Anda di halaman 1dari 14

Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia Meilina, S.

Ked (406080067)

BAB XIV
HIPERLIPIDEMIA PADA LANJUT USIA

TUJUAN BELAJAR

TUJUAN KOGNITIF
Setelah membaca bab ini dengan seksama, maka anda sudah akan dapat:
1. Mengetahui pengertian hiperlipidemia
1.1 Mengetahui patofisiologi hiperlipidemia
1.2 Mengetahui jenis dan pembagian hiperlipidemia
2. Mengetahui cara mendiagnosa suatu hiperlipidemia
2.1 Mengetahui pemeriksaan untuk menegakkan suatu hiperlipidemia
2.2 Mengetahui penatalaksanaan bagi suatu hiperlipidemia

TUJUAN AFEKTIF
Setelah membaca ini dengan penuh perhatian, maka penulis mengharapkan anda sudah
akan dapat:
1. Mengetahui gejala klinis hiperlipidemia
2. Mendiagnosa suatu hiperlipidemia
3. Memberi penatalaksanaan yang terbaik bagi suatu hiperlipidemia

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur
Periode 06 April 2009 09 Mei 2009 15
Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia Meilina, S.Ked (406080067)

I. PENDAHULUAN
Hiperlipidemia adalah keadaan yang ditandai dengan peningkatan kadar lemak
dalam darah diatas normal. Yang termasuk dalam kadar lemak darah, yaitu:
kolesterol, trigliserida, atau keduanya. Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya
energi, yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. 1
Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan
bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak
juga melindungi tubuh dari hawa dingin dan membantu melindungi tubuh terhadap
cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung saraf yang
membungkus sel-sel saraf, serta empedu. Lemak juga berfungsi untuk membentuk sel,
sintesis hormon steroid, dan prekursor prostaglandin. 2
Kadar lemak yang abnormal dalam sirkulasi darah (terutama kolesterol) bisa
menyebabkan masalah jangka panjang. Risiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit
arteri koroner atau penyakit arteri karotis meningkat pada seseorang yang memiliki kadar
kolesterol total yang tinggi. Kadar kolesterol rendah biasanya lebih baik dibandingkan
dengan kadar kolesterol yang tinggi, tetapi kadar yang terlalu rendah juga tidak baik.
Kadar kolesterol total yang ideal adalah 140-200 mg/dl atau kurang. Jika kadar kolesterol
total mendekati 300 mg/dl, maka risiko terjadinya serangan jantung adalah lebih dari 2
kali.2
Tidak semua kolesterol meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
Kolesterol yang dibawa oleh Low Density Lipoprotein (LDL, atau disebut juga kolesterol
jahat) menyebabkan meningkatnya risiko terjadinya penyakit jantung. Sedangkan
kolesterol yang dibawa oleh High Density Lipoprotein (HDL, atau disebut juga kolesterol
baik) menyebabkan menurunnya risiko dan menguntungkan. Idealnya, kadar kolesterol
LDL tidak boleh lebih dari 130 mg/dl dan kadar kolesterol HDL tidak boleh kurang dari
40 mg/dl. Kadar HDL harus meliputi lebih dari 25% dari kadar kolesterol total. 2
Mengenai kadar trigliserida dalam darah, sampai sekarang masih belum jelas
apakah kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung
atau stroke. Kadar trigliserida darah diatas 250 mg/dl dianggap abnormal, tetapi kadar
yang tinggi ini tidak selalu meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis maupun
penyakit arteri koroner. kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai lebih dari 800
mg/dl) bisa menyebabkan pankreatitis2.

II. JENIS LIPOPROTEIN


Lemak umumnya tidak larut dalam air, agar lemak itu dapat diangkut dalam
peredaran darah, maka lemak itu dibuat menjadi larut dengan mengikatkannya pada
protein yang larut dalam air. Ikatan itulah yang disebut sebagai Lipoprotein. Lipoprotein
adalah suatu ikatan yang larut dalam air dengan berat molekul tinggi yang terdiri dari
lemak (kolesterol, trigliserid dan fosfolipid) dan protein khusus yang dapat mengikat
protein (apoprotein).1
Didalam peredaran darah, lipoprotein merupakan suatu kompleks lipoprotein
partikel yang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian inti yang tidak larut (trigliserida dan ester
kolesterol) dan bagian luar yang lebih larut (kolesterol bebas, fosfolipid, dan apoprotein). 1
Lipoprotein dibagi menjadi beberapa jenis, sesuai dengan berat jenisnya yang
ditentukan dengan cara ultra-sentrifugasi. Berat jenis itu berkisar antara 0,9 g/ml 1,28
g/ml.
Berdasarkan berat jenisnya, lipoprotein dibagi atas: 1,2,3
1. Kilomikron, yang berasal dari penyerapan triasilgliserol dalam usus.

