Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HEMATOLOGI

“PENETAPAN KADAR HEMOGLOBIN”

OLEH:

NAMA : DESAK PUTU INTAN PURNAMA DEWI

NIM : P07134018 102

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

2019
PENETAPAN KADAR HEMOGLOBIN

I. TUJUAN
a. Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara penetapan kadar
hemoglobin dengan metode sahli,cyanmeth,dan
Impedance.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara penetapan kadar
hemoglobin dengan metode sahli,Cyanmeth,dan
Impedance.
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan cara penetapan kadar
Hemoglobin darah probandus dengan menggunakan
metode Sahli,Cyanmeth,dan Impedance.
2. Mahasiswa dapat mengetahui kadar Hemoglobin
darah probandus.
3. Mahasiswa dapat mengintepretasikan hasil
penetapan kadar Hemoglobin darah probandus.

II. METODE
Metode yang digunakan adalah:
a. Metode Sahli
b. Metode Cyanmeth
c. Metode Impedance (Hematology Analyzer)

III. PRINSIP
a. Metode Sahli
Hemoglobin diubah menjadi hematin asam oleh HCL 0.1
N,kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual
dengan standard permanent dalam alat itu.
b. Metode Cyanmeth

Berdasarkan derivat-derivat Hemoglobin didalam darah kecuali


verdoglobin (sulpahaemaglobin) diubah secara kuantitatif menjadi
hemogoblin Cyanide (Sianmethemoglobin) dengan memakai suatu
larutan pereaksi yang berisi kalium sianida(KCN) dan kalium
ferrisianida (K3FE(CN)6).Absorbansi larutan diukur pada panjang
gelombang 546 nm dan factor 36,77.Dengan memakai reagen yang
tersedia dalam Kit,dijamin bahwa reaski sempurna hanya dalam
waktu 3 menit.Zat warna yang terbentuk sangat stabil dan dapat
diukur dengan fotometer.

c. Metode Impedance (Hematology Analyzer)

Hematologi analyzer adalah alat yang digunakan untuk memeriksa


darah lengkap dengan cara menghitung dan mengukur sel-sel darah
secara otomatis berdasarkan variasi impedansi aliran listrik atau
berkas cahaya terhadap sel yang dilewatkan pada pemeriksaan
secara otomatis spesimen diolah berdasarkan prinsip impedansi
untuk menentukan WBC (white blood cell), RBC (red blood cell),
dan PLT (platelet).
IV. DASAR TEORI

Hemoglobin merupakan komponen penting dari sel darah merah yang memiliki
peran dalam transportasi oksigen dan karbondioksida.Hemoglobin memberikan
pigmen alami pada sel darah merah.Hemoglobin juga suatu protein yang
mengandung zat besi yang mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan
tubuh.Maka pembentukan hemoglobin terjadi pada Sumsum tulang melalui
stadium pematangan yaitu sel darah merah memasuki sirkulasi sebagai retikulosit
dari sumsum tulang.Dengan demikian Hemoglobin juga merupakan molekul yang
memiliki dua bagian utama yaitu globin dan gugus heme.

Adapun secara umum fungsi hemoglobin yaitu:

1. Mengikat dan membawa oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh


2. Mengikat dan membawa CO2 dari jaringan tubuh ke paru-paru
3. Memberi warna merah pada darah
4. Mempertahankan keseimbangan asam-basa dalam tubuh.

Dengan demikian adapun beberapa faktor yang mempengaruhi hemoglobin yaitu:

1. Kecukupan Besi dalam Tubuh


Besi dibutuhkan untuk produksi hemoglobin,sehingga anemia gizi besi akan
menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dan kandungan
hemoglobin yang rendah .
2. Metabolisme Besi di dalam tubuh
Besi yang terdapat di dalam tubuh orang dewasa sehat sekitar 4 gram.Besi
tersebut berada di dalam sel –sel darah merah atau
hemoglobin.Metabolisme besi di dalam tubuh terdiri dari proses
absorpsi,pengakutan,pemanfaatan ,penyimpanan dan pengeluaran.

