Anda di halaman 1dari 19

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN KIMIA KLINIK


“PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM”

OLEH :

NAMA : NADIA RIZKI HI. ISKANDAR


STAMBUK : 15020180006
KELAS : C1C2
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : MUSDALIFAH SAMRA

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia
karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak
kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang
cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan
dapat mengakibatkan kematian.
Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang diperiksa
dalam uji profil lipid. Trigliserida berasal dari dua sumber utama yaitu
makanan dan produksi dari dalam tubuh kita sendiri. Makanan dalam
jumlah besar menyebabkan tubuh menyimpan kelebihan kalori yang
masuk sebagai Trigliserida. Adapun Trigliserida ini merupakan bentuk
cadangan makanan yang berperan sebagai sumber energi
endogenterpenting. Dimana nilai rujukan atau normal dari Trigliserida
adalah < 150 mg/dL.
Trigliserida yang berlebih dalam tubuh akan disimpan di dalam
jaringan kulit sehingga tubuh terlihat gemuk. Seperti halnya kolesterol,
kadar trigliserida yang terlalu berlebih dalam tubuh dapat
membahayakan kesehatan.
Kolesterol di bagi menjadi dua yaitu HDL dan LDL dimana HDL
merupakan koleterol yang baik dikarenakan dapat membersihkan
pembuluh darah dari kolesterol yang berlebihan, sedangkan LDL
merupakan kolesterol yang jahat karena bila jumlah berlebih dalam
darajh maka akan menyebabkan pengendapan pada dinding pembuluh
darah sehingga akan membeku dan akan menyumbat pembuluh darah.
Ketika asupan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh
yang tinggi selalu dikonsumsi maka dapat meningkatkan efek trigliserida

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

di dalam tubuh seseorang. Jika kadar trigliserida meningkat, maka


kadar kolesterol pun akan meningkat pula.
1.2 Maksud Percobaan
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk melakukan
pemeriksaan trigliserida dan HDL (High Density Lipoprotein) dalam
serum.
1.3 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah untuk menentukan
konsentrasi atau kadar trigliserida dan HDL (High Density Lipoprotein)
dalam tubuh dan interpretasinya.

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Darah adalah fluida yang menyangga kehidupan kita. Sistem
sirkulasi yang sempurna akan berhenti adanya darah.Sebagian besar
darah berupa cairan berair yang disebut plasma. Plasma tersebut
mengangkut berbagai subtansi seperti gas (oksigen dan karbon
dioksida), lemak, vitamin, dan mineral. Serum adalah plasma tanpa
faktor pembekuan, terutama fibrogen tersebut. Jadi serum, tidak
menggumpal. Biasanya, untuk memperoleh serum, semua agen
pembekuan dalam plasma dikeluar kanmelalui pemutaran progresif, atau
kita bisa mendapatkan sampel darah (Soeharto, 2001).
Lemak didalam darah terdiri dari trigliserida, fosfolipid, asam lemak
bebas dan kolestrolkolestrol, trigliserida dan fosfolipid disebut lipoprotein
dan terbagi menjadi 5 bagian yaitu kilomikron, HDL (high density
lipoprotein), VLDL (very low density lipoprotein), IDL (intermediate density
lipoprotein), LDL ( low density lipoprotein). Dari kelimanya yang penting
untuk diketahui yaitu HDL dan LDL (Ruland, 2006).
Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam darah.
Jenis ini merupakan hasil dari uraian kerja tubuh terhadap makanan yang
mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ke
tubuh, serta juga dibentuk di hati. Setelah mengalami proses didalam
tubuh trigliserida ini diserap oleh usus dan masuk kedalam plasma darah
untuk kemudian disalurkan ke jaringan-jaringan tubuh, trigliserida juga
merupakan lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida
adalah penyebab utama penyakit-penyakit arteri dan biasanya
dibandingkan dengan kolesterol dengan menggunakan lipoprotein
elektroforesis. Bila terjadi peningkatan trigliserida maka terjadi

