Anda di halaman 1dari 19

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan dalam
darah dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang
mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk
kedalam tubuh.
Serum adalah cairan bening yang dipisahkan dari sel-sel darah
menggunakan sentifuge.Serum berbeda dengan plasma, bagian cairan
dari darah yang normalnya berisi sel darah merah, sel darah putih dan
trombosit.Serum juga tidk memiliki falktor pemebkuan karena diperoleh
dari darah yang telah dibiarkan menggumpal.
Sebagian besar lemak dalam makanan dan dalam tubuh anda
berada dalam bentuk trigliserida.Kadar trigliserida yang tinggi
berhubungan dengan risiko penyakit jantung, demikian juga
kolesterol.Peningkatan trigliserida dapat disebabkan oleh kelebihan berat
badan (obesitas), aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol berlebihan
dan diet tinggi karbohidrat, kelainan genetic dan lain sebagainya. Orang
yang memiliki kolesterol tinggi biasanya memiliki nilai LDL (kolesterol
jahat) yang tinggi dan nilai HDL (kolesterol baik) yang rendah dan nilai
kolesterol total yang tinggi.
Pembagian kolesterol terdiri dari 2 yaitu LDL atau disebut juga
kolesterol jahat yang bila jumlahnya berlebih di dalam darah akan
diendapkan pada dinding pembuluh darah membentuk bekuan yang
dapat menyumbat pembuluh darah, sedangkan kolesterol HDL, adalah
kolesterol baik yang mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah
dari kolesterol LDL yang berlebihan.
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk menentukan konsentrasi atau
kadar trigliserida dalam tubuh yang merupakan salah satu penyebab

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

penyakit-penyakit arteri dengan mengukur absorbansinya pada


spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk menghitung kadar
trigliserida yang ada dalam tubuh manusia.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah untuk menentukan
konsentrasi atau kadar trigliserida dalam tubuh yang merupakan salah
satu penyebab penyakit-penyakit arteri dengan mengukur absorbansinya
pada spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm.

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori Umum
2.1.1 Darah
Plasma darah adalah cairan bening kekuningan yang unsur
pokoknya sama dengan sitoplasma. Plasma terdiri dari 92% air dan
mengandung campuran kompleks zat organik dan anorganik. Protein
plasma mencapai 7% plasma dan merupakan satu-satunya unsur pokok
plasma yang tidak dapat menembus membran kapilar untuk mencapai
sel. Ada tiga jenis protein plasma yang utama, yaitu (Sloane, 2003) :
1. Albumin adalah protein plasma yang terbanyak, sekitar 55 sampai
60%, tetapi ukurannya paling kecil. Albumin disintesis dalam hati dan
bertanggung jawab untuk tekanan osmotik koloid darah.
a. Koloid adalah zat yang berdiameter 1 nm sampai 100 nm,
sedangkan kristaloid adalah zat yang berdiameter kurang dari 1
nm. Plasma mengandung koloid dan kristaloid.
b. Tekanan osmotik koloid (atau tekanan onkotik) dintentukan
berdasarkan jumlah partikel koloid dalam larutan. Tekanan ini
merupakan suatu ukuran “daya tarik” plasma terhadap difusi air
dari cairan ekstraselular yang melewati membran kapilar.
2. Globulin, membentuk sekitar 30% protein plasma.
a. Alfa dan beta globulin disintesis dihati, dengan fungsi utama
sebagai molekul pembawa lipid, beberapa hormon, berbagai
substrat dan zat penting tubuh lainnya.
b. Gamma globulin (imunoglobulin) adalah antibodi. Ada lima jenis
imunoglobulin yang diproduksi jaringan limfoid dan berfungsi dalam
imunitas.

