Anda di halaman 1dari 23

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM

“PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL”

OLEH:

NAMA : SARIPA INDIRA S.LATUCONSINA

STAMBUK : 15020180193

KELAS/ KLP : C9C10/ 3 (TIGA)

ASISTEN : LILIS ANDRIANI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Trigliserida (TG) adalah salah satu jenis lemak yang memiliki
proporsi tinggi dalam makanan. Beberapa jenis lipoprotein yang kaya
akan trigliserida yaitu, Very Low Density Lipoprotein (VLDL), Low
Density Lipoprotein (LDL), dan High Density Lipoprotein (HDL).
Trigliserida berfungsi sebagai transport dan penyimpanan lemak,
trigliserida juga digunakan sebagai sumber energi utama didalam
tubuh salah satunya untuk meyediakan energi bagi proses metabolik.
Trigliserida dipakai dalam tubuh terutama untuk menyediakan energi
bagi berbagai proses metabolik, suatu fungsi yang hampir sama
dengan fungsi karbohidrat. Trigliserida adalah penyebab utama
penyakit-penyakit arteri dan bila terjadi peningkatan konsentrasi
trigliserida maka terjadi peningkatan very low density lipoprotein
(VLDL), yang menyebabkan hiperlipoproteinemia. Faktor yang dapat
mempengaruhi kadar trigliserida yaitu usia, jenis kelamin, aktifitasfisik
dan asupan. Asupan lemak dan karbohidrat yang berlebihan dapat
meningkatkan kadar trigliserida dalam darah. Trigliserida yang tinggi
dapat diatasi dengan cara mengatur asupan. Pemeriksaan kadar
trigliserida adalah ujiuntuk mengetahui adanya peningkatan kadar
trigliserida dalam darah. Sampel pemeriksaanyang umumnya
digunakan dalam pemeriksaan trigliserida adalah serum dari darah
vena.
High Density Lipoprotein (HDL) adalah lipoprotein heterogen yang
disintesis dan diekskresikan dari hepar dan usus halus. HDL
kolesterol bersifat anti aterogenik dan dikenal sebagai kolesterol baik,
HDL kolesterol mengandung lebih sedikit kolesterol dibanding
kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL). Fungsi utama HDL
kolesterol adalah sebagai Reverse Cholesterol Transport (RCT) yang
bekerja membawa kelebihan kolesterol jaringan dan arteri kembali ke

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

hati untuk dimetabolisme dan dieksresikan. Peran protektif HDL


kolesterol lainnya adalah sebagai anti inflamasi dan bersifat anti
oksidan. Kadar HDL kolesterol yang optimal dalam darah bersifat
protektif terhadap penyakit jantung, penurunankadar HDL kolesterol
dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Pemeriksaan
kadar kolesterol HDL dapat dilakukan dengan menggunakan serum
darah, yang memiliki toleransi penyimpanan pada suhu ruang.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk melakukan
pemeriksaan trigliserida dan HDL (High Density Lipoprotein) dalam
serum.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa mampu menganalisis data klinis Trigliserida dalam
serum
2. Mahasiswa mampu menginterpretasi data klinis Trigliserida dalam
serum
3. Mahasiswa mampu menganalisis data klinis HDL dalam serum
4. Mahasiswa mampu menginterpretasi data klinis HDL dalam serum