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

peningkatan VLDL yang menyebabkan hiperlipoproteinemia (Graha,


2010).
Trigliserida darah berasal dari proses esterifikasi usus sebagai
sumber oksigen, terutama sesudah makan. Namun trigliserida juga
disintesis oleh hepar sebagai sumber endogen. Dalam darah trigliserida
terikat dalam lipoprotein. Misel yang paling banyak mengandung
trigliserida alalah chilomikron dan VLDL yang mengangkut trigliserida
hasil reesterifikasi hepar. Pada hepar terjadi reesterifikasi asam lemak
dan gliserol yang berasal dari proses lipolisis di jaringan adipose.
Trigliserida hepar juga berasal dari asam lemak dari biosintesis asam
lemak yang berasal dari asetil KoA, melalui melonil pathway. Fungsi
utama dri trigliserida tubuh yang paling penting adalah sebagai sumber
energy cadangan jika glukosa dan glikogen sudah berkurang, seperti
pada wkatu puasa. Sesudah makan, kadar trigliserida dalam darah
meningkat dan terikat dengan misel protein yang disebut dengan
chilomikron yang menyebabkan serum berwarna keruh (Gunawan, 2009).
Trigliserida dipakai dalam tubuh terutama untuk menyediakan
energy berbagai proses metabolik, suatu fungsi yang hamper sama
dengan fungsi karbohidrat. Akan tetapi, beberapa lipid terutama
kolesterol, fosfolipid dan sejumlah kecil trigliserida, dipakai untuk
membentuk semua membrane sel dan untuk melakukan fungsi sel-sel
yang lain (Guyton, 2007).
Trigliserida ditemukan dalam plasma lipid dalam bentuk kilomikron
dan VLDL (very low density lipoproteins). Nilai normal dewasa yang
diharapkan untuk pria : 40 - 160 mg/dL (SI: 0,45 - 1,80 mmol/L) dan untuk
wanita : 35 - 135 mg/dL (SI: 0,4 - 1,53 mmol/L) (Kemenkes RI, 2011).
Trigliserida meningkat dapat terjadi pada pasien yang mengidap
sirosis alkoholik, alkoholisme, anoreksia nervosa, sirosis bilier, obstruksi

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

bilier, trombosis cerebral, gagal ginjal kronis, DM, Sindrom Down’s,


hipertensi, hiperkalsemia, idiopatik, hiperlipoproteinemia (tipe I, II, III, IV,
dan V), penyakit penimbunan glikogen (tipe I, III, VI), gout, penyakit
iskemia hati hipotiroidism, kehamilan, porfi ria akut yang sering kambuh,
sindrom sesak nafas, talasemia mayor, hepatitis viral dan sindrom
Werner,s. Kolestiramin, kortikosteroid, estrogen, etanol, diet karbohidrat,
mikonazol i.v, kontrasepsi oral dan spironolakton dapat meningkatkan
trigliserida. Penurunan trigliserida dapat terjadi pada obstruksi paru
kronis, hiperparatiroidism, hipolipoproteinemia, limfa ansietas, penyakit
parenkim hati, malabsorbsi dan malnutrisi. Vitamin C, asparagin, klofi brat
dan heparin dapat menurunkan konsentrasi serum trigliserida
(Kemenkes, 2011).
HDL (high density lipoprotein) adalah lipoprotein yang
mengandung Apo A, yang memiliki efek arteronergik, sehingga disebut
lemak baik karena fungsinya membersihkan kolestrol pada dinding
pembuluh darah endotel dan membawanya kepembuluh darah
perifer.kembali kehati lalu diurai dan dibuang kedalam kantung empedu
sebagai asam empedu. Dengan demikian penimbunan kolestrol diperifer
menjadi berkurang (Ruland,2006).
HDL merupakan produk sintetis oleh hati dan saluran cerna serta
katabolisme trigliserida. Nilai normal dewasa 30 - 70 mg/dL SI = 0,78 -
1,81 mmol/L. Terdapat hubungan antara HDL – kolesterol dan penyakit
arteri coroner. Peningkatan HDL dapat terjadi pada alkoholisme, sirosis
bilier primer, tercemar racun industri atau poliklorin hidrokarbon.
Peningkatan kadar HDL juga dapat terjadi pada pasien yang
menggunakan klofi brat, estrogen, asam nikotinat, kontrasepsi oral dan
fenitoin. Penurunan HDL terjadi dapat terjadi pada kasus fi brosis sistik,
sirosis hati, DM, sindrom nefrotik, malaria dan beberapa infeksi akut.