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

2.1.2 Trigliserida
Didalam tubuh, sebagian besar lemak berupa trigliserida. Dari sudut
ilmu kimia, trigliserida terdiri dari tiga asam lemak yang tergabung
menjadi molekul glycerol. Substansi ini sama sekali berbeda dengan
kolesterol. Seperti halnya kolesterol, trigliserida merupakan komponen
yang normal dari darah, baik datang dari diit atau dihasilkan oleh tubuh
(Soeharto, 2004).
Sebagian besar lemak yang anda makan berbentuk trigliserida.
Makan makanan yang mengandung lemak akan meningkatkan kadar
kolesterol.lemak berasal dari buah-buahan seperti kelapa, durian, dan
alpukat tidak mengandung kolesterol, tetapi kadar trigliseridanya tingggi.
Sejumlah factor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah
seperti kegemukan, makan lemak, makan gula biasa (glukosa) dan
minum alkohol (Soeharto, 2004).
Lipid plasma utama, kolesterol dan trigliserida, diabsorpsi dari
lemak makanan, dan juga disintesis dalam hati.Keduanya tidak larut
dalam air, sehingga ditransport dalamplasma sebagai partikel lipoprotein
larut air, dimana tetesan lemak berupa ester kolesterol tak larut dan
trigliserida dikelilingi oleh satu atau lebih substansi yang lebih polar
(Rubenstein dkk, 2005).
Lipoprotein densitas rendah (LDL) adalah pembawa kolesterol
utama dalam plasma.Lipoprotein ini mentransport kolesterol ke sel-sel
perifer untuk sintesis membran dan produksi hormon, dan ke hati untuk
produksi asam empedu.Lipoprotein densitas tinggi (HDL) membawa
kembali kolesterol dari jaringan perifer ke hati untuk diekskresi
(Rubenstein dkk, 2005).
LDL (Low Density Lipoprotein), yang mengangkut paling banyak
kolesterol di dalam darah. LDL dinmakan kolesterol jahat, karena kadar

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

LDL yang tinggi menyebabkan mengendapnya kolesterol dalam arteri.


HDL (High Density Lipoprotein), mengangkut koleterol lebih sedikit. HDL
sering disebut sebagai kolesterol baik, karena dapat ‘membuang’
kelebihan kolesterl jahat dipembuluh arteri kembali ke liver untuk
diproses dan dibuang. Jadi HDL mencegah kolesterol mengendap di
arteri dan melindungi dari atberosclerosis dan PJK. VLDL (Very Low
Density Lipoprotein), membawa sebagian besar trigliserida dalam darah.
Pada proses selanjutnya sebagian VLDL berubah menjadi LDL
(Soeharto, 2004).
Lipid-lipid (kollesterol, fosfolipid, dan trigliserida) diangkut dalam
serum dalam keadaan terikat pada protein. Tanpa protein, lipid-lipid
tersebut tidak terlarut dalam larutan air. Kombinasi lipid dan protein ini
disebut lipoprotein.Semua lipoprorein mengandung kolesterol, fosfolipid,
dan trigliserida.Akan tetapi, proporsinya berbeda-beda (Speicher &
Smith, 1996).
Kilomikron tersusun dari sekitar 95 persen lemak netral atau
trigliserida, tetapi tetap membawa kolesterol, protein dan fosfolipid.Kadar
kilomikron meningkat setelah makan; individu-individu normal
memerlukan 12 hingga 16 jam untuk membersihkan semua kilomikron
dan serum (Speicher & Smith, 1996).
Trigliserida didalam yang terdiri dari 3 jenis lemak yaitu Lemak
jenuh, Lemak tidak tunggal dan Lemak jenuh ganda. Kadar triglisarid
yang tinggi merupakan faktor resiko untuk terjadinya PJK (Noer
Sjaifoellah, 1996) :

Kadar Trigliserida
Normal Agak tinggi Tinggi Sangat Sedang
< 150 mg/dl
150 – 250 mg/dl 250-500 mg/dl >500 mg/dl