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak didalam tubuhyang
beredar didalam darah dan berbagai organ tubuh (Wibawa, 2009).
Lemak ialah senyawa organik yang memiliki sifat tidak larut dalam air,
dan dapat larut oleh larutan organik nonpolar. Lemak merupakan zat
yang digunakan tubuh untuk proses metabolisme. Lemak terbagi
menjadi beberapa jenis, yaitu kolesterol, lemak High Density
Lipoprotein (HDL), lemak Low Density Lipoprotein (LDL), lemak Very
Low Density Lipoprotein (VLDL), serta trigliserida (Rembang dkk,
2015).
Trigliserida merupakan lemak yang terbentuk dari makanan,
trigliserida dibentuk di hati yang disimpan sebagai lemak di bawah
kulit dan di organ-organ lain. Kadar trigliserid akan meningkat apabila
asupan kalori yang dikonsumsi lebih tinggi daripada yang dibutuhkan.
Trigliserida merupakan sumber utama energi untuk berbagai kegiatan
tubuh (Fauziah dan Suryanto, 2012).
Trigliserida di dalam tubuh berfungsi sebagai lemak yang paling
efisien untuk menyimpan kalor yang penting untuk proses-proses
yang membutuhkan energi dalam tubuh seperti proses metabolisme.
Trigliserida banyak didapatkan dalam sel-sel lemak terutama 99% dari
volume sel. Trigliserida dapat dikonversi menjadi kolesterol, fosfolipid
dan bentuk lipid lain jika dibutuhkan trigliserida juga digunakan
sebagai sumber energi. Sebagai jaringan lemak, trigliserida juga
mempunyai fungsi sebagai bantalan tulang-tulang dan organ-organ
vital, melindungi organ-organ tersebu tdari guncangan atau rusak
(Maulidina, 2014).
Kadar trigliserida menurut panduan NCEP (National Cholesterol
Education Program) yang normal adalah kurang dari 150 mg/dL, 150-
199 mg/dL dianggap beresiko sedang, sedangkan 200 mg/dL ke atas

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

beresiko tinggi. Kadar trigliserida yang tinggi, dan disimpan di bawah


kulit sebagai bahan dasar pembentukan VLDL (very low densty
lipoprotein) di hati yang akan masuk ke dalam cairan darah
(Soeharto.I, 2004).
HDL kolesterol adalah kolesterol bertindak sebagai vacum cleaner
yang menghisap sebanyak mungkin kolesterol berlebih. HDL
kolesterol mengambil kolesterol ekstra dari sel–sel dan jaringan-
jaringan dalam tubuh, kemudian membawanya kembali ke hati
(Freeman dan Christine, 2008).
HDL mempunyai efek antiaterogenik kuat sehingga disebut juga
kolesterol baik. Fungsi utama HDL yaitu mengangkut kolesterol bebas
yang terdapat dalam endotel jaringan perifer termasuk pembuluh
darah, ke reseptor HDLdi hati untuk dijadikan empedu dan dikeluarkan
ke usus kecil untuk mencerna lemak dan dibuang berupa tinja.
Dengan demikian, penimbunan kolesterol di perifer berkurang. Kadar
HDL diharapkan tinggi di dalam darah. Namun, kadarnya rendah pada
orang gemuk, perokok, penderitad iabetes mellitus yang tidak
terkontrol, dan pemakai pil KB (Dalimartha, 2008).
Kadar HDL kolesterol rendah dapat meningkatkan risiko terjadinya
pembekuan darah. Pembentukan bekuan darah dalam arteri karotis
bisa menyebabkan resiko stroke. Kadar HDL kolesterol terlalu rendah
sama bahayanya dengan memiliki kadar LDL kolesterol terlalu tinggi.
Kadar HDL kolesterol yang terlalu rendah yang diiringi kadar LDL
kolesterol yang tinggi dapat memicu pembentukan plak dalam
pembuluh arteri, dan berpotensi menghambat aliran darah ke semua
organ, dan otak. HDL kolesterol rendah disebabkan antara lain
merokok, obesitas dan kurang berolahraga (Yoviana.S, 2012).
Untuk mengetahui profil lemak darah seseorang, umumnya
dilakukan pemeriksaan fraksi lemak darah di laboratorium. Fraksi
lemak yang perlu diperiksa adalah kadar trigliserida, kadar kolesterol
total, kolesterol-LDL, dan kolesterol-HDL. Kadar kol-LDL sebaiknya

