Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA AIR

ISI ULANG DI KOTA PRAYA SEBAGAI UPAYA


PENYUSUNAN BAHAN AJAR MIKROBIOLOGI

Mashuri Saputra1, Nofisulastri2, Laras Firdaus2


1
Mahasiswa Pendidikan Biologi, FPMIPA, IKIP Mataram
2
Dosen pendidikan Biologi, FPMIPA, IKIP Mataram
Email: uyunksaputra7895@gmail.com

Abstract: Water is a basic requirement for human life, but clean potable water increasingly hard to find.
The high rate of environmental pollution in the city of Praya affect the availability of clean water. Based
on that research with the aim to describe whether there bacterium Escherichia coli to refill fress water in
the city of Praya with random sampling method. This is descriptive explorative research. The research
included examination of Escherichia coli bacteria and determine the total MPN. Based on the results
show that of the five samples, four of which contain the bacterium Escherichia coli ranges from 21 to 240
MPN. 4 samples containing bacteria including Escherichia coli samples PA, PN, LG, GG and is found
not qualified according to Health Minister Regulation No. 492/Menkes/Per/IV/2010, namely in 100ml of
drinking water can not be contained Escherichia coli bacteria content.

Key Words : Water Fresh Refill, Escherichia coli, MPN.

Abstrak : Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, tetapi air bersih yang layak minum
semakin sulit ditemukan. Tingginya angka pencemaran lingkungan di Kota Praya mempengaruhi
ketersediaan air bersih. Atas dasar itulah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan
apakah terdapat bakteri Escherichia coli pada air isi ulang di wilayah Kota Praya dengan metode
pengambilan random sampling. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif. Penelitian meliputi
pemeriksaan bakteri Escherichia coli dan menentukan MPN total. Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa
dari 5 sampel, 4 di antaranya mengandung bakteri Escherichia coli berkisar antara 21 sampai 240 MPN. 4
sampel yang mengandung bakteri Escherichia coli diantaranya sampel PA, PN, LG, GG dan
dikatagorikan tidak memenuhi syarat menurut Peraturan Mentri Kesehatan No.
492/MENKES/Per/IV/2010 yaitu dalam 100mL air minum tidak boleh terdapat kandungan bakteri
Escherichia coli.

Kata Kunci : Air Isi Ulang, Escherichia coli, MPN.

Pendahuluan
Air merupakan kebutuhan manusia yang paling penting. Kadar air tubuh manusia mencapai
68% dan untuk tetap hidup kadar air dalam tubuh harus dipertahankan. Kebutuhan air minum
setiap orang bervariasi mulai dari 2,1 liter hingga 2,8 liter per hari, tergantung pada berat badan
dan aktivitasnya. Agar tetap sehat, air minum harus memenuhi persyaratan fisik, kimia maupun
bakteriologis (Suriawiria 2003 dalam Bambang 2014).
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air menyatakan “air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
1
dimasak ”. Air yang aman untuk dikonsumsi adalah air bersih yang harus memenuhi
persyaratan secara fisika, kimia, radioaktif dan mikrobiologi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Secara fisik air yang layak konsumsi terlihat jernih, tidak berbau dan tidak
berasa. Secara kimia pH air berkisar antara 6,5 -8,5 serta tidak mengandung bahan radioaktif.
Secara mikrobiologi, salah satu syarat air bersih yang dapat dikonsumsi adalah tidak
ditemukannya E.coli dalam 100 ml air.
E.coli adalah kuman oportunis yang banyak ditemukan di dalam usus besar manusia sebagai
flora normal. Sifatnya unik karena merupakan flora normal namun dapat menyebabkan infeksi
primer pada usus misalnya diare pada anak, seperti juga kemampuannya menimbulkan infeksi
pada jaringan tubuh lain di luar usus. Bakteri E.coli yang berada di dalam usus besar manusia
berfungi untuk menekan pertumbuhan bakteri jahat, dia juga membantu dalam proses
pencernaan. Bakteri E.coli yang berada di dalam usus besar manusia berfungi untuk menekan
pertumbuhan bakteri jahat, dia juga membantu dalam proses pencernaan termasuk pembusukan
sisa-sisa makanan dalam usus besar. Fungsi utama yang lain dari E.coli berperan dalam
memproduksi Vitamin K melalui proses pembusukan sisa makan. Vitamin K berfungsi untuk
pembekuan darah misalkan saat terjadi perdarahan seperti pada luka/mimisan Vitamin K bisa
membantu menghentikannya (Denis, 2013). Keberadaan bakteri Coliform di dalam air minum
dijadikan sebagai indikator terjadinya pencemaran pada air minum tersebut (Hastuti, 2015).
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di kota praya didapatkan bahwa air minum
isi ulang yang terdapat di wilayah kota praya, dikeluhkan memiliki air yang berbau dan berlendir
setelah didiamkan cukup lama. Oleh sebab itu, diduga air minum isi ulang yang ada di wilayah
kota praya sudah tercemar oleh bakteri E. coli.
Adapun hasil dari penelitian ini akan di gunakan dalam pembuatan bahan ajar mikrobiologi.
Menurut Prastowo (2013) dalam Khasanah (2015), mengemukakan bahwa bahan ajar adalah
segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan
proses pembelajaran di kelas. Bahan ajar yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tidak
tertulis. Pandangan dari ahli lainnya mengatakan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi
yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta lingkungan
atau suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar

2
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menganggap perlu untuk melakukan penelitian
berupa identifikasi bakteri E. coli dan MPN total pada air minum isi ulang yang ada di wilayah
kota praya dalam upaya penyusunan bahan ajar mikrobioogi.

Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Menurut Sukmadinata (2008) dalam
Saparwadi (2016) penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alami ataupun
rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan,
kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain, sedangkan eksplorasi adalah kegiatan
penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang keadaan
alam sekitar.

Penelitian ini sudah dilaksanakan pada tanggal 2 sampai dengan 9 Februari 2017 di
Laboratorium Biologi FPMIPA IKIP Mataram. Adapun populasi dari penelitian ini adalah
seluruh lokasi pengisian air isi ulang di kota praya, dan sampel dari penelitian ini adalah 9
kelurahan di kota Praya, di ambil 5 sampel di 5 kelurahan dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel purposive dengan pertimbangan ke 5 sampel tersebut sudah bisa mewakili
semua kelurahan di kota Praya. Adapun sampel pada penelitian ini adalah 5 (lima) buah depot
air minum yang terdapat di kota Praya diantaranya kelurahan Gerunung, kelurahan Praya,
kelurahan Prapen, kelurahan Leneng, kelurahan Semayan. Sampel depot air isi ulang yang di
gunakan adalah depot air isi ulang yang perawatannya kurang optimal.

Prosedur identifikasi bakteri E. coli terdiri dari tiga tahap yang pertama pra penelitian
yang dimulai dari surve lokasi, penentuan lokasi, persiapan alat dan bahan. Tahap kedua
pelaksanaan, yaitu pengambilan sampel depot air minum, Dan tahap yang ketiga adalah
pemeriksaan E. coli di laboratorium.

Teknik analisis data yang digunakan dalam pemeriksaan bakteri E. coli menggunakan
analisis deskriptif yaitu dengan membandingkan hasil pemeriksaan air minum isi ulang di
wilayah kota Praya dengan nilai baku mutu air berdasarkan Standar Nasional Indonesia.

3
Hasil Penelitian
a. Pemeriksaan E. coli
Penelitian tentang uji bakteriologi air dengan judul “Identifikasi Bakteri Escherichia coli
pada air isi ulang di kota Praya sebagai upaya penyusunan bahan ajar mikrobiologi”
dilaksanakan selama satu (1) minggu, dari tanggal 02 sampai dengan 09 Februari 2017.
Pengambilan data dilakukan sebanyak satu (1) kali dengan interval tujuh (7) hari. Sampel air isi
ulang pada penelitian ini di ambil dari lima (5) depot air di masing-masing kelurahan di kota
Praya. Pengambilan sampel depot air isi ulang menggunakan 10 botol sampel dengan diberikan
kode pada masing-masing botol sampel.
Pengambilan sampel depot air isi ulang terdiri dari dua (2) botol sampel air yang sama di
masing-masing kelurahan. Sampel air pertama yang diambil langsung dari depot air isi ulang di
kelurahan Praya di beri kode PA. Sampel air kedua yang diambil langsung dari depot air isi
ulang di kelurahan Semayan di beri kode SN. Sampel air ketiga yang diambil langsung dari
depot air isi ulang di kelurahan Leneng di beri kode LG. Sampel air keempat yang diambil
langsung dari depot air isi ulang di kelurahan Gerunung di beri kode GG. Sampel air terakhir
yang diambil langsung dari depot air isi ulang di kelurahan Prapen di beri kode PN.