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur
Periode 06 April 2009 09 Mei 2009 16
Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia Meilina, S.Ked (406080067)

2. Lipoprotein dengan densitas yang sangat rendah atau Very Low Density
Lipoprotein (VLDL atau pre--lipoprotein), yang berasal dari hati untuk
mengeluarkan triasilgliserol.
3. Lipoprotein dengan densitas sedang atau Intermediate Density Lipoprotein
(IDL)
4. Lipoprotein dengan densitas rendah atau Low Density Lipoprotein (LDL atau
-lipoprotein), yang memperlihatkan tahap akhir dalam katabolisme VLDL
5. Lipoprotein dengan densitas tinggi atau High Density Lipoprotein (HDL atau
-lipoprotein), yang terlibat dalam metabolisme VLDL, kilomikron, dan juga
kolesterol.
Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dan dipecah dengan cara
yang sedikit berbeda. Misalnya, kilomikron berasal dari usus dan membawa lemak jenis
tertentu yang telah dicerna dari usus ke dalam aliran darah Serangkaian enzim kemudian
mengambil lemak dari kilomikron yang digunakan sebagai energi atau untuk disimpan di
dalam sel-sel lemak. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah
diambil) dibuang dari aliran darah oleh hati. 2 Kadar relatif lipid dan protein berbeda-beda
pada setiap kelas tersebut. Dari keempat kelas lipoprotein yang ada, LDL yang paling
tinggi kadar kolesterolnya, kilomikron dan VLDL paling tinggi kadar trigliseridanya,
sedangkan kadar protein tertinggi terdapat pada HDL. 4
Selain dengan ultra-sentrifugasi lipoprotein juga dapat dibedakan dengan cara
elektroforesis, yaitu :1
1. Beta lipoprotein (LDL)
2. Pre-beta lipoprotein (VLDL)
3. Alfa lipoprotein (HDL)
4. Broad beta (beta VLDL atau IDL)
Istilah hiperlipidemia menyatakan peningkatan kolesterol dan atau trigliserida
serum diatas batas normal. Penyebab utama hiperlipidemia adalah obesitas, asupan
alkohol yang berlebihan, diabetes melitus, hipotiroidisme, dan sindrom nefrotik. 4
Patogenesis berbagai jenis lipid terhadap terjadinya aterosklerosis: 1
1. Kolesterol Total
Peningkatan kadar kolesterol total berperan penting, kuat dan konsisten
terhadap patogenesis atau resiko terjadinya PJK.
2. Kolesterol LDL
LDL berperan paling penting terhadap resiko terjadinya aterosklerosis karena
LDL mengangkut + 70-80% dari kolesterol total. Dalam kedaan fisiologis,
LDL masuk ke sel-sel perifer dan ditangkap oleh respotor LDL di sel-sel
perifer tersebut. Pada penyakit hiperkolesterolemia familial, reseptor LDL
sedikit sehingga banyak yang tidak tertangkap oleh reseptor LDL, akibatnya
kadar LDL meningkat dan lama di sirkulasi dan kemungkinan teroksidasi
lebih besar. LDL teroksidasi inilah yang sangat aterogenik.
3. Kolesterol HDL
Adanya korelasi negatif antara kadar kolesterol HDL dengan PJK. HDL
mempunyai efek melindungi jantung, karena berperan dalam reverse
cholesterol transport yang mengangkut kolesterol dari jaringan perifer ke hati
untuk dikatabolisasi dan diekskresikan melalui empedu.
4. Ratio Kadar Kolesterol Total dengan Kadar Kolesterol HDL
Angka 3,5 adalah paling baik dalam arti mempunyai faktor risiko paling
kecil, sampai angka 5 masih dapat ditoleransi, sedangkan >5 adalah faktor
resiko yang kuat

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur
Periode 06 April 2009 09 Mei 2009 17
Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia Meilina, S.Ked (406080067)