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

diukur secara langsung. Namun, untuk memperingan biaya


pemeriksaan, kol-LDL dapat juga dihitung dengan rumus Friedewald,
dengan syarat kadar trigliserida < 400 mg/dl. Rumusnya sebagai
berikut : Kadar kol-LDL = kol-total  –  kol-HDL – 1/5 trigliserida (mg/dl)
(Dalimartha, 2008).
Sebelum dilakukan pemeriksaan darah perlu dilakukan
persiapanterlebih dahulu agar hasilnya akurat. Untuk pemeriksaan
trigliserida,diperlukan puasa 12 jam (semalam). Selama puasa boleh
minum air putih, berkumur, atau sikat gigi. Untuk pemeriksaan
kolesterol total, kolesterolLDL, maupun kolesterol HDL, tidak perlu
puasa. Darah yang diambiluntuk pemeriksaan adalah darah vena.
Orang yang akan diperiksa harusduduk sedikitnya 10 menit sebelum
contoh darah diambil (Dalimartha,2008).

2.2 Uraian Bahan


1. Aquadest (Ditjen POM, 2014: hal. 63)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air Suling
Berat Molekul : 18 g/mol
Rumus Molekul : H2O
Rumus Struktur :

Pemerian :
Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : Larut dengan semua jenis larutan
Kegunaan : Sebagai zat pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
2. Asam fosfotungstat (Japanase Pharmacopoeia, 2006 :227)
Nama resmi : PHOSPHOTUNGSTIC ACID
Nama lain : Asam Fosfotungstat
Rumusmolekul : P2O5, 24WO3.nH2O

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

Pemerian : Kristal atau serbuk kristal putih hingga hijau


kekuning-kuningan
Kegunaan : Pereaksi
3. Magnesium Klorida (Ditjen POM, 1979: 720)
Nama resmi : MAGNESIUM KLORIDA
Nama lain : Magnesium Chloride
Rumusmolekul : MgCl2
Bobotmolekul : 203,30 g/mol
Rumus struktur :

Pemerian : Hablur, tidak berbau, tidak berwarna, dan


meleleh basah
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air dan dalam 2
bagianetanol 95 %
Penyimpanan : Dalamwadahtertutuprapat
Kegunaan : Murni Pereaksi
4. Reagen RGT (Widyastuti, 2019: 43)
Komposisi:
Pipes buffer (pH 7,5) 50 mmol/l
4-cholophenol 5 mmol/l
4-aminoantipyrine 0,25 mmol/l
Magnesium ions 4,5 mmol/l
ATP 2 mmol/l
Lipases ≥1,3 U/ml
Peroxidase ≥0,5 U/ml
Glycerol kinase ≥ 0,4 U/ml
Glycerol-3-phospate oxidase ≥ 1,5 U/ml
STD

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

Triglyserides 200 mg/dl


Kegunaan : Sebagai reagen pada pemeriksaan trigliserida
2. 3 Prosedur Kerja (Anonim, 2021, hal. 11 dan 13)
Pemeriksaan Trigliserida
1. Penyiapan Serum
a) Disiapkan alat dan bahan
b) Dimasukkan darah kedalam tabung sentrifuge
c) Disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm
d) Diambil serum darah
e) Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Pengukuran absorban blanko
a) Disiapkan alat dan bahan
b) Dipipet 30 µL aquadest ke dalam tabung reaksi
c) Ditambahkan 3000 µL reagen RGT
d) Diinkubasi pada suhu 37o C selama 11 menit 30 detik
e) Diukur absorbansi pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm
3. Pengukuran absorban standar
a) Disiapkan alat dan bahan
b) Dipipet 30 µL larutan standar ke dalam tabung reaksi
c) Ditambahkan 3000 µL reagen RGT
d) Diinkubasi pada suhu 37o C selama 11 menit 30 detik
Diukur absorbansi pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm
4. Pengukuran absorban sampel
a) Disiapkan alat dan bahan
b) Dipipet 30 µL larutan sampel ke dalam tabung reaksi
c) Ditambahkan 3000 µL reagen RGT
d) Diinkubasi pada suhu 37o C selama 11 menit 30 detik
e) Diukur absorbansi pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