Sampel air selanjutnya di bawa ke Laboratorium Biologi FPMIPA IKIP Mataram untuk
uji bakteriologis. Pemeriksaan sampel air menggunakan metode Most Probable Number (MPN)
dengan cara fermentasi tabung ganda di dasarkan atas kemampuan bakteri Escherichia coli
memecah laktosa pada larutan Lactose Brooth (LB) pada suhu 37 oC dalam waktu 2 x 24 jam
dan juga terdapat gas pada bagian dasar tabung durham di EC Medium yang di tunjukkan
dengan adanya kekeruhan atau terbentuknya gelembung udara dalam tabung durham yang di
pasang terbalik. Jenis ragam tabung untuk pemeriksaan air isi ulang yaitu ragam 511 dengan
volume sampel 10 ml, 1 ml, dan 0,1 ml. Metode MPN terdiri dari tiga tahap yaitu presumtive
test, comfirmative test dan complete test. Adapun hasil pemeriksaan bakteriologis air isi ulang
dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

4
Table 4.1 Pemeriksaan Bakteriologis Air
Kode Paramete Hasil Rata Keteranga
Sampe r Ulanga Ulanga - n
l nI n II Rata
PA E. coli 240 240 240 +
SN E. coli 0 0 0 -
LG E. coli 227 227 227 +
GG E. coli 21 21 21 +
PN E. coli 240 240 240 +
Keterangan:
PA : Kelurahan Praya PN : Kelurahan Perapen
SN : Kelurahan Semayan + : Terdapat bakteri E. coli
LG : Kelurahan Leneng – : Tidak terdapat bakteri E. coli
GG : Kelurahan Gerunung

Berdasarkan Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa sampel dengan kode PA yang diambil
dikelurahan Praya nilai MPN E. coli untuk ulangan I dan II adalah 240, sehingga sampel PA
dinyatakan Positif (+) E. coli. Pada sampel SN yang diambil di kelurahan Semayan nilai MPN
E. coli untuk ulangan I dan II adalah 0 sehingga sampel SN dikatakan Negatif (-) E.coli. Pada
sampel LG yang di ambil di kelurahan Leneng nilai MPN E. coli untuk ulangan I dan II adalah
227 sehingga sampel LG dikatakan Positif (+) E. coli. Pada sampel GG yang di ambil di
kelurahan gerunung nilai MPN E. coli untuk ulangan I dan II adalah 21 sehingga sampel LG
dikatakan Positif (+) E. coli. Pada sampel PN yang di ambil di kelurahan Perapen nilai MPN E.
coli untuk ulangan I dan II adalah 240 sehingga sampel PN dikatakan Positif (+) E. coli.
b. Validasi Bahan Ajar
Validasi bahan ajar dilakukan oleh tujuh (7) orang validator yang terdiri dari dua dosen
yaitu Bapak Iwan Doddy D., S.Si.,M.Si. dan Ibu Nofisulastri S.Pt., M.Si. yang akan
memvalidasi dari segi kelayakan isi, bahasa, dan penyajian. Sedangkan kelima validator dari
kalangan mahasiswa yang sudah menempuh mata kuliah Mikrobiologi yaitu Ifan Nanda
Pratama, Alfiana Apolonia, Rahmah Nurhidayah, Uswatun Hasanah, dan Hernisah yang akan
memvalidasi dari segi kelayakan penyajian dan bahasa.Data hasil validasi dapat dilihat pada
Tabel 4.2 berikut.