5. Trigliserida
Trigliserida akan merupakan risiko bila merupakan manifestasi
hiperliporoteinemia tipe III/familial combined hyperlipidemia. Artinya
trigliserdia baru berisiko bila ditemukan juga penurunan kadar kolesterol
HDL.
Kadar trigliserdia diantara 250 dari 500 mg/dl dianggap berhubungan dengan
PJK jika ada penurunan HDL. Kadar trigliserida >1000 mg% dengan kadar
kolesterol normal, biasanya disebabkan oleh peningkatan kilomikron, dimana
efek aterogeniknya tidak ada, tetapi kemungkinan pankreatitisnya besar.
6. Trias Lipid
Trias Lipid adalah faktor risiko terkuat untuk terjadinya PJK, yaitu terdiri
dari :
Peningkatan kadar kolesterol LDL
Peningkatan kadar trigliserida
Rendahnya kadar kolesterol HDL
7. Apoliporotein
Ada 2 fungsi apoliporotein yaitu :
Meningkatkan lipoprotein pada reseptor sel agar kadar lipoprotein dalam
darah tetap normal.
Mengaktifkan atau menghambat enzim-enzim plasma yang terlibat dalam
penghancuran, pembentukan dan pengangkutan lipid

Ada banyak macam apolipoprotein, tetapi beberapa jenis apoprotein utama yang
terdapat pada tiap lipoprotein tampak pada tabel 1.
Tabel 1. Komposisi Lipid dan Apoprotein pada Berbagai Fraksi Lipoprotein

Fraksi Lipoprotein Lipid Utama Apoprotein Utama


Kilomikron Tg B48, C
Kilomikron sisa Tg, Kol B48, C, E
VLDL Tg B100, C
IDL Tg, Kol B100, E
LDL Kol B100
HDL Kol A-I, A-II

Yang berperan dalam aterosklerosis adalah Apo A1 pada HDL yang bersifat anti
aterogenik dan Apo B pada LDL yang bersifat atrogenik.1
III. Klasifikasi Hiperlipidemia
III.1. Hiperlipidemia Primer
Hiperlipidemia akibat predisposisi genetik terhadap kelainan metabolisme lipid
disebut sebagai hiperlipidemia primer. Hiperlipidemia primer terbukti terjadi akibat
kelainan genetik yang mengode enzim, apoprotein, atau reseptor yang terlibat dalam
metabolisme lipid. Keadaan ini biasanya ditemukan secara kebetulan pada waktu check-
up kesehatan di laboratorium, karena umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan
yang agak berat berupa xantoma.1,4
Klasifikasi menurut WHO 1970 membagi kasus menjadi tipe I sampai V, yang
tampak pada tabel 2. Klasifikasi ini sangat praktis, sayangnya klasifikasi ini tidak
menunjukkan penyebab hiperlipidemia (primer maupun sekunder), karena fenotipe
lipoprotein sering berubah-ubah terutama bila sudah dapat pengobatan. 1

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur
Periode 06 April 2009 09 Mei 2009 18
Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia Meilina, S.Ked (406080067)

Tabel 2 . Klasifikasi Hiperlipoproteinemia menurut WHO 19701,6


Tipe Peningkatan Peningkatan Klasifikasi Insiden Hub.
lipoprotein Lipid Risiko
PJK
I Kilomikron Trigliserida Familial 1:10 -
hyperkilomikronemia
IIa LDL Kolesterol Familial 1:500 +
hypercholesterolemia
IIb LDL + Kolesterol Familial multiple-type 1:300 +
VLDL & hyperlipoproteinemia
Trigliserid
III IDL + Kolesterol Familial 1:100 +
kilomikron & trigliserid dysbetalipoproteinemi
remnan a
IV VLDL Trigliserida Familial 1:500 +
hypertriglyceridemia
V VLDL + Trigliserida Mixed ? ?
Kilomikron hypertriglyceridemia