5. Perhitungan :
Kadar trigliserida dihitung dengan perhitungan :
Absorbansi sampel
Trigliserida= x Konsentrasi standar
Absorbansi standar
Pemeriksaan HDL
1. Penyiapan Serum
a) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b) Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge
c) Disentrifuge selama ±15 menit pada kecepatan 6000 rpm
d) Diambil serum darah dan dimasukkan ke dalam tabung
reaksi
2. Pemeriksaan HDL dalam Serum
a) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b) Disiapkan 3 buah tabung reaksi dan diberi label untuk
blanko, standar dan sampel.
c) Dibuat masing-masing formula berikut pada tiap tabung
reaksi :
Blanko Standar Sampel
Aquadest 3000 µL - -
Standar - 40 µL -
Sampel - - 40 µL
Reagen (R1) - 3000 µL 3000 µL
Reagen (R2) - 1000 µL 1000 µL

d) Masing-masing tabung dihomogenkan, kemudian


diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37O C
e) Diukur absorban pada spektrofotometri UV-Vis dengan
panjang gelombang 700 nm

3. Perhitungan :

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

∆|.|Sampel
HDL= x Konsentrasi Standar
∆|.|Standar
Keterangan :
∆ Abs. Standar = Absorban 2 standar - Absorban 1 standar
∆ Abs. Sampel = Absorban 2 sampel - Absorban 1 sampel

BAB 3 METODE KERJA

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum adalah Sentrifuge,
Spektrofotometer UV-VIS, mikropipet, pipet tetes, kuvet, tabung
reaksi, tabung sentrifuge dan wadah sampel darah berisi EDTA.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
Sampel berupa darah, larutan standar trigliserida, reagen RGT
(Reagen Gliserol Trigliserida), aquadest, Larutan standar HDL,
Serum, Reagen 1 (R1) dan Reagen 2 (R2).
3.3 Cara Kerja
1. Trigliserida
a) Penyiapan Serum
Disiapkan alat dan bahan. Dimasukkan darah kedalam tabung
sentrifuge. Disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan
6000 rpm. Diambil serum darah. Dimasukkan ke dalam tabung
reaksi.
b) Pengukuran absorban blanko
Disiapkan alat dan bahan. Dipipet 30 µL aquadest ke dalam
tabung reaksi. Ditambahkan 3000 µL reagen RGT. Diinkubasi
pada suhu 37o C selama 11 menit 30 detik. Diukur absorbansi
pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.
c) Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan. Dipipet 30 µL larutan standar ke
dalam tabung reaksi. Ditambahkan 3000 µL reagen RGT.
Diinkubasi pada suhu 37o C selama 11 menit 30 detik Diukur
absorbansi pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
d) Pengukuran absorban sampel
Disiapkan alat dan bahan. Dipipet 30 µL larutan sampel ke
dalam tabung reaksi. Ditambahkan 3000 µL reagen RGT.
Diinkubasi pada suhu 37o C selama 11 menit 30 detik. Diukur

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

absorbansi pada spektrofotometer dengan panjang


gelombang 546 nm.
2. HDL
a) Penyiapan Serum
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dimasukkan
darah ke dalam tabung sentrifuge. Disentrifuge selama ±15
menit pada kecepatan 6000 rpm. Diambil serum darah dan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
b) Pemeriksaan HDL dalam Serum
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Disiapkan 3
buah tabung reaksi dan diberi label untuk blanko, standar dan
sampel. Dibuat masing-masing formula berikut pada tiap
tabung reaksi :
Blanko Standar Sampel
Aquadest 3000 µL - -
Standar - 40 µL -
Sampel - - 40 µL
Reagen (R1) - 3000 µL 3000 µL
Reagen (R2) - 1000 µL 1000 µL
Masing-masing tabung dihomogenkan, kemudian diinkubasi
selama 5 menit pada suhu 37 O C. Diukur absorban pada
spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 700 nm.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
1. Trigliserida