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

LDL kolesterol harga normalnya dibawah 130 mg/dl.HDL


kolesterol harga normalnya diatas 45mg/dl.Trigliseride harga normalnya
antara 72-200 mg/dl. Total lipid harga normalnya antara 450-1000 mg/dl
(Djojodibroto, 2001).
2.1.3 Interpretasi Klinis
Penurunan kadar: ß-lipoproteinemia kongenital, hipertiroidisme,
malnutrisi protein. Peningkatan kadar: hiperlipoproteinemia, hipertensi,
hipotiroidisme, sindrom nefrotik, trombosis serebral, sirosis alkoholik, DM:
maksimal 150 mg/dL. Dalam suatu studi, kenaikan HDL sebesar 1%
berarti menurunkan risiko penyakit jantung koroner arteri sebesar 2%.
Dalam studi yang sama, partisipan dengan kadar kolesterol HDL tertinggi
mengalami penurunan risiko penyakit jantung koroner setengahnya
dibandingkan partisipan dengan kadar kolesterol HDL terendah.
Sebagian besar orang harus mencapai kadar 60 mg/dL atau lebih. Jika di
bawah 40 mg/dL akan meningkatkan risiko penyakit jantung. Pada pria,
kadar kolesterol HDL rata-rata berkisar 40-50 mg/dL (Majid, 2010).
Nilai Rujukan (Pearce, 2006)
Dewasa : - 12-29 tahun : 10 – 140 mg/dL
- 30-39 tahun : 20 – 150 mg/dL
- 40-49 tahun : 30 – 160 mg/dL
- > 50 tahun : 40 – 190 mg/dL
Bayi : 5-40 mg/dL
Anak 5-11 tahun : 10-135 mg/dL
2.1.4 Patofisiologi
Kadar trigliserida yang meningkat dapat menyebabkan
pengerasan pembuluh darah yang disebut Arteri. Keadaan ini disebut
“Atherosclerosis”, yang meningkatkan resiko stroke, serangan
jantung.Hipertrigliseridemia sering sebagai petanda ada penyakit lain,

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

dapat pula meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke.


Kegemukan, meningkatnya lingkar perut karena bertambahnya lemak
dipinggang dan dikenal sebagai “metabolic syndrome” yang disertai
tekanan darah tinggi, diabetes dan kadar hormon trioid yang rendah
(hipotiroidi), penyakit hati (liver disease), gangguan ginjal atau suatu
kelainan genetik yang jarang dimana ada kelainan cara tubuh anda
mengubah lemak menjadi energi (Rubenstein, 2005).
Ateriosklerosis, adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
penebalan yang ditandai dengan penebalan dan hilangnya elastisitas
dinding arteri. Dikenal 3 bentuk arteriosclerosis yaitu aterosklerosis,
arterioskleriosis Monckeberg dan arteriolosclerosis. Aterosklerosis
adalah bentuk arteriosclerosis yang paling umum ditemukan, ditandai
dengan terdapatnya aterom pada bagian intima arteri yang berisi
kolesterol, ditandai dengan terdapatnya aterom pada bagian intima
arteri yang berisi kolesterol, zat lipoid dan lipofag. Pembuluh darah yang
terkena adalah arteri besar dan sedang yaitu pembuluh serebral,
vertebral, koroner, renal, aorta dan pembuluh di tungkai (Ganiswarna,
2007).
2.2 Uraian Sampel
Serum darah atau plasma darah terdiri atas (Sofjan, 2016, h. 3).
- Air : 91 %
- Protein : 8 % ( albumin,globulin,protrombin dan fibrinogen)
- Mineral : 0,9 % ( natrium klorida,natrium bikarbonat, garam
kalsium,fosfor, magnesium dan besi )
- Bahan organik : 0,1 % (glukosa, asam amino, kolesterol,hormon,enzim,
gas oksigen dan karbon dioksida dan sel darah)

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

2.3 Uraian Bahan


a. Air suling (Ditjen POM 1979)
Nama : Aqua destillata
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak
mempunyai rasa.
Rumus molekul : H2O
Rumus struktur :

2.4 Prosedur Kerja (Anonim, 2018)


1. Penyiapan Serum
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge.
c. Disentrifug selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm.
d. Diambil serum darah.
e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Pengukuran absorban blanko
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dipipet 10 µL aquadest ke dalam kuvet.
c. Ditambahkan 1000 µL regean RGT.
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit.
e. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
3. Pengukuran absorban standar
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dipet 10 µL larutan standar ke dalam kuvet.
c. Ditambahkan 1000 µL regean RGT.

