Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK II

“Pemeriksaan Aktivitas Enzim Gamma-glutamyl transferase (GGT) “


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Klinik II

Disusun Oleh :
Siva Noer Faeda

Dosen Pembimbing :
Nining Kurniati, S.Pd, M.Kes
Bagus Muhammad Ihsan, S.Si, M.Kes
M. Reza Taufiq Pratama, S.ST

Kelas :
TLM 03-A

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
2020
I. Hari dan Tanggal : Senin, 21 September 2020
II. Judul : Pemeriksaan Aktivitas Enzim Gamma-glutamyl transferase
(GGT)
III. Dasar Teori :
Gamma-glutamil transferase (GGT) adalah enzim yang ditemukan terutama di
hati dan ginjal, sementara dalam jumlah yang rendah ditemukan dalam limpa,
kelenjar prostat dan otot jantung. Gamma-GT merupakan uji yang sensitif untuk
mendeteksi beragam jenis penyakit parenkim hati. Kebanyakan dari penyakit
hepatoseluler dan hepatobiliar kadar GGT dalam serumnya meningkat. Kadar dalam
serum ini akan meningkat lebih awal dan tetap akan meningkat selama kerusakan sel
tetap berlangsung. GGT mengkatalisis transfer gugus gamma-glutamil glutathione ke
akseptor yang mungkin ada dalam gugus asam amino, peptida atau air (membentuk
glutamat). GGT memainkan peran kunci dalam siklus gamma-glutamil, untuk jalur
sintesis dan degradasi glutathione dan obat serta detoksifikasi xenobiotic. GGT hadir
dalam membrane sel jaringan termasuk ginjal, saluran empedu,pancreas , hati, limpa,
jantung, otak dan vesikula seminalis. Hal ini terlibat dalam transfer asam amino
menyebrangi saluran membrane dan metabolism leukotriene. Selain itu, hal ini juga
terlibat dalam metabolism gluthione dengan mentransfer bagian glutamil ke berbagai
molekul akseptor termasuk air, asam L-amino, peptide dan meninggalkan produk
sistein untuk mempertahankan homeostasis intraseluler stresoksidatif.

IV. Tujuan : Untuk mengetahui aktivitas enzim GGT


V. Prinsip :
Dalam suasana basa GGT mengkatalisis reaksi L-Gamma Glutamil p-
nitroanilida dengan glisilglisin menjadi L-Gamma Glutamil glisilsglisin dan p-
nitroanilida. P-nitroanilida yang terbentuk sebanding dengan aktivitas GGT yang
ditentukan dengan mengukur absorban peningkatan p-nitroanilida pada panjag
gelombang 405 nm menggunakan fotometer.
VI. Alat dan Bahan :
 Fotometer RT-1904 C
 Tip kuning dan biru
 Mikro pipet
 Tabung reaksi
 Sampel serum
 Pereaksi GGT, terdiri dari:
 Glycyglycine 100 mmol/L
 Tris Buffer pH 8.25 95 mmol/L
 L-G-glutamyl-3-carboxy-4-nitroanilide 80 mmol/L

VII. Cara Kerja :


1. Dipipet sampel serum sebanyak 50µL kedalam tabung reaksi
2. Ditambahkan 1.000 µL larutan pereaksi GGT
3. Dicampur dan dihomogenkan
4. Di inkubasi selama 30 detik
5. Di baca pada peningkatan absorban menggunakan fotometer dengan panjang
gelombang 405 nm.

VIII. Hasil Pengamatan :


Menggunakan Fotometer RT-1904 C (sampel Oktin Jurdil Zebua)
 A0 = 0,233 A
 A1 = 0,260 A
 A2 = 0,288 A
 A3 = 0,317 A
PERHITUNGAN
 Δ A1 / Menit = A1-A0
= 0,260 – 0,233 A
= 0,027 A
 Δ A2 / Menit = A2-A1
= 0,288 – 0,260 A
= 0,028 A
 Δ A3 / Menit = A3-A2
= 0,317 – 0,288 A
= 0,029 A

 Aktivitas Enzim GGT = Δ A1 + Δ A2 + ΔA3 X 2121


3
= 0,027 + 0,028 + 0,029 X 2121
3
= 59,38 IU / L

IX. Pembahasan
Pemeriksaan GGT dilakukan dengan menggunakan sampel serum dan dibaca
menggunakan fotometer. Pada pasien dengan nama Oktin Jurdil Zebua diperoleh
aktivitas enzim GGT yaitu 59,38 IU/L.
Sampel yang digunakan berupa serum normal, tidak hemolisis, tidak lipemik
dan tidak ikterik. Menurut teori Lippi, dkk (2008) menyatakam bahwa terjadi
penurunan hasil pemeriksaan aktivitas enzima Gamma GT pada serum hemolisis
yang dibandingkan dengan serum tidak hemolisis. Hemoglobin dalam serum
mempengaruhi hasil pemeriksaan aktivitas enzim Gammas GT. Semakin tinggi kadar
hemoglobin dalam serum maka hasil pemeriksaan aktivitas enzim Gamma GT
semakin turun. Hemoglobin merupakan protein berupa pigmen merah yang
mengandung heme dan globin. Heme mengandung glisin yang akan berperam sebagai
inhibitor enzim Gamma GT sehingga dapat mengahmbat kerja enzim. Glisin berperan
sebagai inhibitor non kompetitif untuk enzim Gamma GT (Ali,dkk,2017). Inhibitor
non kompetitif tidak mengubah sisi aktif enzim. Inhibitor ini bekerja dengan cara
melekat pada kompleks enzim substrat sehingga menghambat pembentukan produk
(sinaga,2012).
Kadar GGT serum dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : Genetika, Asupan
Alkohol, Lemak tubuh, Lipid Plasma, Tekanan darah, Kadar Glukosa, Kebiasaan
merokok, Konsumsi obat misalnya antikonvulsan dan obat obatan yang menginduksi
enzim.

X. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan aktivitas enzim GGT pada pasien Oktin Jurdil Zebua
menggunakan alat Fotometer RT-1904 C didapatkan hasil 59,38 IU/L dimana hasil
tersebut masih terdapat di dalam rentang nilai normal dengan suhu pemeriksaan 37ºC.

XI. Daftar Pustaka


 Rohmah, S. Anggraini. Perbedaan kadar Gamma Glutamyl Transpeptidase
serum dan plasma heparin.
 Khasanah, U.N (2019). Pengaruh Hemolisis Pada Serum Terhadap
Pemeriksaan Aktivitas Enzim Gamma Glutamyl Transferase. Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.
 Munawaroh , S. (2018). Hubungan Kadar Gamma Glutamil Transferase (GGT)
Dengan Alkaline Phospatase (ALP) Penderita Kusta Selama Pengobatan di
Puskesmas Buaran Kabupaten Pekalongan. Universitas Muhamadiyah
Semarang.

Anda mungkin juga menyukai