Terdapat 5 jenis hiperlipoproteinemia yang masing-masing memiliki gambaran


lemak darah serta resiko yang berbeda:
1. Hiperlipoproteinemia Tipe I
Disebut juga familial hyperkilomikronemia, merupakan penyakit
keturunan yang jarang terjadi dan ditemukan pada saat lahir dimana tubuh
penderita tidak mampu membuang kilomikron dari dalam darah. Anak-anak dan
dewasa muda dengan kelainan ini mengalami serangan berulang berupa nyeri
perut, hati dan limpa membesar, serta pada kulitnya terdapat pertumbuhan
lemak berwarna kuning-pink (xantoma eruptif). Pemeriksaan darah
menunjukkan kadar trigliserida dan kilomikron yang tinggi. Penyakit ini tidak
menyebabkan terjadinya aterosklerosis, tetapi bisa menyebabkan pankreatitis,
yang bisa berakibat fatal. Penderita diharuskan menghindari semua jenis lemak
(baik lemak jenuh, lemak tak jenuh, maupun lemak tak jenuh ganda). 5
2. Hiperlipoproteinemia Tipe II
Disebut juga familial hypercholesterolemia, merupakan suatu penyakit
keturunan yang mempercepat terjadinya aterosklerosis dan kematian dini,
biasanya karena serangan jantung. Kadar kolesterol LDL nya tinggi. Endapan
lemak membentuk pertumbuhan xantoma di dalam tendon dan kulit. 1 diantara
6 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 40 tahun
dan 2 diantara 3 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada
usia 60 tahun. Penderita wanita juga memiliki risiko, tetapi terjadinya lambat. 1
dari 2 wanita penderita penyakit ini akan mengalami serangan jantung pada usia
55 tahun. Orang yang memiliki 2 gen dari penyakit ini (jarang terjadi) bisa
memiliki kadar kolesterol total sampai 500-1200 mg/dl dan seringkali
meninggal karena penyakit arteri koroner pada masa kanak-kanak. Penderita
diharuskan menjalani diet rendah lemak atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh
dan kolesterol, serta melakukan olahraga secara teratur. Seringkali diperlukan
obat penurun lemak untuk mengurangi kadar kolesterol darah yang tinggi. 5
3. Hiperlipoproteinemia Tipe III

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur
Periode 06 April 2009 09 Mei 2009 19
Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia Meilina, S.Ked (406080067)

Disebut juga familial multiple-type hyperlipoproteinemia. Merupakan


penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang menyebabkan tingginya kadar
kolesterol total dan trigliserida. Pada penderita pria, tampak pertumbuhan lemak
di kulit pada masa dewasa awal. Pada penderita wanita, pertumbuhan lemak ini
baru muncul 10-15 tahun kemudian. Baik pada pria maupun wanita, jika
penderitanya mengalami obesitas, maka pertumbuhan lemak akan muncul lebih
awal. Pada usia pertengahan, aterosklerosis seringkali menyumbat arteri dan
mengurangi aliran darah ke tungkai. Pemeriksaan darah menunjukkan tingginya
kadar kolesterol total, trigliserida, dan IDL. Penderita seringkali mengalami
diabetes ringan dan peningkatan kadar asam urat dalam darah. Pengobatannya
meliputi pencapaian dan pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi
asupan kolesterol dan lemak jenuh. Biasanya diperlukan obat penurun kadar
lemak. Kadar lemak hampir selalu dapat diturunkan sampai normal, sehingga
memperlambat terjadinya aterosklerosis.5
4. Hiperlipoproteinemia Tipe IV
Disebut juga familial hypertriglyceridemia. Merupakan penyakit umum
yang sering menyerang beberapa anggota keluarga dan menyebabkan tingginya
kadar trigliserida dan VLDL. Penyakit ini bisa meningkatkan risiko terjadinya
aterosklerosis. Penderita seringkali mengalami kelebihan berat badan dan
diabetes ringan. Penderita dianjurkan untuk mengurangi berat badan,
mengendalikan diabetes, dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun
kadar lemak dalam darah.5
5. Hiperlipoproteinemia Tipe V
Disebut juga Mixed hypertriglyceridemia. Merupakan penyakit keturunan
yang jarang terjadi, dimana tubuh tidak mampu memetabolisme dan membuang
kelebihan trigliserida sebagaimana mestinya. Pemeriksaan darah menunjukkan
tingginya trigliserida, VLDL, dan kilomikron. Selain diturunkan, penyakit ini
juga bisa terjadi akibat :

o Penyalahgunaan alkohol
o Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
o Gagal ginjal
o Makan setelah menjalani puasa selama beberapa waktu
Jika diturunkan, biasanya penyakit ini muncul pada masa dewasa awal,
ditemukan sejumlah besar pertumbuhan lemak (xantoma) di kulit, pembesaran
hati dan limpa, serta nyeri perut. Biasanya terjadi diabetes ringan dan
peningkatan asam urat. Banyak penderita yang mengalami kelebihan berat
badan. Komplikasi utamanya adalah pankreatitis, yang seringkali terjadi setelah
penderita makan lemak dan bisa berakibat fatal. Pengobatannya berupa
penurunan berat badan, menghindari lemak dalam makanan, dan menghindari
alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar lemak darah. 5