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

Nilai normal trigliserida dalam serum ≥200 mg/dL trigliserida

Konsentrasi standar 200 mg/dl

Absorbansi larutan standar 0,080

Absorbansi larutan sampel 0,030

Perhitungan nilai trigliseridan dalam absorbansi sampel


x kons . sampel =
absorbansi standar
serum
0,030/0,080 × 200 mg/dl

= 75 mg/dl
Kesimpulan hasil pemeriksaan Berdasarakan hasil pemeriksaan
kadar trigliserida dalam serum
yaitu 75 mg/dl.
Menunjukkan bahwa hasil yang
didapatkan adalah normal
karena hasilnya <150 mg/dL.

2. HDL
Nilai Normal HDL dalam serum : Pria 40-50 mg/dL, wanita 50-60
mg/dL
Konsentrasi standar : 200 mg/dL

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

1. Hasil pengukuran pemeriksaan HDL dalam serum


menggunakan spektrofotometri UV-VIS
a. absorbansi larutan standar :
 R1 = 0,030
 R2 = 0,034
b. absorbansi sampel :
 R1 = 0,060
 R2 = 0,063
2. Perhitungan
a. Rumus :
HDL = ∆ Abs sampel x Konsentrasi standar
∆ Abs standar

∆ Abs standar= absorban 2 standar- absorban 1 standar


∆ Abs sampel = absorban 2 sampel – absorban 1 sampel

b. Perhitungan pemeriksaan
∆ Abs standar = 0,034-0,030 = 0,004
∆ Abs sampel = 0,063-0,060 = 0,003
Konsentrasi standar = 200 mg/dL

HDL = 0,003 x 200 mg/dL = 150 mg/dL


0,004

3. Interpretasi data hasil pemeriksaan :


Dari pemeriksaan HDL di dalam serum didapatkan nilai sebesar
150 mg/dL

4. Kesimpulan :Dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan


nilai HDL berada di atas nilai normal dimana untuk laki-laki batas
normalnya adalah 40-50 mg/dL sedangkan untuk perempuan
adalah 50-60 mg/dL

4.2 Pembahasan
Trigliserida (TG) adalah salah satu jenis lemak yang memiliki
proporsi tinggi dalam makanan. Beberapa jenis lipoprotein yang kaya
akan trigliserida yaitu, Very Low Density Lipoprotein (VLDL), Low
Density Lipoprotein (LDL), dan High Density Lipoprotein (HDL).

