 3,8 cm.
• Warna tubuh kuning kecoklatan atau merah
kecoklatan.
• Pronotum lebih dari 0,6 cm.
• Ada serkus di ujung abdomen.
• Sayap yang tumbuh sempurna setelah dewasa
menutupi seluruh bagian abdomen. Betina
memiliki sayap yang lebih lebar. Memungkinkan
kecoa jenis ini bebas bergerak dengan sayapnya.
Blatta orientalis
Blatta orientalis
• Kecoa berukuran sedang sampai besar panjang
lebih dari 1,56 cm.
• Berwarna hitam kecoklatan dan sering disebut
“water bugs”.
• Pronotum lebih besar dari kepala dan sering
menutupi kepala.
• Pinggang tidak ramping.
• Memiliki sepasang sayap yang tidak tumbuh
sempurna. Sayap pejantan p ¾ abdomennya,
betina p ¼ abdomennya.
• Ada stilus dan serkus pada jantan dan serkus
saja pada betina.
Blattela germanica
Blattela germanica
with ootheca
Blattela germanica
• Mempunyai panjang tubuh sekitar 1,6 cm.
• Tubuhnya berwarna coklat kekuningan atau
coklat muda.
• Pada pronotum terdapat dua garis hitam
longitudinal.
• Betina memiliki warna yang lebih gelap dan
tubuhnya agak lebar.
• Betina Blattela germanica mempunyai
kebiasaan membawa kapsul telurnya (ootheca)
sampai menetas.
Supella Supellectilium
Supella Supellectilium
• Ukurannya agak lebih kecil dari Blattela
germanica, sekitar 1,3 cm dan ada pita
kuning/coklet melintang di tubuhnya yang coklat.
• Jantan memiliki sayap yang menutupi sampai ujung
abdomen.
• Betina memiliki sayap yang tidak tumbuh dengan
sempurna.
Beberapa aspek perilaku kecoa

• Umumnya kecoa adalah binatang malam


yang hidupnya sering berkoloni.
• Kecoa menyenangi tempat-tempat kotor
untuk hidup.
• Kecoa pada umumnya adalah pemakan
segala(omnivora), tetapi kecoa menyukai
makanan kotor seperti kotoran manusia dan
dahak. Walaupun demikian dia suka makan
makanan manusia.
Beberapa aspek perilaku kecoa

• Kecoa memiliki dua senso-motorik Pertama,


pada bagian kepala dengan dua antena
sebagai penala getaran. Kedua, pada bagian
kaki belakang sampai ke bagian perut dengan
rambut-rambut halus yang berfungsi sebagai
antena.
• Untuk menanggapi rangsang dari luar kecoa
hanya butuh waktu 15 - 20 milidetik.
• Kecoa tua akan mengalami penurunan
stamina hingga mudah ditangkap.
Kecoa sebagai penular penyakit
• Sebagai intermediet host bagi Hymenolepis
diminuta (cacing pita)
• Sebagai vektor mekanis yang dapat
menularkan stadium infaktif protozoa usus
dan telur-telur Ascaris lumbricoides,
Trichuris trichiura, Enterobius vermicularis.
• Juga dapat menularkan virus dan bakteria
seperti poliovirus, Salmonella , dan
Clostridia.
Pemberantasan

1) pemberantasan ootheca
mengambil kapsul telur yang terdapat
pada celah-celah dinding, celah-celah
almari, celah-celah peralatan, dan
dimusnakan dengan
membakar/dihancurkan.
Pemberantasan
2) Pemberantasan Kecoa
Secara fisik atau mekanis :
• Membunuh langsung kecoa dengan alat pemukul atau tangan
• Menyiram tempat perindukkan dengan air panas
• Menutup celah-celah dinding
Secara Kimiawi :
 Menggunakan bahan kimia (insektisida) dengan formulasi spray
(pengasapan)
 dust (bubuk)
 aerosol (semprotan)
 bait (umpan)

Anda mungkin juga menyukai