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

Penurunan HDL juga dapat terjadi pada pasien yang menggunakan


probucol, hidroklortiazid, progestin dan infus nutrisi parenteral (Kemenkes
RI, 2011).
2.2. Uraian Bahan
1. Aquadest (Ditjen POM, 2020: 69)
Nama resmi : PURIFIED WATER
Nama lain : Air murni
Rumus molekul : H2O
Bobot molekul : 18,02 g/mol
Rumus struktur : H – O – H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau
Penyimpanan : Jika dikemas, gunakan kemasan
wadah non reaktif yang dirancang untuk
mencegah masuknya mikroba.
Kegunaan : Pelarut
2. Asam fosfotungstat (Japanase Pharmacopoeia, 2006 :227)
Nama resmi : PHOSPHOTUNGSTIC ACID
Nama lain : Asam Fosfotungstat
Rumus molekul : P2O5, 24WO3.nH2O
Pemerian : Kristal atau serbuk kristal putih hingga hijau
kekuning-kuningan
Kegunaan : Pereaksi
3. Magnesium Klorida (Ditjen POM, 1979: 720)
Nama resmi : MAGNESIUM KLORIDA
Nama lain : Magnesium Chloride
Rumus molekul : MgCl2
Bobot molekul : 203,30 g/mol

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

Rumus struktur :

Pemerian : Hablur, tidak berbau, tidak berwarna, dan meleleh


basah
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air dan dalam 2 bagian
etanol 95 %
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Murni Pereaksi
4. Reagen RGT (Widyastuti, 2019: 43)
Komposisi:
Pipes buffer (pH 7,5) 50 mmol/l
4-cholophenol 5 mmol/l
4-aminoantipyrine 0,25 mmol/l
Magnesium ions 4,5 mmol/l
ATP 2 mmol/l
Lipases ≥1,3 U/ml
Peroxidase ≥0,5 U/ml
Glycerol kinase ≥ 0,4 U/ml
Glycerol-3-phospate oxidase ≥ 1,5 U/ml
STD
Triglyserides 200 mg/dl
Kegunaan : Sebagai reagen pada pemeriksaan trigliserida
2.3 Prosedur kerja (Anonim, 2021)
Pemeriksaan Trigliserida
1. Penyiapan serum
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

c. Disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm


d. Diambil serum darah
e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Pengukuran absorban blanko
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 30 µL aquadest ke dalam tabung reaksi
c. Ditambahkan 3000 µL reagen RGT
d. Diinkubasi pada suhu 37°C selama 11 menit 30 detik
e. Diukur absorbansi pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
3. Pengukuran absorban standar
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 30 µL larutan satndar ke dalam tabung reaksi
c. Ditambahkan 3000 µL reagen RGT
d. Diinkubasi pada suhu 37°C selama 11 menit 30 detik
e. Diukur absorbansi pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
4. Pengukuran absorban sampel
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 30 µL larutan sampel ke dalam tabung reaksi
c. Ditambahkan 3000 µ L reagen RGT
d. Diinkubasi pada suhu 37°C selama 11 menit 30 detik
e. Diukur absorbansi pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
Penyiapan Blanko Standar Sampel (serum)
Aquadest 30 µL - -
Standar - 30 µL -
Sampel(serum) - - 30 µL