5
Tabel 4.2. Hasil validasi bahan ajar.
Validator Persentase Kriteria
Iwan Doddy D., S.Si., M.Si. 82 Sangat
Dosen Baik
Nofisulastri S.Pt., M.Si. 86 Sangat
Baik
Ifan Nanda Pratama 92 Sangat
Baik
Alfiana Apolonia 90 Sangat
Baik
Mahasiswa Rahmah Nurhidayah 96 Sangat
Baik
Usywatun Hasanah 96 Sangat
Baik
Hernisah 97 Sangat
Baik

Pembahasan

a. Pemeriksaan E. coli
Standar baku mutu air untuk nilai maksimal MPN Coliform total adalah 50 per 100 ml
pada sumber air bukan perpipaan, sedangkan standar baku mutu air untuk nilai MPN Coliform
fecal adalah 0 per 100 ml air dengan hasil negatif (-) pada identifikasi bakteri E. coli. Air
tergolong memenuhi standar baku mutu dari segi bakteriologi adalah air yang hasil
pemeriksaannya memenuhi standar baku mutu air dari ketiga parameter yaitu Coliform total,
Coliform fecal dan keberadaan bakteri E. coli (Waluyo, 2013).

Pemeriksaan bakteriologi air pada sampel air isi ulang memperlihatkan bahwa sampel
dengan kode PA yang di ambil di kelurahan Praya nilai MPN E. coli untuk ulangan pertama dan
kedua adalah 240 sehingga sampel PA dikatakan Positif (+) E. coli. Pada sampel SN yang
diambil di kelurahan Semayan nilai MPN E. coli untuk ulangan pertama dan kedua adalah 0
sehingga sampel SN dikatakan Negatif (-) E. coli. Pada sampel LG yang di ambil di kelurahan
Leneng nilai MPN E. coli untuk ulangan pertama dan kedua adalah 227 sehingga sampel LG
dikatakan Positif (+) E. coli. Pada sampel GG yang diambil di kelurahan gerunung nilai MPN E.
coli untuk ulangan pertama dan kedua adalah 21 sehingga sampel LG dikatakan Positif (+) E.
coli. Pada sampel PN yang di ambil di kelurahan Perapen nilai MPN E. coli untuk ulangan
pertama dan kedua adalah 240 sehingga sampel PN dikatakan Positif (+) E. coli.

6
Hasil pemeriksaan bakteriologi air menunjukkan bahwa nilai MPN E. coli air isi ulang
dengan kode PA, LG, GG, dan PN melebihi standar buku mutu air. Hal tersebut diperkuat
dengan hasil positif (+) pada pengidentifikasian bakteri E. coli dan menandai kalau air isi ulang
tercemar oleh bakteri E. coli sedangkan sampel air isi ulang dengan kode SN tidak melebihi
standar baku mutu air, hal ini di lihat dari hasil pemeriksaan bakteri yang menunjukkan hasil
negatif (-). Hal ini diakibatkan karena faktor alat yang digunakan pada depot air isi ulang kurang
perawatan sehingga hasil produksi dari depot air minum kurang maksimal.

Hasil penelitian ini memiliki kemiripan dengn hasil penelitian Bambang dkk. tentang
analisis cemaran bakteri coliform dan identifiksi Escherichia coli pada air isi ulang dari depot di
kota manado. Pemeriksaan bakteriologi air dari 9 sampel di dapatkan 2 sampel yang tidak positif
yaitu sampel 1 dan sampel 9 karena tidak mengandung bakteri Escherichia coli dan memenuhi
syarat total bakteri Escherichia coli yang ditetapkan peraturan Mentri Kesehatan No.
492/MENKES/Per/IV/2010 dan No. 907/MENKES/SK/VII/2002 yaitu dalam 100 mL air minum
tidak boleh terdapat kandungan bakteri Escherichia coli. Sedangkan sampel lainnya tidak
memenuhi syarat karena mengandung bakteri Escherichia coli.

Escherichia coli merupakan organism indikator yang dip aka dalam analisis air untuk
menguji adanya pencemaran oleh tinja, tetapi pemindah sebenarnya tidak melalui air. Melaikan,
E. coli dipindah sebarkan dengan kegiatan tangan ke mulut atau dengan pemindahan pasif lewat
makaanan atau minuman (Pelczar, 2008).Tercemarnya air isi ulang oleh bakteri E. coli
dipengaruhi oleh proses pengolahan depot air minum isi ulang. Proses yang dimaksud disini
meliputi penampungan/penyimpanan bahan baku, penyaringan, desinfeksi, dan sanitasi tempat
pengolahan air minum atau sistem distribusi pada pipa penyalur air minum, serta kondisi
peralatan yang di gunakan pada proses tersebut. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas
produk air yang dihasilkan adalah bahan baku, penanganan terhadap wadah pembeli, kebersihan
operator, dan kondisi depot.