Pemeriksaan hemoglobin merupakan salah satu pemeriksaan darah yang


rutin,sering dilakukan oleh setiap laboratorium.Pemeriksaan kadar hemoglobin
dapat ditentukan dengan metode sebagai berikut:metode Sahli yaitu Hemoglobin
dihidrolisis dengan HCl menjadi asam hematin yang berwarna coklat ,diantara
metode yang paling sering digunakan dilaboratorium dan yang paling sederhana
selanjutnya ada metode Cyanmeth dan metode Impedance(Hematology Analyzer).
V. ALAT DAN BAHAN
a. Metode Sahli
1. Alat :
 Haemometer/ haemoglobinometer
 Pipet haemoglobin
 Batang pengaduk
 Vial
 Pembersih tabung
 Tabung pengencer
 Standar warna perrmanen
2. Spesimen:
 Darah kapiler,Darah Vena(antikoagulan
EDTA atau Oxalat)
3. Reagent:
 Aquadest
 HCl 0.1 N
b. Metode Cyanmeth
1. Alat:
 Haemometer/ haemoglobinometer
 Pipet haemoglobin
 Batang pengaduk
 Vial
 Pembersih tabung
 Tabung pengencer
 Standar warna perrmanen
2. Spektrofotometer/Fotometer
3. Cuvet
4. Batang pengaduk
2. Spesimen:
 Darah kapiler,Darah Vena(Antikoagulan
EDTA atau Oxalat)
3. Reagent:
 Larutan
Drabkins(NaHCO31g,K3Fe(CN)4 200
mg,KCN 50 mg,aquadest 1 liter,pH 8,6).
c. Metode Impedance (Hematology Analyzer)
1. Alat:
 Hematology Analyzer
2. Spesimen;
 Darah Vena (Antikoagulan EDTA)
3. Reagent :
 Cellpack
 Diluent
 Stromatolyzer
VI. Prosedur Kerja
a. Metode Sahli
1. Larutan HCL 0,1 N dimasukkan tabung pengencer hemometer sampai
tanda 2 gr%
2. Sampel darah dihisap dengan pipet hemogoblin sampai garis tanda 20
cmm atau 0.02 ml
3. Darah yang melekat disekitaran pipet dihapus menggunakan
tissue/kertas saring
4. Kemudian alirkan darah dari pipet kedalam dasar tabung yang berisi
HCL.Hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara
5. Kemudian pipet diangkat sedikit,lalu isap bagian atas dari asam HCl
yang jernih ,bilas 2 atau 3 kali untuk membersihkan darah yang masih
tertinggal dalam pipet sahli
6. Isi dari tabung tersebut dicampurkan agar darah dan asam
bersenyawa,warna campuran menjadi coklat tua.Kemudian tunggu
selama 5-10 menit agar terjadi pembentukan asam hematin.
7. Aquadest ditambahkan setetes demi tetes,diaduk dengan batang
pengaduk.Pada usaha mempersamakan warna hendaknya tabung
diputar demikian sehingga garis bagi tidak terlihat
8. Dibaca meniskus larutan dan kadar hemogoblin dinyatakan dalam
g%(g/dl).
b. Metode Cyanmeth
1. Larutan Drabkins dimasukkan 5 ml ke dalam tabung reaksi
2. Darah yang akan diperiksa dipipet sebanyak 0,02 ml dengam pipet
Hemogoblin
3. Pipet dibilas dengan campuran pereaksi dan campurkan benar-benar
dan baca absorbansinya setelah tiga menit terhadap aquadest dengan
panjang gelombang 546 nm(absorbance maximum).
c. Metode Impedance
1. Menghubungkan kabel pada stabilisator.
2. Dihidupkan saklar on pada bagian kanan atas alat.
3. Alat akan self check, kemudian tertera tulisan “please wait”
pada layar”.
4. Mempastikan alat ready.
5. Kemudian menekan tombol WB pada layar.
6. Menekan tombol ID dan masukan no sampel kemudian
menekan enter.
7. Tombol bagian atas tempat sampel ditekan, agar adaptor
terbuka dan letakan sampel.
8. Ditutup tempat sampel kemudian menekan “run”.
9. Hasil akan muncul pada layar secara otomatis.
10. Kemudian hasil dicatat.

