Anda di halaman 1dari 16

SERI ERITROSIT

MERI, SKM., M. IMUN


TAHAPAN PERUBAHAN ERITROSIT:

 Diameter eritrosit semakin berkurang.


 Diameter inti eritrosit semakin berkurang.
 Sitoplasma memiliki sifat basofilik yang semakin lama semakin berkurang.
 Kandungan hemoglobin pada sel ditandai dengan warna pink/salmon.
 Rasio inti sel dan sitoplasma, semakin berkurang.
 Warna inti sel mengalami perubahan dari merah keunguan menjadi biru gelap.
 Kromatin inti makin menjadi kasar, menggumpal dan padat.
 Anak inti (nukleolus) makin lama makin menghilang.
 Inti sel semakin memadat dan keluar dari sel.
SERI
ERITROSIT
PRONORMOBLAST
CIRI:
 rasio antara inti dengan sitoplasma yaitu 8:1,
 Inti sel berbentuk bulat atau oval,
 memiliki 1 atau 2 anak inti.
 Kromatin inti berwarna merah ungu dan halus.
 Sitoplasma berwarna biru tua oleh karena adanya ribosom. Pronormoblas memiliki tonjolan kecil yang
tidak beraturan di sepanjang bagian pinggir sel.
Normoblas Basofilik
CIRI
 kromatin yang mulai padat dan menggumpal di sekitar membran inti,
 berwarna ungu tua.
 Rasio sel ini (N:C) yaitu 6:1.
 Ukuran rasio inti dengan sitoplasma terlihat mulai berkurang menjadi lebih kecil dibandingkan dengan
pronormoblas.
 Anak inti ada, tetapi mulai menghilang, yaitu sekitar 0-1.

Pada tahap ini sudah terjadi sintesis hemoglobin,
 namun pada sitoplasma masih mengandung banyak organel, termasuk ribosom dan sejumlah mRNA.
 Sel normoblas basofilik pada keadaan normal, hanya berada di sumsum tulang, dengan masa perkembangan
lebih dari 24 jam.
Normoblas
Polikromatofilik
CIRI
 memiliki inti dengan pola kromatin yang bervariasi.
 Pada tahap ini, ukuran sel secara keseluruhan menurun, anak inti sudah menghilang.
 Sitoplasma pada tahap awal adalah berwarna pink karena adanya hemoglobin,
 masih ada unsur RNA, sehingga warna yang dihasilkan adalah campuran merah dan biru,
membentuk warna biru abu-abu keruh, sehingga dinamakan polikromatofilik, yang berarti
“banyak warna”. Pada kondisi normal, sel ini hanya berada di sumsum tulang, dengan masa
perkembangan selama kurang lebih
Normoblas
Ortokromatofilik/
Acidofilik
CIRI:
 Sel normoblas ortokromatofilik atau normoblas asidofil,
 memiliki inti yang padat atau kompak (piknotik).
 Sitoplasma mengalami peningkatan warna pink-salmon yang mencerminkan adanya produksi
hemoglobin yang lebih banyak.
 Sisa ribosom masih memberikan warna kebiruan, tetapi mulai memudar menjelang akhir pembentukan
sel, sebagai akibat terdegradasinya organel sel.
Retikulosit
CIRI:

 Sel retikulosit tidak memiliki inti sel.


 Pada kondisi normal, sel ini berada pada sumsum tulang, dan berikutnya
beredar di darah tepi dalam jumlah terbatas.
 adanya sisa RNA, yang digambarkan dengan benang berwarna kebiruan
dengan pewarnaan supravital new methylene blue.
ERITROSI
T
CIRI
 Eritrosit sudah tidak memiliki inti sel
 dengan bentuk bulat bikonkaf berdiameter 7-8 µm.
 Bagian tengah sel, tampak berwarna pucat sekitar sepertiga diameter sel.
 Sel ini aktif dalam sirkulasi darah selama 120 hari.
 Eritrosit memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan melepaskannya ke jaringan,
kemudian kembali ke paru-paru untuk proses reoksigenasi.

Anda mungkin juga menyukai