Disusun Oleh :
Siva Noer Faeda
Dosen Pembimbing :
Nining Kurniati, S.Pd, M.Kes
Bagus Muhammad Ihsan, S.Si, M.Kes
M. Reza Taufiq Pratama, S.ST
Kelas :
TLM 03-A
IX. Pembahasan
Pemeriksaan GGT dilakukan dengan menggunakan sampel serum dan dibaca
menggunakan fotometer. Pada pasien dengan nama Oktin Jurdil Zebua diperoleh
aktivitas enzim GGT yaitu 59,38 IU/L.
Sampel yang digunakan berupa serum normal, tidak hemolisis, tidak lipemik
dan tidak ikterik. Menurut teori Lippi, dkk (2008) menyatakam bahwa terjadi
penurunan hasil pemeriksaan aktivitas enzima Gamma GT pada serum hemolisis
yang dibandingkan dengan serum tidak hemolisis. Hemoglobin dalam serum
mempengaruhi hasil pemeriksaan aktivitas enzim Gammas GT. Semakin tinggi kadar
hemoglobin dalam serum maka hasil pemeriksaan aktivitas enzim Gamma GT
semakin turun. Hemoglobin merupakan protein berupa pigmen merah yang
mengandung heme dan globin. Heme mengandung glisin yang akan berperam sebagai
inhibitor enzim Gamma GT sehingga dapat mengahmbat kerja enzim. Glisin berperan
sebagai inhibitor non kompetitif untuk enzim Gamma GT (Ali,dkk,2017). Inhibitor
non kompetitif tidak mengubah sisi aktif enzim. Inhibitor ini bekerja dengan cara
melekat pada kompleks enzim substrat sehingga menghambat pembentukan produk
(sinaga,2012).
Kadar GGT serum dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : Genetika, Asupan
Alkohol, Lemak tubuh, Lipid Plasma, Tekanan darah, Kadar Glukosa, Kebiasaan
merokok, Konsumsi obat misalnya antikonvulsan dan obat obatan yang menginduksi
enzim.
X. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan aktivitas enzim GGT pada pasien Oktin Jurdil Zebua
menggunakan alat Fotometer RT-1904 C didapatkan hasil 59,38 IU/L dimana hasil
tersebut masih terdapat di dalam rentang nilai normal dengan suhu pemeriksaan 37ºC.