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit.


e. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
4. Pengukuran absorban sampel
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dipipet 10 µL serum darah ke dalam kuvet.
c. Ditambahkan 1000 µL regean RGT. Diinkubasi pada suhu 25 0C
selama 20 menit.
d. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu kuvet, mata
mikro pipet, mikro pipet, pipet tetes, rak tabung, sentrifuge,
spektrofotometer, tabung reaksi dan tabung sentrifuge.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu
aquadest, aluminium foil, larutan standar. mata mikro, reagen RGT, dan
sampel darah (serum).
3.3 Cara Kerja
a. Penyiapan Serum
Disiapkan alat dan bahan, dimasukkan darah ke dalam tabung
sentrifug. Kemudian disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan
3000 rpm. Serum darah diambil dan dimasukkan ke dalam tabung
reaksi.
b. Pengukuran absorban blanko
Disiapkan alat dan bahan, dipipet 30 µL aquadest ke dalam
kuvet, kemudian ditambahkan 3000 µL regean RGT. Diinkubasi pada
suhu 250C selama 20 menit dan diukur absorban spektrofotometer
dengan panjang gelombang 546 nm.
c. Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan, dipipet 30 µL larutan standar ke
dalam kuvet, kemudian ditambahkan 3000 µL regean RGT. Diinkubasi
pada suhu 250C selama 20 menit dan diukur absorban
spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.
d. Pengukuran absorban sampel
Disiapkan alat dan bahan, dipipet 30 µL serum darah ke dalam
kuvet, kemudian ditambahkan 3000 µL regean RGT. Diinkubasi pada

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

suhu 250C selama 20 menit dan diukur absorban spektrofotometer


dengan panjang gelombang 546 nm.

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan


a. Tabel Pengamatan
KE A A KONSENTRASI NILAI NILAI NORMAL
LOM SAMPEL STANDAR STANDAR TRIGLISERIDA TRIGLISERIDA
POK (mg/dl) (mg/dl)

I - - Pria: 40-160
II 0,105 0,066 200 mg/dl 318,182 Wanita: 35-135
III 0,069 209,09 (kemenkes,

IV 0,151 457,57 2011)

b. Perhitungan
Absorbansi Sampel
Trigliserida = x Konsentrasi Standar (mg/dL)
Absorbansi Standar

0,069
Trigliserida = x 200 (mg/dL) = 209,09 mg/dL
0,066

4.2 Pembahasan
Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan dalam
darah yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah dan
merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak
dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk kedalam tubuh.
Serum adalah cairan bening yang dipisahkan dari sel-sel darah
menggunakan sentifuge.Serum berbeda dengan plasma, bagian cairan
dari darah yang normalnya berisi sel darah merah, sel darah putih dan
trombosit.

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

Lipoprotein densitas rendah (LDL) adalah pembawa kolesterol


utama dalam plasma.Lipoprotein ini mentransport kolesterol ke sel-sel
perifer untuk sintesis membran dan produksi hormon, dan ke hati untuk
produksi asam empedu.Lipoprotein densitas tinggi (HDL) membawa
kembali kolesterol dari jaringan perifer ke hati untuk diekskresi
(kedokteran klinis).
LDL kolesterol harga normalnya dibawah 130 mg/dl.HDL kolesterol
harga normalnya diatas 45mg/dl.Trigliseride harga normalnya antara 72-
200 mg/dl. Total lipid harga normalnya antara 450-1000 mg/dl.
Adapun interpretasi klinis pada penurunan kadar trigliserida dapat
menyebabkan β- lipoproteinemia, congenital, hipertiroidisme, malnutrisi
protein. Sedangkan pada peningkatan kadar dapat menyebabkan
hiperlipoproteinemia, hipertensi, hipotiroidisme, sindrom nefrotik,
thrombosis selebral, sirosis alkoholik, DM: maksimal 150mg/dL.
Pada percobaan kali ini dilakukan pemeriksaan trigliserida dan
kolesterol dari serum darah dengan menggunakan reagen RGT dengan
spektrofotometer.
Untuk pemeriksaan trigliserida pertama harus di ambil serum darah,
alasan pengambilan serum karena dibagian serum itu terdapat asam
lemak dalam hal ini trigliserida dan albumin dan apabila bagian yang
mengendapnya diambil sulit untuk dibaca oleh spektrofotometer dengan
cara darah disentrifuge selama kurang lebih 15 menit dalam kecepatan
6000 rpm, setelah itu diambil serumnya. Selanjutnya pengukuran
absorban blanko, dibuat dengan cara memipet 30 µl aquadest ke dalam
kuvet lalu ditambahkan 3000 µl reagen, untuk trigliserida menggunakan
reagen RGT dan untuk HDL juga menggunakan reagen RGT, lalu di
inkubasi pada suhu 25OC selama 20 menit.