Secara klinis, hiperlipidemia dibagi atas :


Hiperkolesterolemia : Kolesterol
Hipertrigliseridemia : Trigliserid
Hiperlipidemia campuran : Kolesterol dan trigliserid
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur
Periode 06 April 2009 09 Mei 2009 20
Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia Meilina, S.Ked (406080067)

III.2. Hiperlipidemia Sekunder


Hiperlipidemia sekunder adalah peningkatan kadar lipid darah yang disebabkan
penyakit tertentu (diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar, penyakit ginjal).
Hiperlipidemia sekunder merupakan suatu hal yang reversibel, bila kelainan primernya
baik, hiperlipidemia akan hilang. Ada juga obat-obatan yang mengganggu metabolisme
lemak seperti:1
Penyekat beta Hiperlipoproteinemia tipe IIa/IIb
Diuretik Hiperlipoproteinemia tipe IIb,IV
Obat-obat KB
Estrogen Hiperlipidemia tipe IV
Gestagen Hiperlipoproteinemia tipe IIb

Tabel 3. Hiperlipidemia Sekunder

Hiperkolesterolemia Hipertrigliseridemia
Hipotiroidisme Diabetes melitus
Sindrom Nefrotik Obesitas
Disgammaglobulinemia Alkoholisme
Porphyria Gagal ginjal kronik
Penyakit hati Disgammaglobulinemia
Glycogen storage disease

IV. Faktor Risiko


Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi langsung kenaikan kadar lipoprotein
adalah:
Diet : kalori total perhari, jumlah kalori dalam lemak, asupan kolesterol yang
berlebihan.
Antropometrik : ratio berat badan-tinggi badan (obesitas)
Kebiasaan merokok, kurang gerak, asupan alkohol yang berlebihan.
Ras dan genetika
Adanya penyakit lain : Diabetes melitus, hipotiroidisme, uremia, sindrom
nefrotik, dll.

V. Gejala Klinis
Sebagian besar hiperlipidemia tidak memberikan gejala dan tanda klinis. Namun
terdapat beberapa gejala yang nyata, antara lain xantoma, arkus senilis, lipidemia
retinalis, dan kadang-kadang krisis abdomen akut. Hiperlipidemia harus dicurigai dan
dicari jika ada manifestasi hiperlipidemia di kulit, serta adanya aterosklerosis dan
penyakit jantung koroner prematur.
Manifestasi hiperlipidemia di kulit dapat berupa xantoma planum, xantoma
tendinea, xantoma tuberosa, xantoma papuloeruptif (tubero eruptif). Adanya xantoma
dapat merupakan petunjuk yang patognomonik untuk kelainan genetik atau kelainan
lipoprotein tertentu.
o Xantoma tendinea khas pada hiperkolesterolemia familial (LDL ).
Biasanya terdapat pada tendon achilles, patella, dan punggung tangan.
o Xantoma tuberosa, tubero eruptif khas pada disbetalipoproteinemia (IDL
dan kilomikron remnan ).

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur
Periode 06 April 2009 09 Mei 2009 21
Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia Meilina, S.Ked (406080067)

o Xantoma eruptif merupakan papula berwarna merah-kuning, biasanya


terdapat pada bokong.
o Lipidemia retinalis pembuluh darah berwarna cream yang terlihat pada
fundus mata. Terjadi jika kadar trigliserida yang tinggi (>2000 mg/dl).