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

Reagen 3000 µL 3000 µL 3000 µL


Inkubasi pada suhu 37°C selama 11 menit 30 detik, baca
absorbansi sampel dan standar terhadap blanko pada panjang
gelombang 505 nm.
Pemeriksaan HDL
1. Penyiapan serum
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge
c. Disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm
d. Diambil serum darah dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Pemeriksaan HDL dalam serum
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Disiapkan 3 buah tabung reaksi dan diberi label untuk blanko,
standar dan sampel
c. Dibuat masing-masing formula berikut pada tiap tabung reaksi :
Blanko Standar Sample
Aquadest 3000 µL - -
Standar 40 µL -
Sampel - - 40 µL
Reagen (R1) - 3000 µL 3000 µL
Reagen (R2) - 1000 µL 1000 µL

d. Masing-masing tabung dihomogenkan, kemudian diinkubasi


selama 5 menit pada suhu 37°C
e. Diukur absorban pada spektrofotometri UV-Vis dengan panjang
gelombang 700 nm.

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
kuvet, mikropipet, rak tabung, sentrifuge, spektrofotometer, tabung
reaksi, dan tabung sentrifuge.
3.2 Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu aquadest, sampel
darah (serum), larutan standar, tip mikropipet, dan reagen RGT (Reagent
Gliserol Trigliserida) dan HDL.
3.3 Cara Kerja
a) Pemeriksaan Trigliserida
1. Penyiapan sampel
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, dimasukkan
darah ke dalam tabung sentrifuge. Disentrifuge selama ± 15 menit
dengan kecepatan 6000 rpm. Diambil serum darah dan dimasukkan
ke dalam tabung reaksi.
2. Pengukuran absorban blanko
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dipipet 30
µL aquadest ke dalam kuvet dan ditambahkan 3000 µL reagen
RGT. Diinkubasi pada suhu 37oC selama 11 menit 30 detik, lalu
diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
3. Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dipipet 30
µL larutan standar ke dalam kuvet dan ditambahkan 3000 µL
reagen RGT. Diinkubasi pada suhu 37oC selama 11 menit 30 detik,

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

lalu diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang


gelombang 546 nm.
4. Pengukuran absorban sampel
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dipipet 30
µL serum ke dalam kuvet dan ditambahkan 3000 µL reagen RGT.
Diinkubasi pada suhu 37oC selama 11 menit 30 detik, lalu diukur
absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546
nm.
b) Pemeriksaan HDL (High Density Lipoprotein)
1. Penyiapan sampel
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, dimasukkan
darah ke dalam tabung sentrifuge. Disentrifuge selama ± 15 menit
dengan kecepatan 6000 rpm. Diambil serum darah dan dimasukkan
ke dalam tabung reaksi.
2. Pengukuran absorban blanko
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dipipet 3000
µL aquadest ke dalam kuvet diinkubasi pada suhu 37oC selama 5
menit, lalu diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 600 nm untuk pengukuran pertama (Abs 1) dan panjang
gelombang 700 nm untuk pengukuran kedua (Abs 2) .
3. Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dipipet 40
µL larutan standar ke dalam kuvet dan ditambahkan 3000 µL
(reagen HDL. Diinkubasi pada suhu 37oC selama 5 menit, lalu
diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
600 nm untuk pengukuran pertama (Abs 1) dan panjang gelombang
700 nm untuk pengukuran kedua (Abs 2) dimana setelah
penambahan R2 .

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

4. Pengukuran absorban sampel


Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dipipet 40
µL serum ke dalam kuvet dan ditambahkan 3000 µL reagen HDL.
Diinkubasi pada suhu 37oC selama 5 menit, lalu diukur absorban
pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 600 nm untuk
pengukuran pertama (Abs 1) dan panjang gelombang 700 nm untuk
pengukuran kedua (Abs 2) dimana setelah penambahan R2.

