Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BAKTERIOLOGI

( ANGKA KUMAN )

OLEH :

AMELIA J HALIWELA (P07172318056) GLORIA ANDRIES (P07172318073)

AMMALIA (P07172318058) JIHAN NABILAH SYAHAL (P07172318078)

CHALSUM H BAKAY (P07172318064) NYAI KURSIA PATTA (P07172318090)

DEVIANY REIMIALY (P07172318065) RAHAYU WAEL (P07172318092)

FITRIA MARASABESSY (P07172318072) SAIMA BATUATAS (P07172318095)

WA ODE SUCI FEBRIANTY (P07172318103) DINA CAROLINA L (P07172318066)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah bakteriologi I dengan judul tentang angka kuman

Dalam penyusunan tugas ini kami berusaha semaksimal mungkin namun kemampuan kami
sangat terbatas , sehingga penyusunan tugas ini jauh dari sempurna, dan kami menyadari akan
segala kekurangan dalam penyusunan tugas ini. Kami mengharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas makalah ini dan kesempatan kami
selanjutnya .

Kami mengucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan tugas
ini . Semoga bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya .

Ambon, 02 Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. CARA MENGHITUNG KUMAN


II. MENGHITUNG ANGKA KUMAN METODE POUR PLATE

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di alam ini banyak sekali jumlah mikroba yang hidup. Mikroorganisme yang ada dialam membe
ntuk suatu kumpulan yang disebut dengan koloni. Untuk mengetahui jenis
mikroorganisme tertentu maka kita perlu mengembangbiakan mikroorganisme tersebut.Setelah d
ibiakkan barulah kita dapat menghitung jumlah mikroba, untuk mengetahuikualitas mikrobiologi 
dari bahan tersebut.Kandungan mikroba dalam suatu bahan sangat mempengaruhi tingkatkerusak
annya. Makin banyak mikroba yang dikandung dalam suatu bahan, maka makintinggi pula tingk
at kerusakan bahan tersebut. Oleh karena itu sangat penting sekalimelakukan perhitungan angka 
kuman. Karena dengan melakukan perhitungan angkakuman kita menjadi tahu makanan yang kit
a makan layak makan atau tidak.

B. TUJUAN
- Agar mahasiswa mampu menghitung jumlah mikroba
- Agar mahasiswa mampu melakukan teknik dalam menghitung mikroba
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. CARA MENGHITUNG KUMAN

Menentukan banyaknya mikroba dalam suatu bahan dilakukan untuk mengetahui
sampai seberapa jauh bahan itu tercemar oleh mikroba. Dengan mengetahui jumlah
mikroba, maka dapat diketahui kualitas mikrobiologi dari bahan tersebut.
Jumlah mikroba dalam suatu bahan dapat dihitung menggunakan beberapa cara. Namun
secara garis besar dibedakan menjadi :

A. Cara perhitungan langsung
hasil perhitungan secara langsung menunjukkan seluruh jumlah mikroba yang
masih hidup maupun yang sudah mati. Caranya:

- Pembuatan preparat yang diwarnai

- menggunakan ruang hitung

B. Cara tidak langsung
hasil perhitungan akan menunjukkan jumlah mikroba yang masih hidup saja.Caranya :

- Menghitung total jumlah mikroba

- Cara pengenceran

- Memperkirakan jumlah terkecil mikroba yang ada

- Cara kekeruhan

Cara perhitungan tidak langsung dapat digunakan baik untuk bahan padat
maupun cair. Khusus untuk bahan padat maka sebelum dilakukan perhitungan
bahan itu perlu dilakukan pelarutan atau dibuat suspensedengan
memperhitungkan factor pengencerannya.
II. Menghitung Angka Kuman Metode Pour Plate

Metode tuang atau pour plate dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan mencampursuspensi bakteri 
dengan medium agar pada suhu 50ºC kemudian menuangkannya padapetridisk atau dengan men
yemprotkan suspensi pada dasar petridisk, kemudianmenuang medium agar keatasnya dan diadu
k. Setelah agar mengeras, bakteri akanberada pada tempatnya masingmasing dan diharapkan bak
teri tidak mengelompok sehingga terbentuk koloni tunggal.