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

Trigliserida berfungsi sebagai transport dan penyimpanan lemak,


trigliserida juga digunakan sebagai sumber energi utama didalam
tubuh salah satunya untuk meyediakan energi bagi proses metabolik.
Trigliserida dipakai dalam tubuh terutama untuk menyediakan energi
bagi berbagai proses metabolik, suatu fungsi yang hampir sama
dengan fungsi karbohidrat. Trigliserida adalah penyebab utama
penyakit-penyakit arteri dan bila terjadi peningkatan konsentrasi
trigliserida maka terjadi peningkatan very low density lipoprotein
(VLDL), yang menyebabkan hiperlipoproteinemia. Faktor yang dapat
mempengaruhi kadar trigliserida yaitu usia, jenis kelamin, aktifitasfisik
dan asupan. Asupan lemak dan karbohidrat yang berlebihan dapat
meningkatkan kadar trigliserida dalam darah.
High Density Lipoprotein (HDL) adalah lipoprotein heterogen yang
disintesis dan diekskresikan dari hepar dan usus halus. HDL
kolesterol bersifat anti aterogenik dan dikenal sebagai kolesterol baik,
HDL kolesterol mengandung lebih sedikit kolesterol dibanding
kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL). Fungsi utama HDL
kolesterol adalah sebagai Reverse Cholesterol Transport (RCT) yang
bekerja membawa kelebihan kolesterol jaringan dan arteri kembali ke
hati untuk dimetabolisme dan dieksresikan. Kadar HDL kolesterol
yang optimal dalam darah bersifat protektif terhadap penyakit jantung,
penurunankadar HDL kolesterol dapat meningkatkan risiko terjadinya
penyakit jantung.
Pengujian pertama adalah pemeriksaan trigliserida. Pertama-tama,
dilakukan pengukuran absorbansi blanko yang berisi 30 µL aquadest
dan 3000 µL reagen RGT, adapun alasan digunakan reagen RGT
adalah karena reagen RGT merupakan reagen yang spesisfik untuk
trigliserida pada serum. Selanjutnya blanko diinkubasi pada suhu 37 o
C selama 11 menit 30 detik. Kemudian alasan dilakukan inkubasi
adalah agar proses reaksi antara serum dengan reagen RGT terjadi
dengan sempurna. Selanjutnya blanko diukur pada spektrofotometer

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

dengan panjang gelombang 546 nm. Kemudian, dilakukan


pengukuran absorban standar, dipipet 30 µL aquadest dan
ditambahkan 3000 µL reagen RGT. Kemudian diinkubasi pada suhu
37oC selama 11 menit 30 detik dan diukur absorbansi pada
spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm. Setelah itu
pengukuran absorban sampel, dipipet 30 µL aquadest dan
ditambahkan 3000 µL reagen RGT kemudian diinkubasi pada suhu
37o C selama 11 menit 30 detik. Dan diukur absorbansinya pada
spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm. Alasan
menggunakan panjang gelombang 546 nm yaitu karena sampel darah
mempunyai panjang gelombang sinar tampak (380-780 nm). Adapun
hasil yang diperoleh dari pengujian pemeriksaan trigliserida adalah
konsentrasi standar yang diperoleh adalah 200 mg/Dl, absorbansi
larutan standar adalah 0,080 dan absorbansi larutan sampel 0,030
kemudian stelah dihitung diperoleh nilai trigliserida dalam serum
adalah 75 mg/dL. Kadar trigliserida dalam serum darah dapat
dikatakan normal karena hasilnya tidak melebihi batas normal dari
trigliserida dalam serum yaitu < 150 mg/dL.
Selanjutnya pengujian nilai HDL dalam serum. Pertama-tama
disiapkan sampel kemudian disentrifuge selama + 15 menit dengan
kecepatan 6000 rpm untuk memisahkan serum dengan plasma darah.
Selanjutnya, serum yang telah terpisah oleh
supernatannya dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Pada
pemeriksaan ini yang akan digunakan adalah serumnya, alasannya
yaitu karena jika digunakan plasma maka akan diperlukan
antikoagulan, dimana penggunaan antikoagulan ini menyebabkan
perpindahan air dalam jumlah cukup besar dan sel eritrosit ke dalam
plasma yang menyebabkan kadar trigliserida menurun sehingga
hasilnya ourang akurat dibanding dengan menggunakan sampel
serum.