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Pemeriksaan Trigliserida (200mg/dL)
KLP Abs Abs Nilai Trigliserida
Standar Sampel (mg/dL)
1 0,241 0,062 51,452 mg/dL

Tabel 2. Pemeriksaan HDL (High Density Lipoprotein)


KLP Nilai Abs Nilai HDL Abs Standar
(mg/dL)
1 R1 : 0,061 R1 : 0,045
9,50 mg/dL
R2 : 0,060 R2 : 0,039

Perhitungan :
1. Trigliserida
Absorbansi standar : 0,241
Absorbansi sampel : 0,062
Konsentrasi standar : 200 mg/dL
Trigliserida = x konsentrasi standar

= × 200 mg/dL

= 51,452 mg/dL
2. HDL
abs standar= 0,045-0,039 = 0,006
abs sampel = 0,061-0,060 = 0,001

HDL = x konsentrasi standar

= 57 mg/dL = 9,50 mg/dL

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

4.2 Pembahasan
Pada tubuh manusia, terdapat darah yang merupakan bagian
terpenting yang memiliki fungsi utama dalam memelihara homeostasis
tubuh. Fungsi darah adalah sebagian besar dilaksanakan oleh plasma
dan berbagai konstituennya dimana plasma terdiri atas air, elektrolit,
metabolit, nutrient, protein dan hormon.
Didalam darah, terdapat lemak yang terdiri dari trigliserida,
fosfolipid, asam lemak bebas dan kolestrolkolestrol, trigliserida dan
fosfolipid disebut lipoprotein dan terbagi menjadi 5 bagian yaitu
kilomikron, HDL (high density lipoprotein), VLDL (very low density
lipoprotein), IDL (intermediate density lipoprotein), LDL ( low density
lipoprotein).
Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam darah.
Jenis ini merupakan hasil dari uraian kerja tubuh terhadap makanan yang
mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk
ketubuh,serta juga dibentuk di hati, trigliserida juga merupakan lemak
darah yang dibawa oleh serum lipoprotein.
HDL atau high density lipoprotein sering disebut kolestrol baik
karena dapat membantu mengurangi penimbunan plak pada pembuluh
darah. HDL adalah salah satu golongan lipoprotein yang mengandung
lebih banyak kadar protein dan sedikit trigliserida dan fosfolipid. Apabila
HDL rendah maka menyebabkan sirosis hati, dan peningkatan HDL maka
dapat tercapai pada alkoholisme.
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan
konsentrasi atau kadar trigliserida dan HDL (High Density Lipoprotein)
dalam tubuh dan interpretasinya.
Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu disiapkan sampel
dengan cara darah disentrifuge untuk memisahkan serum dengan

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

plasma darah. Dan adapun alasan penggunaan serum karena jika


digunakan plasma maka akan diperlukan antikoagulan, dimana
penggunaan antikoagulan ini dapat menyebabkan perpindahan air dalam
jumlah cukup besar dan sel eritrosit ke dalam plasma yang menyebabkan
kadar trigliserida menurun sehingga keakuratan hasil pemeriksaan
berkurang dibanding dengan menggunakan sampel serum. Selanjutnya,
serum yang telah disentrifuge dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Alasan kenapa harus disentrifuge adalah untuk memisahkan antara
serum (lapisan atas) dan plasma (lapisan bawah). Prinsip dari
sentrigugasi itu sendiri adalah memisahkan cairan dengan layangnya.
Semakin besar perputaran sentrifugasi maka semakin besar pula
tekanan yang dihasilkan.
Setelah sampel telah siap maka dilakukan pengujian pertama yaitu
pemeriksaan trigliserida. Pertama dilakukan pengukuran absorbansi
blanko dimana blanko ini berisi aquadest dan reagen RGT. Adapun
alasan penggunaan RGT adalah karena reagen RGT ini merupakan
reagen yang spesisfik untuk pengukuran trigliserida pada serum.
Selanjutnya blanko diinkubasi pada suhu 37oC selama 11 menit 30 detik.
Alasan dilakukan inkubasi dimaksudkan agar proses reaksi antara serum
dengan reagen RGT terjadi dengan sempurna. Setelah diinkubasi blanko
diukur pada spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm yaitu
karena sampel darah mempunyai panjang gelombang sinar tampak (380-
780 nm). Diberikan perlakuan yang sama untuk standar dan blanko. Dari
hasil percobaan yang dilakukan maka didapatkan nilai trigliseridan dalam
serum yaitu 51,452 mg/dL. Dan apabila dibandingkan dengan nilai
normal trigliserida yaitu <150 mg/dL maka kadar trigliserida yang
diperoleh memiliki nilai yang normal, resiko rendah. Manifestasi klinis