VII. Nilai Normal


a. Metode Sahli

Adapun nilai normal kadar hemoglobin adalah sebagai berikut:

Untuk Usia Dewasa

- Laki –laki :13,0-18,0 gr%


- Perempuan :12,0-16,0 gr%
b. Metode Cyanmeth

Adapun nilai normal kadar hemoglobin adalah sebagai berikut:

Untuk Usia Dewasa

- Laki –laki :13,0-18,0 gr/dL


- Perempuan :12,0-16,0 gr/dL
c. Metode Impedance (Hematolgy Analyzer)

Adapun nilai normal kadar hemoglobin adalah sebagai berikut:

Untuk Usia Dewasa

- Laki –laki :13,0-18,0 gr/dL


- Perempuan :12,0-16,0 gr/dL

VIII. HASIL PENGAMATAN


Probandus
Nama : Luh Gede Meilia Ayu Suari Putri
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempaun

Dari hasil uji kadar hemoglobin dengan menggunakan tiga metode uji kadar
hemogoblin didapatkan nilai hemoglobin pasien sebagai berikut:

a. Metode Sahli
Hasil :7,4 g%
b. Metode Cyanmeth
Hasil :7,4 g/dL
c. Metode impedance(Hematology Analyzer)
Hasil :11,1 g/dL

IX. Pembahasan

Hemoglobin merupakan komponen penting dari sel darah merah yang memiliki
peran dalam transportasi oksigen dan karbondioksida.Hemoglobin memberikan
pigmen alami pada sel darah merah.Hemoglobin juga suatu protein yang
mengandung zat besi yang mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan
tubuh.

Pentingnya hemoglobin ini menyebabkan pemeriksaan hemoglobin dalam darah


penting dalam diagnosis suatu penyakit.Kegunaan dari pemeriksaan kadar
hemoglobin adalah untuk menilai tingkat anemia.Adapun beberapa metode yang
digunakan penetapan kadar Hemoglobin:

1. Metode Sahli

Hemoglobin dihidrolisis dengan HCl menjadi asam hematin yang berwarna coklat
,diantara metode yang paling sering digunakan dilaboratorium dan yang paling
sederhana

Seperti hasil didapatkan saat pratikum yaitu atas nama LUH GEDE MEILIA AYU
SUARI PUTRI,umur 19 tahun,jenis kelamin perempuan dengan hasil 7,4 g%

Dari hasil tersebut yaitu kadar hemoglobin dibawah normal,karena metode Sahli
membutuhkan ketelitian visualisasi praktikan dalam membandingkan warna yang
diperoleh dari pengenceran dengan warna standar.Kekurangan metode ini adalah
banyak kesalahan yang sering dilakukan selama prosedur pemeriksaan tersebut
yang berakibat pada sulitnya memperoleh data hasil pengukuran yang akurat,

Kesalahan yang sering terjadi selama prosedur pemeriksaan,misalnya :

1. Melarutkan HCl 0,1 N kurang atau lebih dari yang diminta


2. Adanya gelembung udara pada tabung Sahli
3. Kesalahan lupa mengusap sisa darah diujung pipet sebelum dicelup ke
dalam tabung Sahli
4. Salah menginterpretasikan warna larutan yang terbentuk.

Untuk kelebihan pada metode Sahli alat yang mudah dibawa,ringan dan alat serta
bahannya masih dapat dijumpai di toko peralatan medis,tidak membutuhkan tenaga
listrik.

2. Metode Cyanmeth
Menggunakan larutan Drabkins dengan komposisi kalium sianida dan kalium
ferrisianida dan diubah secara kuantitatif.Dari hasil pratikum didapatkan hasil yang
sama pada metode Sahli yaitu atas nama LUH GEDE MEILIA AYU SUARI
PUTRI,umur 19 tahun,jenis kelamin perempuan dengan hasil kadar hemoglobin
7,4 g/dL berarti dibawah nilai normal.Pada metode Cyanmeth faktor kesalahan
+2%.Metode Cyamenth memiliki kelebihan dan kekurangan,kelebihannya adalah
metode Cyantmeh lebih akurat disbandingkan dengan metode Sahli karena semua
jenis hemoglobin dapat diukur kecuali Sufhemoglobin dan mudah dilakukan tidak
seribet Sahli membutuhkan cahaya untuk menyesuaikan warna
standar.kekurangnya adalah alat spektrofotometer cukup mahal,membutuhkan
listrik,dan larutan Drabkin mengandung sianida yang bersifat beracun.

