“PEMERIKSAAN HCG”
Disusun oleh :
1. Agnina Listya A. P07134216215
2. Aisha Mauldia P07134216217
3. Anis Ramadhanty P07134216218
4. Ayu Sukma Dewi P07134216220
5. Desi Eka Sari P07134216221
6. Linda P07134216234
7. Lubna Nadya P07134216236
8. Meriyani P07134216241
9. Muthia Puteri P07134216247
10. Nur Laili Hasanah P07134216251
11. Rabiatul Adawiyah P07134216256
12. Shinta Ayu D. M. P07134216262
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
khususnya bagi penulis yang telah menyelesaikan laporan Imunoserologi II yang berjudul
kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini kepada kami,
orang tua dan semua orang yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan motivasi
Di sini penulis juga sampaikan, jika seandainya dalam penulisan makalah ini terdapat
hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima
masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga apa yang diharapkan penulis dapat dicapai dengan sempurna. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Imunologi adalah ilmu yang mempelajari sistem imunitas tubuh manusia maupun
hewan, merupakan disiplin ilmu yang dalam perkembangannya berakar dari pencegahan dan
pengobatan penyakit infeksi. Sedangkan Serologi ialah ilmu yang mempelajari reaksi antigen
diagnosis. Walaupun saat ini pemeriksaan serologik tidak terbatas pada penyakit infeksi,
namun untuk menunjang diagnosis penyakit infeksi memang hal yang sering dilkukan.
antigen-antibodi (Ag-Ab).
enzim' merupakan uji serologis yang umum digunakan di berbagai laboratorium imunologi.
Uji ini memiliki beberapa keunggulan seperti teknik pengerjaan yang relatif sederhana,
ekonomis, dan memiliki sensitivitas yang cukup tinggi. ELISA diperkenalkan pada tahun
1971 oleh Peter Perlmann dan Eva Engvall untuk menganalisis adanya
interaksi antigendengan antibodi di dalam suatu sampel dengan menggunakan enzim sebagai
Teknik ELISA pertama kali diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Peter Perlmann dan
Eva Engvall. Mereka menggunakan teknik ELISA ini dalam bidang imunologi (ELISA
konvensional) untuk menganalisis interaksi antara antigen dan antibodi di dalam suatu
sampel, dimana interaksi tersebut ditandai dengan menggunakan suatu enzim yang berfungsi
sebagai pelapor/ reporter/ signal. (ELISA) adalah suatu teknik biokimia yang terutama
digunakan dalam bidang imunologi untuk mendeteksi kehadiran antibodi atau antigen dalam
suatu sampel. ELISA telah digunakan sebagai alat diagnostik dalam bidang medis, patologi
tumbuhan, dan juga berbagai bidang industri. Penggunaan ELISA melibatkan setidaknya
satu antibodi dengan spesifitas yang lebih tinggi dibandingkan metode imun lainnya.
1.2.2. Apa tujuan, metode, prinsip dan dasar teori dari vidas ?
1.3. Tujuan
1.3.2. Untuk mengetahui apa tujuan, metode, prinsip dan dasar teori dari vidas.
1.3.4. Untuk mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan dari vidas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. HCG
Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang ada dalam darah
dan dikeluarkan oleh sel plasenta/embrio/bakal janin, sebagai hasil pembuahan sel telur oleh
sperma. Karena kehadirannya yang spesifik sebagai hasil pembuahan itulah, maka HCG
dapat dijadikan penanda kehamilan. Namun biasanya dibutuhkan 3-4 minggu sejak hari
pertama menstruasi terakhir (biasanya dokter menyebutnya HPHT; Hari Pertama Haid
Terakhir), agar jumlah HCG dapat dideteksi oleh uji kehamilan. Ini adalah waktu yang
dianjurkan.
Kira-kira sepuluh hari setelah sel telur dibuahi sel sperma di saluran Tuba falopi, telur
yang telah dibuahi itu bergerak menuju rahim dan melekat pada dindingnya. Sejak saat itulah
plasenta mulai berkembang dan memproduksi HCG yang dapat ditemukan dalam darah serta
air seni. Keberadaan hormon protein ini sudah dapat dideteksi dalam darah sejak hari pertama
keterlambatan haid, kira-kira hari keenam sejak pelekatan janin pada dinding rahim. Kadar
hormon ini terus bertambah hingga minggu ke 14-16 kehamilan, terhitung sejak hari terakhir
menstruasi. Sebagian besar ibu hamil mengalami penambahan kadar hormon HCG sebanyak
dua kali lipat setiap 3 hari. Peningkatan kadar hormon ini biasanya ditandai dengan mual dan
pusing yang sering dirasakan para ibu hamil. Setelah itu kadarnya menurun terus secara
perlahan, dan hampir mencapai kadar normal beberapa saat setelah persalinan. Tetapi ada
kalanya kadar hormon ini masih di atas normal sampai 4 minggu setelah persalinan atau
keguguran.