VI. Pemeriksaan Kelainan Lipid

Tabel 4. Indikasi Pemeriksaan Lipid


Keturunan Hiperurisemia
Xantomatosis Gagal ginjal
Penyakit pembuluh darah (koroner/perifer) Pasien hemodialisis
Diabetes melitus Sindrom nefrotik
Obesitas Hipotiroidisme
Kurang gerak Kolestasis
Alkohol Sirosis bilier
Merokok Pankreatitis akut
Obat-obatan kontraseptik

Pemeriksaan lipid yang harus dilakukan:1


1. Kolesterol
total
2. Trigliserida
3. Standing plasma : Keadaan fisis setelah plasma disimpan dalam lemari es selama
semalam
4. Bila masih meragukan bisa pula diperiksa:
Apolipoprotein
Enzim lipolitik
LCAT
Lp(a), dll
Syarat pemeriksaan lipid adalah pasien puasa 12-14 jam untuk menghilangkan
efek pasca absorbsi trigliserida. Dengan ditemukannya peningkatan kadar lemak
darah, jangan langsung didiagnosia hiperlipidemia primer tapi singkirkan dulu
kemungkinan hiperlipidemia sekunder karena relatif lebih mudah
penanggulangannya.1
VII. Kriteria Diagnosis
Ada 3 kategori yang menghubungkan kadar lipid dengan besarnya risiko terjadi
PJK :1
o Kadar yang diinginkan dan diharapkan masih aman : desirable
o Kadar yang sudah mulai meningkatdan harus diwaspadai untuk mulai
dikendalikan : borderline high
o Kadar yang tinggi dan berbahaya untuk pasien : high
Tabel 5. Hubungan Kadar Lipid Dengan Risiko PJK
Lipid Diinginkan Diwaspadai Berbahaya
mg/dl mg/dl mg/dl
Kolesterol total < 200 200 - 239 > 240
Kolesterol LDL
Tanpa PJK < 130 130 159 > 160
Dengan PJK < 100 - -

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur
Periode 06 April 2009 09 Mei 2009 22
Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia Meilina, S.Ked (406080067)

Kolesterol HDL > 45 35 - 45 < 35


Trigliserida
Tanpa PJK < 200 200 399 > 400
Dengan PJK < 150 - -

VIII. Penatalaksanaan
Kadar kolesterol dan trigliserid sudah cukup untuk dijadikan parameter, kadang
perlu juga kadar kolesterol HDL.
1. Diet
Prinsip diet pada pasien dislipidemia:
Pengendalian berat badan : bila pasien gemuk,
beri diet rendah kalori + gerak badan hingga mencapai berat badan normal
Konsumsi karbohidrat kompleks ditingkatkan
Penggunaan asam oleat dan asam linoleat
Peningkatan konsumsi buah, sayur dan serat
Kurangi garam
Bila diet PERKENI (Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia) belum menolong pasien dengan kadar lipid sangat
tinggi, boleh dicoba diet tahap 2 NCEP (National Cholesterol edication Program)
Diet yang baik bagi pasien dislipidemia pada
diabetes pada dasarnya sama dengan pasien dislipidemia umum.
Pasien dengan hiperlipidemia, pengobatan non-farmakologis (diet dan gerak
badan) harus diusahakan secara maksimal. Baru jika gagal boleh ditambah dengan
obat hipolipidemia.1
Tabel 6. Komposisi Diet baku Diabetes dan Diet Tahap 1 dan Tahap 2 NCEP
Nutrien Tahap 1 Diet Tahap 2
NCEP PERKENI NCEP
Karbohidrat (% kalori) 50 60-70 50
Protein (% kalori) 15-20 10-15 15-20
Lemak (% kalori) <30 20-25 <30
Lemak jenuh (% kalori) <10 <10 <7
Lemak tak jenuh ganda <10 - -
Lemak tak jenuh tunggal <10 - -
Kolesterol (mg/hari) <300 <300 <200

2. Langkah-langkah Pengelolaan
pada Pasien Dislipidemia Dengan atau Tanpa Penyakit Kardiovaskuler (PKV)1
Pencegahan Primer Penyakit Kardiovaskuler/Usia Dewasa Tanpa PKV
A. Dengan atau tanpa 1 faktor risiko PKV
Sasaran: tercapainya kolesterol LDL <160 mg/dl dan tanpa hiperkolesterolemia
berat.

Kolesterol total > 240 mg/dl (Kolesterol LDL >160 mg/dl) atau
HDL <35 mg/dl atau TG>200 mg/dl

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur
Periode 06 April 2009 09 Mei 2009 23
Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia Meilina, S.Ked (406080067)

Cari dan obati penyakit sekunder

Kolesterol Total > 240 mg/dl

Terapi diet tahap I selama 3 bulan + latihan fisik periksa ulang

Kolesterol Total Kolesterol total tetap


<240 mg/dl atau LDL > 240 mg/dl, LDL>160 mg/dl
<160 mg/dl

Diet tahap II selama 6 bulan


Teruskan diet
Kolesterol total > 240 mg/dl

Pertimbangkan terapi obat jika


LDL >130 mg/dl atau
TG>200mg/dl
B. Dengan > 2 faktor fisiko
Sasaran : tercapainya kadar kolesterol LDL <130 mg/dl
Kolesterol Total > 200 mg/dl (Kolesterol LDL >130 mg/dl) atau TG >200
mg/dl

Cari dan obati penyakit sekunder

Kolesterol total > 200 mg/dl, LDL > 130 mg/dl atau TG > 200 mg/dl

Terapi diet Tahap I selama 3 bulan + latihan fisik periksa ulang

Kolesterol total Kolesterol total >200


<200 mg/dl mg/dl, LDL>130 mg/dl,
TG>200 mg/dl

Terapi obat+periksa
Teruskan diet ulang tiap tahun kalau
LDL > 130 mg/dl atau
TG > 200 mg/dl

Pencegahan sekunder : Pasien dengan penyakit kardiovaskuler


Sasaran : menurunkan kolesterol LDL hingga <100 mg/dl

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur
Periode 06 April 2009 09 Mei 2009 24
Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia Meilina, S.Ked (406080067)

Kolesterol total >200 mg/dl (Kolesterol LDL > 130 mg/dl)

Ciri dan obati penyakit sekunder

Terapi diet selama 3-6 bulan+latihan fisik periksa ulang

Kolesterol total < 160 mg/dl Kolesterol LDL > 100 mg/dl
atau LDL<100 mg/dl

Tambahkan terapi obat


hipolipidemik selama 4-6 minggu
Teruskan diet dan 3 bulan
Periksa ulangan dalam 6-12 bulan

LDL > 100 mg/dl LDL < 100 mg/dl

Obat lebih kuat /terapi Periksa ulang tiap 4 bulan /lebih sering
kombinasi *kombinasi *evaluasi jangka panjang periksa
deriv. Asam fibrat /statin kolesterol total *analisa lipoprotein lengkap
dengan asam dan LDL 1 tahun sekali
nikotinatpantau lebih

3. Obat-obatan hipolipidemik
Terapi tunggal lebih dianjurkan
Bila monoterapi gagal, dapat dipertimbangkan terapi kombinasi
Merupakan pengobatan jangka panjang sehingga perlu dipertimbangkan
cost-benefit ratio pengobatan.

Tabel 7. Obat-Obat Hipolipidemik1,7

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur
Periode 06 April 2009 09 Mei 2009 25
Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia Meilina, S.Ked (406080067)

Pengobatan Hiperlipidemia Campuran : Untuk hiperlipoproteinemia tipe IIb dan tipe III.
Golongan asam fibrat

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur
Periode 06 April 2009 09 Mei 2009 26
Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia Meilina, S.Ked (406080067)

Bila gagal : dikombinasi asam fibrat + golongan resin

Pengobatan kombinasi
Terutama pada keadaan :
Kolesterol sangat tinggi
Pasien dengan faktor risiko/ faktor risiko keluarga : PJK, perokok berat, gemuk,
diabetes, hipertensi.
Diperlukan kombinasi obat yang mampu menurunkan kolesterol sampai 50-60%.

DAFTAR PUSTAKA

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur
Periode 06 April 2009 09 Mei 2009 27
Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia Meilina, S.Ked (406080067)

Suyono Slamet, Tjokronegoro Arjatmo. Hiperlipidemia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid I. Edisi Ketiga. Jakarta:Balai Penerbit FKUI;2001. Hal 714-23

Hiperlipidemia. Available at:http://www.medicastore.com/

Mayes Peter A. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. Biokimia Harper. Edisi ke 24.
Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC;1999. Hal 261.

Brown Carol T., Wilson Lorraine M. Penyakit Aterosklerotik Koroner. Patofisiologi


Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Volume I. Edisi 6. Jakarta:Penerbit Buku
Kedokteran EGC;2005. Hal 580-2.

Hiperlipidemia Herediter. Available at:http://www.medicastore.com

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur
Periode 06 April 2009 09 Mei 2009 28

Anda mungkin juga menyukai