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

Kadar trigliserida yang rendah dapat meneyebabkan melabsorbsi dan


malnutrisi.
` Pada data Kadar HDL dalam serum , diperoleh hasil sebesar 9,50
mg/dL. Apabila dibandingkan dengan nilai normal HDL untuk pria 40-50
mg/dL dan wanita 50-60 mg/dL dan ini menunjukkan bahwa kadar HDL
yang diperoleh dibawah kadar HDL yang normal, maka kadar HDL
tersebut tidak normal. Manifestasi klinik pada penurunan HDL dapat
terjadi pada kasus fibrosis sistik, sirosis hati, DM, sindrom nefrotik,
malaria, dan beberapa infeksi akut. Juga dapat terjadi pada pasien yang
menggunakan probucol, hidroklortiazid, progestin, dan infus nutrisi
parenteral

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum Dari hasil percobaan yang dilakukan maka
didapatkan nilai trigliseridan dalam serum yaitu 51,452 mg/dL. Dan
apabila dibandingkan dengan nilai normal trigliserida yaitu <150 mg/dL
maka kadar trigliserida yang diperoleh memiliki nilai yang normal, resiko
rendah. Pada kadar HDL dalam serum darah, diperoleh hasil sebesar 9,5
mg/dL. Apabila dibandingkan dengan nilai normal HDL untuk pria 40-50
mg/dL dan wanita 50-60 mg/dL dan ini menunjukkan bahwa kadar HDL
yang diperoleh dibawah kadar HDL yang normal, maka kadar HDL
tersebut tidak normal

5.2 Saran
Adapun saran yaitu sebaiknya pada praktikum daring video
dijelaskan kembali mengenai pokok-pokok yang akan dibuat dalam
pembuatan video agar didapatkan hasil yang lebih baik lagi.

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HDL DALAM SERUM

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2021, Penuntun Praktikum Kimia Klinik, Universitas Muslim


Indonesia : Makassar.

Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta : Depkes RI.

Ditjen POM, 2020, Farmakope Indonesia Edisi VI, Jakarta: Departemen


Kesehatan RI.

Kemenkes, RI 2011, Pedoman Interpretasi Data Klinik, Jakarta.

Graha, C. 2010. Question & Answer : Kolesterol. PT Elex Media


Komputindo: Jakarta

Gunawan, S.G. 2009. Farmakologi dan Terapi. FK UI: Jakarta.

Guyton, Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi II. EGC: Jakarta.

Japanese Pharmacopoeia Committee. (2006). The Japanese


Pharmacopoeia. Edisi Kelimabelas. Tokyo: The Ministry of Health,
Labour and Welfare. Hal. 1761-1762.

Pakasi, Ruland, 2006, Bagian Patologi Klinik Lemak Darah, FK-UNHAS :


Makassar.

Soeharto, Iman. 2004. Serangan Jantung dan Stoke Hubungannya


dengan Lemak dan Kolesterol. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Widyastuti. (2019). Pengaruh Kepuasan dan Kemudahan Terhadap


Keputusan Belanja Online (Studi Pada Pengguna Tokopedia).

NADIA RIZKI HI.ISKANDAR MUSDALIFAH SAMRA


15020180006

Anda mungkin juga menyukai