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

Setelah sampel serum siap maka pengujian pertama yaitu


pemeriksaan HDL (High Density Lipoprotein). Pertama dilakukan
pengukuran absorbansi blanko yang berisi aquadest 3000 µL dan
3000 µL reagen 1, alasan penggunaan reagen 1 dan reagen 2 adalah
karena reagen 1 dan reagen 2 merupakan reagen yang spesisfik
untuk HDL (High Density Lipoprotein) pada serum. Selanjutnya blanko
diinkubasi pada suhu 37oC selama 5 menit. Kemudian diukur
absorbansinya pada spektrofotometer UV-VIS dengan panjang
gelombang 700 nm. Kemudian ditambahkan reagen 2 1000 µL lalu
diinkubasi pada suhu 37oC selama 5 menit. Kemudian diukur
absorbansinya kembali pada spektrofotometer UV-VIS dengan
panjang gelombang 700 nm. Pengerjaan untuk larutan standard an
larutan sampel sama yang berbeda banyak konsentrasi standar dan
sampel yaitu 40 µL. Alasan dilakukan inkubasi dimaksudkan agar
proses reaksi antara serum dengan reagen 1 dan reagen 2 terjadi
dengan sempurna. Adapun hasil yang diperoleh pengujian
pemeriksaan HDL dalam serum darah adalah konsentrasi standar 200
mg/dL, absorbansi larutan standar 1 dan 2 berturut-turut adalah 0,030
dan 0,034 dan absorbansi sampel R1 dan R2 berturut-turut adalah
0,060 dan 0,063. Setelah dihitunng, didapatkan nilai HDL dalam
serum darah yang didapatkan adalah 150 mg/dL, dimana kadar ini
melewati nilai normal HDL dalam serum baik pria yaitu 40-50 mg/dL
dan wanita 50-60 mg/dL. Kadar HDL yang tinggi memiliki efek
proktektif bagi pembuluh darah dan mencegah atau menghambat
terbentuknya plak di pembuluh darah.

BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan kadar
trigliserida dalam serum darah yaitu 75 mg/dL bisa dikatakan normal

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

karena tidak melebihi nilai normal dari trigliserida dalam serum darah
yaitu <150 mg/dL. Sedangkan untuk kadar HDL dalam serum darah
yaitu 150 mg/dL, dapat dikatakan tinggi karena kadar ini melewati nilai
normal HDL dalam serum baik pria yaitu 40-50 mg/dL dan wanita 50-
60 mg/dL. Kadar HDL yang tinggi memiliki efek proktektif bagi
pembuluh darah dan mencegah atau menghambat terbentuknya plak
di pembuluh darah.
5.2 Saran
Adapun saran untuk para asisten, untuk lebih menjalin keakraban
dengan para praktikan dan memberikan penjelasan yang detail
mengenai praktikum ini kepada para praktikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2021. Penuntun Praktikum Kimia Klinik. Universitas Muslim


Indonesia : Makassar
Dalimartha, S. 2008. Resep Tumbuhan Obat Untuk Asam Urat. Penebar

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

Swadaya : Jakarta
Ditjen POM. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Departemen Kesehatan
RI : Jakarta.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan
RI : Jakarta.
Fauziah, Y.N., Suryanto. 2012. Perbedaan Kadar Trigliserid pada
PenderitaDiabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dengan Diabetes
Melitus Tipe 2 Tidak Terkontrol. Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta : Yogyakarta.
Freeman, M dan Junge C. 2005. Kolesterol Rendah Jantung Sehat.
Penerbit Buana Ilmu Populer : Jakarta.
Japanese Pharmacopoeia Committee. (2006). The Japanese
Pharmacopoeia. Edisi Kelima belas. The Ministry of Health, Labour
and Welfare : Tokyo. Hal. 1761-1762.
Maulidina, F.A. 2014. Pengaruh Vitamin C Terhadap Kadar Trigliserida
LanjutUsia Setelah Pemberian Jus Lidah Buaya (Aloe
Barbadensis Miller). Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro : Semarang.
Rembang, A.A., Rampengan, J.J.V., Supit, S. 2015. Pengaruh Senam
Zumba Terhadap Kadar Trigliserida Darah Pada Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi : Manado.
Soeharto, I. 2004. Lemak dan Kolesterol Edisi Kedua. PT Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta.
Wibawa, P. 2009. Gambaran Pemeriksaan Kadar Trigliserida pada
Mahasiswa Semester IV Diploma III Analis Kesehatan Fikkes
Univesitas Muhammadiyah Semarang. Fakultas Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan Univesitas Muhammadiyah
Semarang : Semarang.
Widyastuti, 2019,PengaruhKepuasan dan KemudahanTerhadap
Keputusan Belanja Online (Studi Pada Pengguna Tokopedia).