b. Validasi Bahan Ajar


Berdasarkan Tabel 4.2 dinyatakan bahwa bahan ajar yang disusun dinyatakan sangat
baik karena hasil dari persentase rata-rata dari ketujuh validator sebesar 91 dengan kriteria
sangat layak, dengan demikian bahan ajar mikrobiologi tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar
mikrobiologi yang disusun dapat digunakan sebagai bahan ajar. Hal ini didukung oleh Badan

7
Standar Nasional Pendidikan (BSNP), bahwa kriteria yang harus terpenuhi adalah dari segi
kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan kegrafikan. Karena
komponen-komponen kelayakan yang terdapat pada bahan ajar sudah memenuhi standar
BSNP, oleh karena itu bahan ajar tersebut bisa di manfaatkan untuk pembekalan perkuliahan
mikrobiologi dengan materi pemeriksaan bakteriologi air. Implikasi dari hasil penelitian ini
terhadap penyusunan bahan ajar adalah hasil penelitian ini bisa dijadikan materi penyusunan
bahan ajar mikrobiologi tentang identifikasi bakteri bakteri E.coli dengan uji bakteriologis air.

SIMPULAN DAN SARAN

a. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulan bahwa terdapat bakteri E. coli dengan hasil
positif (+) pada sampel air isi ulang di kelurahan praya (PA), kelurahan leneng (LG), kelurahan
Gerunung (GG), dan kelurahan Perapen (PN) dengan kategori tidak layak konsumsi. Sedangkan
di kelurahan Semayan (SN) tidak terdapat bakteri E. coli dengan hasil negatif (-). Dan
berdasarkan uji validasi Bahan ajar mokrobiologi yang di susun dinyatakan baik dari segi isi,
bahasa dan tampilan dinyatakan sangat baik/sesuai dengan keterangan tidak direvisi.

b. Saran
Dari hasil pembahasan dan simpulan penelitian ini, adapun saran yang penyusun
sampaikan adalah :

1. Perlu pengawasan dari instansi terkait terhadap cemaran mikroba pada air minum isi
ulang dari depot dengan melakukan pemeriksaan/pengujian secara berkala.
2. Perlu dilakukan penyuluhan untuk para pengusaha air minum isi ulang agar menjamin
kualitas air minum yang dijual kepada masyarakat.
3. Masyarakat harus lebih selektif dalam memilih air minum yang akan dikonsumsi agar
terhindar dari berbagai penyakit.
4. Hasil penyusunan bahan ajar ini hendaknya dijadikan pegangan untuk perkuliahan
mikrobiologi, khususnya pada materi uji kualitas air di program Studi Pendidikan
Biologi IKIP Mataram.

8
DAFTAR RUJUKAN

Bambang, dkk. 2014. Analisis Cemaran Bakteri Coliform dan Indentifikasi Escherichia coli pada
Air Isi Ulang dari Depot di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol. 3 No. 3: 325-334.
Denis, R. 2014. Identifikasi Bakteri Escherichia coli pada Air Galon Reverse Osmosis (RO) dan
Non Reverse Osmosis (Non RO). Jurnal Gradien. Vol. 10 No. 1: 967-971.
Hastuti, Sri Utami. 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Cetakan Kedua. Malang: UMM
Press.
Jr. Pelczar, M.J.dan Palczar, M. F. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press.
Khasanah, Oktaviani Tri. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Teks Percakapan pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Media Gambar di Kelas V SDN Pokoh I Ngemplak
Sleman DIY Tahun Pelajaran 2014/2015. Program Studi Guru Sekolah Dasar. FIP.
Universitas PGRI Yogyakarta.
Saparwadi. 2016. Identifikasi Bakteri Escherichia coli, Coliform Fecal Dan MPN Total Pada
Air Sumur di Lingkungan IKIP Mataram dalam Upaya Pengembangan Buku Asistensi
Mikrobiologi. Program Studi Pendidikan Biologi. FPMIPA. IKIP Mataram.
………… Peraturan Mentri Kesehatan No. 416 Tahun 1990. Tentang: Syarat-Syarat dan
Pengawasan Kwalitas Air.

Anda mungkin juga menyukai