3. Metode Impedance

metode impedance menggunakan hematologi analyzer, karena alat ini otomatis


sangat praktis menggunakannya, metode ini menggunakan cahaya atau impedasi
aliran listrik untuk menghitung setiap sel darah yang lewat secara otomatis.Dari
hasil sampel atas nama LUH GEDE MEILIA AYU SUARI PUTRI,umur 19
tahun,jenis kelamin perempuan didapatkan hasil yaitu 11,1 g/dL.

Pada metode Impedance memiliki keuntungan antara lain: efesiensi waktu lebih
cepat sekitar 2-3 menit dibandingkan dilakukan secara manual,bisa menggunakan
sampel sedikit saja,dan ketepatan hasil yang dikeluarkan oleh alat Hematolgy
analyzer ini biasanya sudah melalui quality control yang dilakukan oleh intern
laboratorium tersebut baik di Institusi Rumah sakit ataupun Laboratorium
klinik.Kekurangannya adalah tidak dapat menghitung sel abnormal.

Dari hasil sampel atas nama LUH GEDE MEILIA AYU SUARI PUTRI,umur 19
tahun,jenis kelamin perempuan didapatkan hasil sampel yang berbeda pada metode
Impedance(Hematolgy Analyzer) yaitu 11,1g/dL.Dapat disimpulkan menderita
anemia karena dibawah nilai normal.

Hasil banding pada ketiga metode dimana yang lebih akurat yaitu metode
Impedance karena pada metode Sahli dan Metode Cyanmeth didapatkan hasil yang
sama,yaitu 7,4 gr%/dL
Pada metode Sahli yaitu kesalahan saat prosedur kerja dan pembacaan visual
kurang teliti, tidak semua hemoglobin bisa diubah menjadi asam hematin dan
haematometer tidak bisa distandarkan jadi kadar akuratnya rendah.Pada ,metode
Cyanmteh walaupun akurat bisa kesalahan saat ion ionic detergent yaitu dapat
menyebabkan kekeruhan dan mengganggu pembaacaan spektrofotometer dan dapat
menyebabkan kadar hemoglobin meningkat palsu.Maka pada metode Impedance
lebih akurat karena sudah melalui quality control yang dilakukan oleh intern
laboratorium tersebut baik di Institusi Rumah sakit ataupun Laboratorium
klinik.Walaupun memiliki kekurangan yaitu tidak dapat menghitung sel abnormal,
dan membutuhkan perawatan khusus juga memiliki harga yang mahal.

X. Simpulan

Berdasarkan dari hasil pratikum penetapan kadar hemoglobin atas nama Luh Gede
Meilia Ayu Suari Putri,umur 19 tahun,jenis kelamin perempuan sebagai berikut:
a. Metode Sahli diperoleh kadar hemoglobin 7,4 g%.
b. Pada metode Cyameth diperoleh kadar hemoglobin 7,4 g/dL,
c. Metode Impedance (Hematolgy Analyzer) diperoleh kadar hemoglobin 11,1
g/dL
Dapat dsimpulkan bahwa kadar hemoglobin dibawah nilai normal.Untuk hasil lebih
akurat dari ketiga metode yaitu pada metode Impedance karena sudah melalui
quality control yang dilakukan oleh intern laboratorium tersebut baik di Institusi
Rumah sakit ataupun Laboratorium klinik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Silvia.2017.”Kadar Hemoglobin Pada Sopir Truck TRAILER”.Sekolah


Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika.KTI
2. Norsiah Wahdah.2015.”Perbedaan kadar Hemoglobin metode
Sianmethemoglobin dengan dan tanpa Sentrifugasi pada Sampel
Leukositosis”,Poltekkes Kemenkes Banjarmasin,pp 72-83.
3. Faatih Mukhlissul dkk.2017.”Penggunaan Alat Pengukur Hemoglobin di
Puskesmas,Polindes,dan Pustu”.
4. Habibah,Nur dkk.2018.Penuntun Pratikum Instrumen.Denpasar:Poltekkes
Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai