Anda di halaman 1dari 18

“LAPORAN PRAKTIKUM

BAKTERIOLOGI II
“ ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI E.Coli PADA URIN

Disusun oleh:
Nama : ABDUL FAQIH SUGIMAN
NIM : 14 3145 453 093
Kelompok : 1(SATU)

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN


STIKes MEGA REZKY MAKASSAR
2015/2016

LEMBAR PENGESAHAN
an : Isolasi dan identifikasi Bakteri E.Coli pada Urin
Nama Praktikan : Abdul Faqih Sugiman
NIM : 14 3145 453 093
Hari/Tanggal Percobaan : Selasa 25 November dan 1Desember 2015
Kelompok : I (SATU)
Rekan Kerja : 1. Cindi nurlaela sari
2. Andri enriana
3. Darmiati
4. Aminah furaqani mony
5. Aisyah ayuni arfah
6. Setri pare
7. Muh. Fatwa

Penilaian :

Makassar,8 Desember 2015


Mengesahkan,
Dosen Pembimbing Praktikan

( Zakia Bakri S.Si.,M.Kes ) (Abdul Faqih Sugiman)

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teori Dasar Identifikasi dan determinasi suatu biakan murni bakteri yang diperoleh dari
hasil isolasi dapat dilakukan dengan cara pengamatan sifat morfologi koloni, morfologi sel
bakteri, pengujian sifat-sifat fisiologi dan biokimianya. Pertumbuhan bakteri di alam
dipengaruhi oleh beberapa faktor luar seperti susbtrat, pertumbuhan , pH, temperatur, dan
bahan kimia. Bakteri yang nampak dapat memiliki morfologi yang sama, namun keperluan
nutrisi dan persyaratan ekologinya berbeda.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikrobadengan mikroba
lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal inidapat dilakukan
dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akanmembentuk suatu koloni
sel yang tetap pada tempatnya .
Pentingnya mengisolasi suatu mikroba dari lingkungan kita seperti pada diri kita sendiri
karena banyaknya mikroba / bakteri yang sulit untuk diamati atau dibedakan secara langsung
oleh panca indera. Sehingga dengan isolasi akan mempermudah kita untuk melihat dan
mengamati bentuk-bentuk pertumbuhan mikroba pada beberapa medium yang berbeda-beda
serta melihat morfologi dari mikroba.
Infeksi saluran kemih adalah salah satu penyakit saluran kemih yang dilalui urin.
Infeksi saluran kemih merupakan penyakit nomor dua paling banyak yang menyerang
manusia tiap tahunnya. Saat urin akan melewati saluran kemih maka jalur yang dilaluinya
berurutan sebagaimana posisi dari atas ke bawah, yaitu ginjal, ureter, vesika urinaria (kantung
kemih) serta uretra. Infeksi saluran kemih diakibatkan oleh bakteri atau kuman yang masuk
ke dalam saluran kencing yang dapat masuk dari luar, misalnya dari air ketika membersihkan
sehabis buang air. (Budiarti, T. 2007 )

E. coli merupakan bakteri berbentuk batang dengan panjang sekitar 2 micrometer dan
diamater 0.5 micrometer. Volume sel E. coli berkisar 0.6-0.7 micrometer kubik. Bakteri ini
termasuk umumnya hidup pada rentang 20-40 derajat C, optimum pada 37 derajat.
E.coli dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, kantung kemih, ginjal, dan prostat.
Infeksi saluran kemih (uretritis) dan kantung kemih (sistitis) menimbulkan gejala demam
tidak tinggi, nyeri saat berkemih, sering berkemih, dan terus – menerus merasa ingin
berkemih. Infeksi pada ginjal (pyelonefritis) menyebabkan gejala nyeri pada pinggang atau
punggung bawah, demam tinggi disertai menggigil, mual, muntah, dan nyeri kepala. Infeksi
pada prostat (prostatitis) menimbulkan gejala demam tinggi dengan menggigil, nyeri di
sekitar anus dan punggung bawah; juga dapat disertai nyeri berkemih dan sering berkemih.
Pada beberapa pasien dapat ditemui nyeri otot dan nyeri sendi. (Raynaldi, 2013 )
B. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah , agar mahasiswa mengetahui cara mengisolasi dan
mengidentifikasi bakteri E.Coli pada sampel urin.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobiologi ialah telah mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia
mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme : bakteri, protozoa, virus, serta algae
dan cendawan mikroskopis. Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi
mengenai jasad-jasad renik ini (juga dinamakan mikrobe atau protista); dimana ciri-cirinya,
kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya,
pengendaliannya, dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahteraan kita. (Volk, 1993.)
Bakteri adalah salah satu golongan organisme prokariotik ( tidak mempunyai selubung
inti ) bakteri sebagai makhlu hidup tentu memiliki informasi genetic berupa DNA,tapi tidak
terlokaloisasi dalam tempat khusus ( Nukleus ) dan tidak ada membrane inti.
E. coli adalah baktri coliform yang sering ditemukan pada faces manusia dan hewan
berdarah panas. Organisme ini tersebar luas di alam biasanya lazim terdapat dalam sel
pencernaan manusia dan hewan. Dalam Merchant dan Parker (1961) disebutkan spesies E.
coli tidak dapat mengurangi asam sitrat dan garam asam sitrat sebagai sumber karbon tunggal
dan tidak menghasilkan pigmen, tetapi kadang-kadang menghasilkan pigmen berwarna
kuning. ( Michael J. Pelczar, 1986, ).
Klasifikasi Escherichia coli :
 Divisio : Schizomycota
 Kelas : Schizomycetec
 Ordo : Eubacteriaceae
 Genus : Escherichia
 Species : Escherichia coli
Escherichia coli umumnya merupakan bakteri pathogen yang banyak ditemukan pada
saluran pencernaan manusia sebagai flora normal. Morfologi bakteri ini adalah kuman
berbentuk batang pendek (coccobasil), gram negatif, ukuran 0,4 – 0,7 µm x 1-3 µm, sebagian
besar gerak positif dan beberapa strain mempunyai kapsul.
Escherichia coli dapat tumbuh di medium nutrien sederhana, dan dapat
memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas (Pelczar dan Chan,
2005:169). Kecepatan berkembangbiak bakteri ini adalah pada interval 20 menit jika faktor
media, derajat keasaman dan suhu tetap sesuai. Selain tersebar di banyak tempat dan kondisi,
bakteri ini tahan terhadap suhu, bahkan pada suhu ekstrim sekalipun. Suhu yang baik untuk
pertumbuhan bakteri ini adalah antara 80C-460C, tetapi suhu optimumnya adalah 370C. Oleh
karena itu, bakteri tersebut dapat hidup pada tubuh manusia dan vertebrata lainnya. (
ANONIM, 2013 )
Escherichia coli adalah salah satu yang paling sering menyebabkan banyak infeksi
bakteri umum, termasuk kolesistitis , bakteremia , kolangitis , infeksi saluran kemih (ISK),
dan traveler's diare, dan infeksi klinis lain seperti neonatal meningitis dan pneumonia.
Biasanya sakit yang timbul pada penderita infeksi saluran kencing ada di daerah atas
tulang kemaluan, bagian bawah perut yang pada dunia kedokteran disebut dengan regio
hypogastrica.Apabila Anda merasa anyang-anyangan (rasa ingin kencing terus-menerus) dan
keluarnya kencing tidak lancar atau sedikit-sedikit disertai rasa nyeri pada bagian bawah
perut, Anda perlu mencurigai terserang ISK. Apalagi jika berdasarkan pemeriksaan dokter
dan hasil laboratorium pada urin Anda ditemukan kadar leukosit j-ang tinggi di dalam urin
melebihi batas normal 4.1-10.9 dengan satuan 109/L. Hal itu menandakan adanya infeksi.
Infeksi saluran kemih terbagi menjadi dua jenis, yaitu dengan penyulit dan tidak dengan
penyulit.

Infeksi saluran kencing dengan penyulit adalah terjadinya infeksi saluran kencing
diakibatkan adanya sumbatan pada saluran kencing, yaitu sumbatan pada prostat atau adanya
batu pada saluran kemih. Biasanya pada penderita batu ureter atau batu saluran kemih akan
terjadi gesekan batu dengan dinding epitel (kulit) saluran ureter atau dinding epitel (kulit)
vesika urinaria, sehingga menyebabkan adanya kandungan eritrosit di dalam hasil
pemeriksaan urin..(Budiarti, T. 2007. )

Infeksi saluran kemih tidak dengan penyulit adalah terjadinya infeksi saluran
kencing diakibatkan oleh bakteri atau kuman yang masuk ke dalam saluran kencing yang
dapat masuk dari luar, misalnya dari air ketika membersihkan sehabis buang air.

Infeksi saluran kemih dapat menyerang segala usia, baik pria maupun wanita. Namun
yang paling sering terkena biasanya adalah wanita. Mungkin hal ini disebabkan saluran ureter
pada wanita lebih pendek dibandingkan dengan pria, bedanya sekitar 3-5
sentimeter.(Budiarti, T. 2007)
media yang memenuhi kebutuhan mikroba untuk bertahan hidup dan melakukan
aktivitasnya secara normal diperlukan untuk melakukan isolasi jenis mikroba tertentu. Setiap
media spesifik memiliki kandungan senyawa tertentu yang dapat mendukung pertumbuhan
mikroba tertentu tetapi menghambat pertumbuhan jenis mikroba lainnya. Sebagai contoh
media yang digunakan sebagai media pemupuk, yaitu:
1. Media MCA ( Mac Conkey Agar)
Pada umumnya media yang digunakan untuk membiakkan mikroba mengandung air,
sumber energi (protein dan karbohidrat), zat hara (sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat,
oksigen dan hidrogen), serta faktor penunjang pertumbuhan (seperti asam amino, vitamin).
MCA ( Mac Conkey Agar) mengandung zat warna yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri Gram Positif, sedangkan bakteri Gram Negatif tetap tumbuh.
Suatu media yang memenuhi kebutuhan mikroba untuk bertahan hidup dan melakukan
aktivitasnya secara normal diperlukan untuk melakukan isolasi jenis mikroba tertentu. Setiap
media spesifik memiliki kandungan senyawa tertentu yang dapat mendukung pertumbuhan
mikroba tertentu tetapi menghambat pertumbuhan jenis mikroba lainnya.
2. Media Brain Heart Infusion Broth (BHIB)
Media Brain Heart Infusion Broth (BHIB) merupakan media pemupuk yang berbentuk
cair yang berisi bahan kimia yang dapat menghambat beberapa flora normal dan
memungkinkan pertumbuhan bakteri pathogen yang terdapat dalam jumlah kecil pada
specimen, sehingga bakteri mudah tumbuh dengan baik dan diperbanyak.
Bakteri yang telah ditumbuhkan pada media pemupuk selanjutnya dapat dilakukan
pewrnaan gram serta uji biokimia. Uji biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan
identifikasi bakteri atau mikroorganisme yaitu antara lain uji KIA, uji MRVP, uji Urea, uji
Citrat, dan lain-lain. Pengujian biokimia merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
dunia mikrobiologi.
1. Uji KIA (Kligers Iron Agar)
Fungsi dari uji pada midia KIA yaitu untuk mengetahui kemampuan bakteri untuk
memfermentasikan karbohidrat. Pada media KIA berisi 3 macam karbohidrat yaitu glukosa,
laktosa dan sukrosa. Glukosa berada di dasar media sedangkan laktosa dan sukrosa berada di
bagian lereng.
2. Uji MR-VP
Uji MR atau Uji methyl red digunakan untuk menentukan adanya fermentasi asam
campuran (metilen glikon). Interpretasi hasil negatif (-) ditandai dengan tidak terjadinya
perubahan warna media menjadi merah setelah ditambah methyl red 1%. Sedangkan hasil
Positif (+) ditandai dengan terjadinya perubahan warna media menjadi merah setelah
ditambahkan methyl red 1%. Artinya bakteri menghasilkan asam campuran (metilen glikon)
dari proses fermentasi glukosa yang terkandung dalam media MR (Cowan, 2004).
Beberapa bakteri memfermentasikan glukosa dan menghasilkan berbagai produk yang
bersifat asam sehingga akan menurunkan pH media pertumbuhannya menjadi 5.0 atau lebih
rendah. Penambahan indikator pH methyl red dapat menunjukkan adanya perubahan pH
menjadi asam.
Sedangkan uji VP atau Uji Voges-Proskauer merupakan Uji yang digunakan untuk
mengetahui pembentukan asetil metil karbinol (asetoin) dari hasil fermentasi glukosa.
Interpretasi hasil : negatif (-) : tidak terjadi perubahan warna media menjadi merah setelah
ditambahkan a-naphtol 5% dan KOH 40%. Positif (+) : terjadi perubahan warna media
menjadi merah setelah ditambahkan a-naphtol 5% dan KOH 40%, artinya hasil akhir
fermentasi bakteri adalah asetil metil karbinol (asetoin) (Colome, 2001).
3. Uji Urea
Kandungan medium Urea adalah buffer, urea, sedikit nutrient dan indicator phenol red.
Hasil yang positif pada media ini yaitu merubah media yang berwarna kuning menjadi merah
mudah karena mempermentasikan karbohidrat. Sehingga hanya bakteri yang memiliki enzim
urease asam triptofan dan asam amino.
4. Uji Media gula-gula
Uji gula-gula merupakan media yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi bakteri.
Indikator yang digunakan adalah merah fenol, untuk mengetahui terjadinya pembentukan
asam atau tidak sebagai hasil penguraian gula pada medium. Di dalam media gula-gula ini
digunakan tabung Durham untuk mengetahui ada tidaknya pembentukan gas sebagai hasil
penguraian gula dalam medium. Media gula-gula ini terdiri dari glukosa, laktosa, maltosa,
dan sukrosa.
5. Simmon’s Citrate
Media yang dipakai adalah Simons citrat. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui
apakah kuman menggunakan sitrat sebagai sumber karbon. Pada media Simons citrat berisi
indikator BTB (Brom Tymol Blue). Apabila bakteri menggunakan sitrat sebagai sumber
karbon maka media berubah menjadi basa dan berubah warna menjadi biru. Interpretasi hasil
: negatif (-) : tidak terjadinya perubahan warna media dari hijau menjadi biru. Artinya bakteri
ini tidak mempunyai enzim sitrat permease yaitu enzim spesifik yang membawa sitrat ke
dalam sel. Sehingga kuman tidak menggunakan citra sebagai salah satu/satu-satunya sumber
karbon. Positif (+) : terjadinya perubahan warna media dari hijau menjadi biru, artinya kuman
menggunakan citrat sebagai salah satu/satu-satunya sumber karbon (Ratna, 2012).
6. MIO
Media MIO atau Motiliti Indol Ornitin merupakan media untuk mengidentifikasi
pergerakan atau motility, indol atau adanya cincin merah setalah dilakukan penambahan
reagen kovac, serta ornitin yaitu untuk mengetahui perubahan warna.
Uji resistensi merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kepekaan
bakteri terhadap suatu antibiotik). Antibiotik dibuat sebagai obat derivat yang berasal dari
makhluk hidup atau mikroorganisme, yang dapat mencegah pertumbuhan atau membunuh
mikroorganisme lain. Antibiotik diperoleh dari hasil isolasi senyawa kimia tertentu yang
berasal dari mikroorganisme seperti jamur, actinomycetes, bakteri.
Antibiotik merupakan substansi kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme (bakteri,
fungi, atau aktinomiset) yang mampu menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroba
lain.selain itu antibiotik mampu menghentikan proses biokimia di dalam proses infeksi
bakteri (Lim 1998). Anibiotik memiliki kinerja sebagai bakterisidal (membunuh bakteri
secara langsung) atau bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri). Beberapa cara kerja
antibiotik terhadap bakteri yaitu menghambat sintesis dinding sel, menghambat sintesis
protein, merusak membran plasma, menghambat sintesis asam nukleat, dan menghambat
metabolisme esensial. Antibiotik yang mengambat sintesis protein adalah streptomisin,
kloramfenikol,eritromisin,dan tetrasiklin.
Antibiotik umumnya terbuat dari kapang, seperti penisilin yang berasal dari
Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum.Penggunaan antibiotic secara berlebih
menyebabkan bakteri tertentu tahan atau resisten.Resistensi tersebut dapat disebabkan oleh
suatu faktor yang sudah ada pada mikroorganisme itu sebelumnya atau mungkin juga faktor
itu diperoleh kemudian.Sebagai contoh, resistensi terhadap penisilin pada suatu organisme
dapat disebabkan oleh produksi penisilinase, suatu enzim yang menginaktifkan
penisilin.Resistensi yang diperoleh ini pun disebabkan oleh galur-galur mikroorganisme yang
secara genetis telah teradaptasi. (Volk, 1993.)
BAB III
METODE KERJA
A. WAKTU DAN TEMPAT
Pada praktikum isolasi dan identifikasi Bakterti E.Coli pada URIN dari awal
praktiukm dimulai dari pembuatan medium,isolasi,pengecatan Gram,Uji biokimia dan uji
resistensi bakteri dilakukan pada tanggal 1 Desember 2015 dilaboratorium STIKes MEGA
REZKY Makassar.
A. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Tabung Reaksi
b. Tempat sampel
c. Bunsen
d. Rak Tabung
e. Ose lurus dan ose bulat
f. Pipet Tetes
g. Objek Glass
h. mikroskop
2. Bahan
a. Media BHIB dan Media Mac Conkey
b. Sampel Urin
c. Aquades steril
d. Tissue
e. NaCl 0,9 %
f. Lugol
g. Kristal Gentiana Violet
h. Alkohol 96 %
i. Air Fuchsin
j. Oil Emersi
k. Media MRVP
l. Media Urea
m. Media Citrat
n. KIA
o. Media gula-gula (laktosa,sukrosa,glukosa,dan maltose)
p. MIO
q.
B. PROSEDUR KERJA
1. Isolasi sampel pada Media Mac Conkey
a. Disiapkan Alat dan bahan yang akan digunakan
b. Kemudian didalam tabung reaksi yang telah berisi NaCl steril 0,9 % dimasukkan 1 ml
sampel urin
c. Selanjutnya dihomogenkan dan dipipet 0,1 ml sampel tersebut, lalu dimasukkan kedalam
media Mac conkey
d. Disebar atau dizig-zag sampel pada media dengan menggunakan ose yang telah dipijarkan
diatas api bunsen sebelum dan sesudah melakukan pemindahan.
e. Ditunggu hingga kering, kemudian dimasukkan kedalam incubator pada suhu 37o Cselama 1
x 24 jam.
f. Kemudian hitung jumlah koloni terduga pada media Mac conkey
2. Pewarnaan Gram
a) Dibuat preparat dengan mensuspensikan koloni dengan aquades steril
b) Kemudian difiksasi diatas api Bunsen
c) Ditambahkan 1-2 tetes Kristal violet, lalu diamkan selama 3 menit
d) Setelah kering, kemudian dicuci air mengalir
e) Ditambahkan 1-2 tetes lugol, lalu didiamkan selama 2 menit
f) Dicuci air mengalir
g) Dekolorisasi dengan alcohol 96% selama 2 menit
h) Dicuci air mengalir
i) Ditambahkan 1-2 tetes air fuchsin selama 1 menit
j) Dicuci air mengalir
k) Dikeringkan dan diamati pada mikroskop dengan perbesaran objektif 40x dan 100x (
tambahkan oil emersi).
3. Uji Biokimia
a. Uji MRVP
a) Diambil koloni terpisah menggunakan ose
b) Dimasukkan kedalam media MRVP
c) Setelah itu dihomogenkan dengan cara dikocok
d) Kemudian dimasukkan kedalam incubatorpada suhu 37o C selama 24 jam
b. Uji Urea
a) Diambil koloni terpisah dengan menggunakan ose
b) Dimasukkan kedalam media Urea dengan cara digores
c) Kemudian dimasukkan kedalam incubator pada suhu selama 37o C selama 24 jam
c. Uji KIA/TSIA
a) Diambil koloni terpisah menggunakan ose
b) Dimasukkan kedalam media KIA dengan cara digores dan ditusuk
c) Kemudian dilakukan tehnik penusukkan pada media KIA
d) Setelah itu dimasukkan kedalam incubator pada suhu 37o C selama 24 jam
d. Uji Citrat
a) Diambil koloni terpisah menggunakan ose
b) Dimasukkan kedalam media Citrat dengan cara digores pada lereng media.
c) Dimasukkan kedalam incubator pada suhu 37o C selama 24 jam
e. Uji Media Gula-gula ( laktosa, sukrosa, glukosa dan maltose)
a) Diambil koloni terpisah menggunakan ose
b) Dimasukkan kedalam media gula-gula
c) Kemudian dihomogenkan dengan cara dikocok
d) Setelah itu dimasukkan kedalam incubator pada suhu 37o C selama 24 jam
f. Uji Mio ( Motility Indol Ornityn )
a) Diambil koloni terpisah menggunakan ose
b) Dimasukkan kedalam media Mio
c) Setelah itu dihomogenkan dengan cara dikocok
d) Kemudian dimasukkan kedalam incubator pada suhu 37o C selama 24 jam
4. Uji antibiotic pada media NA
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Diambil koloni terpisah yang telah diisolasi pada media Mac conkey menggunakan ose bulat
c. Kemudian masukkan dalam NaCl steril 0,9 % dihomogenkan dan dikocok
d. Setelah itu masukkan kapas lidi dalam NaCl 0,9 % dan kapas lidi tersebut diisolasi pada
media NA
e. Diamkan selama 5 menit setelah itu masukkan obat (Ampicilin) dan letakkan diatas media
f. Diamkan selama 15 menit lalu masukkan dalam incubator selama 1 x 24 jam pada suhu
37oC.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
1. Isolasi sampel urine pada media Mac conkey
No Sampel Gambar