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

Kemudian untuk pengukuran absorban standar dan absorban


sampel pengerjaannya hampir sama dengan pengukuran absorban
blanko, yang berbeda hanyalah konsentrasi dan jenis larutan uji (sampel)
yang akan di ujikan serta lama waktu inkubasi. Untuk pengukuran
absorban standar, maka sampel yang digunakan adalah larutan standar
sebanyak 30 µl dengan waktu inkubasi selama 20 menit untuk pengujian
trigliserida dan untuk pengujian kolesterol konsentrasinya sebanyak 3000
µl di inkubasi selama 20 menit, sedangkan untuk pengukuran sampel,
maka sampel yang digunakan adalah serum darah, setelah semuanya
diinkubasi dengan waktu sesuai dengan pengujian, maka dimasukkan
kuvet ke dalam spektrofotometer dan diukur absorbannya pada panjang
gelombang 546 nm.
Adapun pada percobaan ini digunakan reagen RGT karena reagen
RGT adalah reagen yang spesisfik. Pada percobaan ini juga dilakukan
inkubasi pada suhu ruangan selama beberapa menit, hal ini berguna agar
reagen dan sampel dapat bercampur dengan baik ,sehingga pada saat
pengukuran absorban hasilnya pun sesuai dengan yang diharapkan.
Alasan pengambilan serum darah sebagai sampel adalah karena dibagian
serum itu terdapat asam lemak dalam hal ini trigliserida dan albumin dan
apabila bagian yang mengendapnya diambil sulit untuk dibaca oleh
spektrofotometer. Dan alas an dari penggunaan spektrofotometer dengan
panjang gelombang 546 nm adalah karena sampel darah atau serum
mempunyai panjang gelombang sinar tampak (380-780 nm).
Berdasarkan data yang telah diperoleh maka hasil pemeriksaan
trigliserida probandus dinyatakan tidak normal. Berdasarkan literature,
kandungan trigliserida pada pria 40-160mg/dL dan wanita 35-135mg/dL,
sedangkan dari hasil yang didapat sangat jauh dari data nilai rujukan
yaitu serum darah pada kelompok II 318,182 mg/dL; pada kelompok III

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

209,09mg/dL; dan pada kelompok IV 457,57mg/dL. Semakin tinggi kadar


trigliserida, maka tinggi pula risiko kita untuk terkena penyakit jantung dan
sindrom metabolik yang juga berhubungan dengan stroke.

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan maka diperoleh pada
probandus yaitu hasilnya kurang normal karena yang tidak normal itu
melebihi range serta hal ini dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya
penyakit jantung dan yang berhubungan dengan stroke.
5.2 Saran
Sebaiknya agar lebih teliti dalam melakukan praktikum agar
diperoleh hasi dengan data yang tepat dan tidak terjadi kesalahan.

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2018, Tuntunan Praktikum Kimia Klinik, Universitas Muslim


Indonesia, Makassar.
Djojodibroto, Darmanto, 2001, Seluk Beluk Pemeriksaan Kesehatan
(General Medical Check Up): Bagaimana Menyikapi Hasilnya,
Buku Obor,Jakarta.
Noer Sjaifoellah, 1996, Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1,FK-UI, Jakarta.

Rubenstein, David,dkk., 2005, Lecture Notes: Kedokteran Klinis, Penerbit


Erlangga, Jakarta.
Soeharto, Iman., 2004, Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung
Edisi Kedua, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Speicher, Carl., dan Smith, Jack., 1996, Pemilihan Uji Laboratorium yang
Efektif, EGC, Jakarta.

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

GAMBAR

Sampel darah pada saat akan di sentrifuge

Setalah disentrifuge

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DALAM SERUM

Pemipetan menggunakan pipet mikro

Pengukuran absorban dengan spektrofotometer 546 nm

NANDA PRASETYA DEWI RIANTIKA MUH. RIFQI IRSYAQ S.FARM, APT


15020170258

Anda mungkin juga menyukai