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

Yoviana, S.,2012. Kolesterol. Pinang Merah Publisher : Yogyakarta.

LAMPIRAN
1. Skema Kerja
Pemeriksaan HDL dalam Serum Darah
a) Penyiapan Serum

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

Disiapkan alat dan bahan yang


akan digunakan

Dimasukkan darah ke dalam


tabung sentrifuge

Disentrifuge selama ±15 menit


pada kecepatan 6000 rpm

Diambil serum darah dan


dimasukkan ke dalam tabung
reaksi

b) Pemeriksaan HDL

Disiapkan alat dan bahan yang a


digunakan

Disiapkan 3 buah tabung reaksi d


diberi label untuk blanko, stand
dan sampel.

Dibuat masing-masing formula


berikut pada tiap tabung reaks

Masing-masing tabung
dihomogenkan, kemudian diinku
selama 5 menit pada suhu 37 C

Diukur absorban pada


spektrofotometri UV-Vis denga
panjang gelombang 700 nm

2. Lembar Kerja

NAMA : SARIPA INDIRA S.LATUCONSINA

STBK : 15020180193

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

KLS/KLP: C9C10/3

Lembar Kerja Pemeriksaan Trigliserida dalam Serum

Nilai normal trigliserida dalam serum ≥200 mg/dL trigliserida

Konsentrasi standar 200 mg/dl

Absorbansi larutan standar 0,080

Absorbansi larutan sampel 0,030

Perhitungan nilai trigliseridan dalam serum absorbansi sampel


x konsentrasi sampel
absorbansi standar

= 0,030/0,080 × 200 mg/dl

= 75 mg/dl
Kesimpulan hasil pemeriksaan Berdasarakan hasil pemeriksaan
kadar trigliserida dalam serum yaitu
75 mg/dl
Menunjukkan bahwa hasil yang
didapatkan adalah normal karena
hasilnya <150 mg/dL.

Lembar Kerja Pemeriksaan HDL dalam Serum

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL

A. Pengumpulan data dan informasi

1. Nilai normal HDL dalam serum :

 Pria (40-50 mg/dL)


 Wanita (50-60 mg/dL)

2. Konsentrasi standar : 200 mg/dL

B. Pencatatan dan pelaporan

1. Hasil pengukuran pemeriksaan HDL dalam serum menggunakan


spektrofotometri UV-VIS
a. absorbansi larutan standar :
 R1 = 0,030
 R2 = 0,034
b. absorbansi sampel :
 R1 = 0,060
 R2 = 0,063
2. Perhitungan
a. Rumus :
HDL = ∆ Abs sampel x Konsentrasi standar
∆ Abs standar

∆ Abs standar= absorban 2 standar- absorban 1 standar


∆ Abs sampel = absorban 2 sampel – absorban 1 sampel

b. Perhitungan pemeriksaan
∆ Abs standar = 0,034-0,030 = 0,004
∆ Abs sampel = 0,063-0,060 = 0,003
Konsentrasi standar = 200 mg/dL

HDL = 0,003 x 200 mg/dL = 150 mg/dL


0,004

3. Interpretasi data hasil pemeriksaan :


Dari pemeriksaan HDL di dalam serum didapatkan nilai sebesar 150
mg/dL

4. Kesimpulan :Dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan nilai HDL


berada di atas nilai normal dimana untuk laki-laki batas normalnya adalah
40-50 mg/dL sedangkan untuk perempuan adalah 50-60 mg/dL

SARIPA INDIRA S.LATUCONSINALILIS ANDRIANI


15020180193

Anda mungkin juga menyukai