Kadar HCG yang lebih tinggi pada ibu hamil biasa ditemui pada kehamilan kembar dan
kasus hamil anggur (mola). Sementara pada perempuan yang tidak hamil dan juga laki-laki,
kadar HCG di atas normal bisa mengindikasikan adanya tumor pada alat reproduksi. Tak
hanya itu, kadar HCG yang terlalu rendah pada ibu hamil pun patut diwaspadai, karena dapat
berarti kehamilan terjadi di luar rahim (ektopik) atau kematian janin yang biasa disebut aborsi
spontan.
BAB III
PEMBAHASAN
Pemeriksaan HCG.
Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kadar HCG pada sampel serum pasien.
Pertama antigen dan antibody yang hendak diuji ditempelkan pada suatu permukaan
yang berupa microtiter. Penempelan tersebut dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu
penempelan secara non spesifik dengan adsorbs ke permukaan microtiter, dan penempelan
secara spesifik dengan menggunakan antibody atau antigen lain yang bersifat spesifik yang
telah ditautkan dengan suatu enzim signal dicampurkan keatas permukaan tersebut,
sehingga dapat terjadi interaksi antara antigen dan antibody yang bersesuaian. Kemudian
keatas permukaan tersebut dicampurkan suatu substrat yang dapat bereaksi dengan enzim
signal. Pada substrat tersebut dicampurkan ke permukaan, enzim yang bertaut pada antibody
dan antigen spesifik yang berinteraksi dengan antibody atau antigen sampel yang akan
bereaksi dengan substrat dan menimbulkan suatu signal yang dapat dideteksi. Misalnya
enzim yang tertaut pada antibody atau antigen spesifik akan bereaksi dengan substrat dan
1. Vidas
2. Komputer
4. Reagen
Kontrol Standar
Prosedur
2. Muncul tampilan pada layar seperti berikut (a), klik VIDAS PC (Aplikasi Vidas)
Keterangan :
c. Untuk kalibrasi
e. Sistem Vidas 1
h. Tombol dilution
i. Sampel ID
j. Assay
4. Klik go to the calibration screen ( tombol kalibrasi), maka akan muncul seperti ini
pada layar , yang sudah di kalibrasi (a) dan belum dikalibrasi (b)
a.
b.
c.
6. Diklik tombol save, kemudian hasil print out akan keluar
Save
8. Diisi identitas sampel dengan memasukkan angka 10 digit, dimulai dari tahun; bulan;
9. Setelah itu, untuk memasukkan standar, klik (x) tadi agar terblok menjadi merah
Jika kita ingin melakukan kalibrasi maka pada sampel id di ketik huruf “S” lalu pilih
11. Dimasukkan 1 buah reagen strip ke dalam tray, dimasukkan 1 buah SPR ke dalam
12. Dimasukkan sampel serum sebanyak 100 ul (sesuai perintah pada alat) ke dalam
reagen strip
13. Diklik START, maka alat akan bekerja. Lampu pada section akan menyala warna
kuning.
14. Ditutup penutup tray. Ditunggu hingga waktu pemeriksaan selesai (ditandai dengan
15. Dibuka penutup blok dan penutup tray, lalu dibuang SPR, dibuang reagen strip,
1. Pemeriksaan dengan reagen baru terlebih dahulu di MLE pada secara otomatis
digunakan mini vidas dapat langsung dimatikan tanpa harus melalui prosedur khusus.
3.7. Pembahasan
3. Strip berisi semua reagen yang diperlukan untuk reaksi. SPR bertindak sebagai pipetting
4. Pada setiap tahap reaksi, maka aspirasi reagen masuk dan keluar. Ini untukmencegah
3. Akurasi pemeriksaan.
1. Alat memakan banyak ruang dikarekan ukurannya yang lebih besar dibandingkan
2. Cara penghidupan alat memiliki banyak sesi, dimulai dari penghidupan Alat Vidas,
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang ada dalam darah
dan dikeluarkan oleh sel plasenta/embrio/bakal janin, sebagai hasil pembuahan sel telur oleh
sperma.
Banyak metode dan cara untuk melakukan tes HCG, sebagai contoh dengan
menggunakan alat vidas metode ELISA Sandwich yang mana tes ini bertujuan untuk
https://www.slideshare.net/dianlisnawati/pemeriksaan-beta-hcg-dan-
progesteron