1 Urine

2
Pengenceran NaCl steril
0,9%

3
Media mac conkey
2. Koloni pada bakteri
Koloni pada bakteri
Sampel
Mac conkey
Jumlah koloni : 65 x 102 koloni ( kontaminan
karena < 105
Urine Bentuk koloni : bulat kecil
Warna koloni : merah bata
Ukuran koloni : sedang-sedang

3. Pewarnaan Gram
Hasil
Sampel Pewarnaan Gambar
Gram

Koloni Basil gram


merah bata negatif

4. Uji biokimia
NO Uji Biokimia Hasil Gambar Keterangan

Terjadi
perubahan warna
1 Uji Mr + merah setelah
ditambahkan
Methylen Red
Tidak terjadi
2 Uji Vp - perubahan warna
merah

Terjadi
perubahan warna
3. Uji Urea + dari kuning
menjadi merah
muda

Pada glukosa,
Uji Gula-gula laktosa, sukrosa,
1. Glukosa + dan manitol
4. 2. Laktosa + semuanya terjadi
3. Sukrosa + perubahan warna
4. Mannitol + dari merah
menjadi kuning

Terjadi
Alkali
perubahan warna
acid
merah kuning
(+)
5. Uji KIA dan disertai
H2S
adanya sulfur
(+)
dan tidak adanya
Gas (-)
gas
Tidak terjadi
perubahan warna
6. Uji Citrat _
dari hijau
menjadi biru

adanya
Pergerakan
bakteri, tidak
terbentuknya
Uji MIO cincin pada
M + penambahan
7.
I - larutan Kovak,
O - dan Ornitynnya
tidak terjadi
perubahan warna
ungu menjadi
kuning

5. Uji Antibiotik
Sebelum Sesudah Diameter antibiotik

1,2 mm yang berarti peka


terhadap antibiotic
(ampicilin)

B. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini di lakukuan adalah isolasi pada bekteri E.Coli pada sampel
swab URIN. Pertama-tama ditampung sampel urin pada tempat sampel,kemudian dipipet1
ml sampel urin kedalam NaCl 0,9 % steril .Setelah itudihomogenkan dan dipipet sebanyak
0,1 ml dan dimasukan kedalam media Mac conkey dan disebar secara zig-zag mengunakan
ose , Kemudian diinkubator selama 1 x 24 jam suhu 37oC.Setelah di incubator selama 24
jam,dihitunglah koloni terpisah pada media yang telah diisolasi tersebut dan didapatkan
jumlah koloni, yaitu sebanyak 65 x 102koloni dan dinyatakan kontaminan karena < 105.
Setelah itu dilakukan pewarnaan Gram.Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah
salah satu teknik pewarnaan yang paling penting dan luas yang digunakan untuk
mengidentifikasi kuman staphylococcus sp.
Pewarnaan gram dilakukan dengan cara membuat preparat dengan mensuspensikan
koloni dengan Aquades steril yang difiksasi diatas api Bunsen setelah itu dikeringkan.
Setelah kering, ditambahkan Kristal gentian violet sampai menutupi permukaaan selama 2-3
menit dan cuci air mengalir.Ditambahkan lugol diamkan selama 2 menit cuci lagi air
mengalir.Kemudian dekolorisasi dengan alcohol 96% selama 2 menit dan cuci air
mengalir.kemudian ditambahkan lagi air fuchsin selama 1 menit dan dicuci air mengalir.
keringkan dan kemudian diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 40x dan 100x (
tambahkan oil emersi).Setelah diamati dibawah mikroskop, dan didapatkan hasil,yaitu Basil
gram negatif. Setelah itu dilanjutkan dengan uji biokimia .
Uji MRVP dilakukan dengan cara memasukan media kedalam MRVP dengan cara
langsung yang dihomogenkan dan dikocok. Setelah dimasukkan kedalam incubator
didapatkan hasil yang negatif berwarna kuning.Kemudian dilakukan pemisahan pada MR dan
VP dimana MR ditambahkan dengan pereaksi methyl Red yang memberikan hasil yang
positif karena terjadi perubahan warna pada media yaitu berwarna merah sedangkan pada
media VP yang ditambahkan pereaksi KOH 30% dan α- Naftol memberikan hasil yang
negative yaitu tidak terjadi perubahan warna merah.
Selanjutnya dilakukan Uji Urea yaitu dengan cara memasukan media kedalam Urea
dengan cara digores pada lereng media setelah itu dimasukkan kedalam incubator. Setelah
dikeluarkan dari inkubator didapatkkan hasil yang positif berwarna merah muda.
Kemudian setelah dilakukan uji urea dilanjutkan dengan Uji KIA yaitu dengan cara
dimasukan media kedalam KIA menggunakan ose yang telah dipijarkan diatas api Bunsen
yang kemudian digores dan menggunakan tehnik penusukan didalam media. Hasil yang
didapatkan positif yaitu mempermentasikan glukosa, laktosa, sukrosa.Hal tersebut ditandai
dengan terjadinya perubahan warna pada media yang berwara kuning dan terdapat sulfur.
Setelah itu dilanjutkan dengan uji Citrat, dengan cara dimasukan media kedalam
media Citrat dengan cara digores diatas permukaan media. Hasil yang didapatkan negative
karena tidak terjadi perubahan warna dari hijau menjadi warna biru.
Selanjutnya dilakukan dengan Uji Media gula-gula ( glukosa, laktosa, sukrosa dan
maltose) dengan cara dimasukkan media kedalam media gula-gula yaitu dihomogenkan dan
dikocok. Setelah diamati didapatkan hasil yang positif karena terjadi perubahan warna
kuning.
Setelah itu dilakukan uji MIO,dengan cara di masukkan koloni kedalam media dan
dikocok, hasil yang didapatkan yaitu terjadi pergerakan bakteri ,tidak terbentuk cincin pada
saat penambahan larutan kovak dan tidak terjadi perubahan warna ungu menjadi
kuning.Maka disimpulkan pada uji MIO hasil yang didapatkan adalah negative karena tetap
berwana ungu.
Setelah di uji biokimia kemudian di identifikasi di dapatkan hasil bakteri E coli.
Setelah itu dilakukan uji resistensi antibiotic pada bakteri.Dimana Uji resistensi
merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kepekaan bakteri terhadap suatu
antibiotic.Dan pada praktikum kali ini antibiotic yang digunakan untuk uji resistensi adalah
Ampiciln,dan dari hasil yang didapatka yaitu luas diameternya adalah 1,2 mm yang berarti
bahwa bakteri yang tumbuh pada media Mac conkey dinyatakan peka terhadap antibiotic
Ampicilin.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang dilakukan didapatkan Basil Gram Negativ dan setelah
dilakukan diidentifikasi pada semua Uji Biokimia dan didapatkan hasil yaitu bakteri
E.Coli,dan hasil perhitungan koloni pada media didapatkan jumlah koloni yaitu 65x102
CFU/mL yang berarti bakteri tersebut kontaminan karena jumlah koloni yang didapatkan <
105 ,dan pada uji resistensi dinyatakan masih mampu untuk membunuh bakteri karena bakteri
masih peka atau sensifik terhadap antibiotik ampicilin.

B. SARAN
1. Seharusnya pada saat praktikum,praktikan harus selalu menggunakan APD.
2. Menggunakan alat yang telah di sterilisasi.
3. Dan pada saat penanaman bakteri harus selalu dekat pada api,agar tidak terkontaminasi oleh
bakteri yang berada disekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2013 Klasifikasi Morfologi dan Pathogenesis.
http://befly-fransisca.blogspot.co.id/2013/04/klasifikasi-morfologi-dan-patogenesis.html.
Raynaldi, 2103. Bakteri Eschericia Coly.
http://raynaldi-skanel.blogspot.co.id/2013/06/bakteri-ecoli-escherichia-coli.html
Budiarti, T. 2007. Fisiologi Mikroba. Bumi Aksara. Jakarta
Michael J. Pelczar, 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi.Universitas Indonesia Press. Jakarta
Volk, 1993. Microbiology: an introduction. (edisi ke-8th ed,). Benjamin Cummings.
Francisco

Anda mungkin juga menyukai