Dalam pour plate, sejumlah kecil inokulum dari kultur kaldu ditambah dengan pipetke pusat caw
an petri. Didinginkan, tapi masih cair, media agar dalam tabung reaksi ataubotol kemudian ditua
ngkan ke dalam cawan Petri. Hidangan tersebut kemudian diputardengan lembut, atau bergerak 
maju-mundur (NS pertama, kemudian NW-SE, maka NE-SW), untuk memastikan bahwa budaya 
dan menengah secara menyeluruh dicampur danmenengah mencakup piring merata. Tuangkan pi
ring memungkinkan mikroorganismeuntuk tumbuh baik di permukaan dan di dalam medium.

Sebagian besar dari koloni tumbuh dalam media dan dalam ukuran kecil danmungkin konfluen. 
Beberapa daerah koloni yang tumbuh di permukaan adalah denganukuran yang sama dan penam
pilan sebagai orang orang di piring beruntun. Lempeng ini kemuadian dapat digunakan untuk
menguji anti mikroba efek dari berbagai zat.

 Syarat koloni yang ditentukan untuk dihitung adalah sebagai berikut :
 Satu koloni dihitung 1 koloni
 Dua koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni
 Beberapa koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni
 Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2 koloni
 Koloni yang terlalu besar (lebih besar dari setengah luas cawan) tidak dihitung
 Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1 koloni

 Syarat standar perhitungan jumlah koloni :
1.Cawan yang dipilih adalah yang mengandung jumlah koloni 30

300 koloni,beberapa koloni yang bergabung menjadi satu dihitung sebagai satu koloni yangseper
ti sederetan garis tebal. Hasil yang dilaporkan terdiri dari 2 angka, yaituangka pertama di depan k
oma dan angka kedua dibelakang koma. Jika angkaketiga lebih besar dari 5 maka harus dibulatka
n satu angka lebih tinggi padaangka kedua.

2.Jika semua pengenceran menghasilkan angka kurang dari 30 koloni pada cawanpetri maka han
ya koloni pada pengenceran terendah yang dihitung. Hasilnya
dilaporkan sebagai kurang dari 30 koloni dikalikan dengan factor pengencerantetapi jumlah sebe
narnya harus dicantumkan dalam tanda kurung.

3.Jika semua pengenceran menghasilkan angka lebih dari 300 koloni pada cawanpetri maka hany
a koloni pada pengenceran tertinggi yang dihitung. Hasilnyadilaporkan sebagai lebih dari 300 ko
loni dikalikan dengan factor pengencerantetapi jumlah sebenarnya harus dicantumkan di dalam k
urung. Cara perhitunganhanya ¼ bagian saja kemudian hasilnya dikalikan.

4. Jika semua pengenceran menghasilkan angka antara 30

300 koloni pada cawanpetri. Perbandingan dari pengenceran tertinggi dan terendah dari kedduap
engenceran lebih kecil atau sama dengan 2, tentukan rata-rata dari keduapengenceran tersebut de
ngan memperhitungkan pengencerannya. Jikaperbandingan antara hasil pengenceran tertinggi da
n terendah hasilnya lebih dari2 maka yang dilaporkan hanya hasil yang terkecil.

5.Jika digunakan dua cawan petri (duplo) per pengenceran, data yang diambilharus dari kedua ca
wan tersebut, tidak boleh diambil salah satu, meskipun salahsatu dari cawan duplo tidak memenu
hi syarat 30-300 koloni
Perbandingan pengenceran tertinggi / perbandingan pengenceran terendah ≤2 maka yang diambil 
adalah nilai rata-ratanya.Perbandingan pengenceran tertinggi / perbandingan pengenceran terend
ah >2 maka yang diambil adalah hasil terendah.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Untuk mengetahui jenis
mikroorganisme tertentu maka kita perlu mengembangbiakan mikroorganisme tersebut.
Setelah dibiakkan barulah kita dapat menghitung jumlah mikroba, untuk mengetahuikual
itas mikrobiologi dari bahan tersebut.Kandungan mikroba dalam suatu bahan sangat me
mpengaruhi tingkatkerusakannya. Makin banyak mikroba yang dikandung dalam suatu b
ahan, maka makintinggi pula tingkat kerusakan bahan tersebut. Oleh karena itu sangat p
enting sekalimelakukan perhitungan angka kuman. Karena dengan melakukan perhitung
an angkakuman kita menjadi tahu makanan yang kita makan layak makan atau tidak

DAFTAR PUSTAKA

Https://id.scribd.com/doc/118283486/laporan-angka-kuman

Anda mungkin juga menyukai